Review Coelho’s Circle, Sebuah Novel Sosial

“Harapan? Masih adakah sesuatu bernama harapan baginya? Diandra bergeming, menatap ruangan serba putih yang sedari tadi membungkusnya dalam dimensi waktu yang hampir tidak disadarinya. Entah sudah berapa lama dia terdiam seperti itu, waktu seakan hilang dalam hidupnya”. (halaman 2)

 

Sinopsis

Dalam hidup, kita tahu bahwa pasti ada permulaan dan batas akhir. Permulaan itu ketika kita diberi kesempatan menghirup udara di dunia. Lalu menjalani kehidupan hingga satu titik. Titik yang mempertemukan kita kembali pada Tuhan.

 

Seperti kisah pada novel berjudul Coelho’s Circle ini yang telah membukakan mata mengenai makna hidup. Untuk apa kita hidup, sudah kah kita bermanfaat bagi orang lain?




Novel setebal 244 halaman berawal dari cerita tentang Cahya Antasena seorang dokter, suami, ayah dan sahabat yang baik. Cahya adalah dokter spesialis penyakit paru-paru yang bertugas menangani pasien Covid-19. Ia hanya bertemu istrinya yang bernama Diandra dan anak semata wayangnya - Nura Salsabila Antasena -pada akhir pekan.

 

Hal ini karena sehari-hari dokter Cahya memilih tinggal di apartemen dekat rumah sakit. Semua ia lakukan demi totalitas pengabdian pada dunia kesehatan di masa pandemi.

 

Namun, mimpi buruk Diandra terjadi. Ketika pada akhirnya suami yang dicintainya terinfeksi virus korona jenis baru (SARS Cov type 2) penyebab Covid-19. Makhluk tak kasat mata ini telah merengkuh banyak kebahagiaan manusia. Pada masa-masa kritisnya, Diandra bahkan tak bisa menemani suaminya.

 

Meski saat itu ia memohon pada petugas medis yang juga sahabatnya untuk mendampingi Cahya dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Ia memohon dan merintih, namun demi protokol kesehatan dan keselamatan, permintaannya tak terloloskan.

 

Hingga malam yang hening, ia mendapatkan kabar bahwa suami yang paling mengerti dirinya pergi menghadap Tuhan. Tanpa kalimat perpisahan dan tanpa pelukan -.-

 

Seluruh tubuhnya lemas, terutama kakinya yang memang sudah tak kuat lagi berdiri lama akibat insiden patah tulang sepuluh tahun yang lalu. Hingga menyebabkannya mengalami operasi bedah tulang dan pernah dipasang pen dan dirawat 3 minggu di rumah sakit.

 

Hatinya hancur karena hanya suaminya lah seorang yang paling mengerti Diandra. Wajar saja Diandra sangat tergantung pada suaminya.

 

Hal ini karena Diandra pernah ditinggalkan orang yang harusnya paling menyayanginya – yakni Ibunya – karena perceraian. Diandra tumbuh dewasa tanpa sosok Ibu, dan Cahya-lah cahaya hatinya untuk berkasih sayang. Yang selalu mencintainya tulus tanpa tapi.




Namun masalah justru terjadi pasca kematian dokter yang tak pernah berapi-api dalam berkata dan hangat pada siapa pun yang diajak bicara ini. Terutama konflik pada sahabat Cahya bernama Coelho’s Circle yang beranggotakan Cahya, Diandra, Alif, Agni dan Nid.

 

Mereka semua adalah penggila karya-karya novelis Paulo Coelho. Dalam jalinan persahabatan, mereka suka menganalis buku Coelho dan menemukan hikmah/pelajaran di dalamnya. Apalagi Cahya yang memang suka memahami apa yang tersirat dalam karya Coelho.

 

Apakah persahabatan yang telah terjalin selama sepuluh tahun tetap utuh pasca kepergian Cahya? Bagaimana juga nasib Diandra dan anaknya - Nura Salsabila Antasena-, apakah mereka terpuruk? Tidaknya Nura trauma dengan dunia kedokteran? Yuk, baca sendiri novelnya. Karena endingnya sungguh tak terprediksi hehe.




Menurut saya novel ini sangat menyentuh. Diksi dalam setiap halaman sangat baguus sehingga saya sebagai pembaca seperti ikut masuk kedalam cerita.

 

Keseluruhan isi cerita secara tidak langsung membuat pembaca merenung tentang makna hidup itu sendiri. Apalagi saat Cahya bercerita tentang kisah Paulo dan Hilal tentang sebuah tujuan hidup. Ketika tujuan hidup jelas, bahkan mati pun siap.

 

Novel ini juga membeberkan kisah pengabdian tulus para tenaga medis. Karena ternyata pada saat terakhir, dokter Cahya pun masih menyelamatkan seorang pasien.

 

Hingga akhirnya membuat saya berempati pada para pasangan tenaga medis yang akhirnya harus “berbagi cinta” pada orang lain. Berbagi karena panggilan kemanusiaan.

 

Saya juga sangat terkesan dengan cerita pada halaman 237. Mungkin seperti doa para penulis, bahwa akhirnya Presiden memberi penghargaan dan gelar Pahlawan Nasional untuk seluruh tenaga medis yang gugur, baik dokter maupun perawat.


Sungguh, saya mengaminkan dalam hati. Mereka menutup usia dengan kemuliaan. Karena mereka mendedikasikan hidup untuk bermanfaat bagi orang lain.


Sehingga layak, penulis mendedikasikan novel ini untuk para pahlawan dunia kesehatan. Mereka ada di depan untuk berperang menghadapi makhluk tak kasat mata, bernama Covid-19.

 

Data Buku Coelho’s Circle

Judul Buku : Coelho’s Circle

Penulis : Bety Kristianto dan Nanang Chalid

Genre : Novel Sosial

Penerbit : Penerbit Buku Kompas

Tahun Terbit : cetakan pertama, 2021

Tebal Buku : x + 244 halaman

ISBN : 978-623-241-887-5

e-ISBN : 978-623-241-888-2

 

Tentang Penulis

Novel apik ini di tulis oleh Bety Kristianto, seorang penulis yang sudah banyak menelurkan buku baik antologi, duet maupun buku solo. Beliau juga ghostwriter dan blogger di https://www.betykristianto.com/

 

Saya mengenal Bety karena kami tergabung dalam sebuah komunitas blogging. Saya merupakan salah satu pengagum karya-karyanya dengan membeli dan membaca buku-buku parentingnya. Sering geleng-geleng kepala karena blogger yang sering dipanggil Simbok ini sering menang lomba blog. Hebat pokoknya :)

 

Dengan segala kesibukannya pada dunia kepenulisan, ia tetaplah seorang istri dan ibu yang menyayangi keluarga dengan mendedikasikan waktu mengurus rumah tangga.

 

Sementara rekan duetnya dalam menulis novel sosial ini adalah Nanang Chalid, mantan jurnalis kampus yang sekarang berkarir sebagai praktisi manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Saat ia menjadi pimpinan divisi SDM pada salah satu perusahan teknologi Indonesia. Nanang juga menulis di blog nanangchalid.com.

 

Kata Mereka mengenai Coelho’s Circle

“Nanang Chalid dan Bety Kristianto rupanya paham betul mendaraskan kesedihan dalam novel Coelho’s Circle. Keduanya menghidupkan tokoh Diandra yang kesepian ditinggal “pergi” oleh Cahya, suaminya. Novel ini juga menceritakan konflik lima sahabat yang sangat emosional. Membaca novel ini membuat orang bisa memaknai dan menghargai kehadiran orang lain dalam hidup kita.” Andi F. Noya, Host Kick Andy Show dan Founder/CEO BenihBaik.com

 

“Novel yang sarat dengan nilai kehidupan, persahabatan, dan kisah cinta dengan porsi yang pas. Mengajarkan pada kita bahwa Tuhan selalu memberikan takdir yang terbaik. Ending-nya keren!” Achi TM, novelis Cloudy-Sunny dan 35 novel lainnya.

 

Berdonasi melalui Novel

Yang unik dari novel ini adalah seluruh hasil penjualan akan didonasikan untuk penanggulangan dampak Covid-19 di Indonesia. Hasil penjualan dikelola tim benikbaik yang nantinya didistribusikan oleh tim dari Penerbit Buku Kompas.




Sehingga jika kamu ingin memiliki novel bersampul hitam ini bisa melalui official account Benih Baik di Tokopedia.

 

Ada banyak pilihan pembelian mulai reguler, paket bundling dengan sesi coaching mengenai karir dan dunia kerja bersama Nanang, atau paket coaching menulis fiksi bersama Bety. Paket tersebut bisa personal atau grup. Pilihan lainnya juga ada paket limited edition bertanda tangan Andy F. Noya.

 

Jika kalian ingin tahu lebih detail mengenai cerita sahahat Coelho’s Circle atau ingin berdonasi dengan cara yang berbeda, jangan lupa segera dapatkan bukunya ya.

 

 

 

 

8 komentar

  1. Duh, ini relatable banget dgn kondisi saat ini, ya
    Coelho's Circle aku pengen banget baca, tulisan mba Bety emang KEREN dan menyentuh. Kebayang pasti langsung masuk ke hati ini kalo baca.

    BalasHapus
  2. Waaa Pantesan tulisan nya Mbak Bety, salah satu blogger idolaku

    Mau beli ah, pingin baca juga

    BalasHapus
  3. Ceritanya perjalanan banget seorang dokter yang memiliki dedikasi atas profesi hingga takdir menentukan perjalanan seseorang menghadap Illahi.

    BalasHapus
  4. Dari sinopsis yang aku baca memang benar ada awal ada akhir, di awal kehidupan kita bisa memanfaatkan waktu yg diberikan, sebelum akhir kehidupan di dunia ini, kereeeen bukunya

    BalasHapus
  5. Waaa makasih mba Septi udah nyempetin baca buku ini sampai abis bahkan bikin reviewnya jugak

    Laff laff.. makasih banyak yaa
    Sehat selalu ❤️❤️

    BalasHapus
  6. Aku udh niat mau beli bukunya. Walo jujur ada ragu sedikit Krn pas tahu ttg dokter/suami yg gugur Krn covid, aku kuatir bakal nangis lagi Krn inget mama yg juga meninggal Krn covid.

    Mungkin butuh waktu utk baca.. Krn memang kehilangan org akibat pandemi ini, bener2 nyesekin dada..

    Aku yakin bukunya bagus, Krn aku juga tau tulisan2 mba Betty :). Selalu enak dibaca.

    BalasHapus
  7. wah sudah alma gak baca novel, karena mata sudah gak kuat2 lama2 baca. tapi ini penasaran juga nih

    BalasHapus