Luigi memenangi I Grow Cup Chess Competition yang diselenggarakan di
Gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Surabaya Jalan Bogen No. 1
Kompleks Gelanggang Remaja pada 25 Agustus 2024.
Bertarung selama tujuh babak, Luigi berhasil meraup 6 poin dari 5 kali
menang dan 2 kali remis. Lima pecatur yang ditaklukkan Luigi adalah Damar asal
Sidoarjo, Alvaro Nathanael asal Malang, Albert Atha asal Sidoarjo, Syafiqul
asal Surabaya dan babak terakhir Razqa Abidzar asal Situbondo.
Sempat menahan remis dari Arju asal Gresik dan Zulfani asal Gresik, hingga
selisih setengah poin dari juara 1 – Miko, atlet asal Yogyakarta -, Luigi
akhirnya menempati posisi kedua.
Luigi menjadi satu-satunya pecatur asal Gresik yang masuk di 3 besar untuk semua kategori yang dipertandingkan (U6-9 Putra Putri dan U10-12 Putra Putri). Untuk hasil perjuangannya itulah, ia diganjar dengan medali perak dan hadiah uang Rp.1juta.
Sementara panitia juga menyediakan medali di setiap kelompok usia, mulai
U6-U12 Putra Putri. Luigi pun diberikan medali lagi untuk Pemain Terbaik Pertama di
kategori U8 Putra.
Turnamen I Grow Cup Chess Competition
yang diikuti sekitar 247 peserta ini diselenggarakan oleh I Grow dan Persatuan
Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Surabaya. I Grow adalah susu bubuk produksi PT.
Prosweal Indomax Sukabumi yang mengandung Vitamin, Mineral, Kolin, Inulin dan
Gojiberry untuk pertumbuhan anak.
Sebelum Bertanding
Pada Sabtu pagi (24/8) aku dan Luigi berangkat ke Surabaya naik motor. Sampai
rumah Ibuk, ia makan kepala ayam goreng yang ada di dapur. Namanya cucu ya didulang sama Ibuk haha.
Jam 15.00 WIB, Luigi bersiap mengerjakan 12 puzzle yang lumayan sulit
sampai bikin ia pengen nangis. Selama 1 jam fokus ngerjain puzzle, Luigi
langsung aku ajak nonton pertandingan final sepak bola antar RT 4 vs RT 5 di
lapangan balai RW 7.
Semua tim RT4 sudah siap, dan nggak lupa aku suruh berfoto bersama dengan background pintu Balai RW7. Untunglah
mereka nurut haha. Ini adalah jersey bikinan Ayah Luigi. Semua tetangga
bersorak meneriakkan yel yel untuk tim RT4.
Namun apa yang dilakukan Luigi diantara kemeriahan lapangan? Dia malah
main gim melalui ponsel yang aku pinjamkan. Meski tim RT4 sudah mengeluarkan
semua kemampuannya, dan digadang-gadang menjadi jawara, akhirnya mereka harus
mengakui kelebihan RT5 dan mengantarkan RT4 pada juara kedua.
Aku dan Luigi pun kembali pulang ke rumah Ibuk. Ia mandi, shalat maghrib,
dan makan sate yang aku beli di Jalan Dukuh Kupang. Rencananya Luigi aku suruh
sparing sama Pak Toro, tetanggaku yang jadi juara catur antar RW. Malah Luigi
ngumpulin teman-temannya untuk main UNO di teras. Udah nggak kepikiran buka
papan catur sama sekali, padahal besok pagi dia turnamen. Santai banget
pokoknya.
Yaudah, aku mengeluarkan sepeda motor dan melajukan menuju Jalan Bogen.
Biar besok nggak perlu cari-cari lokasi pertandingan lagi. Berbekal google
maps, akupun diarahkan menuju Stadion Tambak Sari. Nggak perlu lama nyari,
karena itu adalah jalan menuju dokter anak langganan Luigi.
Ternyata lokasinya di kantor KONI Surabaya, sebelah kiri Stadion.
Oalaaaah, gampang banget kok. Pas balik ke rumah aku beli tahu tek Buk Lin 2
bungkus. Satunya aku kasihkan mbakku. Luigi ngapain? Masih main sama temannya di
kos-kosan. Ya aku jemput laaaah, aku suruh pulang, tidur.
Jam 21.00 WIB sebenarnya Ibuk sudah mengondisikan Luigi untuk istirahat.
Tapi bukan Luigi jika nggak cerita dulu sebelum tidur. Ibuk dan Bapak dengan
setia mendengarkan setiap ocehannya, sampai ia capek sendiri. Dan akhirnya
tidur nyenyak.
Saat Bertanding
Secara jadwal, opening dan technical meeting dilaksanakan jam 8
pagi. Babak 1 dimulai jam 9. Luigi bangun jam setengah 7 dan jam setengah 8
kita baru berangkat dari rumah, haha. Benar-benar sesantai itu. Pagi yang
cerah, nggak ada beban apapun yang diberikan ke Luigi. Aku aja cuma sangu bekal
nasi di wadah plastik dan telur rebus 1 butir.
Sampai di lokasi jam 8 dan kami ketemu teman-teman dari Gresik. Saat
menunggu itulah aku jadi kenal mamanya Zhafran Athallah yang rumahnya dekat
banget sama rumah Ibuku. Malah mamanya cerita kalau Zhafran suka risoles buatan
Mbah Nah, warung langganan Luigi juga.
Ternyata jam 8.08 orangtua dan atlet belum boleh masuk tribun. Jam 8.13
baru boleh masuk tribun dan bayar lagi 10ribu dapat sebungkus vitamin Egoji dan
tangan orangtua dikasih tanda stempel. Sempat ada orangtua yang protes di grup
WA, karena pendaftarannya Rp.60ribu, tapi masuk tribun masih bayar lagi.
Btw, semua peserta mendapat goodie
bag berisi 3 bungkus susu I Grow beraneka rasa, coklat dan karamel.
Babak 1 dimulai jam 9.30. Babak 1 Luigi udah ketemu rekan sesama Gresik.
Ya karena sejak awal Luigi santai, aku gak ada ekpektasi apa-apa, ternyata
hasilnya remis. Babak 2 dan ketiga ia juga menang. Lalu Luigi istirahat shalat Dhuhur
sendirian di masjid. Sedih banget saat itu aku pertama kali haid, hiks.
Aku tawarin makan nasi dan telur rebus Luigi menolak. Aku tawarin mie
ayam, ia mengangguk. Yaudah aku ke luar gedung, ada gerobak mie ayam. Aku beli
1 bungkus. Ternyata Luigi cuma makan sedikit.
Setelah istirahat, adalah titik balik Luigi. Bermain fokus hingga waktu
akan berakhir. Di kategorinya, hanya tersisa meja Luigi. Meja yang lain sudah
kelar main. Luigi dan lawannya ditemani wasit. Saat itulah wasit memutuskan remis
di saat sisa waktu Luigi hanya 9 detik. Sembilan detik inilah yang menentukan
semangat Luigi selanjutnya. Penentu Luigi bangkit. Karena ia terus menerus
menang.
Pelatih Luigi di Gresik bilang melalui grup WA, jika babak terakhir Dante menang, Luigi bisa juara 1 karena solkoff (jumlah poin dari lawan yang pernah dikalahkan) Luigi lebih tinggi.
Ternyata Dante
kalah, sehingga Miko lah yang juara 1. Babak terakhir yang menjadi babak-babak
mendebarkan, aku dan Ayahnya (yang baru datang ke lokasi pertandingan) tetap
santai. Nggak ada ekspektasi apapun.
wajah Luigi di babak terakhir, nampak Dante dan mamanya |
setor kertas score |
Dari kejauhan, di Tribun kami melihat Luigi lah yang menyetorkan kertas poin di meja panitia. Apakah itu tandanya Luigi menang? Hati malah gelisah.
Ia pun berlari menuju
kami dan berkata “aku menang”. Kupeluknya dan mencoba mengangkat setinggi
mungkin namun tak kuat, betapa tidak menyangka pada semua ini. Alhamdulillah ya
Rabb, atas keajaiban ini.
Pada I Grow Cup Chess Competition inilah, Luigi berada di meja 1 sejak babak pertama, dan selalu di meja atas di babak-babak selanjutnya hingga tak pernah tergeser di meja 5.
Dari Gelanggang Remaja Surabaya, lahirlah sang jawara di kategori
U9 di saat usianya masih 8 tahun. Sehingga, selain ia peroleh juara 2 pada
kategori U6-9 Putra, Luigi juga raih Best 1st category U8 Boys. MashaAllah.
Juara 2 kategori U6-9 Putra |
Juara 1 kategori U8 Putra |
Pasca Bertanding
Disaat hati ingin sekali mengabadikan semua dokumentasi Luigi di podium,
ponselku malah menunjukkan baterai lemah. Powerbank yang aku bawa ternyata juga
tak terisi penuh, sementara setali tiga uang dengan hp Ayah yang juga kehabisan
baterai.
Aku pun berharap pada mama Farzan. Ternyata daya ponselnya mama Farzan
juga sekarat. Aku menyesal tak membawa charger hp hiks. Untungnya masih ada
foto Luigi dengan daya baterai yang tersisa.
Setelah pendataan pemenang untuk transfer hadiah, Luigi pulang bersama
Ayahnya. Sementara aku motoran balik ke Banyu Urip karena ambil seragam Luigi
yang dicuci Ibuk.
Yah begitulah, Ibuk yang tidak percaya aku bisa membereskan noda di
seragam putih Luigi hehe. Ibuk membawakan rawon untuk aku bawa ke Gresik. Sementara
Luigi dan Ayahnya mampir ke Wizzmie Sukomanunggal.
Luigi dan Ayah tiba di Gresik, tak berselang aku menyusul sampai juga di
depan pagar. Alhamdulillah. Capek yang bermakna. Sungguh, hanya karena Allah
ini semua terjadi. Rezeki itu kali ini dalam naungan anak bernama Luigi.
Terima kasih kepada pelatih yang sabar menumpahkan ilmunya untuk Luigi, juga kepada pelatih yang mendampingi Luigi selama bertanding. Hanya Allah yang bisa membalas kebaikan beliau-beliau. Amin.
ada 74 peserta kategori U6-9 Putra |
Masya Allah, Ibuk Bapak terutama keluarga pasti bangga banget dengan Luigi … apalagi Mamanya nih yang superb membersamai Luigi. Semoga semua rencana baik dilancarkan ke depannya. Nggak bosan aku untuk bilang … selamat ya Luigi ;)
BalasHapusAlhamdulillah mbak, turnamen pertama Luigi di Surabaya dulu beliau (Bapak dan Ibuk) sampai nonton secara langsung. Nungguin dan motivasi saat Luigi kalah. Saat itu Luigi peroleh peringkat 5 dan bangganya juga nggak karuan hehe. Ternyata jalannya menjadi sejauh ini :'(
HapusAmin, makasih mamabear atas segala doa dan dukungannya ya :)
Luar biasa Luigiii, udahlah ganteng, pinter dan banyak kebiasaan pula. Dari spelling bee hingga catur. Hebaat hebaaat. Kapan-kapan main ke Palembang biar aku ajakin jajan dan jalan yaaa haha.
BalasHapusPernah denger tentang serial The Queen's Gambit gak mbak? tentang kehidupan pecatur wanita. Aku lupa-lupa ingat, setahuku serial ini cukup aman buat ditonton sama anak-anak, tapi jelas ortu punya pertimbangan batas aman tersendiri terkait tontonan. Tapi, aku ngebayangin kalau Luigi nonton itu, bakalan hepi banget dan mungkin makin semangat belajar catur.
Sampe seumur segini, aku gak pernah bisa main catur. Pernah diajarin tapi sebatas main gak jelas aja dan praktis udah puluhan tahun gak pernah lagi nyoba. Mungkin juga minatku bukan di sana ya. Semoga makin jago main caturnya ya Luigiiii. Hebat banget!
Masya Allah Luigi, kamu keren banget nak! Bisa tetap santai dan fokus meski ada banyak drama di sepanjang perjalanan. Rasanya seperti melihat perjalanan seorang juara yang nggak cuma menang, tapi juga tumbuh dari setiap pengalaman. Salut juga buat pendampingan dan semangat yang terus mengalir, nggak hanya dari Luigi, tapi juga dari keluarga dan pelatihnya. Memang, rezeki datang dari berbagai arah, dan cerita Septi sang ibunda Luigi ini bener-bener ngasih banyak pelajaran tentang ketekunan dan kerja keras. Sukses terus, Luigi!
BalasHapusSelamat yaa Luigi atas prestasinya..keren deh, udah jago spelling bee juga jago catur.
BalasHapusKak, ada tulisan kah bagaimana cara menyemangati anak untuk ikut lomba seperti catur? Biar dia berani dan PD.
Septiii, plis abadikan selalu perjalanan Luigi dalam mengarungi percaturan dunia.
BalasHapusMana tau, ntar doi jadi "Grand Master" (bener yhaa istilahnya?) dan ada PH yg interested utk bikin semacam biopic movie, based on blogpost kamuuu ini shaayy
Masya Allah π€© selamat ya Luigi, beneram keren banget mba. Barakallah punya anak yang sangat cerdas, bahkan jadi juara catur. Aku kagum banget sama anak yang pinter main catur, aku yang udah umur segini aja belum bisa main catur yang bener. Taktik, konsetrasi dan lainnya emang harus mumpuni.
BalasHapusSikap santai Luigi mungkin jadi salah satu cara dia mempersiapkan diri ya mba. Aku nantikan cerita tentang dek Luigi di pertandingan berikutnya. Semangat terus π.
Kemaren Spelling Bee, sekarang Catur. Luigi keren terus yaaakk.. bikin daku jadi insecure, hahaha.
BalasHapusMoga bakat luigi terus diasah dan meningkat yaa. Siapa tau nih, ke depannya bisa jadi the next atlet catur indonesia. Nanti bisa saingan sama Magnus Carlsen, hehehe
Keren dede Luigi terus berprestasi. Bisa dibilang ini sambil asah skill, sambil meningkat lagi pengalamannya. Semoga gak cepat puas ya, meski udah juara. Lanjutkan lagi Luigi, semangat ππ₯
BalasHapusbeberapa kali kayaknya ya adek udah menang lomba, keren banget, semoga kedepannya makin sukses lagi ya adek, kamu hebat, saya menang lomba catur aja pas udah kuliah, kamu masih SD udah menang juara, semoga mengharumkan nama baik Indonesia di masa yang akan datang
BalasHapusLuigi keren banget sih. ... Kemana pun prestasinya luar biasa. Salut buat ibundanya yang selalu mendukung setiap langkahnya.
BalasHapusSayangnya Luigi gak pernah diajakin ngumpul bareng teman-teman bundanya, padahal pengen lho ketemu Luigi.
Luigi ya ampun kamu kok lucu dan keren banget sih? Bisa suka sama catur gimana ceritanya?
BalasHapus9 detik yang menentukan ya, aku berasa ikut deg-degan juga, ah selamat ya jadi juaru untuk Luigi, semoga nanti menang lagi di turnamen lainnya.
BalasHapusAku tuh mikir kok, Luigi itu memang seneng ya hal-hal rumit, seperti mengerjakan 12 puzzle yang lumayan sulit, kebayang seh itu.
Luigi keren, langsung menang 2 kategori. Itu awalnya suka catur gimana Bund?
BalasHapusaku terharu bacanya, hobi Luigi yang bener-bener berprestasi, keren banget semangatnya, kalaupun kalah dijadikan pengalaman dan pelajaran berharga
BalasHapuskeren banget pokoknya Luigi, diusia segini udah ikutan lomba dan juara.
Aku dulu waktu main catur pertama kali, mikirnya ini kenapa orang-orang pada diem mainnya, ya karena butuh konsentrasi juga
Masya Allah, selamat ya Luigi dan Mbak Septi untuk kemenangannya, Luigi tenang banget ya menghadapi pertandingannya, senang banget deh baca kisah Luigi dan dukungan keluarga yang full power untuk kemajuan Luigi..semoga makin banyak prestasinya yaa..
BalasHapusWuih, keren amat deh Luigi ini. Pinter ya, jago di banyak bidang yang memeras otak. Catur, Spelling Bee. Selamat ya, Luigi. Sehat-sehat selalu ya. Makin besar, makin pinter. :)
BalasHapusMashaAllaa..
BalasHapusBarakallahu Luigii dan mama papaa..
Seneng banget dengan prestasi Luigi yang semakin bersinaarr..
Semoga di tahun 2025, semakin banyak lomba catur yang diikuti sehingga semakin matang dan semakin banyak pengalaman serta kemenangan.
Luigi kereen bangeet...
Kalau uda memenangkan lomba begini, masih terus ikut les catur kah?
Btw, Aku jadi inget..
Rumah sahabatku juga di Waterlife.
Mbaaaa septiiii, ya ampuuuun ikutan happy loh baca iniπππ₯³π₯³. Sebagai orangtuanya, pastilah berasa banget deh deg an nungguin hasil Luigi yaaa. Alhamdulillah , hebaaat banget Luigi, bisa meraih juara 2 π
BalasHapusAku tuh saluuut melihat banyaak anak2 kecil dan seusia Luigi yg suka catur ternyata yaa. Bukan olahraga yg dulu aku bayangkan bisa disukai anak2.
Tapi dipikir ya memang harus sesuai mereka kalo mau jadi juara dunianya ❤️
Semoga ya mba, Luigi semakin improve kemampuan caturnya, dan kelak bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah catur dunia
Keren sekali Luigi karena sudah bisa menguasai arena Catur
BalasHapusDalam artian udah gak khawatir lawannya
Aku lihat setiap dia ikutan selalu tenang dan santai
Hmm... semoga next jadi pecatur ternama di Indonesia