Tips Mengelola THR

 

Kebutuhan hari raya sepertinya menjadi pengeluaran yang lebih banyak dibanding sebelumnya. Namun, kali ini lebarannya beda. Adanya larangan mudik adalah salah contoh perbedaan yang berhubungan dengan cara kita mengelola keuangan.

 

Jika tahun ini teman-teman dapat Tunjangan Hari Raya (THR) harusnya bersyukur banget, karena nggak semua orang punya THR. Bagaimana sih cara ngatur THR nya? Berikut pos pengeluaran yang harus diperhatikan




Zakat

Hal pertama yang harus diprioritaskan adalah membayar zakat. Sebagai muslim, kita ada kewajiban membayar zakat fitrah yang dihitung per kepala. Jangan lupa juga mengeluarkan zat mall atau zakat harta. Untuk zakat mall perhitungannya sudah ada pakemnya ya.

 

Selain itu, kita juga bisa alokasikan sedekah. Salah satunya kepada orangtua. Misalnya memberi hadiah pada mereka. Bisa juga memberikan hadiah pada petugas keamanan di perumahan yang sudah setia menjaga tempat kita tinggal. Banyak kok, personal yang bisa diberi sedekah, bukankah semakin banyak memberi insyaAllah menjadi tabungan amalan kita pada hari perhitungan kelak.

 

Untuk yang sedang hamil atau menyusui bahkan sakit, jangan lupa untuk membayar fidyah. Perhitungannya sesuai nominal makanan yang kita makan dan hitungannya adalah per hari.

 

Kebutuhan Lebaran

Dulu baju lebaran sepertinya menjadi sesuatu yang wajib dipakai saat bersilaturahmi. Namun karena kondisi lebaran kali ini sama seperti dengan lebaran sebelumnya. Dimana silaturahmi dilakukan secara virtual. Maka, sepertinya baju baru sepertinya bukan yang mendesak lagi. Baju yang lama jika masih layak dan bersih juga tak ada salahnya dipakai.

 

Biasanya saat lebaran juga ada makanan lebaran, biar beda dengan hari lainnya. Misalnya aneka macam kue lebaran, ada makanan seperti ketupat, opor, rendang, sambal goreng ati dan lainnya. Buat sebagian keluarga, mungkin menu "perdagingan" ini juga lumayan menguras dompet. 


Untuk kali ini, kita bisa menyiapkan makanan lebaran secukupnya saja. Tak perlu lengkap dalam meja makan, juga tak masalah yang penting esensi lebaran adalah kembali suci.

 

Mudik pun masih dilarang oleh pemerintah, sehingga dilakukan penyekatan pada beberapa titik perbatasan kota. Maka, lebaran kali ini benar-benar tetap di rumah saja.

 

Lalu alokasi yang biasanya untuk baju lebaran, untuk makanan lebaran dan mudik digunakan untuk apa? Taruh di dana darurat.

 

Dana Darurat

Dana darurat esensinya menggantikan biaya hidup kita yang nggak mampu kita bayar kalo terjadi apa-apa, misalnya PHK. Jadi bukan sekadar duit simpenan belaka, tapi untuk menyambung hidup. Butuhnya berapa rupiah, nah berapa rupiah itulah yang harus dikali 12.

 

Menurut finansial planner, Prita Ghozie "butuhnya" itu dihitung dari post living (kebutuhan) bukan dari post keinginan. Ingatlah bahwa pandemi nggak tahu kapan berakhir, keadaan ekonomi rumah tangga belum bisa benar-benar aman, jadi pos dana darurat nggak boleh dilupakan ya.

 

Utang

Jenis utang ada banyak. Jika ada pinjaman online, maka ini harus menjadi prioritas pertama dikeluarkan. Yang kedua pinjaman dana tunai dari bank, lalu pinjaman konsumtif seperti pinjaman gadget dan kendaraan.

 

Oia pinjaman ke teman juga jangan lupa dibayar ya hehe. Itukan termasuk jenis utang juga. Utang pada teman sama-sama kewajiban. Ingatlah saat memelas memohon pinjam uang :p jadi jangan "menggampangkan" menunda bayar utang meski itu teman dekat sendiri.  

 

Investasi

Jika semua sudah beres, baru deh uang yang ada bisa dimasukkan dalam pos inventasi. Misalnya untuk DP rumah, dana haji, atau tabungan persiapan Idul Adha.

 

 

Intinya dalam mengelola THR adalah yang wajib harus dikeluarkan dulu, baru deh yang tersier. Dan bedakan juga kebutuhan lebaran atau lifestyle lebaran yang ingin dipertahanakan.

 

Misalnya makanan lebaran nggak harus dipertahankan hanya karena tradisi, jika memang kondisi uangnya nggak ada. Termasuk baju baru lebaran. Bila perlu unfollow olshop baju kesayangan. Jangan lupakan juga zakat dan pos dana darurat ya.

 

Semoga saat lebaran, kita kembali suci. Amin

3 komentar

  1. biasanya kalau libur lebaran ambil cuti dan liburan, sejak taun lalu pas pandemi udah ga bisa kemana mana, jadi alokasi THR lebih banyak disimpan di dana darurat

    BalasHapus
  2. Sayangnya gak ada yang ngasi aku THR xixixi.. tapi tips di tulisan ini kayanya berlaku untuk kelola keuangan sehari-hari juga sih kak.

    BalasHapus
  3. Zakat harta bukannya pas lebaran haji ya mba? Aku biasa bayar zakat harta pas idul adha. Zakat fitrah yg sebelum idul Fitri.

    Kalo THR lebaran aku dan suami udh bikin perjanjian, itu beneran hanya utk keperluan lebaran sih. Pembagiannya, utk
    •zakat fitrah dulu pastinya
    •bayar thr asisten2ku
    •bayar transport mudik mereka
    •kasih thr untuk mamaku. Kalo mertua udh almarhum
    •beli hampers buat kolega suami dan temen2ku
    •beli kue kering
    •dan Krn ga mudik, budget mudik utk nginep di hotel sampe asisten2ku pulang :D. Aku ga pengen di rumah kalo ga ada asisten.


    Nah ntr baru THR natal yg juga didapet, itu selain dikeluarin duku zakatnya, kemudian buat investasi, dan traveling. Dana darurat Krn sudah terkumpul sih targetnya, JD biasanya bonus2 begini ga kami sisihin lagi.

    BalasHapus