Dukungan Orang Tua Pada Minat dan Bakat Anak

 

 

Pada 15 Juli 2025, saya berkesempatan sharing mengenai dukungan orangtua terhadap minat dan bakat anak dari Indonesian Social Blogpreneur (Komunitas ISB). Komunitas yang digawangi teh Ani Berta ini begitu spesial di hati saya, karena darinya saya mendapat banyak kesempatan bertumbuh sebagai seorang bloger.

 

Awalnya saya ditawarin Kak Riri sejak 7 Juli 2025. Beliau mengatakan ada seseorang yang merekomendasikan saya sebagai narasumber yang cocok untuk Selasa Sharing. Selasa Sharing adalah salah satu program Komunitas ISB, istilahnya dari anggota untuk anggota. Nggak melulu soal blogging, apa aja sesuai kapasitas bintang tamu.

 

Ok, langsung aja ya. Ini dia hasil sharing di Komunitas ISB. Sebagian sudah saya tambahkan, untuk melengkapi WhatsApp Group (WAG) yang terbatas.


(Baca jugaPanduan Orang Tua Kenali Minat Bakat Anak Menurut Psikolog)




Halo kenalin nama saya Septia Wahyu Anggraeni. Ngakunya bloger di www.anggraenisepti.com, tapi belum update lama. Saya emak-emak yang kebetulan mendampingi anak saya berproses di cabang olahraga catur.

 

Judul Selasa Sharingnya memang mendukung minat dan bakat anak. Tapi sejujurnya saya ini nggak punya background psikologi. Hanya insting Ibu yang setia kesana kemari nemenin anak menemukan yang dia suka, hingga kemarin pas liburan sekolah raih Juara 1 Festival Catur Pelajar Nasional BPK Penabur 2025 yang diselengarakan di 3 tempat, Jakarta, Bekasi dan Serpong Tangerang.

 

Luigi -anak saya- hanya anak kabupaten, rezekinya diganjar lolos bertanding di Pertandingan Internasional Pelajar Zona 3.3 mewakili Indonesia pada Agustus mendatang.

 

Zona 3.3 Asia ini meliputi 17 negara anggota FIDE (Federation Internationale des Echecs/Federasi Catur Internasional) yakni negara ASEAN (Brunai Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Timor Leste dan Vietnam) ditambah Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Macau, Mongolia dan Taiwan.



Jadi saya sharing bukan berdasarkan teori psikologi, namun sesuai apa yang sudah saya lakukan. Bagaimana cerita pengalaman saya untuk mendukung minat dan bakat anak?


Paparan Pengalaman Secara Bertahap

Luigi -anak saya- saat ini usianya 9 tahun. Sebelum dia menekuni catur hingga menjadi juara tingkat nasional, tentu ada proses yang panjang. Saya mencoba kenalkan dengan ragam stimulasi.

 

Usia 2 tahun : les musik Yamaha Music School Surabaya, balance bike/pushbike

Usia 3 tahun : balance bike/pushbike

Usia 4 tahun : pandemi, menggunakan sepeda berpedal di rumah

Usia 5 tahun : les privat renang

Usia 6 tahun : masuk TK, sekolah sepak bola (SSB)

Usia 7 tahun : SD, mengenal catur, mengenal panahan, les bahasa Inggris

Hingga sekarang mendalami dan berprestasi di catur. Jejaknya bisa dilihat di Instagram-nya anak saya @luigi.kautsar, instagram ini adalah kumpulan karyanya. 

 

Buat saya, penting memberikan stimulasi hingga anak tahu minat atau kesukaannya. Anak sama dengan kita sebagai orang dewasa. Ketika kita menemukan yang disukai dan terus diasah, pastinya bisa ngasih energi emosi positif terhadap diri. Itu yang bikin hidup bermakna. Anak-anak pun demikian.  

 

Namun semua tidak bisa instan. Dari musik ke atlet catur itu juga perjalanan. Semua butuh proses.

 

Jika dilihat dari proses Luigi, dia berganti stimulasi menunggu setahun. Selain itu kami mengamati saat ia berkegiatan. Apakah tetap konsentrasi. Ketika kesulitan mau tekun nggak. Pengamatan orangtua pada emosi anak juga penting, untuk melihat mimik wajahnya menunjukkan antusiaskah.

 

Dulu kalau belajar catur, Luigi bisa berjam-jam di depan laptop. Bahkan suka nonton live pertandingan catur di chess.com. Atau nonton youtube pemain catur yang juga suka membuat konten seperti RL Chess dan Irene Kharisma Sukandar.



Apakah memberikan pengalaman pasti berbayar?

Awalnya saya gitu, misal ketika les musik. Atau les renang dan sekolah sepak bola. Beli sepeda pushbike (yang sederhana sampai upgrade untuk racing). Namun ternyata, Luigi justru suka catur hanya karena dia nonton youtube. Lalu belajar mandiri di aplikasi catur, gratis.

 

Luigi diberikan Media Belajar

Semakin fokus di satu bidang/cabang olahraga, maka pasti butuh pelatih, dan atau lembaga/sekolah khusus catur.

 

Untuk pelatih, menyesuaikan dengan kemampuan si anak. Jika masih pemula, tak perlu pelatih sekelas Grandmaster. Yang penting pelatihnya menyenangkan, penyampaian mudah dipahami, dan membuat anak tetap konsisten cinta catur. Belajar matematika untuk anak TK, tak perlu guru seorang doktor bukan? Sinergi antara minat anak, orangtua dan pelatih ini tidak bisa dipisahkan untuk raih prestasi.

 

Banyak sekali guru yang telah melatih Luigi dan menjadi bagian dari perjalanan Luigi menapaki dunia catur. Kapan-kapan ingin saya tulis secara khusus. Saat ini Luigi dilatih oleh pemain senior catur Jawa Timur. Selain itu, Luigi tetap belajar catur secara online dan berlatih bersama klub yang menauingi selama ini di Percasi Gresik.

 

Luigi Diberi Kesempatan Bertanding

Tahap selanjutnya ketika telah mendalami catur, tentu butuh lapangan pertandingan untuk menguji teori yang sudah dipelajari. Maka Luigi sesekali diikutkan turnamen catur. Pertama kali kalah. Ikut kedua kali menang, mulai tumbuh semangat. Hingga sekarang menang pertandingan catur dari tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional.

 

Luigi sudah mengalami Kejurprov 2 kali dan Kejurnas 1 kali. Kejurprov pertama di Kabupaten Blitar, kedua di Tulungangung Jawa Timur dan Kejurnas di Depok, Jawa Barat.

 

Dukungan Dana

Maka dari turnamen berkualitas, pelatih dan lembaga catur bagus, dukungan yang maha penting adalah dana. Jika belum menjadi atlet Porprov atau PON misalnya, dalam setiap pertandingan, atlet pemula seperti Luigi lebih banyak turun dengan biaya mandiri.

 

Bayangkan saja, sekali berangkat pertandingan, atlet butuh intens berlatih dengan pelatih dan biaya pendaftaran. Jika lokasi tandingnya di luar kota, maka butuh akomodasi pulang pergi, penginapan/hotel yang nyaman, makanan sehat bergizi dan juga vitamin. Belum lagi untuk orangtua bekerja, harus meninggalkan pekerjaan untuk menemani. 

 

Luigi selama ini masih bertanding level antar kota dan antar provinsi. Yang terjauh ke Purwokerto Kab Banyumas, Surakarta, Bandung, Kab. Bekasi, Depok, Serpong Tangerang.



Berbeda lagi jika targetnya menjadi pecatur bergelar -misalnya-, tentu orangtua harus mengalokasikan dana lebih banyak lagi.

 

Sebagai asumsi, untuk atlet yang tujuannya menjadi pecatur bergelar (titled player) seperti Candidate Master (CM) hingga Grandmaster (GM), maka harus bertanding di turnamen yang diakui Federasi Catur Internasional atau FIDE seperti FIDE Rated Tournament.

 

Pertandingan seperti ini lebih sering diadakan di luar negeri. Di Indonesia jarang diselenggarakan FIDE Rated Tournament.

 

Mendekatkan dengan Role Model

Dukungan yang lainnya adalah mendekatkan dengan role model, agar anak punya idola sesuai bidangnya. Luigi saya ikutkan Chess Camp 3 hari di Bekasi untuk belajar dan bermain catur dengan Grandmaster catur seperti GM Novendra Priasmoro dan WGM Medina Warda Aulia (Grandmaster wanita termuda Indonesia). 


Partai (permainan) Luigi yang disebut Kak Novendra pertama kali sebagai partai paling menarik. Tentu ini menjadi kenangan membekas buatnya.


(Baca jugaBelajar dari Grandmaster Catur di Chess Camp)



Luigi juga sengaja saya bawa ke Awarding Ceremony 21th ASEAN University Games 2024 ketika Surabaya menjadi tuan rumah. Ini adalah ajang olahraga dua tahunan yang melibatkan atlet dari perguruan tinggi di negara-negara anggota ASEAN.

 

Hal ini agar Luigi bisa bertemu dan berfoto dengan atlet catur mahasiswa Indonesia. Setelah foto, dia pasti kepo namanya, prestasi apa, dan lainnya Juga agar ia ikut merasakan atmosfir kompetisi catur mahasiswa level ASEAN.


(Baca jugaSaksikan Awarding Catur di ASEAN University Games)



Pada saat Woman Grandmaster (WGM) Irene Kharisma Sukandar mengadakan meet and great Inspiring Moment 15 Februari 2025 di Bekasi, saya mengantarkan Luigi dengan moda transportasi kereta api. Selama di Bekasi, entah kebetulan dapat hotel yang creepy pula, hiks.

 

Selain mendapat suntikan semangat dari Woman Grandmaster pertama Indonesia ini, Luigi mendapat tanda tangan Kak Irene di papan caturnya. 


Saat Kak Irene memberi pertanyaan, Luigi juga mencoba menjawab. Meski jawabannya kurang tepat, namun keberaniannya harus tetap diacungi jempol. Kakak panitia memberi sebotol minum dari Kafe Tutur untuk Luigi.




Tentang berfoto bersama idola, ada kisah yang mengharukan. Betapa idola mampu menjadi motivasi. 


Joseph Schooling seorang perenang yang dijuluki ”Ikan Terbang Singapura” pernah menyebut Michael Phelps adalah idolanya sejak kecil. Phelps sang legenda renang dari Amerika Serikat merupakan sumber inspirasi Schooling sepanjang kariernya sebagai perenang. 


Ketika Schooling masih pelajar SMP, dia pernah bertemu Phelps. Mereka berfoto bersama. Momen itu selalu dikenang Schooling dan menjadi motivasi dalam hidupnya. Hingga beberapa tahun kemudian Schooling mengalahkan Michael Phelps pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dengan catatan waktu 50,39 detik. (Sumber : Kompas.Id). Semoga permainan catur Luigi kelak, bisa sekuat para idolanya ya. Amin. 


Dukungan Dari Rumah

Sebagai Ibunya Luigi, saya juga menambah pengetahuan mengenai psikologi olahraga dengan mengikuti webinar berbayar. 


Kelas yang pernah saya ikuti adalah webinar berseri Pengembangan Atlet Muda : Pendekatan Multidisiplin yang diselenggarakan Sport and Exercise Science Indonesia. Meski pesertanya kebanyakan adalah pelatih cabang olahraga (cabor), namun tak apalah emak-emak ikut nyempil diantara mereka, hehe 🤫.



Pembelajarannya terdiri dari 4 materi antara lain :


💜 Pertimbangan Psikologis pada Perkembangan Atlet Muda oleh Laksmiari Saraswati, M.Psi, Psikolog (Psikolog Timnas Sepakbola U-16, U-17 AFC World Cup dan FPTI),

💜 Kebutuhan dan Pertimbangan Gizi pada Atlet Anak-Anak dan Remaja oleh Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, S.Gz, M.P.H.,RD (Dosen Gizi Kesehatan UGM, Ketua Umum Pengurus Pusat Indonesia Sport & Nutritionist Assoociation (ISNA)

💜 Atlet Muda dan Cedera Olahraga oleh dr. Andhika Respati, Sp.KO (Sport & Medical Commision, Komite Olimpiade Indonesia) dan

💜 Physical Development in Youth Athletes oleh Igor Macner (Founder @mozaiqsport, Young Training and Development Specialist)

 

Setiap materi masing-masing ditempuh selama 120 menit kali 4 materi selama 4 hari. Dari ke empat materi itu, minimal saya tahu harus bagaimana manajemen kegiatan Luigi, memotivasinya dan menyiapkan asupan makanannya. Minimal diluar kapasitas pelatih, ada orangtua yang selalu ada dan mendukung Luigi dari rumah.



Penutup

Itulah sedikit dukungan kami sebagai orangtua menemai Luigi menekuni catur di usianya 9 tahun. Terima kasih Komunitas ISB dan sobat ISB. Semoga hal baik saja yang bisa diambil, karena kekurangan pasti datang dari kami. Masih terus meraba, yang penting dijalani bersama Luigi dengan hepi. Mohon doanya ya.

 

Jika ada yang ingin menambahkan bagaimana mendukung minat dan bakat anak, silahkan menuliskannya di kolom komentar ya 😍


Tidak ada komentar