Luigi di Chess Kids Junior Tournament 2023

 


Malam itu, 5 Oktober 2023 saya diberitahu orangtua salah satu teman Luigi. Katanya ada kompetisi catur di Surabaya namun hanya untuk SD Surabaya. Saya segera menggeledah hp di dalam tas dan menggulirkan laman Instagram Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) Surabaya.

 

Lomba catur ini bertajuk Chess Kids Junior Tournament 2023 se Surabaya. Dilangsungkan Minggu 15 Oktober 2023 didukung oleh Honda dan BCA Multifinance. Dalam caption tertulis ajakan untuk para siswa SD Surabaya untuk ikut serta dengan persyaratan raport sekolah.

 

Saya pun langsung WA panitia saat itu juga. Saya tanya jika anaknya masih kelas 1 SD apa menggunakan raport TK? Ternyata dijawab tidak perlu karena masih kelas 1 SD.

 

Lalu saya tanya lagi apakah kami bisa mendaftar jika Kartu Keluarga kami Surabaya namun saat ini anaknya sekolah di SD Gresik? Jawabannya Bisa disertai emoticon senyum. Jam 21.55 saya transfer biaya pendaftaran segera. Bukti transfer saya lampirkan di WA. 



10 Oktober saya di WA panitia menanyakan Luigi sekolah dimana. Setelah saya jawab, saya ngobrol lagi dengan Ayah. Ayah Adit meminta saya untuk memastikan lagi apakah Luigi boleh ikut serta dalam kompetisi ini. Karena takut terjadi masalah di saat kompetisi berlangsung, jika tidak clear sejak awal.

 

Saya yakinkan Ayahnya bahwa ada bukti chat panitia melalui DM Instagram atau WA yang menunjukkan boleh. Udah clear kok, pikir saya. Apalagi yang perlu dikhawatirkan.

 

Namun, Ayahnya berpikir, bisa jadi panitia pendaftaran dan ketua panitia itu berbeda. Mungkin saja panitia bagian pendaftaran tidak tahu.

 

Esoknya saya kontak panitia.

 

Siang itu (11/10) saya WA panitia sekali lagi, untuk meyakinkan bahwa Luigi bisa ikut atau tidak. Beberapa saat kemudian, panitia tersebut menelpon saya.

 

“Ibu jangan khawatir, anaknya Ibu bisa ikut. Ibu saya ini panitianya, anak Ibuk sudah saya masukkan list” begitulah kalimat mas panitia dari kejauhan. OK saya lega. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih.

 

Pada 14 Oktober 2023 malam, saya ajak Luigi untuk survei lokasi lomba. Bertempat di kafe Warkotea Surabaya, Jalan Dukuh Kupang Barat. Ternyata tidak sulit menemukannya karena sangat dekat dengan rumah saya di Surabaya. Kafe itu kira-kira hanya 400 meter dari Universitas Wijaya Kusuma. 


survei lokasi turnamen untuk besok


Setelah sampai, saya memesan sosis, roti bakar dan es teh. Kafe ini lumayan luas untuk turnamen catur. Meja dan kursinya banyak. Menunya juga sangat bervariasi. Ada makanan berat dan banyak juga camilan yang dijual. Minumannya tersedia beraneka rasa.

 

Terlihat di tembok ada papan catur yang biasanya digunakan seorang pelatih catur menjelaskan ke atlet catur.

 

Ayah meminta Luigi untuk latih tanding dengan anak-anak yang ada di sana. Namun Luigi menolak. Dia benar-benar tidak mau. Kami tidak memaksa. Saya melihat banyak anak seusia Luigi yang latihan catur, ada juga yang lebih besar. Terlihat ada Bapak-Bapak yang kami duga beliaulah pelatih catur di sana. 


Ayah melobi Luigi untuk latihan catur dengan anak-anak di kafe


Kami tidak berlama-lama duduk di Warkotea kafe. Luigi harus segera tidur karena esoknya dia harus fit sebelum benar-benar bertanding.

 

Jam 19.16 WIB tiba-tiba ada notifikasi di Instagram saya, yang ternyata dari akun Percasi Surabaya. Saya buka pesan. Begini bunyinya.

 

Selamat malam Bapak Ibu, mohon maaf, barusan dirapatkan, untuk peserta besok hanya yang sekolah SD di Surabaya. Kalau sekolah diluar Surabaya, sementara belum bisa ikut. Sekali lagi mohon maaf njih.

 

Saya mencoba mengatur napas. Ada suami yang sedang makan roti bakar, ada Luigi yang minum teh di sebelah saya. Setelah tenang, baru saya balas.

 

Balasan saya intinya adalah apakah dengan KK dan KTP Surabaya tidak bisa mengikuti acara yang diselenggarakan Percasi Kota Surabaya? Ditambah lagi, saya juga sudah ditelpon panitia dan menjamin anak saya bisa ikut.

 

Lalu ditanya lagi nama anak dan usianya. Singkat cerita, akhirnya dibolehkan dengan penutup “wah bibit baru iki, yaudah gpp Bu. Ikut gpp. Undangan, karena bibit baru”.

 

Kami pulang ke Banyu Urip dengan penuh kelegaan. Luigi bisa ikut turnamen bersama siswa SD se Surabaya. Kota tempat mamanya dilahirkan dan dibesarkan. Akhirnya semua makanan yang tinggal sedikit tidak kami habiskan. Kami tidak selera lagi akibat DM Instagram tersebut hehe.

 

Paginya Luigi bangun dengan hepi, tanpa ada paksaan. Meski hari libur ia juga tetap bangun pagi. Ia sarapan bersama Ibuk dan sudah siap memakai kemeja kotak-kotak biru yang saya belikan di Tunjungan Plaza. Bawahannya memakai celana joger biar lebih santai dan mudah jika ke kamar mandi.

 

Kami sampai di lokasi turnamen setengah jam sebelum acara di mulai. Parkiran penuh. Beberapa menaruh mobil di pinggir tembok depan kafe. Beruntunglah letak kafe ini di pojokan. 

 

jepretan mamalui dari lantai 2 kafe


Awalnya sedikit ruwet karena panitia tidak membagikan pairing. Pairing catur hanya ditempel di tembok. Bayangkan, semua orangtua berduyun-duyun mendekati tembok itu untuk tahu anaknya posisi di meja mana dan lawan siapa.

 

Ternyata untuk kategori kelas 1-3 SD diikuti oleh 21 peserta, sementara kategori 4-6 SD diikuti oleh 42 peserta. Total ada 63 peserta, terdiri dari sekolah SD se Surabaya. Dari yang saya amati kebanyakan berasal dari sekolah internasional Surabaya.

 

Kakak saya dan suaminya sampai datang hanya untuk memberi dukungan pada keponakan kesayangannya ini. Bude Erti memvideo Luigi dari lantai 2 kafe sekalian jajan.

 

Babak pertama Luigi (putih) melawan Clifford dengan hasil 1-0 (menang)

Babak kedua Luigi (hitam) melawan Bagus dengan hasil 1-0 (menang)

Babak ketiga Luigi (putih) melawan Ethan dengan hasil 0-1 (kalah)

Babak keempat Luigi (hitam) melawan Javier dengan hasil 1-0 (menang)

Babak kelima Luigi (putih) melawan Louis dengan hasil 1-0 (menang)

Babak keenam Luigi (putih) melawan Dante dengan hasil 0-1 (kalah)

 

Babak pertama berlangsung aman, karena tak perlu waktu lama Luigi mengalahkan lawannya yang ternyata kelas 3 SD.

 

Pada babak kedua sempat saya protes ke wasit. Bagaimana mungkin Luigi melawan anak kelas 4 SD. Alasan panitia bahwa peserta tersebut menggunakan raport kelas 3 meski sekarang sudah kelas 4.

 

Lalu saya di adem-ademin panitia dengan kalimat “gpp kok Bu, dalam catur, anak kelas 1 bisa juga melawan yang kelas 4” kira-kira begitu. Baiklah toh sudah di-pairing.

 

“ingat, kita ini nunut disini” pesan Ayah. Ternyata Luigi menang di babak kedua melawan siswa kelas 4 SD tersebut.

 

Ketika pairing diumumkan setelah babak-2, Luigi ada di peringkat 2. Sebuah pembukaan yang bagus untuk menaikkan mood-nya dalam bertanding.

 

Babak ketiga, Luigi sudah siap di mejanya. Rupanya ditunda untuk ishoma. Akhirnya Luigi diajak Ayah untuk shalat di masjid yang tak jauh dari lokasi lomba. Pesan saya, minta kemudahan sama Allah selama shalat. Masjid juga berAC, bisa untuk mendinginkan pikiran. Luigi juga video call pelatihnya di Gresik.


makan sosis selama menunggu babak berikutnya


Setelah semua siap, barulah ada sambutan dari ketua Percasi Surabaya. Lanjut babak 3. Di babak 3 ini sudah siang. Luigi terbiasa tidur siang. Ayahnya mengamati Luigi mengantuk. Ayah menyuruh saya beli teh matcha dan coklat matcha. Alhamdulillah ketemu di Indomart Dukuh Kupang.

 

Dengan kondisi fisik Luigi dan juga gestur lawannya yang seakan tau dia sudah di atas angin, akhirnya Luigi menyerah.

 

Dalam kekalutan itu, ada Bapak dan Ibuk saya yang datang ke lokasi lomba. Memberi pelukan dan semangat buat cucunya. Tidak hanya itu, Ibuk juga bawa banyak camilan. Pesan Bapak, gimanapun tingkah polah lawan, tetap harus percaya diri. Jangan sampai terlihat lemah.

 

“kenapa lawanku selalu kelas 3 SD mama, ada yang kelas 4 juga” ujarnya dengan raut muka yang kusut.

 


babak 5, Luigi lapor ke wasit. Ini video hp yang saya SS


Babak keempat, Luigi melawan (sebut saja) J. Doanya didengarkan Allah. Dialah satu-satunya lawan yang kelas 1 SD. Akhirnya Luigi menang mutlak dari J. Luigi mengulurkan tangan untuk jabat tangan, lawannya tidak mau.

 

Tak diduga, lawannya ngamuk. Dan membuang semua pion punya Luigi. Diberesin Luigi lagi, diacak-acak dan dibuang lagi. Sampai berjatuhan di bawah meja. Mama dan Ayah J segera mengamankan J.

 

Luigi pun kami amankan di lantai 2 kafe. Bapak dan Ibuk di lantai 2 memberinya semangat lagi. Luigi juga memakan habis semua sosis bekal yang disiapkan Ibuk. Selama lomba, Luigi nggak mau makan nasi. Tibalah babak ke 5 Luigi lawan Louis. Dua kali Luigi lapor pelanggaran ke wasit dan Luigi menang.


Karena kemenangan ini, pada babak penentuan Luigi lawan Dante. Pecatur cilik Surabaya yang sudah berpengalaman dari turnamen satu ke lainnya. Benar saja, lawan Dante sangat alot.

 

Ketika semua peserta sudah menutup lapak caturnya, Luigi dan Dante masih bertahan adu strategi. Mereka adalah peserta terakhir yang masih ada di meja. Dua anak ini dikerubungi oleh para orangtua, beberapa peserta yang sudah selesai dan juga wasit.

 

Pada akhirnya Luigi kalah melawan Dante. Mereka berdua bersalaman. Pak Nanang, salah satu wasit bilang dua duanya hebat, dua-duanya keren. Saya tak henti mengucap Asma Allah selama mereka bertanding.

 

“aku sampai deg-degan sama main-nya Luigi” kata Dante.

“Luigi ini gigih ya, mam” ucap mama Dante pada saya. Entah kenapa, mata tiba-tiba menghangat. Sungguh keduanya bertahan sampai maksimal. Dua anak ini memang hebat.

 

Dante dan Luigi awalnya sama-sama mengumpulkan 4 poin. Namun karena Dante menang, poinnya menjadi 5 dan Luigi tetap 4, sehingga Luigi melorot di peringkat 5.

 

Semua pemenang akhirnya berfoto bersama panitia, sponsor dan ketua Percasi Surabaya yang juga Sekretaris Komisi A DPRD Surabaya, Pak Budi Leksono. 


mama duduk paling depan agar bisa dapat jepretan ini


Inilah pemenang kategori kelas 1-3 SD Chess Kids Junior Tournament 2023

Juara 1 Gabriel

Juara 2 Dante

Juara 3 Fin 

Juara harapan 1 Ethan 

Juara harapan 2 Luigi

Juara harapan 3 Louis

 

Pemenang kategori kelas 4-6 SD Chess Kids Junior Tournament 2023

Juara 1 Kenzo

Juara 2 Johan Wilbert

Juara 3 Reyga

Juara harapan 1 Raihana

Juara harapan 2 Devan 

Juara harapan 3 Killian


pairing akhir 6 babak



pairing akhir 6 babak


Pada turnamen ini, Luigi akhirnya belajar lagi tentang kesabaran, tentang strategi, keberanian dan juga mengelola emosi baik saat kalah ataupun menang. Untuk Luigi yang baru belajar catur selama 2 ½ bulan, ini adalah hadiah indah dari Allah atas semua kerja kerasnya latihan.

 

Ya Allah terima kasih sudah diberikan kelancaran selama berlatih dan turnamen berlangsung.







Setelah kemenangan lomba, saya mulai merenung. Bagi kami, mudah saja pindah KK atau ganti sekolah. Saya pandang wajah Luigi lekat-lekat dalam tidur malamnya. Napasnya lebih cepat karena kelelahan. Apakah catur ini jalanmu, Nak? Jika memang catur adalah jalanmu, percayalah Ayah dan Mama akan SELALU mendukung 💕

 

foto Luigi ada di berita online 


Tidak ada komentar