Pernahkah merasakan tetiba ASI menurun ketika di
pompa? Pernahkah merasakan bayi kita menangis karena tidak kenyang-kenyang
meski disusuin?
Lah gimana mau kenyang dan tenang 'lha wong' isi di payudara gak
ada. Atau mungkin kita sendiri yang meraung-raung karena merasa pabrik ASI kita telah
kering, sementara stok ASIP di kulkas tinggal hitungan jari?
Atau kita setengah pingsan karena stok ASIP di freezer yang telah diperjuangkan memompa dini hari, setetes
demi setetes dan akhirnya cair semua ketika ditinggal mudik gegara token
listrik habis tanpa permisi.
Mana suaranya yang pernah begitu? Ngacung
dong…hihi *nyari temen*. Yup saya pernah mengalami semua hal itu.
Karena pengalaman tersebut sangat membekas, dan mengingat
saya getol banget harus kasih ASI ke anak saya, maka sebagai busui saya ingin
flashback lagi ke moment-moment manis tersebut dan menulis hal ini. Yup
mengenai Lactogogue atau lebih di kenal dengan istilah booster ASI. Ada yang baru pernah denger?
Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak
Indonesia) Laktogogue
adalah obat atau zat yang dipercaya dapat membantu merangsang, mempertahankan
atau meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) ibu menyusui. Produksi ASI yang
rendah merupakan alasan tersering ibu/orangtua untuk menghentikan menyusui
bayinya sehingga ibu-ibu dan dokter berusaha mencari obat untuk mengatasi
masalah ini.
Menurut
IDAI lagi, bahwa ASI diproduksi melalui proses kompleks yang mencakup faktor
fisik dan emosional serta interaksi banyak hormon terutama hormon prolaktin.
Setelah bayi dilahirkan dan plasenta dikeluarkan, kadar hormon progesteron dan
estrogen ibu menurun sehingga kadar prolaktin akan meningkat dan dimulailah
produksi ASI (kontrol endokrin).
Setelah beberapa hari kadar prolaktin secara
bertahap berkurang tetapi produksi ASI dipertahankan bahkan meningkat karena
mekanisme umpan balik lokal yaitu dengan mengosongkan payudara (kontrol
otokrin) Oleh karena itu, peningkatan kadar prolaktin diperlukan untuk
meningkatkan produksi ASI, tetapi tidak untuk mempertahankan produksi ASI. Jika
pengosongan payudara tidak dilakukan secara teratur dan sempurna, produksi ASI
akan berkurang. Sebaliknya, makin sering dan sempurna pengosongan payudara
menyebabkan peningkatan produksi ASI.
Namun buat saya sendiri yang saat itu punya kondisi
khusus, maka saya sangat membutuhkan Lagtogogue. Saya pernah sering skip
pumping, ketika kerjaan banyak sehingga hasil pumping cuma 20-30 ml padahal
kebutuhan Luigi sekali minum 100ml.
Saya pernah berhenti menyusui selama 3
minggu karena sebab tertentu sehingga berjuang relaktasi. Memulai mompa lagi
dari nol. Dan memulai lagi itu sungguh menyedihkan sangat. Saya sampe WhatsApp mbak
Berliana Monica Purba, penulis buku ASI dan Menyusui yang best seller itu.
Ketika umur Luigi 7 bulan, saya menyampaikan kepada beliau, ketika proses relaktasi
hasil pumping hanya mengotori pantat botol. Tapi yang beliau katakan “Bukan
obat yang dicari, tapi pahami prinsip dasar produksi dan pengeluaran ASI.”.
Lalu
beliau menyertakan link relaktasi panduan WHO. Saya mengerti bahwa prinsip ASI
adalah supply by demand. Namun, dalam
kondisi bayi yang lebih sering terpisah dengan Ibu nya dan dalam kurun waktu yang
lumayan lama tidak menyusui, maka saat itu saya butuh Lagtogogue.
Dan selama perjalanan menyusui baby Luigi, inilah jenis
Lagtogogue yang pernah saya coba :
1. Galactogogue kimiawi
Yang pernah saya rasakan sendiri adalah meminum
obat bernama Domperidone. Menurut Breastfeeding Inc, Domperidone adalah
obat yang memiliki efek samping meningkatkan produksi ASI, dengan
meningkatkan produksi prolaktin oleh kelenjar pituitari. Prolaktin adalah
hormon yang menstimulasi sel pada kelenjar payudara ibu untuk menghasilkan ASI.
Domperidone meningkatkan sekresi prolaktin secara tidak langsung, dengan
mengganggu kerja dopamin yang fungsinya adalah menurunkan sekresi prolaktin
oleh kelenjar pituitari. Ada
beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa domperidone dapat digunakan untuk
meningkatkan produksi ASI dan termasuk obat yang relatif aman.
Obat ini sebenarnya merupakan obat anti mual dan tidak dijual bebas di
apotek alias hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter. Saya mendapatkan obat
ini dari dokter yang juga konselor Laktasi.
Mengapa saya menggunakan obat ini? Karena saya saat
itu menjalani relaktasi. Ya, saya berhenti menyusui Luigi selama 3 minggu
karena sebab tertentu. Sehingga, produksi ASI saya langsung menurun drastis.
Yang akhirnya membuat saya banyak menangis bombai karena masalah ini (haha
lupakan curhatan ini -.- ).
Aturan mengkonsumsinya, 2 tablet sekali minum 3X
sehari. Dan setau saya jika ASI kembali meningkat dan ingin berhenti konsumsi,
maka berhenti nya harus berproses. Yang awalnya 3X sehari menjadi 2X sehari
sampai 1X sehari dan tidak lagi mengkonsumsinya. Apakah efek sampingnya
menggunakan obat ini?
Kalau untuk konteks saya, saya tidak pernah merasakan
efek negative apapun, kecuali ASI saya sedikit demi sedikit mulai
berangsur-angsur meningkat dari hari ke hari, dari minggu ke minggu.
Eh beneran
looh, dari sekian banyak Lagtogogue yang saya minum, Domperidone yang paling
ngefek. Ya iyalah cara kerjanya aja bikin hormone prolactin meningkat..hehe.
obat mual menjelma menjadi booster ASI |
2. Asifit
Asifit ini adalah obat herbal pertama yang saya minum
ketika pertama kali tau bahwa hasil pumping saya menurun. Obat ini
direkomendasikan sama petugas apotek di Kimia Farma Gresik. Katanya sih aman
karena herbal. Ternyata di produksi sama Kimia Farma sendiri, yaelah makanya
promosi ke ekye haha.
Dalam kemasannya yang saya baca, Asifit ini mengandung :
Ekstrak daun katuk 114 mg, Vitamin B12 20 mcg, Vitamin B6 15 mg, Vitamin B2 2,5
mg, Vitamin B1 10 ml.. Menurut IDAI Daun katuk (Sauropus androgynus) banyak digunakan secara tradisional di
Indonesia untuk mendapatkan hasil kenaikan produksi ASI.
Apakah ngefek ke saya? Tidak 😊 Malah ASI saya kayak sedikit
berwarna ijo ya. Harga nya lupa. -.-
dok pribadi |
3. Milmor NF
Ini adalah obat yang direkomendasikan oleh asisten
apoteker yang kebetulan tetanggaan sama saya. Makasih Lintang hehe. Tiap kaplet Milmor mengandung : Ekstrak biji Fenugreek (Trigonella
foenum-graecum semen) 600 mg, ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus folium)
200 mg.
Menurut mbak Berliana Monica Purba di bukunya "Buku Pintar ASI dan Menyusui", Fenugreek (Trigonella
foenum-graecum) merupakan herbal yang paling terkenal di Amerika Serikat sebagai booster ASI.
Fenugreek merupakan anggota keluarga kacang-kacangan (pea family).
Menurut mbak Monic lagi, satu penelitian membuktikan Ibu mengkonsumsi minimal 3.500 mg per hari meningkat produksi ASI nya, sementara penelitian lain masih mempertanyakan kemanjuran fenugreek sebagai booster ASI. Apakah obat ini ngefek ke saya? Hehe enggak. Rasanya saja
ampun - ampun dagh. Harga per strip nya 33 rb rupiah.
4. Moloco B12
Moloco merupakan obat yang banyak di
rekomendasikan oleh Ibu-Ibu di grup EPing. Maksudnya banyak direkomensikan tuh,
banyak yang cocok minum obat ini. Tiap kaplet mengandung : Vitamin B12 20 mcg, placenta extrak 15 mg. Nah di internet beredar kabar mengenai
haramnya Moloco B12.
Beberapa situs web & blog, bahkan di milis-milis menuliskan isu yang sama, yaitu Moloco
Haram, sebab mengandung ekstrak plasenta. Coba deh
googling sendiri. Malah ada artikel yang bilang Moloco B12 dari plasenta
manusia. We ow We khan. Busui jadi galau nih.
Akhirnya saya menemukan artikel sini, yang isinya tentang klarifikasi dari PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, yang
mengatakan bahwa kandungan Moloco B12 memang bukan Extra Placenta manusia melainkan
Extra Placenta hewani yaitu dari sapi.
Hmm, bisa tenang dan lega ya. Nah kalo
saya sendiri, sejujurnya ketika mengkonsumsi Moloco B12 ini beneran bikin cepet
penuh payudaranya. Jadi kenceng dan langsung ngucur gitu deh ketika di pumping.
Diminum 3X sehari 1 kaplet. Bentuknya bulet kecil warna putih, jadi gampang nelen nya.
dok pribadi |
gambar diambil dari tokopedia.com |
5. Mama Soya
Mama Soya ini adalah merupakan bubuk
susu kedelai. Nah kalau keterangan di dusnya Mama Soya perpaduan
dari sari kedelai pilihan berkualitas, daun katuk, bee polen, dan fenugrek. Ini
adalah booster ASI sepulang Luigi dari rumah sakit. Dibelikan
Adit melalui online shop.
Dengan isi kemasan 200 gram, cara penyajian Mama Soya
yakni ambil 2 sendok Mama Soya kedalam 1 gelas air
(200ml).
Bagaimana rasanya? Saya
yang selama hamil setiap pagi selalu minum Sari Kedelai depan pasar Sentolang
Gresik *bukan endorse*, ketika tetiba minum Mama Soya, hiks rasanya aneh
banget. Pait gimana gitu. (ini sungguh pendapat subyektif ya, belum tentu kamu juga merasakan kayak aku)
Ketika pernah saya tanyakan ke pemilih baby shop
langganan saya, beliau mengatakan “ya iyalah mbak, itukan bukan susu kelelai
instan murni namun ada beberapa tambahan seperti daun katuk dan lainnya, coba
diminum dengan dicampur madu mbak”.
Huaaah betapa makin manis jika diminum
dengan madu -.-
Dari 3 dus pembelian Adit, baru habis dalam waktu 4 bulan haha.
Diminum kalau lagi mood aja. Apa ngefek ke ASI? Karena itu saya minum di awal-awal
bulan Luigi lahir, saya merasa ya emang karena ASI saya deres aja. Tanpa minum
Mama Soya pun, ya udah keluar. Harganya terjangkau, 1 dus seharga 30 ribu
rupiah.
dok pribadi : 22 Februari 2016 alias Luigi 4 hari |
6. Cookies ASI
Ini merupakan cookies ASI termahal se-Indonesia mungkin ya haha. Emang apaan sih cookies ASI. Ini saya copy langsung
dari Line nya admin Booster ASI tempat saya beli ya.
Cookies ASI adalah
pelancar/suplemen/booster yang berfungsi untuk meningkatkan produksi ASI yang
kebetulan diolah dalam bentuk kue. Bukan sekedar cemilan biasa melainkan obat
dan disarankan untuk dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan yaitu 2 keping
perhari.
Lah pertanyaan selanjutkan, kenapa harganya mahal? Jadi ternyata
pemirsah katanya sih komposisinya diperkaya berbagai macam suplemen herbal pelancar
ASI antara lain brewer yeast, fenugreek, blessed thisle, goats rue dan beberapa
SECRET suplemen lainnya yang (katanya lagi) dijamin organic dan halal yang
diimport langsung dari Amerika dan Perancis. Rasa luar negeri banget ya kelihatannya.
Tapi ketika saya tanyakan ke admin booster ASI, pembuatan cookies ini diolah Bakery Indonesia. Cookies ASI ini merupakan produk dari @BoosterASI yang owner
nya seorang pejuang ASI juga namanya Astrid Ellena, Miss Indonesia 2011.
Harganya 1 toples isi 14 keping di bandrol
150 ribu. Kalo dikonsumsi 2 keping sehari, jadi buat seminggu dong. *ngeludesin
tabungan huhu*. Tapi kalau lihat di Instagramnya @BoosterASI kamu bakalan
melihat banjirnya testimoni dari “pemakan” cookies ASI ini.
Bagaimana dengan rasa? Rasanya siih ya kayak cookies gitu. Malahan aku
enggak ngerasa itu semacam kue mahal, ya karena emang kayak gitu rasa cookies.
dok : 15 Agutus 2016 |
7. Teh Pelancar ASI Mama Bear
Dengan komposisi Fenugreek seed, Anise seed,
Fennel seed, Habbatussauda Moringa Leafs, Curcuma Zanthorrhiza, Curcuma Longa di
klaim oleh produsen terbukti membantu meningkatkan produksi dan kualitas ASI.
Karena bentuknya teh, sehingga sangat praktis. Tinggal di seduh dengan air
panas, nunggu pekat, siap minum deh. 1 dus isi 20 kantung di bandrol seharga 45 rb.
Saya nemunya di Suzanna baby Shop Surabaya. Gimana rasanya? Seperti jamu Buyung Upik kakak. Ingat jamu Buyung Upik gak? Generasi 90an pasti paham nih *udah tua, bangga lagi*. Mhuahaha
dok pribadi |
8. Blackmores Pregnancy and Breastfeeding Gold
Saya tau produk ini dari banyaknya busui di medsos
yang meminum ini dan banyak banget yang ngerasa ASI yang dikeluarkan menjadi
kental sehingga mereka berfikir bayi mereka pun cepat kenyang.
Kalau
kita baca di belakang kemasannya maka akan terpampang nyata dan tanpa
fatamorgana, multivitamin dari Australia ini berisi 20 nutrisi penting bagi
tubuh. Dan ini memang mulvitamin semenjak hamil sampai menyusui.
Belinya di
online shop banyak kogh, atau nitip orang yang plesiran ke luar negeri gitu
*emang sapa sih*. 1 botol isinya 180 kapsul untuk 3 bulan.
Kekurangannya adalah
buat kalian yang gak bisa minum obat lebih baik jangan deh. Why? Kapsulnya gede
banget sist.
Oia tapi sekarang banyak yang menyediakan paket trial alias paket
nyoba-nyoba. Jadi, gak harus beli se botol gitu, tapi bisa beli bijian. Tapi kalau
dihitung-hitung sih, lebih mahal beli paket trial.
Ya iyalah sist, strategi
pedagang biar beli se botol. Sayangnya karena saya enggak konsisten
minum, walhasil nganggur di meja dapur. Sisa 97 butir dan berakhir saya bagikan
ke teman-teman busui saya di Balikpapan, Bekasi, Malang, Surabaya dan Madura.
dok pribadi. masih kliatan khan di belakang ASIP ituuh :) |
Oia salah seorang Ibu cantik yang pernah saya 'incipin' Blackmores ini merasa ASI nya ngucur. Ini saya kasih skrinsyutnya yak. *sudah ijin mbaknya* *salim mama kimita*
chat pribadi |
chat di grup busui |
Sekian sharing pengalaman saya dengan berbagai macam lagtogogue alias booster ASI. Mulai dari yang kimiawi, bentuk kue, obat herbal, susu kedelai, teh dan vitamin.
Dari pengalaman tersebut,
manakah yang paling ngefek bikin ASI ngucur? Jelas yang kimiawi laah. Kalau
yang lain kayaknya sugesti aja.
(Baca juga : Review Pompa ASI kesayangan)
Saya masih percaya bahwa apalah arti se mangkok
daun katuk, se panci teh (yang katanya) pelancar ASI, se gallon mama soya, dan se
toplles cookies ASI jika gak rajin menyusui langsung dan atau pumping. Diluar sana banyak
busui yang berhasil memberi ASI sampe 2 tahun tanpa booster ASI apapun.
Prinsip pengeluaran ASI adalah tergantung permintaan. Tubuh enggak tau, apakah itu pompa atau mulut bayi. Tubuh taunya hanya ada yang minta dan kasih signal ke otak bahwa baby kita butuh banyak ASI.
Prinsip pengeluaran ASI adalah tergantung permintaan. Tubuh enggak tau, apakah itu pompa atau mulut bayi. Tubuh taunya hanya ada yang minta dan kasih signal ke otak bahwa baby kita butuh banyak ASI.
Semakin sering diminta, semakin ASI
banyak produksi. Semakin gak sering diminta, ya semakin otak mikir yaaah
bayinya gak butuh ASI lagi. Itu sudah hukum sunatullah dari sang Maha Perancang
ASI.
Saya percaya setiap Ibu pasti bisa memberi ASI kepada bayinya. Semua
tergantung pengetahuan, niat, dan usaha *ngomong mah gampang*. Perjuangan yang pasti disertai dengan
darah dan air mata (kalo yang darah gak usah di masukin dalam hati ya mhuahaha).
Saya sendiri pernah jatuh bangun karena ASI, udah jatuh, jatuhnya kadang keterusan *toyor kepala sendiri*.
Terakhir, Jangan Lupa Bahagia, Busui !!!
Minta jalan-jalan sama suami gih :D
*provokator*
*yuk ah kabuuur*
Bhay
Terakhir, Jangan Lupa Bahagia, Busui !!!
Minta jalan-jalan sama suami gih :D
*provokator*
*yuk ah kabuuur*
Bhay
Sumber referensi :
www.idai.com
www.breastfeedinginc.ca
@boosterasiBuku Pintar ASI dan Menyusui
lupa berapa lama, sebulan mungkin mbak. dari konselor laktasinya disuruh 2 butir sekali minum, sesudah makan :) Maaf ya baru dibls
BalasHapusSalam
Septi
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Hapuswaduh lupa mbak, ya sesuai di foto yang sy lampirkan itu hehe
HapusSudah pernah mbak reviewnya ada di link ini ya :D
BalasHapushttp://www.anggraenisepti.com/2017/05/review-pompa-asi.html
Masya Allah perjuanganmu mengASIhi hebat sekali Mbak...!
BalasHapusAlhamdulillah aku enggak pakai booster karena lancar jaya. Penyebabnya ya itu tadi , permintaan banyak jadi produksi pun lanjuut terus, kan aku fuul di rumah.
Jadi kalau ada yang ngeluh ASi kurang aku bisa ngerti, bisa jadi banyak faktor penyebabnya ini...Jadi enggak boleh disalahin Ibu begitu begini,.,,ntar kepikiran malah enggak keluar sama sekali itu ASI. Hiks. Lebih baik memang pakai booster ASI jika perlu:)
Terimakasih mba Dian :)
HapusMbak makasih banyak postingannya, sangat informatif. Aku jg dapet domperidone dr dokter laktasiku, tp blm ku abisin krn takut efek samping, tp setelah baca artikel mbak jd pgn lanjutin lg, mana udh terlanjur beli asifit jg pula. Mhn pencerahannya mbak, hehe, apa sebaiknya aku stop konsumsi asifit dan balik lg ke domperidone ya mbak? Makasih.
BalasHapusmaaf baru baca komen ini mbak, tergantung mana mbak yang lebih ngefek ke ASI nya :)
HapusMemotivasi bgt tulisannya. Aku sempet stres krn ASI seret dan takut terus krn khawatir anakku menyusu "angin". Ini lg coba moloco b12, tp kayanya kenceng2 aja payudara, ngucurnya ngga kalo pumping :')
BalasHapusSama bgt sama aku mbak😕
HapusHow can one optimize and enhance the effectiveness of the breast milk supply journey without relying on external supplements? Regard Telkom University
BalasHapus