Gaji
bulan lalu masih ada?
Gaji 2
bulan lalu?
Kemarin
duitnya buat apa aja?
Sudah
nyatet setiap pengeluaran belom?
Huaah
pertanyaan ini dilontarkan Dipa yang bikin peserta yang hadir salah tingkah
sambil garuk kepala.
Kalo
ngomongin perencanaan keuangan, jujur aja aku orangnya santuyy alias santai
banget. Dulu, ketika masih kerja di Jakarta, kayaknya hasilnya cuma setumpuk
jilbab Rabbani berbagai model dan warna. Pas udah nikah? Apalagi !!! Makin santai pol. Khan
ada suami, ya begitulah pikiran simpleku. Bagiku perencanaan keuangan terlalu njelimet
dan bikin pusing. Padahal jika ditanya, punya goal dalam keuangan gak?
Tentu saja punya. Tapi ya pikiran “gimana nanti” masih adem ayem aku yakini.
Dan Tuhan
begitu baik sama aku sehingga di Sabtu pagi yang cerah (14/12) diundang oleh
komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB) untuk mengikuti workshop
FUNancial yang diadakan oleh Home Credit Indonesia. Bertempat di Boncafe di
Jalan Raya Gubeng 46 Surabaya, tema acara ini sangat menarik yakni CEO IN
THE MAKING : Financial Tips to Transform Your Passion Into a Business.
Intinya gimana kita bisa atur keuangan agar yang kita sukai bisa menghasilkan
duit.
Tentu saja
semangat Home Credit ngadain FUNancial talkshow ini adalah ingin membantu kita
mencapai segala impian financial dan mewujudkan #YangKamuMau. Menghadirkan
seorang financial planner Dipa Andika yang juga merupakan Co Founder
Hahaha Corp, juga Christie Erin, Co Founder Basha Market & Of Sorts.
Yang semakin bikin meriah karena selama acara dipandu oleh komika Arditya Erwandha.
Aku
termasuk datang awal, dan berusaha duduk depan. Ternyata semakin acara mau
dimulai, semakin banyak yang berdatangan. Karena memang acara ini terbuka untuk
umum, enggak hanya dari komunitas saja. Bangku yang disiapkan panitia sampe
penuh. Bahkan beberapa yang datang terlambat harus rela berdiri sambil menyimak
materi. Hmm, ternyata anak-anak muda Surabaya sangat antusias ya diajak
ngobrolin keuangan. Hingga mba Freya dari Home Credit bilang bahwa meski
Surabaya adalah kota ke 3 yang disambangi Home Credit, namun Surabaya yang
paling OK semangatnya. Rame banget!!!.
Makin menarik
lagi di samping pintu masuk acara, kami disuruh menempel mimpi kami dalam hal
keuangan. Ya ampun, menarik semua isinya. Ada yang pengen punya rumah, pengen
umroh, pensiun bahagia, bahkan beli apa-apa gak perlu lihat harganya haha.
Setelah itu kami berfoto di booth lucu yang telah disediakan panitia.
Aku bilang lucu karena ada icon gambar celengan ayam. Ingat-ingat dulu kalo
nabung duit receh di celengen ayam yang bisa dipecain karena terbuat dari tanah
liat. Hehe.
Mengawali
acara Arditya selaku MC mengenalkan mba Freya untuk mengenalkan Home Credit
kepada yang kami yang hadir. Home Credit merupakan perusahaan pembiayaan yang
sudah 6 tahun berdiri di Indonesia. Sejak tahun 2013 Home Credit punya semangat
untuk membantu masyarakat mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Kenapa
Home Credit keliling dari satu kota ke kota lainnya untuk mengenalkan
FUNancial, hal ini karena berdasarkan OJK, ada sekitar 70% masyarakat yang
belum melek financial, alias belum bisa memanage keuangan. Karena biasanya
perencanaan keuangan identik dengan hal yang rumit. Maka kali ini, acaranya
dikemas dengan format yang ringan, sehingga kita semua bisa enjoy
belajar keuangan. Bonusnya lagi, kita bisa menghasilkan uang dari hal yang kita
suka. Mba Freya mencontohkan misalnya kita suka traveling dan pengen usaha yang
berhubungan sama dunia travel, maka gimana sih cara mengawalinya.
Tips
Mengatur Keuangan ala FUNancial
1.
Pikirkan hal ini sebelum resign dan
bikin bisnis
Dipa dari
Hahaha.Corp dan Erin dari Basha Market punya kesamaan. Yakni mereka sama-sama
berangkat dari karyawan yang mengubah haluan menjadi seorang CEO industri
kreatif Indonesia. Mereka sama-sama memutuskan meninggalkan kerjaan dengan gaji
pasti demi mendapatkan sesuatu yang belum tentu.
Tips dari
Dipa yang perlu dipersiapkan sebelum resign adalah kita sukai dulu
pekerjaannya. Karena jika tidak kita sukai, kerja hanya mengikuti yang ada
saja, hanya mengejar uang belaka, akhirnya bangun pagi menjadi beban. Dengan
menyukai pekerjaan, meski gaji gak besar, tapi kita pasti punya energi untuk
berfikir membesarkan bisnis kita. Kedua pastikan punya tabungan terlebih dahulu
sebelum resign.
Erin pun
mengamini dengan mengatakan bahwa ketika jadi CEO tentu saja gak cuma mikirin
gaji diri sendiri, namun juga pegawai. Maka, dengan bergelut di bidang yang
sesuai passion semua akan terbayar secara mental bekerja.
2.
Ubah paradigma “nanti gimana” dengan “gimana
nanti”
Anak
udah mau masuk SD, udah siapin apa?
Gimana
nanti deh, anak masih berapa tahun?
Sudah
nyiapin dana pensiun blom?
Gimana
nanti deh
Nah
percakapan ini kalo kata Dipa jawaban type orang santuyy dan sangat merusak
semangat menabung. Coba kita ubah kalimat nanti gimana dengan gimana nanti agar
kita selalu berfikir untuk menyiapkan diri.
3.
Tentukan goal keuangan
Siapa yang
setiap tahun selalu punya goal dalam keuangan tapi terbang kebawa angin entah
kemana? Hiyaa, jangan dong ah. Tahu gak kenapa target tetap menjadi target?
Karena kita gak sungguh-sungguh menuliskan dalam sebuah kertas dan membuat
perencanaan detailnya. Rencana ini berhubungan dengan jangan pendek, jangka
menengah dan jangka panjang. Contohnya jika kita ingin punya rumah 500 juta
saat 5 tahun lagi, maka setahun harus punya uang berapa, sebulan harus menabung
berapa. Sehingga semua bisa jelas dan konkrit agar target tak sekedar mengawang
di pikiran saja. Semua harus ada action jika ingin tercapai kata Dipa.
4.
Mencatat semua pengeluaran
Dipa
bercerita bahwa ia mencatat semua pengeluaran sejak tahun 2012. Bahkan bon ia scan,
termasuk tiket toilet Rp.2.000 ia catat pula. Tujuannya bukan pelit, tapi agar
kita tahu uangnya larinya kemana aja. Ia berfikrian bahwa cari uang udah susah,
maka jangan sampai terbuang sia-sia, apalagi gak tahu buat apa aja. Jangan pernah
menunda waktu untuk mencatat pengeluaran. Emang butuh waktu berapa lama sih
buat nyatet pengeluaran? Dari ponsel juga bisa. Apalagi sekarang banyak pilihan aplikasi gratis untuk pencatatan.
5.
Waspadai latte factors
Ada kenyataan
yang cukup mencengangkan bahwa 9 dari 10 orang menghabiskan Rp.900.000 per bulan untuk
sesuatu remeh. Contohnya ngantri atm males, akhirnya pakai atm bersama, kena potongan
6.500, ee ambilnya cuma Rp.50.000 doang. Hiyaa. Punya pacar suruh jemput
di kantor, pacarnya maunya jemput di lobby, kena parkir deh. Padahal andai
pacarnya mau jalan kaki sedikit di pinggir jalan, uang parkir gak perlu keluar.
Kalo buat emak-emak nih misalnya di IndoApril, targetnya beli minyak goreng,
bawa anak, anaknya pengen jajan, belakang antrian panjang, yasud beli dah daripada
anak jejeritan.
Suka beli
makanan melalui aplikasi daring, seperti kopi kekinian dan lainnya emang kelihatannya
kecil, namun jika berkali-kali lama-lama juga pasti jadi banyak juga khan. Beli
kopi segelas Rp.30.000 x 30 hari jadinya Rp.900.000, kalo setahun udah Rp.10.800.000.
Nah gimana kalo kita ubah, duit 10 juta tadi kita investasikan. Akan lebih
nyata hasilnya bukan?
Emang gak boleh ngopi? Ya boleh aja, namun dikurangi pengeluaran seperti itu.
Emang gak boleh ngopi? Ya boleh aja, namun dikurangi pengeluaran seperti itu.
6.
Paksakan Investasi sejak awal
Biasanya orang-orang
akan menginvestasikan uangnya setelah ada sisa pengeluaran. Padahal menurut
Dipa, paksakan investasi sejak awal. Produk investasi banyak, jadi silahkan cari
yang sesuai kebutuhan.
7.
Bikin dana darurat
Yang jangan
dilupa adalah menyiapkan dana darurat. Kita gak tahu apa yang akan terjadi
kedepan, maka perlu banget punya simpenan dana darurat yang dipisahkan dari
rekening pribadi. Kata Dipa jangan sampai dana darurat terpakai untuk membiayai
bisnis kita. Makanya pesan Dipa pisahkan uang pribadi dan uang bisnis dalam
rekening berbeda.
Kita bisa
belanja 10 juta dalam sehari, namun apakah yang dibeli adalah yang kita butuhkan?
Itulah pertanyaan Dipa di akhir. Jikalau kita jatuh dan akhirnya rugi, pandanglah
kerugian sebagai investasi dan segera cari sebabnya. Dan jangan lupa untuk
selalu bersyukur agar selalu merasa kaya.
Yuk berbenah,
agar tahun 2020 kita sambut dengan goal keuangan yang lebih terencana !!!
Sedaappp bgt ya materinyaa.nampol nampol piyeee gitu lhooo
BalasHapuswah ulasannya komplit dan jelas
BalasHapusberuntung ya bisa ikutan acara kemarin
penuh gizi buat emak2
Aku dulu ga punya tabungan besar tapi nekad buka usaha penerbitan sama istri karena itu bidang yang kami cintai. Rupanya tak gampang karena ga mikir marketing dan dana darurat. Mencatat pengeluaran apalagi, seringnya tercampur antara kebutuhan pribadi sama usaha. Investasi kudu diutamakan karena hasilnya lumayan, daripada lumanyun, Sep. Iya ga? Kapan ya ada acara kayak gini, seru banget!
BalasHapusKeren ya Home Credit ini, keliling untuk memberikan edukasi menarik tentang perencanaan finansial secara menyenangkan.
BalasHapusSayang sekali diri saya nggak ikutan hiks.
Padahal saya mah termasuk mamak-mamak yang amat sangat butuh financial planning kayak gini, biar nggak kalap mulu liat diskonan hahaha
Latte factors itu memang bahaya banget kalo dibiarkan, secara tdk sadar kita jadi gak bisa nabung bahkan utk simpanan dana darurat sekalipun
BalasHapusTahun 2020 semoga bisa memanage keuangan lebih baik nih. Amin. Secara kalau ditelaah lagi, memang masih banyak bocor di sana sini. Sayang banget kan ya. Mending disimpan buat dana darurat saja
BalasHapusLatte factors ini lho yang bikin gemes. Bener banget aku sekarang seringnya keluar uang jajan buat anak di IndoDesember. Hahaha. Kalau ditotal sebulan bisa... Ah, aku gak mau ngitung, ngeri deh. Kudu bener-bener berusaha mulai ngerem, nih.
BalasHapusMakasih ya Mbak sharingnya :)
Asik nih kumpul bareng temen sekalian nambah ilmu tentang finansial. Btw homecredit juga lagi ngadain GA kan di IG hadiahnya aipuuuun
BalasHapusPromo jajan pake ojol ini ratjun emang kalo udah kebiasaan. Apalagi sekarang pake e money itu kayanya lebih ngga kerasa buat ngeluarin duit ketimbang tunai
BalasHapusTerimakasih sudah berbagi infonya, semoga sukses selalu,.
BalasHapusWah emang yang namanya memutuskan resign butuh pertimbangan mateng2 yaaa. Malah kalau saya kok kepikiran ya kerja kantoran ya usaha jd ada double income gtu, asal manajemen waktunya bagus. Tapi tentu jg manajemen keuangannya pengeloaannya jg kudu rajin yaaa
BalasHapusLatte faktors ini, aku suka kecolongan, pikirnya sedikit kok, padahal sedikit demi sedikit lama bikin dompet kosong.
BalasHapusWah bener nih.. 2020 kayaknya emang kudu mulai mengatur masalah financial. Mulai fokus investasi buat masa depan
BalasHapusMateri tentang tips mengatur keuangannya lengkap dan bisa dicoba untuk diterapkan nih. Aku masih kedodoran perkara mencatat keuangan harian. Biasanya ambil garis besar aja satu hari keluar berapa, padahal kan mesti dicatat detail ya biar tahu keluarnya untuk apa saja. Makasi udah berbagi pengetahuan ya Mbak
BalasHapusInsya Allah 2020 mau lebih giat investasinya
BalasHapusSekarang sudah memulai investasi reksa dana
Semoga hasilnya memuaskan dan bisa bawa Salfa ke Jerman 10th lagi
Tipsnya boleh juga nih Mbak. Apalagi saya juga masih sering keteteran dalam mengelola keuangan. Masih suka lupa juga catat pengeluaran padahal ini penting banget ya.
BalasHapusTipsnya boleh juga nih Mbak. Apalagi saya juga masih sering keteteran dalam mengelola keuangan. Masih suka lupa juga catat pengeluaran padahal ini penting banget ya.
BalasHapusLatte Factors ini memang sering gak disadari. Dikira pengeluaran kecil,ternyata besar juga. Semoga makin pandai mengatur keuangan ya
BalasHapusAcaranya seru banget ya kemarin itu, punya wawasan baru soal pengelolaan keuangan
BalasHapusLate factor itu berbahaya banget buat keuangan, seringkali dilakukan tanpa disadari
BalasHapusHmmm bisnis apa ya yang prospek? Jadi distributor ASI booster tea oke juga :D
BalasHapusAku juga bing kalau ditanya gajinya masih ada. Ada gak ada bagiku bisa makan tiap hari Alhandulillah��
BalasHapusBeda lagi kalau ditanya dana darurat, mumet saya
Benar kata Dipa, kalau punya pikiran 'apa kata nanti' itu emang ga bener. Terlalu santuy juga bakal banyak celah. Talkshow yg bermanfaat bgt kmrn itu, Sep..
BalasHapusiya nih bon struk itu emang kudu di scan lalu kukopi ulang, karna sebulan dua bulan tulisannya udah pada ilang hihihi.
BalasHapusTips2nya detail banget, sedetail pengeluaran kita *eh