Apa itu Fitrah Based Education?



Tanggal 10 Februari 2018 saya ada diacara seminar parenting yang diadakan oleh SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya. Menghadirkan ust Harry Santosa yang mengisi materi dengan tema Mengembangkan Potensi dan Karakter Anak Berbasis Fitrah. Ust Harry Santosa merupakan pakar pendidikan berbasis fitrah dan penulis buku Fitrah Based Education.

Ust Harry membuka obrolan dengan menunjukkan bahwa setiap fitrah anak itu pasti ada kontribusinya esok. Misalnya anak yang cerewet esok bisa menjadi MC, anak yang guyub dan mudah menjalin hubungan komunikasi dengan orang baru esok bisa jadi Public Relation, ada anak yang lebih sering waspada, sedikit-sedikit negative thinking esok bisa jadi intel, anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), atau pengacara.


Sebagai orangtua harusnya kita berfokus pada cahayanya. Bukan pada kegelapannya. Kegelapan yang dimaksud  disini misalnya ada anak yang mudah menangis, kita melabel dengan sebutan cengeng. Padahal ada seorang Ibu yang curhat ke ust Harry, anaknya sangat sensitif dan mudah menangis. Lalu ust Harry menyarankan ketika anaknya menangis suruh aja nulis. Tau gak, sekarang anak Ibu tersebut menjadi penulis novel. 

Bagaimana jika ada anak nakal? Sesungguhnya kenakalan adalah jeritan hati yang belum menemukan jalan keluarnya. Atau potensi yang belum ketemu buahnya. Lalu bagaimana anaknya yang suka bersih-bersih. Suka banget sama kerapian. Masak anaknya bakalan jadi cleaning service?. Dijawab oleh ust Harry Santosa bahwa perusahaan terkaya di Jepang itu adalah perusahaan yang menangani masalah sampah. Jika kita fokus pada cahayanya maka esok anak akan menerangi alam semesta

Pun juga masalah nilai pelajaran diraport. Ketika orangtua melihat nilai, yang dilihat nilai 9-10 atau 4-6? Pasti yang dilihat adalah yang nilai yang terbawah. Lalu orangtua merasa anaknya segera butuh bantuan dengan membombardir berbagai macam les disana sini. Padahal jika kita fokus pada fitrahnya, harusnya asah sisi tajamnya. Jika memaksakan anak les, padahal "itu bukan versi terbaiknya", ibarat kita sebagai orangtua memaksakan ikan memanjat dan monyet berenang?

Kura-kura dan kuda larinya kenceng yang mana?
*tik tok tik tok
Pasti kita akan menjawab KUDA DONG.


Bukan

Semua tergantung konteksnya.

Jika kura diletakkan di air pasti ia lebih cepat dari kuda, dan jika didarat pasti lebih dulu kuda untuk mencapai tempat tujuan. Nah seperti itulah ust Harry Santosa mengibaratkan fitrah seorang anak. Ia pasti akan mengisi peran peradaban dengan kekuatannya masing-masing.

Sehingga apa itu fitrah?
Dalam pengertian sederhana fitrah sering dimaknai suci dan potensi. Secara etimologis, asal kata fitrah/fitroh/fitrah berasal dari bahasa Arab yaitu fitrah yang suka diartikan perangai, tabiat, kejadian, asli, agama, ciptaan.
Pembahasan tentang fitrah tidak bisa dilepaskan dari pembahasan pendidikan, karena esensi pendidikan adalah menumbuhkan fitrah manusia dan fitrah lainnya.
Fitrah adalah potensi peradaban untuk menjalani misi hidupnya.

Klasifikasi fitrah manusia yang harus ditumbuhkan :
Fitrah keimanan
Fitrah jasmani (fisik dan indra)
Fitrah bernalar dan belajar
Fitrah seksualitas dan cinta
Fitrah estetika dan bahasa
Fitrah bakat dan kepemimpinan
Fitrah perkembangan
Fitrah indivualitas dan sosialitas

Mengapa harus menumbuhkan fitrah?
Agar mendidik lebih rileks dan optimis
Agar mudah membahas secara tematik sesuai fitrah
Untuk panduan mendidik, bukan hanya fitrah anak, juga fitrah orangtuanya dan interaksinya dengan alam, kehidupan dan Kitabullah
Home education berbasis fitrah, tidak overlap dengan sekolah
Cara pandang komprehensif tentang peradaban, pendidikan peradaban, dan peran peradaban

Dampak gak tau fitrahnya salah satunya adalah salah jurusan
Anak pesantren saat liburan semester, keluar pintu pondok langsung membuka jilbabnya. Disini menunjukkan fitrah iman dan fitrah belajarnya tidak tumbuh.
Seorang anak belajar di sekolah islam terpadu, ternyata LGBT. Jiwanya rapuh.Menunjukkan fitrah keimanan dan fitrah perkembangannya tidak tumbuh.
Ada anak cowok yang sudah dewasa namun gak mau menikah, menunjukkan fitrah kedewasaannya tidak tumbuh

Awkarin penghasilan dari youtube 35-50 juta, dan menjadi peraih nilai UN tertinggi saat SMA, bahkan dia berjilbab. Namun akhirnya seperti yang kita lihat Awkarin hari ini. Disini menunjukkan fitrah iman dan fitrah akhlaq yang tidak tumbuh.
Ikan tidak asin meski ia hidup di air laut, jika anak tumbuh dan fitrah. Lingkungan tidak akan mempengaruhi anak.
Lulusan Universitas Harvard top rangkingnya selama 15 taun ketika diriset separuhnya pabriknya bangkrut , merusak alam dan bunuh diri

Anak-anak yang tidak dewasa adalah karena tidak tumbuh fitrahnya. Padahal dulu Al fatih menjadi Panglima perang saat masih berusia 15 tahun, al Khawarizmi menemukan rumus abc persamaan kuadrat saat remaja, dan didalam sejarah Islam banyak dijelaskan pemimpin pasukan perang, memimpin ribuan pasukan padahal usianya masih remaja juga.

Sehingga semua fitrah harus ditumbuhkan. Jika fokus pada satu fitrah, dan fitrah yang lain diabaikan maka pasti esok ada akibatnya. Misalnya, tidak peduli dia hafidz Qur'an pun, jika fitrah keimanan tidak tumbuh ia juga bisa lepas jilbab.

Prinsip fitrah based education diantaranya :
Terkait dengan maksud penciptaan dan misi kehidupan (peran peradaban) di dunia
Menuju peran peradaban atau kemandirian ketika aqil balaigh
Raise your child, raise your selves
Fitrah ibarat benih. Ada tahapan. Tidak berlaku kaidah makin cepat makin baik
Inside out bukan outside in
Instrinsic motivation
Tiap anak unik, tiap keluarga unik. Personalized n localized
Fokus pada cahaya, bukan kegelapan
Tidak dibenturkan dengan adab, compatible dengan Kitabullah
Interaksi dengan alam, kehidupan dan Kitabullah

Mungkin dulu fitrah anak hanya sebatas ahli tafsir, ahli hadist, namun sekarang bikin aplikasi Gojek dan lainnya.

Anak ust Harry pun juga diberi pengalaman dan job dirumah sesuai fitrahnya. Misalnya, ada anaknya yang supel dengan orang lain. Akhirnya dirumah diberi peran membayar iuran kampung dan menjalin hubungan dengan pak RT atau pengurus kampung.

Yuk, Mama menumbuhkan fitrah anak. Untuk anak seusia Luigi yang perlu ditumbuhkan adalah fitrah keimanan. Acaranya SANGAT singkat, materinya cuma sejam -.-  Jadi penjelasannya sampai disini dulu ya. :D

Anak kita adalah satu-satunya versi terbaik dirinya sepanjang sejarah dan kitalah versi orangtua terbaik menurut Allah untuk mendidiknya. Mari tetap optimis dan rileks mendampingi dan membersamai anak-anak kita, generasi peradaban, menuju peran peradaban terbaiknya dengan semulia adab. (ust Harry Santosa)

Deraskan maknamu, bukan tinggikan suara. Karena hujanlah yang menumbuhkan bunga-bunga. Bukan petir dan guruhnya (syair Arab)




Update :
Sebagai informasi InsyaAllah ust Harry Santosa akan datang lagi ke Surabaya untuk mengisi workshop Fitrah Based Education 2 hari penuh tanggal 5-6 Mei 2018. Doakan saya bisa ikutan ya :)

21 komentar

  1. Barokallah, makasih banget ya Mba Septi udah berbagi mengenai fitrah untuk mendidik anak. Semoga menjadi bekal saya di kemudian kalo punya anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nih, bagus banget... bisa jadi bekal nnti kalo udah mau punya istri... jadi belajar dari sekarang...

      Hapus
  2. Betul, orang tua patut fokus pada bakat positif anak, bukan menyoroti sisi lemah anak. Kita mendorong anak untuk maju, bukan untuk membuat anak terjerembab.

    BalasHapus
  3. Subhanallah mba septi..bermanfaat banget ini buat saya untuk mendampingi tumbuh kembang anak..apalagi anak sayantermasuk yang gampang nangis...

    BalasHapus
  4. Bermanfaat banget sharingnya mbak. Thank you mbak

    BalasHapus
  5. Ya Allah, kutipan terakhirnya makjleb banget, Mba. Ijin copas buat pengingat diri ini ya yang masih suka kecolongan ngomong keras ke anak. Huhuuu T_T

    BalasHapus
  6. selama ini aku suka denger kajian beliau di youtube dan buku nya, beruntun banget bisa ikut seminar nya langsung...

    BalasHapus
  7. Nah iyaaa setujuuu... mereka adalah versi terbaik sepanjamg hidupnya. Sejak di rahim saja memang sudah benih yg terpilih. Sipp mari berpikir positif dan selalu positif bersama anak2..

    BalasHapus
  8. Acaranya sejam tapi sarat ilmu ya mbak. Makasih ulasannya. Mantap banget ��

    BalasHapus
  9. padet dan makjleb yaa mbaa. mksih sharingnya 😊

    BalasHapus
  10. Waaah gak nyesel aku baca ini.
    Jadi bekal buat aku nanti jadi orang tua.

    BalasHapus
  11. Betul mba,setiap anak punya fitrahnya masing2, tugas org tua yg hrus membimbing anak dgn penuh kasih sayang

    BalasHapus
  12. Yes, jangan fokus pada kegelapannya, noted mbak

    BalasHapus
  13. Saya setuju sebagai orangtua mendidik anak sesuai dengan fitrahnya bukan banyak tuntutan dengan zaman yang semakin hari membuat anak tak mengenal Sang Pencipta kehidupan.

    BalasHapus
  14. Beberapa kali event bareng Ust Harry aku belum kesampaian ikutan. Sekarang udah ada gambaran lebih jelas setelah baca tulisanmu. Terima kasih ya Septi.

    BalasHapus
  15. Mak jleb ngerasa saljur hahha :p
    InsyaAllah mau didik anak2 sesuai minat, semoga anak2 lbh baik dr ibunya bisa menemukan passion sejak awal, ortu tinggal ngarahin TFS

    BalasHapus
  16. Bener juga, ya. Semua dilihat dari konteksnya dulu :)

    BalasHapus
  17. Izin bookmark mba :) lagi ngumpulin tulisan2 parenting ini. Makasih sharingnya ya

    BalasHapus
  18. Noted mbak... Fokus pada yang positif dan pada cahayanya... Semoga semakin rileks menjadi orang tua... Sharing yang jempol mbak, terimakasih!

    BalasHapus
  19. Belajar parenting dari sini, harus berjuang lagi nih nanti dalam mendidik buah hati

    BalasHapus
  20. Insya Allah Lampung juga bakal datang nih. Kerenn acaranya ya

    BalasHapus