Siang yang cerah, terlihat petugas Polri bersama TNI dan
penyelenggara Pemilu Kabupaten Trenggalek pada Selasa (26/11) menempuh jalanan
yang tak mudah demi mendistribusikan logistik Pilkada Serentak Jatim 2024.
Secara geografis, Kabupaten Trenggalek memang didominasi
oleh pegunungan dan perbukitan. Saat itu petugas sedang mengawal logistik
Pilkada menuju salah satu TPS di dusun Weru, Desa Joho, Kecamatan Pule, yang
berbatasan dengan Kecamatan Dongko.
Di Desa Joho, Kecamatan Pule, meski jalan sudah di cor
semen, tidak menjadikan jalan lebih aman. Yang ada adalah ketegangan karena
tanjakannya relatif tinggi. Sehingga menyulitkan petugas pengawalan logistik
Pilkada untuk bisa sampai ke TPS.
Belakang ban kendaraan roda empat harus diberi batu
sebagai ganjal, untuk berjaga-jaga agar kendaraan tidak tergelincir ke turunan
tajam. Sementara petugas lain membantu mendorong kendaraan dengan kekuatan
lebih, agar ban tidak selip. Apalagi saat ini musim hujan membuat permukaan
jalan licin.
Tantangan di medan yang sulit dan waktu tempuh yang lama
justru semakin mengokohkan kekompakan seluruh petugas gabungan demi membawa
logistik Pilkada hingga ke TPS dengan aman dan lancar.
Pada (26/11) KPU Kabupaten Trenggalek mulai
mendistribusikan logistik pilkada serentak 2024 dari gudang Panitia Pemilihan
Kecamatan (PPK) menuju Panitia Pemungutan Suara (PPS) sampai ke Tempat
Pemungutan Suara (TPS).
Untuk memastikan kegiatan berjalan aman dan lancar, Polres
Trenggalek mengerahkan ribuan personel gabungan yang terdiri dari 272 personel
dari TNI, 558 personel Polri, 90 personel satpol PP dan 3.281 personel Linmas.
Inilah salah satu tahapan Pilkada Serentak Jawa Timur 2024
yang sangat penting, yakni proses distribusi surat suara yang terdiri dari
surat suara untuk gubernur-wakil gubernur dan bupati-wakil bupati/wali
kota-wakil wali kota. Selain itu ada perlengkapan lain seperti kotak suara,
bilik suara, beberapa formulir dan tinta.
Pilkada Serentak Jawa Timur 2024 melibatkan lebih dari
31.280.418 pemilih di 60.751 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari 38 Kota dan
Kabupaten dengan 666 jumlah kecamatan.
Meski dengan proses distribusi yang susah payah, tak
menyurutkan kemeriahan dalam rangka memilih gubernur-wakil gubernur dan
bupati-wakil bupati/wali kota-wakil wali kota. Sehari sebelum hari pencoblosan
27 November 2024, panitia KPPS mulai membangun TPS.
Masih di Kabupaten Trenggalek, panitia KPPS TPS 03 Desa
Sawahan, Kecamatan Panggul mulai sibuk menata terpal agar pemilih tidak
kehujanan mengingat cuaca sering hujan.
TPS 03 bertempat di rumah Sokib, pemilik usaha Es Drop
Murni Sari. Daftar pemilih tetap TPS 03 terdiri dari 5 RT dari Dusun Tebasan,
Jingkrung, dan Pucung. Untuk menuju ke TPS, ada warga Dusun yang harus turun
gunung.
Sebagian besar mata pencaharian mereka adalah bertani.
Pilkada Serentak bertepatan dengan musim panen padi. Namun pada 27 November
2024 mereka berduyun-duyun ke TPS terlebih dahulu, untuk kemudian menjemur
padi.
TPS 03 menyediakan doorprize payung, baskom dan
aneka perabot rumah tangga lainnya. Semua doorprize dibungkus rapi. Sang
tuan rumah pun mempersilahkan siapa saja untuk makan hidangan yang sudah
disiapkan di dapur.
“Semua boleh menuju pawon untuk menikmati janganan
setelah mencoblos,”ujar Utami, sang tuan rumah. Hal ini dilakukan untuk
menyenangkan warga yang dengan sukarela hadir dan menyalurkan hak suaranya.
Benar saja, TPS 03 Desa Sawahan dihadiri oleh sekitar 270 pemilih.
Kambing dan TPS Tematik
Kreativitas untuk pikat pemilih dilakukan tidak hanya dari
para anggota KPPS. Namun juga Suedi, Kepala Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti,
Kabupaten Gresik. Dari TPS 01 hingga TPS 10, ia membagikan 1 ekor kambing untuk
TPS yang berhasil mendapat partisipasi kehadiran pemilih tertinggi. Hal ini
untuk mengapresiasi KPPS yang bekerja keras mendatangkan pemilih menyalurkan
hak suaranya.
kambing dan para perangkat desa Sidowungu. Sumber foto : Ahmad Badrul Munir |
“Sebagai wujud apresiasi perangkat desa, bagi TPS dengan
tingkat kehadiran terbanyak, bisa membawa pulang 1 ekor kambing. Ayo
berlomba-lomba mensukseskan pilkada, untuk calon bupati-wakil bupati Kabupaten
Gresik dan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Timur,” pekik Suedi kepada semua
anggota KPPS di TPS 01 hingga TPS 10.
Video 1 ekor kambing berwarna hitam dan putih pun tersebar
di beberapa grup whatsapp desa. Cara ini diyakini semakin memotivasi anggota KPPS
menggaet pemilih untuk datang di hari pencoblosan.
Dari sayembara sang Kepala Desa, membuat Ahmad Badrul
Munir - Ketua KPPS dari TPS 06, RT 14 RW 04 - Desa Sidowungu, pun tak tinggal
diam. Ia mendirikan TPS dengan bertabur doorprize. Munir dan
rekan-rekannya menyiapkan deterjen, sabun cuci piring, kecap, dan banyak
lainnya sebagai hadiah untuk warga.
Doorprize untuk pemilih TPS 06 Desa Sidowungu Kabupaten Gresik, sumber foto : Ahmad Badrul Munir |
Setelah mencoblos, warga mengambil kertas dan yang beruntung
akan mendapat hadiah. Cara ini cukup efektif menarik minat warga karena dari
sekitar 581 DPT, TPS 06 berhasil mendatangkan sekitar 342 kehadiran pemilih.
“warga mengungkapkan rasa senang, karena TPS lain belum
tentu ada hadiahnya,” ujar Munir menirukan salah satu celetukan warga.
Meski akhirnya 1 ekor kambing dimenangkan oleh TPS 10 Desa
Sidowungu, Kecamatan Menganti, namun ia mengaku bangga karena bisa ambil bagian
memeriahkan pesta demokrasi menjelang penghujung tahun di Kabupaten Gresik.
Kemeriahan Pilkada Serentak Jatim 2024 juga diwarnai TPS
tematik untuk tarik pemilih menyalurkan hak pilihnya. Seperti di TPS 01
Kelurahan Magersari, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo yang mengusung tema
toleransi dan kerukunan beragama.
Semua anggota KPPS menggunakan pakaian pemuka agama mulai
dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Mereka memberi nama
"Jayandaru", yang memiliki arti harapan untuk peroleh pemimpin yang
membawa Kabupaten Sidoarjo kembali berjaya.
TPS yang bersolek juga menyasar kota Pahlawan, tepatnya di
Lodji Besar tempat TPS 14 Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya.
Sebenarnya Lodji Besar adalah sebuah kafe. Namun Lodji Besar merupakan bangunan
klasik yang berdiri sejak tahun 1907 yang sering digunakan sebagai tempat
pemutaran film, tempat diskusi budaya dan sejarah. Letaknya persis di seberang
Makam Belanda Peneleh, Jalan Makam Peneleh No 44.
Lodji Besar digunakan sebagai TPS 14 dengan mengusung tema
semangat hari pahlawan. Semua anggota KPPS dan linmas menggunakan busana
pejuang. Untuk memeriahkan Pilkada Serentak kali ini, Hendra - Ketua KPPS -
bahkan sampai memikirkan Motto yang bakal dipasang di depan TPS 14.
“saya mikir spanduk banner ini dibuat kata-kata apa ya?
Biar warga datang ke TPS. Akhirnya kepikiran kalimat ‘Suara Kita Menentukan
Masa Depan Daerah Anda’. Maksud saya, jangan sampai gara gara males,
gara-gara mendung, atau hal lain, malah nggak nyoblos,” beber Hendra yang sudah
berpengalaman menjadi anggota KPPS.
Lodji Besar, foto penulis |
Hendra, sebenarnya pesimis, apakah banyak warga yang akan
hadir mengingat cuaca Surabaya pagi (27/11) kurang bersahabat.
“Ternyata di awal-awal pencoblosan, saya malah nggak duduk
sama sekali. Saya harus melayani, menjelaskan, dan memastikan jangan sampai ada
kesalahan,”tambahnya.
Pukul setengah 7 pagi warga sudah mulai berdatangan di TPS
14. Hendra dan semua anggotanya tidak menunggu lama untuk membuka TPS. Tepat
pukul 7, warga sudah bisa mencoblos karena sudah terpenuhi 4 syarat yakni
adanya KPPS, PTPS, saksi dan pemilih. Suasana makin semarak karena warga
sekitar TPS 14 dengan sukarela menyediakan makanan gratis.
“Syaratnya warga yang sudah mencoblos, boleh makan gratis.
Makanannya ya, makanan tradisional seperti nasi pecel, dawet, ayam, dan nasi
goreng,” pungkasnya.
Untuk memaksimalkan daftar hadir jumlah pemilih, Hendra
dan anggota KPPS TPS 14 juga melakukan jemput bola. Ketika situasi TPS mulai
lengang, ia mendatangi rumah warga yang tidak bisa hadir ke TPS karena alasan
tertentu. Ada sekitar 5 warga yang didatangi.
“Saya mendapat DPT 599 orang, namun ada surat yang kembali
seperti rumah tutupan atau pindahan sekitar 40 surat. Berbagai cara sudah kita
lakukan, mulai tempatnya yang istimewa, seragam tema Pahlawan, ada hidangan
makan, hingga jemput bola, akhirnya kami bisa mendatangkan sekitar 360 pemilih.
Kalau kita cuma ala kadarnya, kan sayang sudah didukung oleh RW juga,”
ujar Hendra semangat.
Menurut Hendra,
beberapa hal yang membuat pemilih makin antusias datang ke TPS selain adanya
sokongan makanan sukarela dari warga, juga karena tema pahlawan tersebab
lokasinya di Lodji Besar yang kental nuansa sejarah, dan dari busana KPPS tema
pejuang.
Rasa lelah tampak jelas di wajah Hendra. Hal ini karena
sehari sebelum Pilkada Serentak (26/11), TPS 14 menerima kunjungan Bapak
Kapolda Jatim dan jajarannya. Juga banyak tamu pada hari pencoblosan.
Dari Peneleh, kemeriahan Pilkada Serentak Jatim 2024 juga
datang dari Kampung Pecinan di TPS 04 Tambak Bayan Tengah, Kelurahan Alun Alun
Contong, Kecamatan Bubutan, Surabaya. Disebut Kampung Pecinan, karena sebagian
besar daftar pemilih tetap di TPS ini adalah warga etnis Tionghoa.
anggota KPPS yang kompak berbusana Cheongsam, sumber foto : Dita |
Berdasarkan buku Jelajah Kampung Surabaya, di zaman
kolonial, Belanda membagi-bagi masyarakat dalam kampung-kampung berdasarkan
etnis. Sampai akhirnya muncul Kampung Arab, Kampung Eropa dan Kampung Pecinan.
Kampung etnis ini ada karena peraturan Wijkenstelsel yang
berisi aturan bahwa setiap ras yang tinggal di Surabaya harus menempati kampung
etnisnya masing-masing. Pembagian kampung berdasar etnis ini adalah cara
Belanda mengontrol populasi dan melakukan pengawasan terhadap warga.
Sehari sebelum hari pencoblosan, semua warga Tambak Bayan
Tengah sibuk mempercantik TPS dengan menghadirkan barongsai, menghias miniatur
pohon Sakura lengkap dengan angpao, ornamen khas Tionghoa seperti lampion dan
nuansa merah persis perayaan Imlek.
“Proses menghiasnya sejak sore kemarin (26/11), yang bikin
dekor semua warga. Mereka gotong royong ikut bikin. Jadi bukan anggota KPPS
aja. Yang antusias malah warga, loh,” Beber Dita, Ketua KPPS Tambak
Bayan Tengah di TPS 04.
Dita bercerita, malam saat membuat hiasan lokasi
pencoblosan, TPS 04 kedatangan Bapak Kapolrestabes Surabaya, Wakapolrestabes
Surabaya dan jajarannya.
“mungkin saking uniknya, malah hari H-1 Pak Kapolrestabes
Surabaya, Wakapolres, Bapak-Bapak dari TNI Angkatan Darat, Camat, Lurah,
berkunjung kesini. Ini lihat, masuk instagram-nya Pak Kapolrestabes,” ungkap
Dita sambil menunjukkan postingan instagram orang nomor 1 Kepolisian Surabaya.
TPS di Kampung Pecinan Tambak Bayan Tengah Surabaya, sumber foto : Dita |
Paginya di hari pencoblosan hujan turun sangat deras di
Kampung Pecinan Tambak Bayan, namun ternyata tak menyurutkan warga untuk
menyalurkan hak suara dalam pilkada serentak. Seluruh anggota KPPS dan linmas
menggunakan busana Cheongsam atau pakaian tradisional Tionghoa yang biasanya
digunakan saat perayaan Imlek.
Semarak dan kentalnya suasana Pecinan di TPS 04, membuat
banyak warga gantian berswafoto setelah menyalurkan hak suaranya. Segala lelah
para anggota KPPS seakan terbayar melihat senyum yang merekah dari warga usai
berfoto.
“Setelah nyoblos banyak yang selfie, foto foto
dulu, di dekat barongsai atau pohon angpao,” tambah Dita. Barongsai memang
menjadi magnet yang selalu diburu warga untuk berswafoto. Didukung dengan
suasana yang instagramable ala Pecinan. Foto sambil menunjukan
tinta biru sesungguhnya juga dapat menunjukkan kebanggaan warga karena telah
berpartisipasi dalam proses demokrasi di Pilkada Serentak.
Dita tak bisa menyembunyikan kelelahan dari raut wajahnya.
Matahari perlahan menghilang, dan Dita tetap berseloroh dengan riang bahwa ia
bangga hari ini. Karena TPS 14 menerima banyak kunjungan bule. Tak
tanggung-tanggung, rombongan bule itu datang sebanyak 1 bus. Iya, para bule ini
masuk kampung Pecinan Surabaya.
Bule Masuk Kampung
Bule yang dimaksud Dita adalah rombongan delegasi Election
Visit Program (EVP) 2024. Jawa Timur terpilih menjadi tuan rumah Election Visit
Program (EVP) Indonesia’s Simultaneous Regional Elections 2024 oleh KPU RI.
Kegiatan EVP ini merupakan program rutin KPU RI untuk mengenalkan proses
kegiatan pemilu di Indonesia kepada dunia.
Para delegasi EVP 2024 berasal dari perwakilan
penyelenggara pemilu dari berbagai negara di Asia, Australia, Afrika dan
Amerika, 36 perwakilan negara sahabat seperti Uzbekistan, Colombia, Singapura,
Laos, New Zealand, Malaysia, kampus dalam dan luar negeri, pemantau pemilu
internasional dan peneliti yang berminat memantau pemilu Indonesia dalam misi
Election Visit Program.
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim)
mengajak delegasi EVP mengunjungi sejumlah TPS di Surabaya dan sekitarnya, saat
pemungutan dan penghitungan suara Pilkada Serentak pada Rabu (27/11). Hal ini
karena Pilkada Serentak Jatim 2024 memiliki keunikan di Indonesia.
Pertama, pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur
yang diikuti oleh tiga calon gubernur yang semuanya perempuan. Yakni Luluk Nur
Hamidah nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa nomor urut 2 dan Tri Rismaharini
nomor urut 3.
Kedua, Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah gelaran
pilkada paling banyak, yakni 38 kota dan kabupaten dalam satu gelaran Pilkada
Serentak.
Terakhir, Jawa Timur juga menjadi provinsi dengan jumlah
calon tunggal paling banyak di Indonesia karena ada lima daerah, yakni Kota
Surabaya, Kabupaten Gresik, Kota Pasuruan, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten
Ngawi. Lima daerah ini calon kepada daerahnya melawan kotak kosong.
Dita tak menyangka bahwa TPS yang dikerjakan gotong royong
bersama warga Pecinan Tambak Bayan akan menarik perhatian para delegasi negara
lain untuk berkunjung.
“para bule mengamati saat penghitungan suara. Perasaan didatengin
orang-orang dari luar negeri ada rasa bangga karena dari 1 kelurahan cuma 1 TPS
kita aja. Ya sedikit grogi, kan sebelumnya nggak pernah dipantau banyak
tamu orang-orang penting, apalagi banyak bule, hehe,” seloroh Dita.
Selain berkunjung ke Kampung Pecinan, KPU Jatim juga
mengajak para delegasi EVP 2024 ke TPS 14 Lodji Besar Kelurahan Peneleh
Surabaya dan TPS 01 Kelurahan Magersari, Kabupaten Sidoarjo.
linmas TPS 14 Peneleh Surabaya yang ikonik, sumber foto : Hendra |
“selain mengamati saat pemungutan suara, para delegasi EVP
terkesan dengan baju yang dipakai linmas hingga banyak yang minta foto sama
linmas,” beber Hendra ketua KPPS di TPS 14 Peneleh Surabaya. Busana linmas
seperti pejuang yang siap di medan perang dengan membawa senapan dan dinamit.
Lututnya juga merah karena terluka.
Warga Peneleh senang dengan banyaknya kunjungan di TPS 14.
Mereka yang ingin tahu karena tiba-tiba ada banyak bule datang ke Kampung
Peneleh, akhirnya hadir untuk menyalurkan suara mereka.
delegasi EVP mengamati TPS 14 Peneleh Surabaya, sumber foto : Hendra |
Setali tiga uang. Delegasi EVP begitu terkesan selama
berkunjung ke beberapa TPS di Surabaya dan sekitarnya. Bahkan diantaranya tidak
menyangka, sebuah Tempat Pemungutan Suara dalam proses demokrasi di Indonesia
bisa dibuat tematik dengan kostum yang menarik, demi pikat pemilih memberikan
hak suara dalam Pilkada.
Distribusi logistik pilkada di medan yang menantang, adanya
sayembara kambing, kreativitas petugas KPPS membangun TPS tematik dengan
atribut unik, dan hadirnya para delegasi EVP 2024 membuat proses Pilkada
Serentak Jatim 2024 semakin bermakna, meriah dan semarak. Pemandangan yang
berbeda ini tak ayal membuat warga yang datang ke TPS menjadi senang, nyaman dan
terhibur.
Semoga Jawa Timur mendapat pemimpin tingkat provinsi dan
pemimpin daerah terbaik yang amanah. Pemimpin yang kelak memastikan
kesejahteraan masyarakat. Jadi, gunakan hak pilihmu pada 27 November 2024. Mari
mengawal Pilgub Jatim Seneng Bareng.
Referensi :
Anonim, Humas Pemerintahan Kota Surabaya, Jelajah Kampung Surabaya –
Cruising Surabaya Kampung
Web Polres Trenggalek https://polrestrenggalek.com/seperti-ini-perjuangan-tni-polri-di-trenggalek-distribusikan-logistik-pilkada-2024
Wawancara bersama Hendra, Ketua KPPS dari TPS 14 Kelurahan
Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya
Wawancara bersama Dita, Ketua KPPS dari TPS 04 Tambak
Bayan Tengah, Kelurahan Alun Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Surabaya
Wawancara bersama Utami, dari TPS 03 Desa Sawahan,
Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek
Wawancara bersama Badrul Munir - Ketua KPPS dari TPS 06
Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik
Pengalaman penulis menghadiri pembukaan EVP 2024 di JW
Marriot Hotel Surabaya
#KompetisiKaryaTulisPilkadaJatim2024
#PilkadaSerentak2024
#PilgubJatimSenengBareng
Tidak ada komentar