Rasanya
nikmat banget gitu ya, jika kita bisa jalani hidup apa adanya. Maksud
hidup apa adanya disini bukan hidup mengalir, tanpa target dan tujuan. Namun
hidup apa adanya adalah menunjukkan diri kita yang sebenarnya. Yang jujur dan tanpa
kepalsuan, alias pencitraan belaka. Jujur dalam mengekpresikan diri. Tidak
terpaku apa kata orang, gimana penilaian orang, fokus pada diri sendiri. Kita
berteman dengan orang lain baik secara langsung maupun dunia maya juga tanpa
modus dan tanpa syarat ketentuan. Berteman ya berteman aja. Ah indahnya...
Kenapa aku
tiba-tiba ngomong ini? Karena menurutku hidup di zaman serba digital sekarang
ini cukup keras. Semua orang ingin menunjukkan dirinya dengan cara yang benar
maupun cara yang instan bahkan yang menyalahi norma. Siapa yang tak eksis akan
tergilas oleh zaman. Anak muda tak ketinggalan berbondong-bonding menginstal
aplikasi seperti Instagram dan Tik Tok. Semua eksis, semua posting foto dan
video dengan caranya masing-masing.
Eksis di
media sosial, emang salah? Tentu saja tidak salah asal kita pahami etikanya. Menurut
pendapatku ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ingin unjuk gigi
melalui media sosial. Diantaranya :
Targetnya apa nih?
Platform
media sosial menjembatani seseorang untuk menunjukkan siapa dirinya. Sisi mana
yang ingin lebih tonjolkan kepada khalayak. Karena media sosial memuat fiture
followers yang membuat seseorang bisa dikenal lebih luas. Namun kembali lagi,
tujuan kita apa untuk eksis di media sosial?
Menemukan personal
branding
Kata siapa
branding hanya untuk perusahaan saja, sisi personal juga perlu loh. Personal branding intinya adalah kita ingin orang lain
mengenal kita sebagai apa dan siapa. Branding itu tidak dibuat-buat alias bukan asal pencitraan semata. Misalnya yang lagi kekinian adalah beauty vlogger, yang biasanya
suka review dunia make up. Jika kita tidak suka make up layaknya beauty vlogger,
ya tidak perlu memaksakan diri mengikuti mereka. Buat apa membranding diri penggila make up jika
kenyataannya pakai alis aja masih beda sebelah. Hehe.
Branding diri adalah apa yang
menjadi passion kita. Kita tidak perlu menjadi orang
lain agar diakui, entar efeknya malah jiwa menjadi hampa tanpa kebermaknaan. Dan personal
branding adalah apa yang membedakan kita dengan yang lain. Misalnya kita ingin dikenal sebagai bloger, namun kenyataannya bloger diluar sana banyak. Maka apa
yang membedakan tulisan blog kita dengan blog orang lain, dimana keunikannya,
disitulah yang perlu di gali personal branding kita.
Tahu kemampuan
diri
Tidak
perlu semua hal kita pamerkan ke khalayak ramai melalui media sosial. Asalkan
sesuai kapasitas diri, tidak melebih-lebihkan yang bahkan tidak kita punyai.
Kita fokus saja terhadap potensi diri yang bisa bermanfaat untuk orang lain,
itulah yang bisa kita bagikan. Jangan sampai agar terlihat kekinian, kita
review barang branded dari hasil hutang atau pinjam uang teman. Hiks. Jangan
terjerumus gaya hidup seperti itu ya. Masih banyak cara untuk kita berbagi
sesuai kemampuan kita. Yuk gali potensi diri, mau photografi, masak, bikin
mainan edukasi untuk anak, apa saja yang penting bermanfaat.
Tidak menyalahi
etika sosial
Jangan
karena haus ingin diakui, ingin dianggap popular, diterima lingkungan hingga
menyalahi etika sosial. Misalnya membuat konten seronoh asal viral. Padahal
viral adalah momentual belaka, ketika momennya sudah hilang, pupuslah sudah
personal branding kita.
Kendalikan diri
Terutama
membagikan semua perasaan kita saat itu. Tahan emosi yang belum sempat kita
kendalikan, yang membuat alam bawah sadar dituangkan dalam sebuah caption media
sosial. Jika tidak berhubungan dengan orang lain sih, tak menjadi masalah.
Namun cukup membahayakan jika menyangkut orang lain, jika dia tidak terima kita
bisa dituntut. Padahal niatnya mau self healing, malah menjadi petaka.
Intinya sebelum memposting sebuah konten. Pikirkan apa dampaknya buat yang
membaca, atau adakah manfaatnya yang bisa diambil.
Perhatikan keamanan
data diri
Usahakan
tidak perlu memposting segala hal yang berhubungan dengan data pribadi kita,
misalnya pamer jalan-jalan ke luar negeri karena pertemanan kita para travel
blogger, eh kita malah posting detail paspor, atau data pribadi lainnya. Huift
jangan dong. Nanti bisa disalah gunakan sama orang yang enggak bertanggung
jawab. Hal ini juga berlaku pada alamat atau tempat tinggal.
Eksistensi
bukan karena kita sekedar popular di media sosial, melainkan lebih ke makna
hidup kita. Kita jalani aja hubungan pertemanan yang apa adanya. Jujur terhadap
diri sendiri, tidak perlu tipu-tipu hanya untuk pengakuan. Bahkan untuk
followers sendiri, hingga sekarang media sosialku tanpa followers palsu. Ya aku
tahu setiap orang punya pertimbangan masing-masing, ada yang untuk keperluan
menjemput rezeki dengan beli followers. Tidak ada yang salah.
Yang
keliru adalah kita menjadi seorang penghamba like dari followers. Jika
sebuah postingan tidak memenuhi jumlah like tertentu, maka dengan segera kita
hapus. Huaah sungguh lelah hidup seperti itu, hanya menuruti kemauan like
netizen. Jika ingin banyak like, kita yang harus instropeksi, kontennya menarik
apa enggak, sehingga bikin orang yang melihat dengan kerelaannya memencet
tombol love? Kontennya apakah bermanfaat buat yang membaca atau menonton. Hidup
penuh kepalsuan itu melelahkan dan semu.
Tidak
masalah kok, ada kalanya kita posting foto tertawa lebar memperlihatkan deretan
gigi untuk menunjukkan bahwa kita bahagia jalani hidup apa adanya. Jujur sama
diri sendiri, tanpa tipu-tipu. Meski gigiku besar dan tidak rapi, no problem.
Toh gigi gak serapi iklan pasta gigi juga gak bikin masuk neraka khan? Emang
dulu aku juga bisa pilih pengen bentuk gigi kayak gimana haha.
Eh ini
kenapa tiba-tiba bahas gigi sih -.-.
Mungkin
karena dulu aku anggap itu adalah kekurangan yang harus kututupi untuk eksis.
Sekarang aku tidak takut penilaian orang lain hanya sekedar masalah gigi. Fokus
saja sama ekspresi diri yang positif, syukur-syukur bisa punya karya yang bikin
bangga orang terdekatku. Misalnya menang lomba blog atau punya buku.
Untuk mengekspresikan diri yang apa adanya di media sosial, IM3
Ooredoo bahkan melengkapi kebutuhan generasi muda dengan menghadirkan lini
produk telekomunikasi yang simple, bebas syarat ketentuan seperti Freedom
Internet. Freedom
Internet adalah paket internet tanpa batas kuota malam dan lokal, serta
kekhawatiran akan pulsa yang terpotong. Lebih dari itu, kuota internet yang
didapatkan tidak akan dibagi-bagi. Paket Freedom Internet juga dilengkapi
dengan keuntungan Pulsa Safe tanpa biaya tembahan, kita bisa terus ngurusin
media sosial dan narsis seru tanpa khawatir pulsa kepotong karena kelebihan
pemakaian.
Jadi, kalo
pengen rajin eksis di media sosial dan gak pengen terbatasi oleh batasan kuota,
gak mau jam tidurnya berantakan karena kuota internet besar hanya bisa
digunakan pada malam hari, pengen bebas khawatir pulsa terpotong karena upload
foto dan video di Instagram atau Tik Tok, paket Freedom Internet adalah
solusinya.
Di tengah
maraknya pencitraan yang berujung pada gaya hidup penuh kepalsuan, IM3 Ooredoo juga
mengajak generasi muda untuk berani menjalani hidup apa adanya (dalam arti
positif) dan fokus berkarya. Melakukan hal bermanfaat untuk orang lain melalui konten
media sosial kita.
Yuk berekspresi
tanpa kepura-puraan, tanpa tedeng aling-aling, tanpa kepura-puraan dan tanpa
tipu-tipu bersama IM3 Ooredoo Freedom Internet.
Mencari personal branding itu prosesnya lamaaaaa banget...
BalasHapussampai sempat gonta-ganti nama..
tapi begitu udh ketemu mah langsung nyaman aja gitu mau ngapa-ngapain..terutama saat eksis di sosmed.
btw, saya belum pede nih foto senyum dengan deretan gigi.. dulu kecil takut ke dokter gigi sih, akibatnya susunannya gak rata deh.. hiks..
Malah cantik kelihatan giginya gitu mbak :D Btw, susah juga kalo nilai niat postingan orang di medsosnya - antara berbagi apa adanya dan riya'. Yang penting jujur pada diri sendiri aja deh biar hepi lahir batin. Aku juga pakai Indosat m3
BalasHapusMalah cantik kelihatan giginya gitu mbak :D Btw, susah juga kalo nilai niat postingan orang di medsosnya - antara berbagi apa adanya dan riya'. Yang penting jujur pada diri sendiri aja deh biar hepi lahir batin. Aku juga pakai Indosat m3
BalasHapuspersonal branding itu emang dibutuhkan ya mba, tapi ga dengan tipu-tipu juga. Apa adanya aja gitu ya..kaya im3 yang selalu tanpa syarat kasih kepuasan untuk pelanggannya, asli seneng banget nonton deakor tanpa gangguan sinyal. Love ��
BalasHapusPersonal Branding kadang disepelekan padahal mencari ciri khas yang bisa membedakan kita dari orang lain tuh penting banget.
BalasHapusSetujuuu sama semua point-nya, paling asyik sih mending jujur sama diri sendiri aja biar lebih tentram hidupnya hehe
Setuju banget sama poin2nya nih. Jadi inget pertama diajak kerja di dunia digital marketing bisnis onlen thn 2011, ditanya tujuan utama bersosmed apa? Ku bilang iseng cari info mantan hihi
BalasHapusTapi semenjak itu diganti, dan diarahkan sama bok bos untuk ngebrandingin diri sendiri dan tempat kerjaku. Alhamdulillah masih melekat Ampe sekarang, yang jelas tetep jujur jadi diri sendiri.
Eh ngomongin gigi akupun ga pede dengan gigiku yang warnanya kuning sedari kecil hahahaa. Beberapa dental nawarin endorse bleaching, aku menolak coz pen jadi diri sendiri aja apa adanya, tetep kece ko, halagh..
Mau eksis di medsos tapi tetap kudu jaga diri kaya data-data pribadi kudu diamankan. Kan banyak tuh yang akhirnya bikin akun kloningan buat tipu-tipu
BalasHapusPersonal branding memang butuh konsistensi. Juga planning yang matang. Aku termasuk yang suka2 aja isi sosmednya hehe
BalasHapussemua orang memang ingin tampil perfek saat di media sosial tapi jika tampil tanpa kepura-puraan ujung-ujungnya bikin ilfill ya mba, smoga kita bisa memanfaatkan media sosial dengan sebaik-baiknya
BalasHapusmedsos itu kalau digunakan dengan baik efeknya bagus loh padahal, akhir2 ini saya banyak bikin resep cemilan dan masakan hasil nyontek dari medsos hahaha
BalasHapusYup bener bgt, buat bisa eksis itu harus tahu kemampuan diri karena berkaitan juga dengan kepercayaan diri kita dan jalani hidup apa adanya
BalasHapusTampil bagus boleh-boleh aja asal gak bohong ya. Nah itu juga berlaku buat provider yang menyediakan kuota harus jujur gak ada syarat apapun di belakang
BalasHapusmemang perosnal branding ini menentukan kita akan jadi apa kedepannya. diusahakan personal branding yang ga jauh dari kehidupan sehari-hari
BalasHapusTerima kasih utk tips2nya ya.. branding, itu salah satu PR ku saat ini..hehe..
BalasHapusBener banget nih mba, etika sosial tetap harus dijaga meskipun akun medsos punya kita sendiri. Kan dibaca banyak orang yaaa... jadi harus tetap melakukan kontrol diri ketika eksis di medsos.
BalasHapusPostingan kak Anggraeni membuat saya kangen im3 ngajak jalan-jalan lagi.
BalasHapusSosial media hanyalah bingkai dari realitas, kita menyebarkan apa yang menurut kita baik untuk dilihat orang lain. Untuk itu jangan pernah menilai seseorang dari apa yang kita lihat di sosial media. Pada akhirnya, kembali lagi pada kita. Akan kah sosial media menjadi manfaat ? Atau menjadi mudarat ?
BalasHapusPunya akun Media sosial zaman know merupakan wakil diri. Jadi punya KTP di dunia maya. Hehe .. Sayang dulu sempat alay dengan merubah-rubah nama profil, bikin akun cadangan hingga akunku ada banyak tapi lupa password ama emailnya. Heeh .. Itu saat FB baru datang mengganti Friendstar
BalasHapusPembahasan menarik mbak, jujur aku nih juga masih cari jati diri di sosial media. Kalau terkait upload foto anak menurut mbak gimana?
BalasHapusmau eksisi hrs bikin status yang bikin adem dan mengedukasi
BalasHapusEksis di dunia social tanpa memberat beli kuota merupakan impian kita semua.
BalasHapusImpian untuk eksis harus dibarengi ikhtiar, doa dan jadi diri sendiri
setuju bageeet, dalam bermedia sosial pun tetep perlu ada yang diperhatikan yaaa, harus jadi diri sendiri dan tanpa kepura puraan biar tetep happy hihihi
BalasHapusYang paket freedom IM3 Ooredoo ini keren banget ya bisa internetan terus walaupun kuota utama sudah habis. Benar-benar freedom.
BalasHapusAku juga awalnya suka bingung mau branding diri sebagai apa...namun karena banyak hal termasuk kesibukanku jadinya aku menulis apa yang kumau dan kusuka terserah orang mau ngebranding diriku sebagai apa...xixiixi
BalasHapustampil apa adanya aja ya mba di sosial media lebih menyenangkan daripada penuh kepura-puraan malah ada rasa yang mengganjal
BalasHapusKayaknya capek sekali ya, kalau mau eksis tapi harus dengan berpura-pura. Pastinya bingung sendiri, mau bikin kepalsuan seperti apa lagi hihihi
BalasHapusLebih baik kita perlihatkan apa adanya aja ya...
Makasih kak insightnya, ya kita harus perhatikan juga nih sikap kita kalau lagi emosi atau marah sebaiknya jauhi sosmed soale takut nulis mace2 dan image kita jadi jelek.
BalasHapusZaman sekarang org sering bikin konten aneh2 demi viral, kalau aku terus terang blm seberani itu haha. Lagian blm siap jd org terkenal jg wkwkw. Bikin konten yang bermanfaat aja deh buat tabungan amal :D
BalasHapusMau bahas foto yang memperlihatkan gigi juga, hahhaa..
BalasHapusJaman dulu, poseku sering begini niih...tapi belajar dari temen-temen, makin bertambah usia, senyumannya dikecilin, hahhaa..biar gak kliatan sumringah banget.
Jadi diri sendiri memang harus.
Karena kita bisa nyaman tanpa beban.
personal branding itu didapatkan dengan waktu yang tidak sigkat, tapi kalo kita selalu apa adanya nnati orang akan mengenal kita sebagai probadi yang apa adanya
BalasHapusPersonal branding biasanya lebih mudah kalau kita apa adanya. Dari kebiasaan itu maka orang bakal tahu kita siapa. Tapi banyak orang yang ngebentuk dirinya diluar kebiasaanya dan agak gak mudah hehehe
BalasHapusPerlu kerja keras dan tahan kuping kalau ada yang julit.
eksis di sosial media penting ya mba..tapi buatku yang lebih penting lagi adalah the real world! Stay true to yourslef
BalasHapuskalau saya sih cenderung tampil apa adanya. hehe
BalasHapusEmang capek ya hidup berdasarkan penilain orang lain. Padahal penilain Allah jauh lebih penting. Orang yang bisa hidup sebagai dirinya sendiri pasti bahagia banget ya.... Mau orang bilang apa ya EGP, emang gue pikirin.
BalasHapusbener banget nih mba, eksis di medsos boleh aja, asal bisa mengendalikan diri ya. untuk ga posting hal hal yang bisa bikin ricuh hehehe
BalasHapusBener mba. Eksis di media sosial harus dengan sesuatu karya, bukan buat konten nyinyir atau tidak bermanfaat.
BalasHapusAku tahu kemampuan diri dan sadar kapasitas sendiri jadi ya asoy geboy aja. Ga kemrungsung, ga bikin-bikin, atau ikut-ikutan orang. Follower organik aja biar hepi hehe. Pakai paket ya IM3 Ooredoo, dah 10 taun lebih berlangganan sangat puas. Kuota murah dan sinyal alhamdulilah kencang.
BalasHapusKadang-kadang kita suka lupa kalau yang namanya medsos itu hanya alat. Nggak bijak penggunaannya, salah-salah malah kita yang diperalat.
BalasHapus