Alhamdulillah
bertemu lagi dengan bulan Ramadhan. Rasanya terharu mengingat Ramadhan tahun
kemarin benar-benar dalam kondisi mencekam. Shalat tarawihpun dilakukan di
rumah saja karena masjid-masjid harus ditutup sementara demi mencegah
penyebaran virus Korona. Termasuk rumah makan juga tidak boleh menyediakan
tempat duduk untuk makan di tempat alias pemesanan harus take away.
Ramadhan
kali ini, masih tetap harus menjaga jarak. Namun masjid sudah dibuka dengan
penerapan protokol kesehatan. Perekonomian juga mulai bangkit bersamaan dengan
gencarnya program vaksinasi pemerintah.
Namun,
meski Ramadhan dalam suasana berbeda, toh kita tetap tangguh bisa melewatinya
pada tahun kemarin. Kita tetap dapat membuat suasana Ramadhan menjadi
menyenangkan, karena ada kegiatan yang bisa dilakukan meski di rumah saja.
Diantaranya ada 5 Kebiasaan Menyenangkan Saat Ramadhan dibawah ini :
Sahur
Mungkin hanya Ramadan yang membuat saya bisa dengan gembira bangun di malam hari. Sahur memang dilakukan sebelum azan Shubuh (waktu imsak). Tujuannya adalah makan dan minum agar puasa yang dijalani lebih kuat dan tetap sehat. Menurut hadist, dalam sahur juga terdapat keberkahan.
Bagaimanapun momen sahur tidak boleh dijalani asal-asal, apalagi saya sebagai Ibu yang menyiapkan semua. Menu sahur selain yang mengenyangkan juga harus menyehatkan untuk menjaga kesehatan fisik. Vitamin tambahan tak lupa disiapkan agar imun kuat melawan berbagai virus penyebab penyakit.
Jadi, lebih baik kita bangun dan membiasakan sahur sebelum Shubuh. Jangan sampai bulan yang penuh ampunan ini akhirnya lebih banyak rebahannya hanya karena lemas karena tak sahur pada malam harinya.
Ngabuburit
Nah aktivitas ini cuma ada di Bulan Ramadan, yakni ngabuburit. Ngabuburit bahasa sederhananya adalah menghabiskan waktu menjelang berbuka puasa. Sekarang yang bisa dilakukan adalah membacakan dongeng anak, nemenin dia pengajian virtual, atau berburu takjil di depan perumahan.
Takjil adalah makanan pembuka saat berbuka puasa. Biasanya
yang saya beli seperti gorengan, lumpia dan risoles. Untuk es saya bikin
sendiri. Sehingga anak saya -Luigi- saya libatkan membuat es dan menyiapkan takjil.
Baca juga : pengajian virtual anak usia dini
Menanti Beduk Maghrib
Tak ada
agenda bukber alias buka puasa bersama dengan teman atau kolega seperti
sebelum pandemi. Buka puasa dilakukan di rumah dengan suasana yang hangat. Di saat
Ramadan tahun ini seluruh anggota keluarga bisa duduk bersama saat azan maghrib
terdengar.
Berbuka
puasa tidak sekadar mengisi perut setelah diistirahatkan karena puasa, namun
ada suasana kekeluargaan yang erat disana. Kita bisa bercerita kegiatan yang
dilakukan hari itu dan tantangan dalam menahan lapar dan dahaga.
Makanan berbuka puasa selama ini saya siapkan dengan membeli. Sepertinya saya belum pernah memasak sendiri selama Ramadan hari ke 14 ini. Menu buka puasa yang pernah ada di meja makan antara lain : gurami bakar sambal rujak, aneka penyetan (hati ayam, lele, telur), bakso, ayam bakar wong solo, martabak, bebek kukus, coba masakan catering teman (menunya saat itu udang goreng tepung, telur dadar dan sayur sop) dan apalagi ya.
Pokoknya semuanya pasti bukan dari hasil dapurku haha. Saya belum ada menu andalan selama puasa, karena mengandalkan rumah makan atau warung :p
Berbagi Makanan Buka Puasa di Masjid
Tahun ini
dilarang membagikan takjil atau makanan buka puasa di jalanan. Namun di
sarankan untuk dibagikan di masjid/musholla terdekat. Nah, kebetulan saya
kebagian ngisi makanan buka puasa di masjid depan komplek perumahan. Rencananya
saya akan membeli nasi dengan kemasan kardus agar lebih mudah dimakan atau
dibawa pulang jamaah ke rumah.
Ikutan ODOP (One Day One Post)
Meski ibadah
Ramadhan harus dijalani dengan totalitas, jangan lupa blognya juga kudu tetap
diisi tanpa batas, hehe. Berpuasa jangan biarkan malas melanda, apalagi malas
buka laptop. Jika satu hari satu juz dibaca, apa salahnya satu hari satu
tulisan juga dicipta.
Banyak
komunitas yang menyelenggarakan program One Day One Post (ODOP) salah satunya
komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB). Seperti yang sedang saya lakukan
ini.
Apalagi pergerakan manusia tetap dibatasi dengan tidak diperbolehkannya mudik. Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang peniadaan mudik pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 H selama 6-17 Mei 2021.
Sehingga momen di rumah saja bisa lebih
banyak dipergunakan untuk mempelajari hal baru, atau menuliskan kisah-kisah
Ramadan di blog. InsyaAllah jadi kenangan saat pandemi sudah usai.
***
Itulah
tadi 5 Kebiasaan Menyenangkan Saat Ramadhan yang masih dilakukan di tengah
pandemi. Semoga Allah mencatat semua ibadah dan kebaikan hingga menjadi pemberat
amal di Yaumul Hisab kelak. Amin
Kalian ada kebiasaan apa aja nih, selama Ramadhan? Yuk share di kolom komentar
Meski ada yang berbeda dari waktu puasa sebelum-sebelumnya tak mengurangi kebiasaan menyenangkan Ramadan di tahun ini ya, Mbak Septi. Senangnya memiliki waktu bersama lebih banyak dengan keluarga karena pandemi banyak di rumah saja.
BalasHapusSeperti bukber, sampai hari ini buka puas di rumah semua, padahal dulu kalau ga suami, aku atau anak-anak ada aja acara bukber bareng kantor/sekolah/teman
Ramadhan tahun ini buatku pribadi cukup unik. Soalnya selain masjid udah dibuka. Anak remaja yang bangunin sahur pakai pengeras suara juga kreatif-kreatif.
BalasHapusKebiasaan baru ramadhan tahun ini, lagi belajar ngegambar. Jadi setiap ngabuburit selalu buka video tutorial gambar
Setiap ramadan tuh asyiknya, kalau pas sahur malah kesempatan ngobrol walaupun waktunya sebentar ya, tapi berkualitas gitu.
BalasHapusBiasanya kan siang sibuk urusan masing-masing.
Wah, mb Septi, rajinnya ikut ODOP. Aku malah kurang semangat update nih...
Aku bagian ngabuburit sambil nungguin buka itu yang paling demen mba hehehe. Dulu pas masi ngatort, hampir seminggu sekali pasti ikutab bukber. Belum yang jajan takjil dibawa pulang buat oleh-oleh wkwkkw. Alhasil temen-temen yang puasa, akunya yang makin montok hehehe.
BalasHapusSemangat puasa ya mba semoga lancar sampe hari kemenangan tiba.
Wah, menanti bedug itu yang beneran mengasyikkan. Tapi lebih mengasyikkan di kampung, nunggu bedug di serambi masjid. Wah, rasanya tak tergantikan. Sekarang udah jadi Emak-emak, nunggu bedug sambil bikin minum buat berbuka, hehe. udah beda cerita.
BalasHapus