Saat ini penggunaan energi terbarukan menjadi solusi masalah energi. Energi
terbarukan sendiri adalah energi yang
dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami dan prosesnya berkelanjutan.
Salah
satunya yaitu energi matahari melalui perancangan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya. Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS adalah sebuah sistem yang
digunakan untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan
menggunakan prinsip efek photovoltaic.
Photovoltaic
sendiri merupakan fenomena fisika yang terjadi pada permukaan sel surya (solar
cell) ketika menerima cahaya matahari. Selanjutnya, cahaya yang diterima diubah
menjadi energi listrik.
Hal
ini disebabkan karena adanya energi foton cahaya yang membebaskan elektron –
elektron sehingga mengalir dalam sambungan semikonduktor tipe n dan p yang pada
akhirnya menimbulkan arus listrik.
Sistem
energi listrik yang menggunakan PLTS ini menjadi sumber energi yang ramah lingkungan.
Selain itu, sistem PLTS ini sangat diminati karena sinar matahari mudah didapatkan
di Indonesia yang merupakan negara tropis di mana matahari menyinari wilayah Indonesia
hampir sepanjang tahun.
Pengembangan
pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS Atap dimasifkan karena jenis energi
terbarukan itu diyakini dapat memenuhi kebutuhan energi di masa mendatang.
Salah satu teknologi PLTS yang bisa
dimaksimalkan juga adalah Floating PV atau biasa disebut PLTS terapung. Sebagai
negara kepulauan dan tropis, Indonesia mendapatkan segala kemungkinan untuk
memanen energi matahari sebanyak-banyaknya melalui teknologi PLTS Terapung.
Di Indonesia sendiri yang mempunyai 192
bendungan dan waduk dengan luas tangkapan 86.247 hektar, potensi pemanfa’atan
PLTS terapung ditargetkan bisa lebih dari 4.300 MW (pemanfaatan
5% daerah tangkapan air).
Secara biaya, investasi yang dikeluarkan
memang lebih besar karena butuh sistem yang bisa menahan korosi garam dan
kelembaban air.
Namun, dengan memanfaatkan permukaan air
yang tidak terpakai, floating PV ini bisa mengurangi penguapan air dan menjaga
keberadaaan air di danau atau waduk lebih lama. Demikian, secara efisiensi,
dinilai lebih baik karena air bisa mendinginkan solar panel saat proses
menghasilkan listrik.
Indonesia
adalah negara yang memiliki banyak area perairan sehingga dapat
dimaksimalkan untuk penggunaan floating sistem. Hingga tahun 2024 Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia merencanakan pembangunan
61 bendungan dengan total kapasitas tampungan 16.25 milyar m3.
Informasi ini aku dapatkan pada event SOLARUV BLOGGER GATHERING #02 pada 3 Juni 2024 di kantor pusat Utomodeck Group Surabaya. Acara dibuka oleh Kak Diah Sulung Syafitri sebagai Branding, Media & Public Relations Supervisor Utomo solaRUV dengan mengenalkan PT Utomo Juragan Atap Surya Indonesia–lebih dikenal dengan merk Utomo SolaRUV sebagai penyedia Teknologi Solar Panel Terbaik yang telah berkontribusi besar pada energi bersih.
Salah
satunya di Rumah Teknologi IKN, Utomo SolaRUV memasang instalasi PLTS lengkap
untuk mengedukasi bagaimana warga IKN memanfaatkan sumber energi terbarukan
dari matahari untuk akses listrik dan berkelanjutan.
Menurut Kak Krismaya Dwi Hardianti, Manager RnD Utomo SolaRUV, jauh
sebelum adanya Rumah Teknologi ini, Utomo SolaRUV pun telah menunjukkan dukungan
dan komitmennya dalam mewujudkan IKN sebagai kota masa depan bebas emisi. Hal
ini dibuktikan dengan instalasi PLTS Atap off-grid di Biara CB Providentia Dei
di Kecamatan Sepaku, dimana bangunan ini masuk peta wilayah IKN.
Termasuk
pada tahun 2022, saat perhelatan G20 di Bali, Utomo SolaRUV juga sukses
memproduksi PLTS Terapung ber-TKDN pertama kali di Indonesia, tepatnya dipasang
di PLTS Muara Tukad, Denpasar, berkapasitas 100 kilo-watt peak.
Utomo Chargeplus
Utomo Chargeplus adalah perusahaan penyedia
layanan terbaik dan terpercaya di bidang Sistem Pengisian Kendaraan Listrik
Umum (SPKLU) terintegrasi. Hal yang mudah diingat pada SPKLU adalah mobil
listrik, mobil dengan ciri plat biru.
Pandangan
beberapa masyarakat bahwa mereka takut beli mobil listrik, karena takut nggak
ada tempat ngechargenya. Justru dengan kehadiran SPKLU Utomo Charge+ akan
mempercepat penetrasi kendaraan listrik.
Semakin
banyak SPKLU dibangun, semakin mudah pengguna kendaraan listrik mengisi baterai
mobil mereka dimana saja dan kapan saja. Harapan ke depan SPKLU Utomo Charge+ seperti pom bensin yang ada saat ini. Ada banyak
titik dan pos untuk membantu masyarakat yang mempunyai mobil listrik.
Kak
Rahma Arzanti, Manager Operational Utomo SolaRUV membuka data Indonesia yang
dimana sangat berpotensi punya mobil listrik. Menurut laporan IMF, jumlah
penduduk Indonesia diproyeksikan mencapai 277,43 juta orang pada tahun 2023
menjadi populasi terbesar di Asia Tenggara. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah
mobil masuk Indonesia bertambah 6,74 juta unit, atau setara dengan tingkat
pertumbuhan 65%.
Sementara
proyeksi pemilik mobil listrik di Indonesia juga terus meningkat. Wuling Air ev
pernah mencapai target 10.000 penjualan. Ini adalah awal mula mobil listrik
membuka pasar di Indonesia.
Kenapa
harus SPKLU? Karena kalau misalnya memakai charger yang di rumah, maka tarifnya
biaya listrik akan mengikuti di rumah. Tapi dengan SPKLU, pemerintah sangat
mendukung dengan memberikan tarif murah.
Daripada
kita harus investasi membuat charger sendiri di rumah, belum lagi harus
menyambungkan listrik PLN dan itu juga tidak mendapat diskon dari PLN karena
listriknya ikut listrik rumah. Maka penting sekali adanya SPKLU yang dimana
terpasang instalasi listrik sendiri khusus SPKLU.
Kebijakan yang Mendukung untuk
Kendaraan listrik
1. Perkembangan Peraturan Pemerintah (GR) No.73/2019
Pembebasan Pajak Pembelian Kendaraan Kendaraan Listrik Baru
2. Peraturan Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 13 Tahun 2020
Memberikan kemudahan kepada semua pihak termasuk swasta dalam pengembangan Pengisian Listrik Infrastruktur / Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
3. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022
Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Pejabat Swasta Wahana Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Ketiga
kebijakan pemerintah ini yang semakin mendorong masyarakat untuk bisa mulai
menggunakan mobil listrik.
SPKLU
Utomo Charge+ salah satu yang terbesar di Indonesia yang punya teknologi
pengisian tercepat dan punya ijin. Jadi sebelum melakukan pembukaan lokasi seperti pom bensin baru, Utomo Charge+ punya legalitasnya. Salah satunya IUPTL dan
RUPTL.
Izin
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik atau disingkat IUPTL adalah izin untuk
melakukan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum. Sementara RUPTL
atau Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik adalah dokumen yang berfungsi
sebagai pedoman pengembangan sistem tenaga listrik di wilayah usaha PLN untuk
10 tahun mendatang. Juga Wilayah Usaha jadi setiap mereka buka usaha Stasiun
Pengisian Daya Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) baru, menjadi Wilayah Usaha Utomo
SolaRUV.
Kenapa
harus punya ijin? Karena jika tidak punya ijin bakalan menumpang listriknya,
tidak berani membuka instalasi listrik sendiri sambungan dari PLN, nanti biayanya
bakalan lebih tinggi tarifnya. Yang berhak mendapat diskon adalah SPKLU yang
punya ijin lengkap IUPTL dan RUPTL dari Kementrian ESDM.
Agar
SPKLU merata di Indonesia maka strateginya adalah kerja sama dengan United
Nations Development Program (UNDP) Indonesia melalui ENTREV (Enhancing
Readiness for The Transition to Electric Vehicle).
Saat
ini yang paling besar adalah di Jakarta ada 20 titik poin. Di Surabaya charging
belum begitu besar. Maksimal 10 titik poin. Semua memang masih bergantung pada
pandangan masyarakat namun jika masyarakat mulai banyak berpikiran bahwa dengan
kita investasi menggunakan mobil listrik, bisa dapat manfaat membayar pajak
murah namun dapat penghematan dan pemanfaatannya sampai bisa 10 bahkan 25 tahun
lagi.
Pengisian
daya mobil listrik Utomo Charge+ juga ada di Menara Superblok Thamrine Nine, sebuah gedung
pencakar langit tertinggi di Indonesia yang letaknya di Jakarta. Di sana ada 20
titik charging sendiri.
Nantinya
jika banyak titik pengisian SPKLU Utomo Charge+, akan semakin mendorong masyarakat
untuk beralih ke mobil listrik demi sektor transportasi berkelanjutan.
Referensi
:
Jurnal Edukasi Elektro, Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) Sebagai Solusi Energi Terbarukan Rumah Tangga, Hendi Bagja Nurjaman,
Trisna Purnama, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sangga
Buan
https://solaruv.co.id/mengintip-plts-solaruv-yang-dipamerkan-di-rumah-teknologi-ikn/
https://kumparan.com/branding/teknologi-plts-terapung-bikin-indonesia-lebih-cepat-transisi-energi
https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/03/02/topang-kebutuhan-energi-masa-depan-plts-atap-dipacu
Keren banget ya Utomo SolaRUV ini, komitmennya serius buat wmujudkan energi bersih untuk mendukung Indonesia maju. Gaspol!
BalasHapus