Di Kota Sang Proklamator, Luigi Raih Peringkat 9 Pada Kejurprov Catur Jawa Timur

 

Luigi Kautsarrazky tampil pada Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Catur Jawa Timur ke-55 yang digelar 22-25 Juli 2024 di Kota Blitar. 


Untuk diketahui bahwa Jawa Timur merupakan salah satu barometer catur tanah air selain DKI Jakarta dan Jawa Barat. Lebih dari 800 atlet catur terbaik Jawa Timur dari 38 Kota/Kabupaten perebutkan tiket Kejuaraan Nasional (Kejurnas) untuk 3 terbaik di setiap kategori.

 

foto oleh mama alika

Ajang bergengsi yang diikuti talenta catur berbakat Jawa Timur ini terbagi menjadi 14 kategori mulai Kelompok Junior A Putra/Putri - Umur 19 tahun, Kelompok Junior B Putra/Putri - Umur 17 tahun, Kelompok Junior C Putra/Putri - Umur 15 tahun, Kelompok Junior D Putra/Putri - Umur 13 tahun, Kelompok Junior E Putra/Putri - Umur 11 tahun, Kelompok Junior F Putra/Putri - Umur 9 tahun, dan Kelompok Junior G Putra/Putri - Umur 7 tahun.

 

Luigi akan berlomba di kategori F Putra, bersaing dengan 75 atlet lain umur 8 dan 9 tahun, sehingga Luigi terbilang atlet usia muda kelompok F Putra (F muda). Perlombaan ini bakal menandai penampilan pertama Luigi di Kejurprov. 

 

Persiapan Latihan dan Doa Bersama

Kejurprov dilaksanakan selang 1 minggu masuk tahun ajaran baru. Untuk menjaga fokus, Luigi puasa menggunakan ponsel selama 2 minggu. Jika ia ingin main catur daring di chess.com, ia menggunakan laptop. 


Luigi melahap materi dan terus simultan bersama pelatih nyaris sepanjang liburan sekolah. Lembar demi lembar notasi ia tulis, hingga 1 buku terisi penuh. Jika tak ada jadwal les Bahasa Inggris atau mengaji, ia berlatih dalam tiga sesi, mulai pagi, siang dan malam. Khusus untuk mempersiapkan Kejurprov, Sabtu pagi ia berangkat ke Surabaya untuk memperdalam teknik catur bersama pelatihnya.


latihan malam


latihan pagi


Selama itu pula, ia dijaga kesehatannya dengan makan kaya protein seperti steak ayam kesukaannya, bebek goreng, telur ayam, telur bebek, maupun ikan-ikanan. Jika memungkinkan aku berusaha memaksanya tidur siang meski hanya 1 jam. Hal ini agar saat latihan catur malam, ia tetap prima.

 

Ayahnya juga menggagas Olahraga Bareng untuk teman-teman catur Luigi agar semua tetap sehat dengan latihan fisik. Namun, Luigi malah drop karena terlalu keras dalam tenis sehingga ia mengeluh pusing, disertai batuk dan pilek.

 

saat Olahraga Bareng di SIG Sport Center 

 

Akhirnya sempat Luigi berhenti latihan untuk perbaikan fisik. Selain menebus resep dokter anak di Surabaya, aku pun mencari cara lain, dengan memijatkannya baik di Nakamura maupun pijat Gressmall. 


Diantara jadwalnya, Luigi pernah muntah-muntah pada pertengahan latihan. Tak hanya itu, Luigi sempat merasakan berlatih dalam kondisi kepala miring akibat nyeri leher (leher kaku). Bahkan turnamen Catur Klasik Simulasi Kejurprov PPI yang membawanya juara 2, ia jalani tanpa bisa menoleh kanan kiri. 😣


berjuang dengan nyeri leher hingga kesulitan menoleh



Menjelang keberangkatan Kejurprov, Ibuk dan Bapak tiba dari ibadah haji. Kamis 18 Juli 2024 setelah latihan catur di Surabaya, kami bertiga menjemput orangtua ke Asrama Haji Surabaya. Alhamdulillah Luigi makin sehat. Jumat ia masuk sekolah.

 

ini video yang aku skrinsut hehe, lupa moto pas jemput


Agenda kontingen Gresik selanjutnya pada Sabtu, 20 Juli 2024 adalah doa dan ziarah bersama di Sunan Maulana Malik Ibrahim, Sunan Giri dan Sunan Prapen. Inilah untuk pertama kali Luigi menginjakkan kaki ke makam wali Allah.

 

Di siang yang terik, Luigi berkumpul di basecamp RAJA menggunakan seragam Kejuprov Gresik warna ungu. Tak lupa memakai peci juga. Anak-anak dibagikan 1 botol minum yang sudah ada namanya masing-masing. Semua atlet diangkut menggunakan odong-odong mobil. Aku mendampingi Luigi menggunakan tunik berwarna putih.


doa bersama dan ziarah ke makam Sunan Maulana Malik Ibrahim, 2 hari sebelum Kejurprov



Oia sebenarnya aku pernah bikin janji ke Luigi nantinya ia bakalan diajak ke Sunan-Sunan di Gresik. Namun janji tinggal janji, hingga ada agenda Percasi ziarah dan doa bersama. Entah mau senang apa sedih hehe.😓

 

Sesampainya di Sunan Maulana Malik Ibrahim semua atlet shalat dan duduk untuk berdoa bersama dipimpin oleh Pak Agus Firman. Semua botol minum dibuka, lalu berdoa bersama. Setelah selesai, mulut botol ditutup kembali. Setali tiga uang yang dilakukan di Sunan Giri dan Sunan Prapen.

 

berdoa di Sunan Maulana Malik Ibrahim


Aku mengamati Luigi sangat antusias karena hal ini adalah pengalaman pertama buatnya. Bahkan naik tangga Sunan Giri nggak ada capeknya, malah ia dan beberapa temannya nyampe duluan. Alhamdulillah sebelum shalat Ashar di Masjid Ainul Yaqin Sunan Giri Gresik para atlet sempat makan nasi krawu dari Umminya al Fatih. Terimakasih Ummi al Fatih.

 

berdoa di Sunan Giri 


Acara ziarah dan doa bersama diakhiri dengan shalat mahgrib di Masjid Nurul Islah, dan kembali ke basecamp RAJA berjalan kaki. Sebenarnya masih ada acara lanjutkan yakni potong tumpeng untuk kelancaran Kejurprov, namun Luigi pulang duluan karena kami segera ke Surabaya membantu Bapak dan Ibuk yang banyak tamu sepulang haji.


jajan sesudah ziarah ke makam Sunan Prapen. Foto oleh mama alika


Hari Minggu yang harusnya digunakan untuk Luigi istirahat dan packing, kita memilih di Surabaya. Alhamdulillah masih bertemu tamu keluarga dari Malang, ibu mertua, dan para tetangga. Sorenya balik ke Gresik membawa bekal air zam zam dari Bapak dan Ibuk.

 

Tiba di Hotel, Nggak Bisa Tidur

Senin siang, Luigi dan semua atlet berkumpul di WEP untuk Pelepasan Atlet PERCASI Gresik. Kami bertiga datang pertama namun karena masih sepi, jadi ikut Ayah mengambil air mineral dari sponsor. Acara pelepasan dihadiri oleh perwakilan dari KONI Kabupaten Gresik, Bapak Dandik Suwandi, S.Pd.

 

berkumpul di WEP sebelum berangkat ke Blitar



yang selalu setia mendampingi Luigi kemanapun, mama 💕


Sekitar jam 11 siang, bus berangkat menuju Blitar. Aku dan Luigi menyempatkan tidur di bus B. Alhamdulillah perjalanan lancar, sempat mampir di rest area juga. Jam 15.00 tiba di Hotel Gita Puri dan langsung disambut Bakso Cinta, bakso gerobak. Makan bakso sore hari, cocok dengan udara Blitar yang cenderung dingin.

 

Setelah mandi dan shalat berjamaah di mushola, semua ikut briefing bersama Pak Boim, sekretaris Percasi Gresik yang juga sebagai wasit di Kejurprov. Lalu pembagian air doa dilanjut makan malam. Menunya telur dan pecel. Telur mata sapi dan nasi, sukses masuk di lambung Luigi.

 

Luigi kebagian kamar 127. Kamarnya besar, kamar mandinya luas dan memanjang. Jujur aja kalo dapat kamar besar gini aku lumayan takut haha 😁. Apalagi ada kaca sebesar lebar ruangan, huaaaaah 😭😭😫

 

Dan benar saja, sepanjang malam aku nggak bisa tidur. 😴 Sebentar bangun sebentar bangun. Jam 2 benar-benar melek, nggak bisa merem. Yaudah sekalian jam 4 bangunin Luigi untuk persiapan shalat Shubuh berjamaah. Aku WA Ayah agar segera menyusul ke Blitar.

 

Hari Pertama Kejurprov, Remis di Babak 1 dan 2

Pagi ini (Selasa 23/7/24) Luigi semangat bangun pagi. Ia tidak ingin ketinggalan shalat Shubuh berjamaah. Aku tidak butuh waktu lama untuk membangunkan karena ia segera bangkit dari tempat tidur dan mengambil air wudlu. Ia benar-benar tidur nyenyak sepanjang malam meski ini di tempat baru.

 

“mama, aku tadi sempat kebangun karena ada suara bising sepeda motor” curhatnya

“oh iya, suara orang balapan motor” jawabku singkat

 

Luigi shalat Shubuh di shaf terdepan. “ma tadi shalat Shubuhnya ada doa Qunutnya”

“trus?”

“ya aku doa sebisaku” katanya

 

Pembukaan Kejurprov dimulai jam 07.30 WIB di Gedung Kesenian Aryo. Setelah Shubuhan Luigi kembali ke kamar dan sarapan. Menunya nasi ayam lalap. Aku tahu anakku ini tidak akan bisa makan ayam goreng tanpa tepung. Apalagi dia mendapat bagian dada. Segera aku tukar lauknya dengan sosis siap makan. Pikirku daripada dia cuma makan nasi doang. Lumayan untuk energi. Nanti di lokasi, aku bisa beli ayam kriuk kesukaan Luigi.

 

sisa sarapan


Babak 1 Luigi bertemu atlet asal Trenggalek. Aku tidak pernah mendengar namanya. Di Tribun, Luigi dihampiri oleh Pak Imam Buchori. Beliau mendoakan Luigi diberi kelancaran. Pak Imam juga sempat mengelus kepalanya. Pak Rahmat juga nyamperin meja Luigi. Kebetulan ia bersebelahan dengan Arju, rekan sesama kontingen.

 



Setiap detik terasa lama buat aku yang menunggu Luigi bertanding. Rasanya ikut tegang. Mulut tak henti merapal doa. Di sela menanti Luigi keluar ruangan, aku membeli nasi kuning dan ayam goreng untuk Luigi. 


Tak lama setelahnya Luigi datang dan membawa kabar ia remis di babak 1. Ia terhenti di langkah ke 60. Sebuah partai yang panjang. Bukan hasil yang buruk untuk pemanasan. Luigi segera aku tawarkan makan.

 

“mama, ini ayamnya pedas” katanya

“ah masak sih,?”

“tepungnya yang pedas ma”

 

Luigi benar-benar tidak bisa makan makanan pedas. Meski hanya sedikit lada, lidahnya bisa peka merasakan. Akhirnya Luigi memilih jajan sosis bakar.

 

“sosisnya tetap dikasih nasi ya?”

“iya” jawabnya meski terpaksa.


foto oleh mama alika


Luigi sumringah saat tiba-tiba Ayahnya datang ke lokasi pertandingan. Ayah berangkat menggunakan kereta api. Meski kurang sehat, Ayah tetap ingin mendukung secara langsung bocilnya ini.

 

Jam istirahat Luigi habiskan dengan tidur di pangkuanku. Benar-benar nyenyak. Sesekali aku dekatkan kipas angin agar embusan anginnya semakin membuatnya lelap. Kulihat atlet lain juga tidur di ruang tunggu. Beralaskan kloso tipis, saling berhimpitan, menekuk kaki, mereka menyiapkan energi menghadapi babak 2.

 



Pairing di babak kedua, nyatanya Luigi bertemu dengan rekan sesama kontingen. Hanya 9 langkah, mereka sepakat remis. Lalu wasit bilang, minimal harus 10 langkah. Mereka berdua duel lagi dan tetap saja hasilnya remis. Hari pertama, Luigi kumpulkan 1 poin dari hasil remis 2x.

 

Pairing babak 3 untuk esok sudah diketahui, dan Luigi bertemu dengan sesama kontingen lagi. Kali ini bertemu rekan yang selalu mengalahkannya baik pada turnamen East Java Junior Championship 2023 maupun Junior Rapid Chess Championship 2024.

 

Aku tidak tahu apa perasaan Luigi. Sepertinya dia sudah siap menghadapi pertandingan besok. Entahlah?

 

Malamnya Luigi main ke kamar Zulfan, di sana ia juga mendapat evaluasi permainan dari Pak Rahmat. Aku tidak tahu obrolan mereka. Semoga Luigi siap menghadapi lawannya esok hari. Pak Rahmat juga menyiapkan Luigi pada babak 4 yang memegang hitam.

 

Hari Kedua Kejurprov, Akhirnya Kalah

Pagi-pagi (24/7/24) sudah melawan rekan sendiri. Ya mau gimana lagi. Lumayan lama Luigi berpikir, hingga langkah ke 26 ia harus mengakui keunggulan Zulfan.




Jam 10 Luigi istirahat sebentar di pangkauanku. Karena sebelum jam 12 Luigi sudah selesai pertandingan babak 4, sementara babak 5 dimulai jam 15.15, maka Luigi dibawa Ayahnya balik ke hotel agar bisa istirahat maksimal menghadapi babak 5. Jarak antara Gedung Kesenian Aryo dan hotel hanya 2,4 km dan ditempuh 5 menit saja menggunakan ojek daring.

 

Pada babak 4 dan 5, Luigi bangkit dengan sapu bersih 2 poin. Ia melibas lawannya dari Sidoarjo dan Malang. Padahal 2 kota tersebut menyiapkan atlet-atlet terbaiknya. Buktinya Sidoarjo menjadi juara umum dan Kota Malang menjadi terbaik ke 3 pada Kejurprov Catur ke-55 ini. Bahkan babak 5 ia mematikan lawannya hanya dengan 16 langkah.

 

Malamnya Luigi bermain bersama sesama atlet. Mereka terbahak satu sama lain. Sangat ramai. Suara adzan Isya’ menghentikan permainan mereka. Selesai shalat Luigi menemui Pak Rahmat, untuk membahas partai permainannya. Sementara aku ngobrol dengan Prananda di teras kamar.




Lalu datanglah Pak Iqbal yang bilang sebenarnya partai Luigi dan Zulfan itu "nggak ada apa-apa". Malah Luigi unggul 1 pion. Mungkin karena grogi akhirnya Luigi blunder.

 

“dan itu wajar Bu” ungkap Pak Iqbal

“semakin sering ikut turnamen, semakin mengasah mentalnya. Dan ia akan banyak menemui masalah. Darisana Luigi belajar” lanjutnya.

 

Luigi belum juga muncul. Penasaran, kenapa Luigi belum selesai sharing sama Pak Rahmat. Akupun menyusul. Ternyata mereka masih ngobrol. Pak Rahmat mengingatkan untuk menjaga makan dan minum Luigi. Karena itulah “bensin” untuk otaknya dalam berpikir langkah terbaik selama pertandingan. Aku mengangguk.

 



 

Hari Ketiga, Bangkit dengan Full Point

Pagi ini (25/6/24) adalah hari terakhir Kejurprov. Aku pun sekalian packing semua barang. Pada Luigi aku berpesan, untuk melakukan yang terbaik karena sudah tidak ada “besok”. Hanya tinggal hari ini.

 

Sejak malam, Luigi sangat percaya diri pernah mengalahkan lawannya pada babak 6 pagi ini. Akupun lebih santai saat menunggu. 


Satu persatu atlet Gresik sudah keluar ruangan. Hanya Luigi yang tertinggal. Luigi belum terlihat batang hidungnya. Aku semakin panik. 😖


Ada kondisi apa dengan Luigi di dalam? Apakah ia sangat kesulitan sehingga tak segera menyelesaikan pertandingan? Aku tak selera makan bahkan minum, padahal di hotel pun aku juga belum sarapan. Tidak akan tenang hati ini sebelum Luigi muncul.


foto oleh mama alika


Menit demi menit, 1 jam berlalu, 2 jam melaju, hingga akhirnya tepat jam 09.07 WIB lawan Luigi muncul. Lamat-lamat kudengar ia curhat menggunakan Bahasa Inggris kepada orangtuanya bahwa atlet Surabaya ini salah langkah.

 

Berarti Luigi menang? Kulihat dari kejauhan, Luigi sedang membereskan semua perlengkapan caturnya. Tak sesuai prediksi, ia bahkan keluar melalui pintu samping, bukan pintu utama.

 

Aku segera lari menyambutnya dari pintu samping. Dua jam ia berada di meja panas, dua jam ia berpikir keras, hingga ia raih kemenangan pada babak 6. MashaAllah ia menang setelah 78 langkah. Cukup panjang dan melelahkan pastinya. 


partai Luigi, unggul 1 pion. Foto oleh mas Jaka, ngintip di kaca


Sebenarnya Luigi lapar dan ingin makan kebab. Namun kebab sedang antri, akhirnya ia aku paksa makan telur asin yang aku beli di Indomart. Ia menolak, namun aku bilang ini sementara.

 

“kebabnya masih mama antrikan, mama udah pesan, tinggal ambil. Sekarang makan dulu telur asin dan nasinya. Minimal makan bagian putihnya” pintaku.

 

Luigi pun melahap pelan-pelan nasi kotak jatahku dari hotel yang belum sempat aku makan dan bagian putih telur asin.

 

Pairing babak terakhir telah ter-update. Luigi memegang hitam melawan atlet dari Pamekasan. Aku bilang pada Luigi untuk sering membaca surat-surat pendek. Semoga di babak terakhir Allah beri kelancaran. Hanya ini saja kesempatannya.

 

Luigi juga mendapat suntikan semangat dari Pak Bambang, Ketua Perca RAJA. Bahkan beliau menyempatkan ke meja Luigi. 


Hingga anak usia 8 tahun ini menghajar lawannya hingga ia menang pada langkah ke 61. Luar biasa, Nak. Peringkatnya pun perlahan naik.

 

Setelah mengakhiri semua babak, ia dibolehin Ayahnya jajan apapun, benar-benar disenengin. Kita tahu banget bahwa apa yang telah dilakukannya bukan hal mudah. Yang dijalani hari hari kemarin adalah tentang disiplin dan berjuang. Terima kasih le, sudah habis-habisan. Terima kasih sudah ngeyel.

 

Peringkat 9 Kejurprov Catur

Akhirnya Luigi Kautsarrazky bertengger di peringkat 9 kelompok F Putra setelah babak terakhir menekuk pecatur asal Pamekasan melalui catur standart 60 menit + increament 10 detik ( 60” + 10’ ) ini.

 

Luigi yang tak pernah sekalipun diunggulkan sejak hari pertama, namun perlahan bisa masuk 10 besar. Buatku perjalanan ini adalah sebuah anak tangga yang sangat berharga. Kejuaraan dengan 7 babak ini penting untuk menguji pemahaman teori caturnya.

 

ada 75 atlet kategori F Putra


Jika ditelisik, akhir Juli tahun 2023 adalah pertama kali minat catur itu tumbuh padanya melalui konten youtube. Lalu ia berproses berlatih mulai September 2023, hingga satu tahun kemudian, Juli 2024 ia ada di Kejurprov catur Jawa Timur dengan bukukan 5 poin dari 7 babak dengan 4 kali menang, 2 kali remis dan 1 kali kalah.

 

Peringkat 9 adalah anak tangga. Peringkat 9 adalah hasil perjuangan. Pulang tanpa medali tak mengapa, karena pembelajaran pengalaman pertama inilah yang membuatnya bertumbuh. Ia banyak menunda keinginan hanya untuk berlatih catur.


Hasil pertandingan Luigi, 4x menang, 2x remis, 1x kalah


Kontingen Rasa Saudara

Adakah kedekatan yang terjalin tanpa ada hubungan saudara? Ada. Hubungan persaudaraan karena jalinan senasib.

 

Terasa sekali persaudaraan yang kuat tidak hanya sesama kontingen, namun juga sesama wali atlet. Mereka bersama sejak bangun tidur. Memulai kegiatan bersama dengan shalat Shubuh berjamaah, lalu senam dan sarapan di satu meja.

 

Menunggu antar babak, mereka saling bermain, jajan bareng atau ke toilet bersama. Mereka diangkut dengan bus yang sama. Sesampainya di hotel juga berkegiatan bersama, mulai briefing dan makan bersama. Sesekali para atlet cilik juga mencuri waktu bermain sebentar sebelum jadwal tidur.

 

Terima kasih kepada Ketua Percasi Kabupaten Gresik dan para panitia yang telah bekerja keras sehingga atlet tetap disiplin dan sehat selama Kejurprov. Semoga menjadi amal jariyah beliau, para panitia. Untuk aku sendiri jadi kenal dengan wali atlet lain dan pengurus Percasi.

 

foto oleh mama alika


Semoga Kejurprov ini tidak hanya menjadi ajang bergengsi bagi para atlet catur junior untuk unjuk kekuatan. Namun menjadi momentum bagi pengurus Percasi Kabupaten Gresik untuk melakukan evaluasi, sekaligus penilaian terhadap para atletnya. Termasuk merendahkan hati, membuka diri, belajar pada daerah yang sukses raih medali, bagaimana pembinaan atlet yang berkelanjutan.

 

Penutup

Anakku Luigi, dari catur kamu akhirnya tahu bahwa waktu itu sangat berharga. Bahkan di setiap detik dan menitnya. Kekalahan dan kemenangan itu tipis, hanya berjarak sepersekian detik. Langkah harus akurat dan efisien.

 

foto oleh mama alika


Jika kelak kamu patah, ingatlah bahwa kamu pernah berhasil karena perjuangan, karena tak menyia-nyiakan waktu. Jika kelak kamu putus asa, ingatlah bahwa kamu pernah melaju, meski ada pilihan berhenti. 


Dari catur, ingatlah selalu berpikir sebelum melangkah. Dari catur, teruslah menjelajah. Salam sayang selalu, Mama dan Ayah. 💞





فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ


"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain." QS Al Insyirah : 7








3 komentar

  1. masya allah aku bangga pada ibu mu Luigi eh.. ortu yg support anaknya luarbiasa. jadi anak yg membanggakan y le...

    BalasHapus
  2. Wah, keren anaknya, semangat dan hebat perjuangannya

    BalasHapus
  3. Hebaaaaat mbaaaa😍😍😍😍. Hanya dalam setahun yaaa, Luigi improvement nya luar biasaaa 👍👍👍.

    Udah dipastikan krn kerja keras, disiplin latihan juga support kalian sebagai orangtua yg bisa membawa Luigi sampai ke tahap ini.

    Ga mudah membuat anak suka catur. Sayang anakku ga ada yg suka. Seandainya ada, pasti aku masukin training juga utk mengasah kemampuannya

    BalasHapus