Pengalaman Menyekolahkan Anak di TK Islam Terpadu Al Ibrah Gresik


“mama aku ingin ke sekolahku TK”

“hah, ngapain dek???”

“ya mau salim sama ustadzahku, di sana”

“oh yaya boleh, maunya kapan? Ayok mama antar”

 

Luigi sekarang SD. Namun kesan positif pada sekolah TK terpatri di hatinya. Obrolan malam itu adalah bentuk kerinduannya pada ustadzah dan suasana sekolah.



Bisa dibilang, TKIT Al Ibrah Gresik adalah partner terbaik dalam serangkaian pengasuhan pada anak semata wayang saya – Luigi. Tulisan ini sungguh tulisan yang sangat subyektif, sebagai bentuk rasa terima kasih saya kepada semua elemen TKIT Al Ibrah dan juga sebagai kenangan yang kelak dibaca Luigi.

 

Saat usianya 2 dan 3 tahun, saya tidak pernah berpikir untuk menyekolahkan Luigi pada pendidikan formal. Merencanakan saja tidak, apalagi membayangkan. Memang tak ada plan untuk memasukkannya pada sebuah lembaga pada usia itu.

 

Pada awal ia menghirup udara dunia di RS Petrokimia Gresik, Luigi dibesarkan di Surabaya bersama Ibuk. Dan saya PP Gresik-Surabaya setiap hari. Usia 2 tahun saya memasukkan di kelas Music Fantasy Yamaha Music School Surabaya. Usia itu juga mengenalkan Luigi pada Balance Bike pertama kali.

 

Usia 3 tahun saya punya ambisi untuk proyek #DolanKaroLuigi dengan mengajak Luigi ke ratusan tempat seru di Surabaya. Iya saya sebut ambisi karena saya ingin sekali meng-khatam-kan semua hal keren di Surabaya, seperti menonton kesenian di Balai Pemuda dan Gedung Cakdurasim, atau bahkan menjejak ke taman-taman yang indah, museum dan wisata lain di Kota Pahlawan.


(Baca juga : Sekolah Anak Usia Dini Menurut Ahli Tumbuh Kembang)

 

Pada usia 3 tahun, Luigi dan beberapa teman kecilnya mengawali komunitas @PushbikeSurabaya. Berbagai kesempatan ia raih dalam pertemanan pertamanya yang lebih luas dengan meraih beberapa kejuaraan Pushbike.

 

Semua hari-hari terasa indah di Surabaya. Banyak tempat dan kesempatan seru di ibu kota Jawa Timur, apalagi ada Ibuk yang setia menemani pengasuhan saya. Hingga akhirnya diputuskan Luigi kembali ke tempat kelahirannya, di rumah kedua orangtua. Dan bersekolah di Kabupaten Gresik, bukan di Surabaya.

 

Perjalanan Sekolah TK

Memilih sekolah TK di Gresik tidak pernah rumit. Saya benar-benar tidak membandingkan dengan sekolah manapun. Hanya TKIT Al Ibrah yang menjadi incaran. Pertimbangan pertama karena TK Islam, menggunakan pendekatan Montessori dan paling dekat dengan rumah. Se-simple itu awalnya.

 

Meski sebelumnya saya pernah mendengar nama TKIT Al Ibrah dari seorang teman (bahwa peminatnya banyak sehingga harus inden), ternyata saat saya mendaftar masih ada kuota. Keputusan saya dan suami bulat, menyekolahkan TK Luigi pada usia 4 tahun sehingga saat SD usia 6 tahun.

 

Pada tahun 2019 sekitar September atau Oktober, saya ambil formulir pendaftaran di sekolah. Biayanya Rp.150.000. Lalu menunggu Observasi Siswa yang tujuannya untuk mengetahui kesiapan anak masuk TKIT Al Ibrah. 


Diantaranya perkembangan motorik halus dan kasar, kematangan sosial, kestabilan emosi dan perkembangan bahasa. Juga wawancara orangtua. Luigi dijadwalkan observasi Sabtu 12 Oktober 2019.

 

Pada Observasi Siswa, Luigi disuruh meronce, membangun balok, menyanyi dan lainnya lupa. Luigi nyanyi lagu Phonic Song sambil gigit baju.

 

Pada 18 Oktober 2019 ada sepucuk surat cinta dari sekolah yang memberitahukan bahwa Luigi DITERIMA menjadi siswa TK Islam Terpadu Al Ibrah pada tahun pembelajaran 2020-2021. Per 30 Juni 2020, usia Luigi 4 tahun 4 bulan.

 

Berikutnya diinformasikan juga biaya Infaq Pendidikan, diantaranya :

👉Infaq Jariyah Pengembangan (IJP) Rp.11.000.000

👉Perlengkapan dan seragam Rp.1.485.000

👉Kegiatan Belajar Mengajar setahun Rp.1.479.000

👉SPP bulan Juli 2020 Rp.760.000

👉Totalnya Rp.14.724.000

 

Esoknya saya mulai membayar termin 1 sebesar Rp.3.500.000.




Hingga akhirnya pandemi Covid-19 datang. Tak hanya yang tua, yang berusia muda pun susah lolos dari jeratan virus mematikan ini. Semua kegiatan harus dilakukan di rumah. Bimbang menggelayuti hati. Saya dan suami memutuskan mengundurkan diri dari TK. Pikirannya hanya 1, keselamatan anak yang utama sementara pembelajaran formal itu bisa dikejar.

 

Beberapa uang yang sudah masuk sebagai DP uang pangkal, kami ikhlaskan. Setelah berkomunikasi dengan pihak sekolah, saya membuat Surat Penangguhan Pembayaran Daftar Ulang. Ternyata uangnya bisa ditahan untuk tahun depan. Maka sekalian kami inden atau titip nama selama 1 tahun. Sebagai calon siswa pada tahun ajaran 2021-2022.

 

Masa pandemi usia 4 tahun, Luigi belajar sama saya di rumah. Saya mulai buka lagi catatan pelatihan Montessori yang pernah saya ikuti. Luigi juga mulai ganti sepeda. Jika sebelumnya menggunakan sepeda tanpa pedal, kali ini dibelikan sepeda roda 2 di dekat Tugu Pahlawan Surabaya. 

 

Hampir setiap pagi saya membantu Luigi latihan sepeda baru, kadang mendorong untuk membantu keseimbangannya. Setiap hari saya juga menyiapkan kegiatan atau worksheet untuk dikerjakan. Berbagai buku tak lupa dibacakan. Hingga Luigi mampu bersepeda roda dua dan bisa membaca. MashaAllah hikmah pandemi. Mama jadi madrasah pertama untuk anak. Ceileeeeeh.😚😘😅😆

 

Tanpa terasa, pandemi masih ada setahun berselang. Usia Luigi 5 tahun, apakah akan menunda sekolah lagi? Saat itu pikiran saya cuma mengundurkan diri lagi. Nanti saja sekolahnya, langsung TK-B lanjut SD.




Ternyata suami mendorong saya agar Luigi tetap sekolah formal. Saya datang ke sekolah pagi-pagi, untuk menanyakan bagaimana pengalaman pembelajaran selama pandemi pada tahun ajaran sebelumnya. Dari penjelasan itulah akhirnya saya putuskan untuk mengikut sertakan Luigi TK pada tahun ajaran 2021-2022.

 

Tapi entah gimana ceritanya, biaya sekolah berkurang menjadi Rp. 12.694.000. Apakah ada diskon karena pandemi? Mungkin saja. Entahlah. Saya anggap sebagai rezeki.😅

 

Pada 15 Juni 2021 saya diberi rincian bukti pembayaran, saya sudah membayar 11 juta. Ternyata kurang Rp. 1.194.00 dan kami melunasinya pada 13 Agustus 2021. MashaAllah, akhirnya. Terima kasih Pak Suami.  Selamat datang Luigi, sebagai siswa TK-A 😊 Selamat datang di dunia sekolah.

 

Pengalaman Sekolah TK A pada Masa Pandemi

Untuk anak, lupakan memakai sepatu baru, lupakan perkenalan dengan teman di depan kelas. Buat emak-emak, singkirkan dulu kesibukan antar jemput anak. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dilakukan secara daring melalui zoom meeting.

 

Seragam awet nggak dicuci selama seminggu, bahkan lebih. Gimana mau kotor, jika sekolahnya saja di bawah embusan AC kamar. Gerak-gerak juga sebentar doang, itupun ketika praktik shalat. Pembelajaran lebih dominan dilakukan di depan layar virtual. Benar-benar nggak ada keringat keluar.


(Baca juga : Luigi Sekolah Online)







Ketika pemerintah mulai membolehkan pembelajaran tatap muka, sistem sekolah Luigi dibuat berselang-seling. Dalam satu kelas dibagi 2, ada yang pembelajaran tatap muka, ada pula yang daring. Bergantian.

 

Sekolah offline pun juga cuma sebentar. Seingat saya hanya 1,5 jam aja. Jadi ibarat baru aja duduk selonjoran setelah antar sekolah, eh nggak lama udah jemput lagi. Benar-benar terbatas banget. Udah laaah, Luigi sehat aja udah bersyukur banget.

 

Luigi di TK A-5 bersama Sean, Amikha, Danish, Davian, Fatih, Qiandra, Hamidah, Kayla, Fathina, Zhahir dan Gauzan yang masuk grup terakhir. Biasanya zoom meeting dimulai jam 08.00 WIB. 


Setiap awal minggu, ustadzah Una (guru kelas A-5) selalu membagikan Kegiatan Belajar selama 1 minggu ke depan. Termasuk tujuan pembelajaran dan pengingat lain. Jadi orangtua tahu, sekolahnya itu bakalan ngapain aja dan targetnya apa.




Jika ada pembelajaran yang menggunakan alat dan bahan, setiap pekan semua toolkit dikirim ke rumah siswa masing-masing. Jadi sekolah di TKIT Al Ibrah nggak pernah repot cari perlengkapan belajar karena semua sudah disediakan sekolah. Cocok banget untuk emak-emak malas ribet seperti saya HAHA.😂😁

 

Setiap jam 07.40 Luigi bersiap masuk zoom. InsyaAllah dia berusaha tidak terlambat. Namanya ngeZoom ada saja tantangannya. Misalnya teman yang tidak terdengar suaranya atau terlalu keras (teriak lebih tepatnya). Atau bahkan suara yang tidak perlu pun jadi masuk kelas zoom.



Yang lumayan menantang berikutnya adalah ketika mengaji. Setiap anak harus gantian video call dengan ustadzah Ulya selaku guru mengaji. Pembagiannya sebelum jam 8 (07.00-07.50) atau sesudah zoom jam 9.15-11.00. 


Ada kelonggaran bagi yang tidak bisa video call, maka harus mengirim video ke ustadzah dan tetap setor hafalan bersama guru kelas. Video juga dikirim ke ustadzah jika ada tugas olah tubuh seperti merayap dan lainnya.

 

Meski sekolah daring saya selalu di samping Luigi, namun setiap hari ustadzah Una mengirimkan foto anak-anak saat berkegiatan. Satu per satu anak difoto dan dikolase untuk dikirim ke grup kelas. MashaAllah. Mulut merapal do’a, semoga ponsel guru Luigi nggak lekas penuh.


Pada 7 Agustus 2021 ada informasi kegiatan uji coba Private Learning at School (PLS) yakni belajar secara personal seminggu sekali. Semua tentu dengan protokol kesehatan menggunakan masker dan face shield. Yang tidak terjadwal PLS maka tetap online melalui zoom.

 

Pada PLS putaran kedua, bertambah 2-3 orang yang sekolah offline. Berlanjut September 2021 ada surat edaran Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Dimana satu kelas dibagi 2 jadi masing-masing per-sesi adalah 6 anak.

 

Hingga akhirnya tahun 2022 sudah mulai pembelajaran full offline. Puncak tema kegiatan pun dilakukan dengan suka cita.




Sebagai angkatan pandemi, menurut saya pembelajaran menjadi kurang maksimal. Bagaimana komunikasi dengan guru dan teman-teman sangat terbatas. Juga waktu belajar dan bermainnya. 


Padahal TKIT Al Ibrah ini banyak permainan di lapangan. Termasuk fasilitas kolam renang dan kolam pasir yang nganggur tak terpakai. Namun, sejak awal saya sudah menurunkan ekspektasi tentang “sekolah” pada masa pandemi.



Pembelajaran di TK Islam Terpadu Al Ibrah Gresik

Ternyata saya benar-benar harus menurunkan harapan pada sekolah ini khususnya dalam hal baca dan tulis. Saat itu saya berpikir, Luigi akan disiapkan kecakapan calistungnya sebelum nanti usia SD. Pikiran saya terlalu konvensional. Hanya berorientasi pada calistung sebagai bukti keberhasilan belajar. Pada usia TK-B Luigi sudah membaca komik, sementara di sekolah masih belajar bunyi huruf.

 

Padahal setelah menyekolahkannya selama 2 tahun, ternyata tujuan Al Ibrah lebih dari itu. Tidak hanya urusan mengembangkan motoriknya untuk persiapan SD, namun juga memberikan pondasi keimanan tentang keTuhanan termasuk pembelajaran adab. Hal ini juga didukung pengajar berpengalaman, santun, serta penerapan pembelajaran sentra juga Montessori.

 

Menurut saya, di TK Al Ibrah ini anak-anak dibudayakan aktivitas BERMAIN dan BERMAIN. Baik bermain bebas maupun bermain terstruktur. Mereka juga memiliki pilihan aktivitas belajar setelah semua ‘target tercapai’.




Target tercapai disini maksudnya menyelesaikan “cari tanda”. Paginya mereka Morning Activity dengan berdoa dan membentuk lingkaran. Lanjut kegiatan fonik dan jurnal. Jurnal ini yang unik karena setiap hari siswa harus menggambar apapun, yang sesuai pikiran dan hatinya. 


Kadang jika melihat kumpulan jurnal yang pernah dibuat Luigi, saya jadi terharu 😢. Ia sering menggambar peristiwa yang dilewati bersama kami, orangtuanya.

 

Setelahnya anak-anak mengaji sesuai capaiannya. Ustadzah Ulya dan ustadzah Mahmudah adalah guru ngaji yang SANGAT SABAR mengajari Luigi. Saat itu Luigi tidak mau mengaji selain di sekolah.


Setelah ngaji barulah semua anak berduyun-duyun turun ke lapangan untuk olah tubuh dengan 2 guru berbeda (ustadzah Ani dan ustadzah Heni). Biasanya yang dilakukan pada olah tubuh adalah senam huruf, bermain flying fox, berjalan di titian, pukul raket dan lainnya.


ini video yang saya skrinsut, keasyikan bikin video, sampe lupa moto 😆


Tak lupa anak-anak shalat Dhuha di masjid sekolah. Lalu terakhir Simak Ucap yakni menirukan surat yang menjadi capaian kelas masing-masing bersama ustadzah Ifa. Mungkin inilah rahasia kenapa Luigi dan teman-temannya sangat cepat menghafal juz 30, meski benar-benar dari nol. 


Setiap kegiatan yang sudah dilakukan, Luigi akan meminta “tanda” centang di kalung “cari tanda” kepada ustadzah. Barulah anak-anak bisa bermain bebas dan istirahat sebelum mereka masuk ke pembelajaran sentra maupun Montessori.




Hari-hari terakhir Luigi menjadi siswa TK-B, untuk pertama kalinya saya menungguinya sekolah. Saya duduk di masjid hanya untuk mengamati kegiatannya di sekolah. Selama ini, tidak pernah sekalipun Luigi ditemani sekolah. Setelah mengantarkannya pada gerbang, salim, saya pasti pulang. Dan kembali saat jam pulang sekolah.

 

Namun entah mengapa, rasa haru menyergab hati ketika ingat hal ini akan berakhir. Kebahagiaan bersekolah TK yang tak akan terulang lagi. Saya melihat sendiri bagaimana matanya berbinar ketika sepak bola bersama kawan-kawannya. Tidak hanya teman 1 kelas, namun juga yang berlainan kelas. Bagaimana interaksinya kepada guru maupun sahabat kecilnya.

 

Saya tahu sendiri sabarnya setiap siswa bertahan untuk mengantri “cari tanda”. Tidak hanya kakak-kakak TK, namun juga adik-adik Kelompok Bermain (KB). Semuanya menyelesaikan misi “cari tanda” dengan tertib. Meski itu jadwal renang, namun tetap bisa cari tanda.




Untuk urusan Buang Air Besar (BAB) atau Buang Air Kecil (BAK) pun orangtua tidak perlu khawatir. Karena ada ustadzah Thoharoh yang secara khusus ngendon di depan kamar mandi untuk membantu anak-anak membersihkan diri. Jadi guru kelas tidak bekerja sendiri untuk menangani anak-anak. Namun semua elemen di sekolah saling berkaitan.

 

Kamar mandinya pun selalu bersih. Meski dipakai anak TK, namun tidak pernah kotor atau bahkan berbau. Saya tahu sendiri, karena jika ada acara Komite juga sering ke kamar mandi sekolah.

 

Selain itu sekolah di TKIT Al Ibrah itu sangat nyaman karena kelasnya luas dan ber-AC. Kelasnya cukup banyak pada TK A (7 kelas) dan B (6 kelas). Kelas Luigi berbagi dengan B-1 namun tidak berpengaruh karena kegiatan belajar lebih banyak dilakukan di luar kelas dengan “cari tanda”.

 

Inilah tadi saya bilang bahwa anak-anak dibudayakan aktivitas BERMAIN dan BERMAIN. Ustadzah Nida sebagai guru kelas B-2 juga sangat sabar mendampingi pencapaian masing-masing anak.

 

Kemandirian memang menjadi bagian dari pembelajaran juga seperti pembiasaan makan bersama, baik bekal maupun makan siang dari sekolah. Meletakkan sepatu dan tas pada lokernya masing-masing. Mengembalikan aparatus Montessori dan alas kerja setelah digunakan. Juga kegiatan practical life skill lainnya. Hal ini sesuai dengan Metode Montessori yang dimana mendorong keterlibatan sensori, mengembangkan kemandirian, rasa percaya diri dan menanamkan rasa tanggung jawab.


Yang selalu diceritakan Luigi dengan bahagia adalah ketika belajar di luar kelas (outdoor learning). Anak-anak belajar berjualan (ada yang jadi kasir, ada yang melayani customer). Kebetulan Luigi menjadi kasir dan sempat diwawancara ustadzah Tatik di Youtube.


Luigi menjawab pertanyaan ustadzah Tatik


belajar menabung di Bank




membuat ebi furai di Warung Apung Rahmawati Gresik


Luigi dan kawan-kawannya pernah diajak keliling Gresik, diajak ke Kampung Kreasi Gresik untuk belajar tentang pengelolaan sampah plastik, belajar menabung di Bank, membuat makanan di Warung Apung Rahmawati, bikin sabun colek, mencipta karya dari bahan bekas (tutup botol misal) dan dijual ke wali murid, dan banyak lainnya.


Mama dan Ayah beli hasil karya Luigi dan teman-teman

Setiap Puncak Tema, ustadzah benar-benar totalitas menyiapkan semuanya. Bahkan pernah menyiapkan udang, bandeng dan ikan amis lainnya di sekolah saat tema Udang.









Di sekolah juga tidak sekadar infaq setiap hari namun juga terjun langsung untuk daerah yang membutuhkan. Seperti pembagian paket sembako di Jegong (Jalan Ibrahim Zahir). Sekolah bekerjasama dengan kelurahan, ketua RW dan RT setempat. Anak-anak dibawa ke lokasi menggunakan bemo.


pembagian paket sembako di lapangan volley Jl Ibrahim Zahir (11 April 2023)



Luigi berbagi takjil (kue dan minuman) di depan sekolah pada 19 April 2022)


bakti sosial TK-A di Kelurahan Sidokumpul (22 April 2022)


Selain itu sekolah juga menfokuskan pada mengaji, hafalan Al Qur’an pada juz 30, hadist pendek, doa harian dan Asmaul Husna. Luigi itu dari nol, hafalan dari Surat An-Naas. Karena saya juga nggak pernah mengajarkan secara khusus untuk menghafal ayat. Berbekal yutub Rico the Series, di rumah Luigi juga jarang menghafal.

 

Namun ustadzah tidak pernah memaksa kemampuan setiap anak. Jadi mereka dibimbing sesuai pencapaiannya. Tidak sekadar menghafal, namun beberapa surat juga akan dijelaskan kandungan isinya.

 

Tentang shalat, Alhamdulillah Shalat Dhuha dan shalat Dhuhur tak pernah bolong dibiasakan. Sehingga di TKIT Al Ibrah mereka terbentuk dengan lingkungan yang baik.


Luigi menjadi imam shalat


Pada 22 Mei 2023 diumumkan jika Luigi tuntas hafalan juz 30 dari hitungan mundur Surat An-Naas hingga Surat al-Muthaffifin. Kurang  5 surat lagi yakni An-Naba, An-Naazi'aat, Abasa, At-Takwiir, dan Al-Infithaar. MashaAllah Alhamdulillah. Semoga kelak semua hafalan ini juga dipahami berserta artinya ya Nak. Juga diamalkan dalam keseharian.

 

Yang bikin kaget awalnya adalah merelakan Luigi naik bus sendiri ke luar kota hanya dengan teman-temannya dan ustadzah. Pada Puncak Tema Fun Sport, 20 Juni 2022 semua siswa TK-A outbound tanpa ditemani orangtua ke Makoya Pandaan. Dari jam 06.00-15.30 WIB.






Ustadzah Una pernah cerita sebelum pandemi anak-anak PAUD Al Ibrah pernah merasakan kegiatan outdoor naik bus, kereta api dan kapal tanpa pendampingan orangtua. Namun 2 tahun pandemi, sudah tak ada lagi. Sehingga di Makoya ini adalah kegiatan outdoor pertama setelah pandemi.

 

Sejujurnya karena ini hal pertama dan saat itu Luigi baru lepas gips kaki, maka saya dan Ayahnya mengendap-endap mengekor ke Makoya menggunakan mobil. Namun selama di sana kami hanya melihat Luigi dari jauh, layaknya pengunjung pada umumnya. 


Kami mengamati dari atas jika kegiatannya di bawah, kami di sebelah kanan jika kegiatannya di samping. Selama di Makoya pula, ustadzah Una selalu mengirimkan semua foto atau video setiap anak.


Luigi di Makoya Pandaan. Foto oleh Ustadzah Una


Bagaimana dengan lomba? Sekolah Luigi masih menyelenggarakan perlombaan antar siswa dengan piala. Namun selain pemenang utama, semua siswa tetap mendapat piala. Untuk lomba video kemerdekaan dan lomba membuat beduk saya selalu menanyakan Luigi terlebih dahulu, dia mau ikut atau tidak. Jika tidak mau ikut pun, saya tidak akan memaksa.

 

Karena tidak menang maka piala Luigi bertuliskan Nominasi lomba Kreasi Beduk dan Pemukulnya pada Tarhib Ramadan TKIT Al Ibrah Gresik dan Nominasi lomba Kreasi Video Kemerdekaan Red & White Festival jenjang TK-A TKIT Al Ibrah Gresik.

 

Lalu cerita ini menjadi semakin panjang, maafkan ya. 


Maklum cerita dua tahun menjadi 1 tulisan HEHE


Ketika tahun 2023 melintas berita heboh Ketika Sekolah TK Wisuda di Hotel Mewah di beberapa stasiun TV. Malah penyelenggaraan Akhirussanah TKIT Al Ibrah di sebuah Ballroom megah yang biasanya untuk gedung nikah. Yakni Graha Kartini Ballroom. Jl. R.A. Kartini, No.148 Gresik.

 

Sempat mendengar kasak kusuk dari rekan komite jika biaya sewanya juga tidak murah. Namun wali murid TK tidak diminta iuran sepeserpun untuk kelulusan TK. Sejujurnya jika memang ada tagihan pun, secara pribadi saya tidak keberatan. Saya yakin, sekolah sudah mempertimbangkan dengan bijak. Toh penamatan bocah kisaran usia enam tahun atau tujuh tahun ini sekali seumur hidup 😊

 

Pada momen Akhirussanah itulah menurut saya sekolah memberikan kenangan terakhir paling indah untuk semua siswanya. Termasuk orangtuanya. Dimana semua siswa KB-TKIT Al Ibrah tampil memukau. Semua anak dihargai sesuai capaiannya sendiri.




Di bawah bimbingan ustadzah Titis, pada 10 Juni 2023 Luigi (B-2) tampak menawan sebagai MC (master of ceremony) bersama Raya (B-5), Ana (B-5) dan Qeyla (B-6). 


Tak ada kalimat yang belibet saat membawakan acara di hadapan ratusan undangan, termasuk Bapak Kapolres Gresik, AKBP Adhitya Panji Anom, S.I.K, perwakilan Kepala Dinas Pendidikan, pihak Yayasan Al Ibrah, juga semua orangtua atau wali murid wisudawan. 


Sebanyak 144 anak mengikuti penamatan setelah menjalani dua tahun belajar sebagai siswa-siswi Kelompok Bermain (KB) maupun Taman Kanak-Kanak (TK) Islam Terpadu Al Ibrah Gresik. Rinciannya ada 69 siswa KB (41 muslim dan 28 muslimah) juga 75 TK (37 muslim dan 38 muslimah). 






para MC cilik TKIT Al Ibrah foto sama ustadzah Titis sebelum tampil


Suara Luigi pun menggema di Graha Kartini Ballroom karena ia juga berperan sebagai salah satu pengisi suara drama. Ustadzah Heni sering mengajak Luigi rekaman suara. Termasuk mengajari intonasinya. Acaranya megah, meriah namun khusuk saat seremoni wisuda. 





Pengalaman Baru di TK

Alhamdulillah Luigi mencicip banyak pengalaman baru yang seru. Yang insyaAllah membuatnya meningkat dari kemampuan sebelumnya karena Luigi sebagai :

😍Bintang Karakter Semangat bulan Oktober 2022 TKIT Al Ibrah Gresik

😍Bintang Karakter Jujur bulan Agustus 2023 TKIT Al Ibrah Gresik

😍Pembaca Pancasila Upacara Bendera KB-TKIT Al Ibrah Gresik (Oktober 2022)

😍Juara 2 Lomba SAINS Tingkat TK se-Kabupaten Gresik pada ajang Gebyar Bintang SDIT Al Ibrah 2022 di Icon Mall Gresik (November 2022)

😍MC Pentas Seni dan Akhirussanah KB-TKIT Al Ibrah Gresik Angkatan XXVI

😍Pengisi suara (voice over) Drama Sahabat Laut Pentas Seni dan Akhirussanah KB-TKIT Al Ibrah Gresik

😍MC Upacara Bendera KB-TKIT Al Ibrah Gresik (Mei 2023)

😍Penghargaan Anak Cerdas KB-TKIT Al Ibrah pada Akhirussanah di Graha Kartini Ballroom

😍22 kali menjadi Imam Shalat Berjamaah kelas B-2 TKIT Al Ibrah Gresik


(Baca juga : Pengalaman Menyabet Juara II Kompetisi Sains)


khusuk menjadi imam shalat


skrinsut dari layar wisuda 


Luigi sebagai pembaca Pancasila 



mewakili TKIT Al Ibrah, presentasi di atrium Icon Mall Gresik



Ustadzah Una mendampingi Luigi lomba hingga pengumuman, terimakasih Us🙏



MC cilik kesayanganku 😍




Luigi menerima bintang karakter Jujur TKIT Al Ibrah dari Kepala Sekolah KB TKIT Al Ibrah Gresik


Pengalaman sebagai Wali Murid

Sekolah menjaga komunikasi yang terbuka juga transparan dengan para orangtua. Selama ini update tentang kegiatan harian Luigi ada di buku penghubung. Termasuk informasi penting juga diselipkan disitu. Ustadzah juga membagikan pengumuman di WA grup kelas, biar nggak lupa. Jika ustadzah ada yang ingin dikonformasi, kita juga dijapri melalui WA.


Sekolah juga mendukung wali murid untuk meng-upgrade diri sebagai orangtua. Dukungan itu salah satunya dengan mengadakan seminar parenting bekerja sama dengan Komite.

 

Di sekolah ada aturan tidak boleh memberi barang secara personal kepada salah satu guru. Aturannya tertulis seperti ini : “orangtua/wali murid tidak diperkenankan memberi hadiah barang/uang atau bentuk lain kepada salah satu ustadzah kecuali untuk semuanya”.

 

Jadi semua guru, satpam dan pegawai KB TK Islam Terpadu Al Ibrah pada akhir tahun ajaran akan mendapat semua souvenir dari Komite. Dananya diambil dari uang Komite.

 

Untuk biaya sekolah, SPP TK-B Luigi Rp.781.000 yang di debet langsung dari Bank Syariah Amanah Sejahtera.

 

Pengalaman Mama sebagai Komite

Sejak TK-A saya bergabung menjadi bagian dari Komite. Ustadzah Una-lah yang menjadi pembuka jalan. Terima kasih ust, atas kepercayaannya. Dan berlanjut saat Luigi TK-B. Jangan berpikir bahwa yang menjadi Komite adalah emak-emak yang nganggur karena jadi ibu rumah tangga. Keliru dong 😘. Karena malah banyak mama Komite yang kesibukannya sebagai pekerja publik.

 

Berbagai pengalaman kepanitiaan pernah saya cicipi. Namun lebih banyak di TK-B karena saat TK-A masih pandemi. Saya kenal mama-mama dari kelas lainnya. Seperti mbak Dani, mbak Sarah, mbak Rista, mbak Ely, mbak Fia, mama Aiman B-5, mama Arka, mama Arsya, mama Rahma, mama Aiman, mama Abdullah, mama Rayyan B-4, mama al Jundi, mama Hayyan dan banyak lainnya. 


(Baca juga : Adaptasi Hari Pertama Sekolah)


Foto oleh mbak Ely



Dalam kepanitiaan saya juga sering ditunjuk menjadi MC seminar parenting. Akhirnya saya bisa tampil lagi sekian lama, HAHA. Ketika beberapa kali menjadi MC di TK, saya juga ditawari mama Gendhis untuk menjadi MC seminar parenting Yayasan Al Ibrah (gabungan semua komite, mulai PAUD hingga SMPIT). Tentu saja untuk MC saya tidak akan menolak.

 

Meski saat itu hujan deras dan pesertanya jadi sedikit, namun pengalaman itu sungguh berharga. Pertama saya jadi mengenal mama komite dari jenjang atas, saya jadi tahu SMP Islam Terpadu Al Ibrah, dan tahu semangat Al Ibrah untuk mencetak siswa-siswanya khususnya sebagai penghafal Al Qur’an. Terimakasih mbak Dani.

 

Karena menjadi Komite saya juga sering diajak bertamu ke rumah siswa lain, juga pernah dijenguk ketika Luigi patah tulang.


Luigi dijenguk, padahal saya Komite kelasnya hehe. Makasih Davian dan Mama 😻. Ustadzah Una dan ustadzah Ulya juga ke rumah tapi nggak ada fotonya. Makasih guru-guru Luigi 🙏💕


Selain itu kami berkumpul bersilaturahmi dengan mama-mama dengan beragam profesi. Jadi tahu seberapa fokus mereka dalam menemani anak-anaknya menjadi anak "sholeh". InsyaAllah semua mama-mama di Al Ibrah santun dan bisa menjadi contoh baik untuk anak-anaknya. Amin. Terimakasih mama Gendhis sudah membawa gerbong Komite dengan banyak kegiatan bermanfaat.  

 

Suatu hari seorang mama wali murid pernah menawari saya menulis buku untuk sebuah perusahaan BUMN. Beliau merekomendasikan nama saya kepada suaminya untuk menggarap project buku tersebut. Terima kasih mama Gauzan. Semoga menjadi jalan kebaikan.


Foto oleh mbak Mita 


Pada akhirnya bersekolah di TKIT Al Ibrah, tidak hanya Luigi yang bertumbuh. Namun saya sebagai mamanya juga meningkat secara kebermanfaatan meski hanya secuil.


Rasanya ucapan terimakasih saja tak akan cukup untuk Kepala Sekolah - ustadzah Rifatul Aliyah, S.Psi, para Ustadzah, staf di kantor, pramubakti, Pak satpam dan semua elemen di TKIT Al Ibrah yang telah mendampingi Luigi. 


Sebagai orangtua, saya hanya bisa berdoa semoga semua ilmu, tenaga, dan waktunya menemani serta menjaga Luigi di sekolah menjadi pahala jariyah. Amin. 


TK B-2 bersama ustadzah Nida


Kesimpulan

Dulu jika lewat jalan Arif Rahman Hakim pagi, hati sebel. Karena TKIT Al Ibrah membuat padat jalanan oleh pangantar dan penjemput mobil 😅🙏🙏. Sekarang, hati saya bahagia karena ternyata sekolah itulah yang menjadi partner saya mengasuh Luigi.😍


Pertumbuhan fisik, sosial, emosional, bahasa, dan kognitif anak dikembangkan dengan pembelajaran yang mengasyikkan sesuai tahapan perkembangan anak.


Sehingga bisa saya simpulkan bahwa dengan menyekolahkan anak di TK Islam Terpadu Al Ibrah, maka Luigi

💜Puas bermain

💜Puas mengaji

💜Puas hafalan Al Qur’an

💜Puas berteman

💜Puas meng-upgrade diri

 

Selamat tinggal TKIT Al Ibrah. Selamat datang dunia SD. Luigi siap berpetualang lagi.





Salam

1 komentar

  1. Tulisan mbak sangat membuka mata dan hati saya untuk semakin yakin mendaftarkan anak saya di TKIT Al Ibrah.
    Terimakasih mbak🙏

    BalasHapus