Setelah sore
itu aku meradang. Paginya aku bertemu terang. Kumpulan cahaya tepat berada
diatasku. Namun, seakan maut dekat tak berjarak. Tuhan, aku masih ingin hidup. Tapi
apa? Tak ada siapa di dekatku. Hanya orang-orang asing, termasuk lelaki yang
disebut dokter yang akan merobek perutku.
Kupanggil memory
itu lagi. Mengenang perjalananku ketika mendengar suara bocah kecil dari ruang
sangat dingin. Aku sungguh menggigil. Biusku hilang, terasa perih sekali perut hingga
seluruh tubuhku. Duduk saja tak mampu, apalagi berdiri.
Ketika tangisan
demi tangisan kudengar setiap waktu, saat itu air mataku juga keluar bak
air bah. Berubahkah duniaku?
Lima tahun
sudah...
Tumpahan air
di pelupuk mata berganti pelangi indah. Hai Luigi, usia berapakah kamu membaca
surat ini? Apapun bentuk angkanya, yang pasti aku ingin mengucapkan sesuatu
padamu.
Aku memang
Ibu yang lemah sejak pertama kehadiranmu. Sungguh rapuh dan sering meminta maaf
padamu. Maaf tak bisa memberi ASI hingga 2 tahun seperti perintah Tuhan. Maaf
karena kurangnya ilmu, masa itu Luigi mengalami underweight, anemia
defisiensi besi (ADB), dan gangguan oromotorik yang menyebabkan harus rajin
terapi.
Belum lagi
perjuanganmu menjalani setiap rawat inap, hingga dijebloskan ke ruang isolasi
untuk mempertahankan imun. Maaf jika yang kau panggil mama ini banyak
kurangnya.
Luigi
10 Rumah
Sakit Surabaya, Gresik dan Sidoarjo telah kita jelajahi dalam setiap ikhtiar
kesehatan. Pertama tentu saja RS Petromikia Gresik, tempat Luigi dilahirkan. Kemudian
RS. Darmo Surabaya, rumah sakit yang juga cagar budaya Surabaya menjadi bagian paling
panjang dari perjalanan Luigi.
Selain itu
RS William Booth, RS Katolik St. Vincentius a Paulo (RKZ), RS. Bedah Surabaya,
RS. Mitra Keluarga Satelit Surabaya tempat bertemu dr Farida, Sp.KFR pertama
kali. Berlanjut ke National Hospital, RS Mitra Keluarga Waru, RS Semen Gresik
dan Puskesmas Banyu Urip.
Dari perjalanan
Rumah Sakit itu, Luigi dibawa ke dokter umum, dokter anak, dokter anak
subspesialis nutrisi ketika underweight, dokter bedah ketika kepala
Luigi bocor, dokter spesialis rehab medik ketika oral motor disorder,
dokter anak subspesialis gastro anak saat diare, sempat ke Prof. Darto Saharso,
dr.,SpA(K) karena panas yang tak kunjung turun dan yang terakhir kita sempat antri ke
dokter spesialis kulit (SP.KK) namun mengurung niat karena menunggu lama tanpa
kepastian kedatangan dokter.
(Baca juga : Ikhtiar Tumbuh Kembang Luigi 19 bulan)
Bagaimana
Luigi hari ini? Aku bahagia melihatmu sehat pada masa pandemi, hingga hari ini.
Luigi,
Dulu aku sering
meminta padamu. Minta Luigi pinter ini itu, pinter makan, pinter minum susu,
pinter main musik, dan lainnya. Sejak usia 2 tahun ku suruh les musik. Hingga aku
lupa bahwa Luigi yang punya kehendak dan perasaan.
(Baca juga : Sekolah Musik Luigi)
Luigi,
Mungkin ucapan
maaf saja tak cukup. Mama terus belajar dan belajar. Aku tahu buku-buku
parenting tak perlu ditumpuk. Buat apa? Semua dilakukan sambil jalan.
Selanjutnya
kuucapkan terimakasihku padamu. Sebagai mama aku sungguh mendapat kesempatan
karena mu. Terimakasih, karena Luigi aku bisa mengisi blog dengan segala cerita
kita. Terakhir karena Luigi pula aku bisa mendapatkan juara 1 lomba blog.
Terima kasih Luigi sudah lepas botol dan benar-benar meninggalkannya menjelang usia 5 tahun. Luigi bisa membaca suka kata a,i,u,e dan mengucapkannya dalam 3 kata dalam 1 kalimat. Luigi mulai belajar ngaji dan selalu semangat mengaji. Terimakasih Luigi selalu memakan apapun yang mama siapkan.
Luigi juga mengucapkan terima kasih saat mama kasih kejutan, sesimple digorengkan camilan. Terima kasih Luigi tak panik lagi naik eskalator apapun bentuknya. Saat ini Luigi belajar naik tangga yang menurut Luigi tinggi.
Terimakasih. Permintaan Luigi hanya 1 di hari ulang tahunnya. Ia ingin meniup lilin seperti kartun yang ia tonton di channel Nick. Sementara tanpa sepengetahuanku, Ibuk memasak nasi kuning dan ayam goreng. Katanya buat "penanda" aja, dan rasa syukur. Kupikir dibagikan ke tetangga dan saudara dekat. Ternyata Ibuk persiapkan buat para penjahit di Gresik.
Akupun beli tart sekaligus lilin berangka 5 di Holland Bakery jalan Mayjen Sungkono Surabaya. Panas banget -.-. Kami rayakan siang itu di Banyu Urip bersama Ibuk, Bapak, mbak Erti, kakak Davin dan aku. Luigi mengucapkan terima kasih atas kuenya.
Berkali-kali ia meniup lilin dan Davin yang berulang memberi api pada pucuk lilin. Sangat sederhana namun bermakna. Sementara makanannya dibawa Adit ke Gresik setelahnya. MashaAllah senang sekali para penjahit padahal mereka baru saja makan siang.
Semoga foto-fotonya jadi pengingat Luigi kelak ketika dewasa, bahwa ia selalu disayangi. Foto-foto bersama keluarga dekat yang mencintainya sepenuh hati. Untuk mbah di Sidoarjo memang belum ketemu lagi. Adit juga masih repot sama kerjaan. Kuharap ada waktu yang tepat saat ke Sidoarjo.
Selamat
ulang tahun yang ke 5 tahun, anakku Luigi
Semoga selalu
disayang Allah, diberi nikmatnya sehat,
Mendapat banyak
kesempatan baik, selalu penasaran ingin tahu segala hal
Semoga
masih ada kesempatan kedua, untukku
Menjadi
Ibu yang rasional dan penyayang untukmu.
![]() |
anggep merem ini berdoa ya :p |
Aku mbrebes Mili baca ini mba :). Terasa sekaliii sayangnya seorang ibu untuk anaknya. Perjuangan saat melahirkan, kalah sakitnya pas tau anak kita yg sakit dan harus rutin pengobatan. I feel you :(.
BalasHapusLuigi, semoga kamu selalu jadi anak yg sehat dan bisa bahagia, serta jd kebanggaan orangtua :).
mba fanny -.- makasih banyak ya mba, atas semua doanya. Semoga mba Fanny selalu bahagia bersama suami dan anak-anaknya mba :)
Hapus