Rasanya Naik Kereta Api Pasundan

 

Pada 30 Agustus 2024 petualangan kami mulai menuju Kejuaraan Catur Pelajar Tingkat Nasional ITB86 Bidak Ganesha Ke-4. Jam 3 pagi semua bangun dan mandi. Tak lupa Ibuk membawakan bekal makanan nasi serundeng dan beberapa naget yang ditaruh di wadah plastik.


sumber gambar : https://www.pexels.com/




Pukul 5.50 KA Pasundan membawa kami menuju Stasiun Kiara Condong, Bandung Jawa Barat. Perjalanan yang cukup panjang, perjalanan ini memakan waktu kurang lebih 15 sampai 16 jam, karena KA Pasundan tercatat berhenti pada lebih dari 20 stasiun dalam satu kali perjalanan.

 

Diantaranya Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Stasiun Mojokerto, Stasiun Jombang, Stasiun Nganjuk, Stasiun Caruban, Stasiun Madiun, Stasiun Walikukun, Stasiun Sragen, Stasiun Purwosari, Stasiun Klaten, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Wates, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Gombong, Stasiun Maos, Stasiun Sidareja, Stasiun Banjar, Stasiun Ciamis, Stasiun Cipeundeuy, Stasiun Cibatu, dan Stasiun Bandung Kiaracondong.




Pagi itu aku beli nasi goreng Parahrayangan yang ditawarkan mbak Pramugari kereta. Ternyata pedas 😐. Luigi nggak bisa menikmati deh.


Selama di kereta kami jajan bakso cuangki, bakso, nasi goreng bakso. Harga makanan di kereta rata-rata 30rb satu porsi. Namun semua lauk bekal Ibuk habis tak bersisa.

 

Kalau di gerbong restorasi KA Pasundan, nggak ada meja yang memadai. Cuma 1 doang buat gantian. Tapi lumayan bisa jalan-jalan ke restorasi sambil membunuh waktu.

 

Untuk mushola juga kurang sip. Tidak ada sajadah. Akhirnya shalat di gerbong restorasi cuma sekali, lain waktu di kursi sambil duduk.




 


Jujur saja, perjalanan menggunakan kereta ekonomi sangat amat melelahkan dengan waktu yang lama. Kenapa? 


Kondisi kabin gerbong ekonomi yang terasa sesak karena penumpang duduk berhadapan dan beradu lutut dengan penumpang lain. Belum lagi duduk di kursi dengan sandaran bersudut 90 derajat alias tegak lurus. Namun kita harus flexible dengan semua pilihan, bukan? hehe.

 

Meski tidak nyaman, sesekali aku pindah tempat duduk lain jika tempat duduk itu memang kosong. 


Pernah udah pw alias posisi wenak rebahan, eh ada penumpang yang baru naik di tempat duduk tempat aku rebahan. Yaudah balik lagi deh ke tempat duduk semula sesuai tiket, haha



Sekitar jam 19.30 kami tiba di Stasiun Kiara Condong, Bandung, Jawa Barat. Hari sudah mulai gelap. Fisik sudah semakin lelah. Gocar membawa kami menuju RaflessHom Hotel yang sudah kami pesan jauh-jauh hari melalui aplikasi platform perjalanan.


Baca cerita lanjutannya di Menyusuri Jalan Braga

1 komentar

  1. Waaah mbaaa jauh jugaaa yaaa 15-16 jam 😅😅. Berasa sih pegelnya.

    Aku belum pernah sejauh itu kalo naik kereta api sih. Paling mentok jakarta solo atau jakarta Jogja. Itu aja. JD ga terlalu jauh. Tapi skr ini aku pun LBH suka naik kereta drpd pesawat kalo cuma sekedar pulau Jawa.

    Krn udh Nyaman banget kan. Tiket juga murah, tepat waktu. Targetku skr ini pengen coba KA ke Surabaya yg luxury itu mba.

    Tp blm tahu kapan. 19 December sebenernya aku ke Surabaya, tp terpaksa naik mobil Krn ngejar waktu dan mau sekalian ke batu.

    BalasHapus