Sebenarnya saya
pernah sedikit menulis tentang Balance Bike di postingan Trauma Bersepeda.
Namun saya jadikan postingan yang fokus membahas mengenai Balance Bike. Mengapa
harus balance bike? Sebenarnya cerita ini berawal dari Luigi yang mengalami masa trauma bersepeda
karena kepala bocor. Sebagai
Ibu saya ingin Luigi kembali lagi bersepeda. Karena bagi saya bersepeda akan
menjadi salah satu alternatif kegiatan olahraga Luigi, juga menyalurkan
energinya.
![]() |
latihan bersama pushbike surabaya, 17/2/2019 |
(Baca juga : Mengatasi Trauma Bersepeda)
Seperti dalam buku
Rahasia Masa Kanak-Kanak karya Ibu Maria Montessori, mengatakan
“...Kita dapat melihat manfaat-manfaat yang
diperoleh dari kegiatan olahraga. Aktivitas-aktivitas fisik semacam itu tidak
hanya baik bagi kesehatan fisik, tetapi juga mendorong keberanian dan
kepercayaan diri...” (hal 137).
Ternyata dibalik
kegiatan olahraga bukan kesehatan fisik saja yang diperoleh, namun juga
mendorong keberanian dan kepercayaan diri pada anak.
Mengapa memilih Balance Bike?
Balance bike merupakan sepeda roda
dua tanpa pedal. Beberapa menyebutnya dengan pushbike atau sepeda keseimbangan.
Buat saya balance bike merupakan sepeda yang sangat respect our child. Ada beberapa hal yang membuat saya jatuh cinta,
sampai akhirnya merogoh tabungan untuk membelikan balance bike.
Didalam pendidikan
ala Montessori yang pernah saya pelajari, khasnya adalah menyiapkan benda yang
disesuaikan dengan ukuran tubuh anak, atau benda yang mudah dibawa anak. Misalnya
gelas yang sesuai ukuran anak, menyiapkan wastafel yang mudah dijangkau anak
dan semua yang ada didalam rumah bisa ramah anak karena ia mudah mengambil atau
mengeksplorasinya. Dan balance bike menurut saya memenuhi hal itu. Kesimpulan saya
ini dikarenakan :
Balance bike design ramping dan beratnya ringan.
Bahkan balance
bike punya Luigi cuma 2,9 kg. Dengan ini tentu akan memudahkan Luigi untuk
menguasai berbagai gerakan. Misalnya dalam berbelok, memutar, menanjak atau
meluncur. Bahkan mudah diangkat untuk memindahkan sepedanya. Dengan begitu ia
belajar juga untuk memarkir sepedanya di tempat yang benar, baik dirumah atau
di tempat umum saat istirahat.
Dan Montessori
percaya anak suka dengan pengulangan latihan. Dengan ukuran sepeda yang sesuai
anak maka ia dengan mudah mengeluarkan sepeda sendiri, untuk latihan sendiri
entah didalam rumah atau di teras rumah untuk mengulang latihan. Tidak perlu
menunggu orangtua.
![]() |
latihan pertama 11/12/2018 |
Mengembangkan motorik halus dan motorik kasar
Saya pernah
mengikuti liputan event blogger dan bertemu dengan ahli tumbuh kembang. Menurut
dr Ahmad Suryawan, Sp.A (K) konsultan tumbuh kembang, motorik halus adalah kemampuan anak untuk mengembangkan
keterampilan koordinasi otot-otot kecil dan melibatkan fungsi indra. Dengan pegangan stang yang sesuai genggaman anak,
anak mengembangkan kekuatan motorik halusnya.
Sedangkan cara
kerja balance bike ini dengan mengayunkan kaki, entah dengan berjalan, atau
berlari. Tentu ini akan mengembangkan motorik kasarnya. Motorik kasar adalah aktivitas yang menggunakan otot-otot besar
penyangga tubuhnya. Sehingga menggunakan balance bike dapat mengembangkan motorik kasar dan halus diasah dalam waktu bersama.
Mengembangkan kemampuan konsentrasi
Mengayunkan sepeda
dengan kaki juga akan mengembangkan kemampuan konsentrasi atau fokusnya. Karena
ia mengkoordinasikan mata, tangan, kaki dan tubuhnya secara bersama.
![]() |
latihan di rumah Ibuk (nenek), 22/2/2019 |
Mengembangkan kepercayaan diri dan kecerdasan emosi
Karena sesuai
dengan ukuran anak, tentu anak akan lebih percaya diri dalam menggunakan balance bike.
Menurut saya juga
bisa mengembangkan kemampuan mengelola emosi. Karena ada kalanya ketika ia mencoba
bereksplorasi menakhlukkan tantangan, dan terjatuh, ia akan bangkit dan dan
kembali latihan lagi. Tanpa nangis dan tanpa bantuan.
Sungguh pengalaman saya
tidak pernah ada “drama” saat menemani Luigi latihan. Anak pun tidak kesulitan
mengangkat sepeda yang menimpanya saat terjatuh karena ringan.
Dibawah ini adalah video Luigi jatuh saat mencoba tanjakan di taman Skate/BMX
Saat anak mencoba
tantangan baru dalam bersepeda ditanjakan, dijalan yang bergelombang turut
serta mengajarkan anak mengendalikan rasa takut.
(Baca juga : Kompetisi Balance Bike dan Kemenangan Pertama Luigi)
(Baca juga : Kompetisi Balance Bike dan Kemenangan Pertama Luigi)
Mengembangkan logika
Saat berhadapan
dengan tantangan medan latihan, anak bisa berlatih berfikir sebab akibat, “kalo
aku lewat sini bisa gak ya, kalo gak bisa harus mundur atau belok ya”. Yah
semacam itulah. Dialah kendalinya, bukan orangtua (seperti sepeda roda dua
dengan bantuan roda tambahan)
Latihan keseimbangan secara mandiri
Dengan latihan
yang terus menerus, anak akan mencari titik keseimbangan tersendiri. Sehingga jika
sudah bisa, ia dapat dengan mudah mengangkat dua kakinya saat bersepeda. Saat
itulah ia bisa beralih ke sepeda berpedal.
![]() |
aku bisa angkat sepeda, Ma :) |
Kenapa dengan sepeda roda dua dengan bantuan roda
tambahan? Mengapa tidak melanjutkan sepeda yang
dipunyai Luigi, yakni sepeda roda dua dengan dua roda tambahan? Ia
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengayuh sepeda. Masalahnya ketika satu
roda bantuan miring dan tanpa pengawasan orang tua, anak mudah jatuh. Dan ini
yang terjadi pada Luigi, hiks. Jatuh dan bocor deh kepalanya. Tentu anak juga
menggantungkan orang tua untuk mendorong ketika lelah.
Sementara balance
bike anak adalah kendali. Kita tinggal
ngawasin dari kejauhan, atau bahkan bisa ikut bersepeda bersamanya. Tentu sangat
menyenangkan khan jika bersepeda bersama anak. Meningkatkan bonding juga.
![]() |
gerimispun aku pun semangat latihan |
Belum lagi manfaat
tambahan lain. Menurut saya balance bike bisa mengembangkan
kecerdasan spiritual anak. Saat latihan dari satu taman ke taman
lain, tempat satu ke lapangan yang lain, anak akan bertemu dengan banyak hal. Langit
yang cerah, pohon yang rindang, burung berkicau, dan angin yang sejuk. Sehingga
Luigi bisa latihan bersepeda dengan nyaman, semua karena Allah. Bersyukur pada
Allah dimanapun kapanpun. Kita dapat merasakan nikmatNya saat latihan sepeda.
Sehingga, bagi
saya dengan menggunakan balance bike kita berkontribusi bagi perkembangan anak.
Bahwa balance bike MENURUT SAYA memperlakukan
anak dengan hormat, memberikan kepercayaan anak untuk bereskplorasi, dan kekebasan
untuk memilih.
Kapan menggunakan balance bike?
Balance bike digunakan anak usia 2
sampai 5 tahun, namun bisa dilatih sejak 18 bulan. Namun yang terpenting posisi
kakinya sudah bisa menapak. Dan posisi kaki ini harus benar. Ini saya lampirkan gambar posisi kaki yang benar saat bersepeda, saya dapat
dari grup WA pushbike Surabaya.
Apa yang harus disiapkan sebelum latihan balance bike?
1.
Helm
2.
Pelindung lutut
3.
Pelinding siku
Apa manfaat alat diatas selain menjaga keselamatan?
Mengajarkan bermain yang nyaman
namun aman. Juga mengajarkan disiplin
Tantangan menggunakan balance bike?
Ini sih pengalaman
Luigi ya, hehe. Karena sepeda seperti ini tidak umum di tempat kami, PASTI (iya pasti) ada yang komentar :
“sepeda apa itu, kogh gak ada pedalnya?
“sepedanya Lui aneh”
“duh Lui kasian harus dorong terus pakai kaki,
kakinya entar capek”
“...bla...bla..bla...”
Sepedanya dapat
mengembangkan kepercayaan diri anak, namun jika dikomentarin yang kurang positif
tentu akan menggangu semangat anak. Maka apa yang harus Mama lakukan? Sebelum membawa
anak latihan ditempat umum, atau bahkan depan rumah cobalah lakukan briefing and role playing.
Ini pernah saya
tulis, namun saya ulang lagi disini ya, contohnya seperti ini yang saya lakukan
dengan Luigi.
M : “lui nanti pasti ada yang bilang
“kogh sepedanya enggak pedalnya?” “sepeda apa iku kogh aneh?”. Lui nanti
jawabnya gini “iki sepeda keseimbangan”. (mengulang pertanyaan untuk meyakinkan Lui paham) "Jawabnya gimana kalo ada yang tanya
“kogh sepedanya Lui gak ada pedalnya.”
L : “sepeda seimbang iki”
M : “ok sip. Trus kalo sebelum
sepedaan lui harus pakai apa ya buat pelindung kepala?”
L : “helm”
M : “iya lui harus pakai helm.
Selain pakai helm, Lui pakai pelindung lutut dan siku ya?. Nanti mama yang
pakaikan.
L : “iyo Ma”
M : “jadi nanti kalo ada yang tanya
sepedanya kogh gak pedalnya, kogh aneh, lui bilang iki sepeda seimbang, trus
kalo Lui mau sepedaan, Lui bilang Mama atau Ibuk (neneknya) buat pakaikan helm,
pelindung kaki dan lutut ya”
M&L : (tos berdua)
![]() |
sepeda aku angkat dan aku parkir di kamar ya Ma, wkwk :D |
Oia setelah saya
briefing seperti diatas ternyata masih ada yang godain Luigi, misalnya :
SI x : “Lui sepeda
apa itu kogh gak ada pedalnya?”
Lui “ “sepeda
keseimbangan”
Si x : “apah
sepeda timbang? Loh kogh sepeda timbang?”
Lui : “sepeda
keseimbangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan.............” sambil teriak
Hmm, tentu ini
kurang baik sih buat Lui, jadi saya briefing lagi dia.
Mama : “lui kalo
ada yang bilang sepeda lui sepeda timbang, lui bilang aja babah aku seneng” ‘jadi
kalo ada yang bilang sepeda timbang, Lui harus bilang apa?”
Lui : “babah aku
seneng” (biarin, aku senang)
Mama : “trus kalo
dia bilang lagi Lui gak usah dengerin ya, fokus latihan aja, anggap suara bebek
ya, wek wek wek”
Lui : “yo Ma”
M&L : tos
berdua
Sekian curhatan
saya mengapa akhirnya memilihkan Luigi balance bike sebagai latihan sepeda pertamanya.
Semoga Luigi besok baca ya, Nak.
![]() |
latihan pulang les musik, 19/2/2019 |
(Baca juga : Juara 3 Pushbike Funrace di Kota Kelahiran)
(Baca juga : Kompetisi Balap Sepeda ke 4 Luigi)
(Baca juga : Finalis London Taxi Balance Bike Competition)
Aku sendiri baru tahu kalau ada sepeda model begini mom hehehe... Di sini belum ada lho yang pakai sepeda beginian. Di sini juga kayaknya belum ada yang jual deh
BalasHapusKalau di tempat saya anak bisa dan mau pakai atau main bersepeda setelah masuk sekolah. Kebanyakan karena melihat teman gitu...
BalasHapusBiasanya satu sepeda suka dipinjam dan dipakai oleh beberapa orang anak meski ga sesuai antara besar kecilnya sepeda dengan besar kecilnya si anak
Yang mereka pikir asal bisa aja dulu hehehe
Saya juga mau beliin sepeda keseimbangan gini buat si bayi, tapi kayaknya entaran deh kalau udah hampir 2 tahunan aja dulu.
BalasHapusEmaknya parnoan soalnya hahaha.
Btw beli di mana say sepeda Lui ini dan berapa?
Biar mamak cicilin nabung buat si bayi hahaha
Saya udah baca postingan yang Lui jatuh, sedih juga sih kalau anak jadi trauma, kalau dulu Darrell naik sepeda roda 3 dulu sih, baru deh roda 4.
Agak lambat dia bisa naik sepeda
aku sering liat ini sepedadi mall di Medan.mupeng parah tapi agak salfok samaharganya.tapi jadinyakepengen belik buat anak aku karenaliat mom septi mengulas ini deh.
BalasHapusBaru tahu kalau ada balance bike setelah baca postingannya. Unik juga ya ternyata sepedanya. Btw, di daerahku belum ada balance bike seperti ini.
BalasHapusWah Luigiiiiiii keren banget sih. Makin cakep dan gaya ngeliat sia bersepeda. Erysha juga baru aku beliin sepeda lagi, gara-gara sepeda yang sebelumnya bannya retak hahaha. Bener banget bun banyak sekali manfaat bersepeda ini untuk aspek tumbub kembang anak kita. Aku juga suka ngajakin Erysha bersepeda do sore hari keliling komplek hahaha
BalasHapusAku kenal sepeda ini, balance bike, saat tinggal di Amerika. Memang anak, terutama batita pakai ini.Ukuran juga sesuai untuk usia mereka. Karena anak sulungku saat ke sana TK jadi udah kekecilan mau pakainya. Akhirnya dia pakai sepeda roda 4 dan scooter bekas pemberian dari freecycle. Aku setuju sekali dengan konsep balance bike ini. Karena menanamkan anak kemandirian rasa percaya diri dan membebaskan bereksplorasi.
BalasHapusya ampun Luigi sampai pernah jatuh. Alhamdulillah gpp ya mbak, sehat2 terus. Anaknya aktif sih. ternyata balance biki banyakj manfaatnya ya. Aku maju mundur beliin mengingat lingkungan rumahku gk support buat naikinnya hehe. Jd mikir2 lg mau beliin jg :D
BalasHapusTFS infonya
Ponakan daku aktif banget, udah bisa naik sepeda keliling an aja.. Padahal waktu belajar nya Haddeh deh
BalasHapusheheehe kebayang deh kalok di kampung kayak aku, pasti juga jadi bahan pertinyiin makemak se RT. Kok sepedane aneh to? eee ngga taunya banyak mangpaatnya ya Le...
BalasHapussehat dan aktif terus ya Dear Lui... gemesss ihh sama kamyuuu
Anak saya mulai 15 bulan udah sepedaan, tapi sepeda roda 3 hehehe..
BalasHapusMelihat sepeda keseimbangan ini, saya jadi penasaran..
Keren sepeda ini memang. Dulu mau belikan sepeda ini buat anak. Memang harus merogoh kocek terlalu dalam. Saat mau beli ada ajaaaaa kendala. Jadinya nggak jadi beli...
BalasHapusAnaku udah 4 tahun masih maen sepeda roda 4. hehe.. hebat yaa Luigi masih kecil udah bisa maen balance bike. Akupun baru tau loh ada model kayak gini dan manfaatnya ternyata banyak bangett..
BalasHapusWah ini nih mbak, aku penasaran banget sama sepeda kayak gini tuh maksudnya apaa, ternyataa. Banyak manfaatnya ya, gak cuma buat belajar sepeda doang. Dan ternyata masuk ke metode montessori ya. Baiklah..
BalasHapusSepedanya keren banget ya mbak. Anak2 pastinya akan sangat senang bersepeda. BTW, saya masih kecil dulu jg suka banget bersepda. Pernah jatuh sih tapi ya tetap mau berseeda. Hehe
BalasHapusaku juga pengen banget nih beliin anakku sepeda ini. tapi masih bingung makainya dimana secara di komplek jalannya jelek trus kalau mau dibawa ke taman juga jauh banget tamannya.huhu
BalasHapusaaa keren yaaa lui. selalu jadi refrensi ntr klo aufar besar mau dolennn
BalasHapusSekarang banyak banget yah yang pake balance bike ini
BalasHapus
BalasHapusTerima kasih atas artikelnya~
Kunjungi :
Website Kami