Cerita Dibalik DIY Puzzle Kardus

Ini cerita mengapa sampai aku bisa datang di acara Festival Budaya Pustaka 2017. Aku sebenarnya sudah mengetahui acara ini melalui poster yang di share mba Iput di Instagram @iburakarayi sejak awal bulan Mei. Namun ketika mengetahui tanggalnya, aku jadi pikir ulang. Aku pasti sibuk sama kerjaan dan tidak bisa cuti. Namun hari Rabu 24 Mei 2017 siang ketika mbak Iput mengatakan bahwa ada 1 sisa seat lagi karena ada peserta yang cancel, secepat kilat langsung saya WhatsApp nomer yang tertera di poster. Tertulis Dyah dengan tulisan nomer yang sangat kecil.

poster dari instagram @iburakarayi

Jam 11.40 aku whatsapp mba Dyah.
“Masih bisa mbak, monggo nama ibu dan anak.”
Alhamdulillah. Batinku.
Yah mana mungkin aku mengajak Luigi. Dia masih kecil. Yang ada malah bikin rusuh kalo ikutan bikin puzzle. Saat itu secara kebetulan Davin keponakanku sedang bersamaku. Dia ikut aku kerja. Aku tawarkan apa dia mau bikin puzzle dari kardus.
“Acaranya di Kebun Bibit, Kak.” tanyaku pada Davin
“iya mau” jawabnya
“tapi kita harus balik ke Surabaya malam ini.”
Yah, secara rencana sebenarnya aku dan Davin menginap di rumah Gresik. Karena keponakanku ingin ikut Adit futsal.
“nanti kita siapin peratalan yang disuruh panitia.”
“iya gak papa mbak Tia’. Jawabnya bersemangat

info jika sisa 1 seat lagi, awal mula kisah ini

Halo,
Terimakasih 🙏 sudah mendaftar "DIY Puzzle Kardus" untuk hari Kamis, 25 Mei 2017 di Taman Flora (Kebun Bibit Bratang).
Kegiatan berlangsung pukul 10.00-12.00 WIB. Jika ingin menonton "Drama Tar Tar", diharapkan hadir lebih awal pukul 09.00 WIB. 😊
Alat dan bahan yang perlu dibawa adalah sebagai berikut:
1. Kardus bekas dus air mineral, ukuran 30x30 (3 buah)
2. Cutter dan gunting
3. Pensil, penghapus, dan spidol hitam
4. Cat acrylic warna warni
5. Kuas ukuran bebas
6. Lem fox warna putih
7. Plastik kresek untuk sampah sisa bikin-bikin
Terimakasih,
Salam Literasi 😊

Itulah isi WA dari mbak Dyah untuk menunjukkan alat dan bahan apa saja yang dibawa besok pagi. Setelah maghrib, aku dan Davin balik ke Surabaya. Setibanya dirumah Ibu, kami membeli alat-alat yang dibutuhkan.

“kurang lem fox dan kardus, Kak”.
“mba Tia aku ngantuk, besok pagi-pagi aja nyiapin.”
Kulihat memang dia lelah, seharian ikut kerja bersamaku. Berlari sana sini, menggambar dan menulis di whiteboard.

Kulihat jam dinding menunjukkan pukul 21.00 WIB. Bapak sudah menyiapkan 3 kardus bekas Aqua untuk acara besok. Padahal hanya dibutuhkan 3 lembar kardus ukuran 30x30 cm.

“kurang lem FOX putih, Pak.”


Mau mengingatkan hari Kamis besok bunda dan anak sudah terdaftar sebagai peserta acara "Workshop DIY Puzzle Kardus" di Taman Flora kebun bibit bratang.
Acara insyaallah akan dimulai kurang lebih pukul 10.00 wib, tapi jika ingin menonton "Drama tar-tar" yang akan dihadiri oleh ibu Walikota Surabaya, ibu Tri Risma Harini, dimohon hadir pukul 09.00 wib.
Setiap peserta yang telah mendaftar regristasi pada hari H akan mendapatkan snack, nasi kotak dan setiap bunda akan mendapatkan sovenir yang menarik.
Jangan lupa membawa peralatan dan bahan-bahan untuk besok yaa 😊
Terimakasih,
Salam Literasi 🙏😊

Terdengar bunyi getar, tanda ada pesan masuk di teleponku. Mba Dyah mengingatkan untuk besok. Dan malam itu juga Bapak mengejar toko buka, untuk membeli lem FOX. Ternyata ketika dicara, lem FOX yang aku bawa salah. Itu lem FOX untuk sepatu haha.
 
contoh puzzle yang dibuat dari @iburakarayi

Akhirnya dengan sungkan, aku terpaksa meminta Ibu disebelah kananku untuk merelakan sedikit lem FOX nya berkurang karena keteledoranku.

kakak Davin serius mengerjakan puzzle

Aku senang karena aku bisa bertemu dan belajar dengan Ibu favoritku. Dialah mbak Iput. Sejak lama aku hanya bisa mengaguminya dari jauh. Lewat layar telepon pintar. Dan ini adalah kali kedua aku bisa belajar bersama dengan beliau.

(Baca JugaMom's Day Out Vol 6)

totalitas dalam mengajari peserta

“mbak Iput ini anakku.” sapaku padanya saat Luigi ikut aku bawa ke atas panggung
“oh ini yang sakit dulu itu ya.” tanyanya memastikan
“iya mbak bener, mbak anakku kecil ya hehe.”
“ah sama aja mbak, anakku juga kecil. Gak apa-apa, yang penting sehat.” jawab mbak Iput memotivasi

Luigi bersama Ibu dan perempuan inspirasinya Ibu

Ah, senang rasanya. Kami menutup acara membuat puzzle dengan makan nasi kotak yang berisi nasi uduk, ayam dan sambal teri. Oh nikmat sekali.

Terimakasih mbak Iput ilmunya, dan terimakasih untuk Ibuku yang mau mengikuti segala keinginanku. Termasuk keinginan mengikuti acara ini. Dan juga Bapak yang ikut heboh mempersiapkan segala bahan yang kurang untuk membuat puzzle.


Gresik, 26 Mei 2017
#30dwcjilid6
#day10

Tidak ada komentar