Practical life skill atau area keterampilan hidup adalah
area perkembangan pertama yang dikenalkan anak pada metode Montessori.
Practical life adalah kegiatan praktis yang dilakukan oleh orang dewasa dalam
kehidupan sehari-hari.
Anak-anak secara alamiah ingin kegiatan yang bermakna
layaknya yang dilakukan oleh orang dewasa. Mereka juga ingin “bekerja” seperti
layaknya orang dewasa. Karena mereka ingin melakukan hal yang bermakna.
Area ini dikenalkan pertama kali pada metode
Montessori karena erat kaitannya dengan area perkembangannya lainnya. Misalnya
dalam area bahasa, anak butuh menulis. Kemampuan menulis pasti membutuhkan otot
jari yang kuat. Sehingga melatihnya
adalah dengan kegiatan menyendok dan menuang.
Meski nampak sederhana, namun semua aktifitas practical
life pada intinya bermanfaat untuk mengembangkan fokus dan konsentrasi,
koordinasi anggota tubuh, kemandirian dan keteraturan.
Mengapa didalam judul saya tuliskan "untuk Luigi"? Alasannya karena saya sudah melakukan kegiatan ini dengan anak saya, yang saat itu usianya belum genap dua tahun. Dibuku Montessori di Rumah karya Elvina Lim Kusumo, area ini dimulai untuk anak usia tiga hingga empat tahun.
Kenapa Luigi sudah diberikan permainan ini, padahal belum dua tahun? Bukankah idealnya dilakukan saat tiga tahun. Area keterampilan hidup pertama kali saya kenalkan pada saat Luigi 17 bulan.
Mengapa didalam judul saya tuliskan "untuk Luigi"? Alasannya karena saya sudah melakukan kegiatan ini dengan anak saya, yang saat itu usianya belum genap dua tahun. Dibuku Montessori di Rumah karya Elvina Lim Kusumo, area ini dimulai untuk anak usia tiga hingga empat tahun.
Kenapa Luigi sudah diberikan permainan ini, padahal belum dua tahun? Bukankah idealnya dilakukan saat tiga tahun. Area keterampilan hidup pertama kali saya kenalkan pada saat Luigi 17 bulan.
Saya sependapat
dengan Lessey Britton, founder London
Montessori Centre dibukunya Play and Learn bahwa permainan memang dikelompokkan berdasarkan usia meskipun tidak ketat karena perkembangan setiap individu berbeda-beda. Anda adalah orang terbaik untuk menentukan apakah anak siap dan bisa memainkan sesuatu kegiatan.
Area utama practical life skill antara lain :
1.
Menjaga diri sendiri
2.
Menjaga lingkungan
3.
Mengembangkan relasi/tata krama
4.
Kontrol akan gerakan
Aktivitas menjaga diri sendiri diantaranya :
Dressing frame – velcro
Target dari aparatus Montessori ini adalah nantinya anak
dapat memakai dan melepas pakaiannya sendiri.
dressing frame velcro |
Dressing frame kacing
besar
Videonya DISINI
Manfaat dressing frame diantaranya :
Pengetahuan tentang
berbagai macam benda yang dapat digunakan untuk mengencangkan pakaian
Kemampuan memecahkan
masalah
Keterampilan mendengar
berbagai macam suara benda-benda yang berfungsi sebagai pengencang atau pengait
Keyakinan diri dan
kemandirian
Koordinasi mata dan
tangan
Mengasah otot tangan
dan pincer grips
Mencuci tangan dan
mengeringkan tangan
Saat batuk, menutup mulut
dengan tangan
Menggosok gigi
Luigi pertama kali menggosok gigi adalah saat usianya
19 bulan. Saat itu Luigi mau tidak mau harus gosok gigi karena terapi
Oromotorik. Dan Alhamdulillah dia malah ketagihan menyikat giginya sendiri.
Memasang dan melepas
sepatu
Sepatu disini adalah yang jenis perekat, bukan dengan
tali. Karena usia Luigi masih dibawah dua tahun.
Memasukkan baju kotor
dikeranjang
Tidak pernah diajarkan, dia hanya melihat yang kami lakukan.
Aktivitas menjaga lingkungan diantaranya :
Memberi makan kucing
Memberi makan kambing
Memberi makan rusa
Membersihkan tempat tidur
Membuang sampah ke tong
sampah
Pada dasarnya anak itu fitrahnya sudah tercipta baik.
Mereka akan meniru hal-hal yang baik. Kita tidak perlu menyuruh anak bawa dua
tahun untuk membuang sampah ke tong sampah. Secara alamiah jika mereka melihat
kita terbiasa membuang sampah ditempat sampah, ia PASTI akan melakukannya juga.
Saya tidak pernah mengajari Luigi untuk membersihkan remahan roti dikasur, saya
tidak pernah mengajari Luigi membuang sampah ketempatnya, tapi dia sendiri yang
bercermin pada kita, orangtuanya. Bukankah anak adalah mesin foto copy paling
canggih didunia ini?
Aktivitas mengembangkan relasi sosial/tata krama diantaranya :
Seperti halnya tulisan saya diatas,
tak perlulah anak harus dijelaskan panjang lebar tentang permisi dan meminta
maaf. Contohkan dan contohkan adalah cara paling efektif untuk membentuk
kebiasaan baik untuk anak usia dini.
Mengatakan permisi
Luigi terbiasa mengatakan “amit” (dalam bahasa Jawa),
jika dia sedang berjalan dan melewati orang lain. Dan dia akan bilang “amit”
pada orang yang ketika lewat didepannya tapi tidak mengatakan amit.
Meminta maaf
Untuk meminta maaf saya masih berproses mencontohkan.
Terutama jika saya sedang tidak mengerti apa yang dikatakan Luigi. Jujur saja,
saya masih sering kurang paham “bahasa” Luigi dan sedang berikhtiar menerjemahkan semua yang ia
komunikasikan. Baik komunikasi verbal maupun ekspresi.
Pun saya masih berusaha mencontohkan terimakasih dan meminta tolong. Untuk terimakasih, Luigi harus diinstruksi terlebih dahulu. Masih berproses.
Aktivitas kontrol akan gerakan
Dalam montessori sebelum memulai aktivitas dibawah
ini, anak harus didemonstrasikan bagaimana caranya. Istilahnya dalam Montessori
adalah presentasi.
Cara presentasinya adalah dengan memperagakan, bukan
dijelaskan. Fokusnya adalah kegiatannya, bukan kita sebagai fasilitator yang banyak bicara. Bukan juga bahasa tubuh kita.
Semua presentasi pada area ini dimulai dari KIRI ke KANAN. Misalnya menyendoknya, maka arahnya adalah menyendok dari wadah kiri ke wadah kanan. Karena esok menulis arahnya kiri ke kanan.
Semua presentasi pada area ini dimulai dari KIRI ke KANAN. Misalnya menyendoknya, maka arahnya adalah menyendok dari wadah kiri ke wadah kanan. Karena esok menulis arahnya kiri ke kanan.
Do not tell
them how to do it. Show them how to do it and do not say a word. If you tell
them, they will watch your lips move. If you show them, they will want to do it
themselves. (Maria Montessori).
Selama berkegiatan, anak-anak Montessori diajarkan
menggunakan alas kerja. Mulai dari cara membaca alas kerja, membuka alas kerja,
melipat alas kerja, sampai mengembalikan alas kerja ke tempatnya.
Pentingnya alas kerja.
Pentingnya alas kerja.
Kita tau bahwa prinsip Montessori adalah follow the child. Namun yang perlu kita
pahami bahwa membebaskan anak bukan sebebas-bebasnya. Melainkan dengan aturan. Freedom within limits. Dia akan tau area
kerjanya jika menggunakan alas kerja. Anak bebas berkegiatan selama di alas
kerjanya. Sehingga dia juga menghargai area kerja orang lain.
Kegiatan untuk mengembangkan Kontrol Gerakan diantaranya :
Menuang kacang hijau dari
satu wadah ke wadah lainnya
Menuang kerang dari wadah
satu ke wadah lainnya
Menuang bijian dengan
corong kedua botol yang sama
Menyendok biji jagung
Memindah pom-pom
menggunakan capitan dari wadah 1 ke wadah lainnya
Memindah pom-pom di tempat
es batu
Aktivitas diatas terkesan
sepele, “halah apaan nyendok dan tuang-tuang doang”, namun taukah Mama, dibalik aktivitas sederhana ini
manfaatnya banyak sekali, diantaranya :
Menguatkan pergelangan
tangan (sebagai persiapan kemampuan menulis kelak)
Menguatkan otot jari
tangan (sebagai persiapan kemampuan menulis)
Meluweskan tiga jari yakni
jari jempol, telunjuk dan jari tengah (pincer grip)
Keterampilan mengasosiasikan apa yang dapat digunakan untuk mengisi wadah
Pemahaman tentang
bagaimana mengisi dan membuat penuh wadah
Pemahaman tentang
konsep “kosong” “penuh” lewat kebebasan bereksplorasi
Koordinasi mata dan
tangan.
Sekaligus mengembangkan
sensitivitas indra peraba dengan menanyakan rasanya digenggam, dan menanyakan bagaimana bunyi bijian yang
gemericik
Bermain dengan gelang
Cara bermain adalah kita siapkan 10-15 gelang. Lalu
mencontohkan dengan menaruh gelang pada gagang pintu. Luigi harus menggunakan
kursi untuk berdiri.
Manfaat aktivitas diantaranya :
Keterampilan mengikuti
petunjuk/arahan
Pemahaman tentang benda
yang mempunyai elastisitas dan dapat melar
Pemahaman tentang
“memasang” dan “melepaskan”
Keterampilan memecahkan
persoalan
Kemandirian
Keterampilan memasang
satu persatu
Koordinasi mata dan
tangan
Memberi makan binatang
Memberi makan binatang area kontrol gerakan adalah
dengan menggunakan figur binatang dari kardus. Yang dimana anak akan memasukkan
makanan buatan ke dalam mulut binatang. Ini adalah hasil karya ayah Luigi.
Ronce sederhana dengan
memasukkan cutton bud di sedotan kecil
Kita siapkan sedotan ukuran kecil dan cutton bud,
lalu kita contohkan dengan memasukkan cutton bud kedalam sedotan dan kemudia
meniupnya sampe cutton bud keluar. Luigi senang sekali bermain ini.Videonya DISINI
Manfaat permainan ini diantaranya :
Koordinasi mata dan
tangan
Kemampuan memecahkan
persoalan
Kemampuan mendengar
untuk tujuan tertentu
Keyakinan diri
Keterampilan mengikuti
petunjuk/arahan
Mengembangkan fokus dan
kosentrasi
Kekuatan oral motor
dengan meniup
Memasang jepitan target
Kita siapkan kardus bekas sepatu, lalu kita tandai
dengan bulatan. Kita contohkan dengan memasangkan jepitan ke bulatan yang sudah
kita tandai.
fokus dan konsentrasi |
selesai Mama |
Manfaat permainan ini diantaranya :
Koordinasi mata dan
tangan
Pemahaman tentang
konsep “pasangkan” dan “lepaskan”
Keterampilan berfikir
taktis
Keterampilan memasang
dan memadukan satu hal dengan hal lainnya
Keterampilan mengamati
secara visual
Membuka dan menutup pintu
Kita contohkan cara membuka dan menutup pintu dengan
pelan dan hati-hati. Menyuruh anak melakukan hal yang sama.
Manfaat kegiatan ini :
Pemahaman tentang
konsep “membuka” dan “menutup”
Kebebasan bereksplorasi
Keterampilan dorong/menarik/memutar
gagang pintu untuk membuka dan menutup
Kemandirian dan
keyakinan diri
Koordinasi mata dan
tangan
Pengayaan bahasa lewat
percakapan tentang gagang pintu, pintu dan keamanannya. Bahwa jika tidak
menutup dengan pelan, nanti tangan Luigi bisa terjepit.
Membuka dan menutup wadah
Membuka wadah yang diputar
Tips mama Luigi untuk melakukan aktivitas Practical Life Skill bersama anak
-
Memeriksa kelengkapan material
Apakah
masih layak pakai, tidak adakah yang pecah sehingga membayakan jika dipakai,
atau biji-bijian yang dikerubutin semut.
-
Semua harus dalam pengawasan kita selaku
fasilitator.
Terutama material yang menggunakan bijian karena
anak usia bawah dua tahun terkadang masih suka memasukkan benda ke mulut
Dan terakhir, tidak memaksakan kemauan dan kemampuan anak :)
Dan terakhir, tidak memaksakan kemauan dan kemampuan anak :)
Yuk Mama, melakukan montessori dirumah. Area practical life skill banyak sekali manfaatnya :)
(Baca juga : Sensory Play untuk Luigi)
Referensi bacaan tambahan :
Modul workshop EPL Montessori bersama miss Eva Sidabutar
Luiii aku kangen lihat kamu main. Sekarang main practical life skill apalagi? Udah level masak-memasak dong.
BalasHapusHow does the Montessori apparatus aim to empower children to independently dress and undress themselves for greater self-sufficiency? Regard Telkom University
BalasHapus