Pesona Pantai Pandawa Bali

Masih dalam rangka liburan ke Bali minggu kemarin. Setelah hari sebelumnya mendamaikan hati di Danau Beratan Bedugul, maka destinasi wisata yang kami kunjungi hari Sabtu (6/7) adalah pantai Pandawa. Pantai Pandawa terletak di Desa Kutuh, Kuta Selatan. Yang Termasuk Kabupaten Badung, Propinsi Bali. Untuk lebih mudahnya bisa melewati GWK (Garuda Wisnu Kencana) menempuh jarak kurang lebih 20 km. 

Mungkin pantai ini belum se-famous pantai Kuta atau Tanah Lot yang sudah jadi ikon Bali. Namun Pantai Pandawa gak bisa dipandang sebelah mata. Inilah surga tersembunyi di balik tebing kapur raksasa. Lokasinya memang berada diantara tebing yang di kikis tengahnya sehingga bisa dijadikan akses masuk menuju pantai.

(Baca juga : Serunya Mengelilingi Danau Beratan dengan Speed Boat)

Saat mengarah ke pantai kita akan melewati patung Pandawa Lima dan Dewi Kunthi berdiri di ceruk goa dengan tinggi kira-kira 5 meter. Ke enam patung menghadap pantai seakan mengawasi keindahan alamnya. Diatas bukit jalan masuk akan ada tulisan Pantai Pandawa yang menjadi latar foto para muda-mudi.

Pesona Pantai Pandawa Bali


Ini adalah kali kedua saya mengunjungi Pantai Pandawa. Pertama kali saya kesana tepatnya pada akhir tahun 2017. Namun ada lokasi yang sedikit berbeda. Dulu saya memasuki pantai dari sisi kanan yang menjadi jujukan banyak wisatawan domestik. Hampir semua bus wisata dan mobil pribadi akan menurunkan penumpang dibagian ini. Sehingga sulit bagi saya untuk menikmati suasana pantai dengan khusuk. Mau berfoto tanpa ada latar orang lain pasti susah.


Kali ini saya mencoba eksplore sisi kiri pantai yang lebih sepi wisatawan. Kalaupun ada, pasti wisatawan asing. Saat saya kesana, hanya ada beberapa turis asing yang sedang berjemur. Dan dua keluarga bule lalu lalang setelah mereka berenang di bibir pantai.

Apa yang menarik di Pantai Pandawa dibandingkan pantai Bali yang lain? Semua yang terlihat dalam pandangan sangat indah. Gradasi air laut yang bening membiru, tosca dan hijau sangat memesona. Percayalah dari arah manapun kami berfoto, akan terlihat bagus karena gradasi warna laut pantai. Bahkan meski hanya menggunakan henpon jadul.

gradasi air laut Pantai Pandawa

Untuk Luigi selain bermain air di bibir pantai, ia menikmati hamparan pasir putihnya. Berlari-lari kecil menanggalkan alas kaki. Sayapun mencoba menaruh sandal di tepian pantai. MashaAllah saat kaki berpijak di pasirnya, sensasinya menyenangkan. Seperti menginjak gumpalan kapas lembut, dan saat mengangkat kaki berasa habis dicemplungin ke dalam es krim. Lumer !!! Dipasir yang lembut ini, Luigi banyak berkreasi. Menekan-nekan pasir dan membuat gedung katanya.  

pasir lembut Pantai Pandawa

Semakin mendekat di bibir pantai, pasirnya bulat-bulat, seperti kerikil paling kecil, namun tidak sakit di kaki. Malah ingin menjejakkan kaki lagi dan lagi. Sehingga kami tak ingin berhenti menikmati serunya di atas hamparan pasir senyaman ini.

keunikan pasir di bibir pantai, Pantai Pandawa

Meski siang itu panas, namun pemandangan gumpalan awan putih terlihat sangat menawan. Ombaknya kecil yang bergulung seperti buntalan kapas. Disapu oleh angin pantai nan sepoi. MashaAllah, bibir tak henti berucap syukur atas segala nikmat merasakan ini semua.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan di Pantai Pandawa. Kita bisa berenang di bibir pantai, jika ingin bersantai dengan merebahkan diri di payung pantai, bisa menyewanya dengan harga IDR 50.000 sepuasnya. Kalo niatnya menghitamkan kulit, lebih baik rebahan kayak bule-bule aja deh hihi. *emang ada yang pengen item yak? wkwk. Wisata air yang ditawarkan ada sewa kano dengan jaket pelampung. 

Luigi berlarian tanpa alas kaki 

Jika lapar dan haus, tenang saja disekitar pantai banyak penjual makanan, mulai makanan ringan seperti jajanan, sampai makanan berat seperti gado-gado. Tapi jangan dibayangkan seperti gado-gado di Surabaya ya. Mereka menyebut gado-gado dengan nama yang unik, tipat cantok. Harganya terjangkau, cuma IDR 15.000. Ada juga es kepala muda yang seger banget. Emang cocok dinikmati di pantai ya wehehe.

Saat berjalan-jalan, saya penasaran dengan garis yang dibuat dari tali dengan bendera berkibar. Ternyata ini private area pemirsah !!! Kita bisa menikmati pantai secara private, menyewa tepat di bagian paling kiri pantai dekat tebing batu. Bayar mulai IDR 50.000 – 100.000. Beneran seperti pantai milik sendiri. Gak akan ada ceritanya berfoto ada gangguan punggung orang. Hiks. 

Ada beberapa fasilitas private area, diantaranya wifi, shower, dan toilet bersih. Juga ada ayunan (seperti di Gili Trawangan). Cocok digunakan berfoto dengan latar birunya pantai. Tapi tetap tidak boleh merokok disini.

garis penanda batas private area Pantai Pandawa

Mungkin jika tak mengeksplore sisi kiri pantai, saya tak akan tahun ada tempat private itu. Ini hal yang penting saat ke Bali lagi. Karena ketenaran pantai Pandawa sudah meluas. Tour travel pasti menjadikan pantai Pandawa menjadi salah satu destinasi yang dikunjungi. Jika hari libur, tentulah wisatawan akan membludak dan kita tidak bisa menikmati pantai dengan maksimal. Sehingga bisa melipir ke private area. 

Ah memang, pantai Pandawa selalu jadi magnet, menghipnotis para pelancong untuk kembali. 

Gimana, tertarik menginjakkan kaki ke pantai Pandawa Bali?


Hai pantai Pandawa, doakan aku bisa kembali



2 komentar

  1. Huwaaaaa.... saya juga belum pernah ke sini nih, atuh maaahh kapaaaann ya bsia ke Bali lagi, hahahaha.

    Btw pasirnya unik ya, kayak bukan pasir deh.
    Hai pantai Pandawa, kalau mama Lui kembali, saya juga ikut hahahaha

    Kangen mantai ihhh, kangen foto-foto dengan background cerah dan warna biru bergadrasi.

    Sukaaa banget background di pantai, lautnya biru, tapi beda dengan birunya langit. Kayak lukisan :)

    BalasHapus
  2. Pernah Ke sini pas honeymoon habis nikah tahun 2014 yang lalu, sekarang udah lebih bagus kayaknya. Suka banget view Pantai ini.

    BalasHapus