Minggu, 5 November 2023 untuk pertama kalinya Luigi
mengikuti turnamen kategori U-12 di Open Turnamen Catur Al Madinah Cup 1. Sehingga pesertanya lebih luas lagi, kelas 1
hingga 6 SD. Sampai pukul 8 pagi aku melihat di grup WA panitia, ada 29 peserta untuk kategori junior atau SD dan 71 peserta kategori senior.
Aku memberikan gambaran pada Luigi sejak beberapa hari
sebelum bertanding. Bahwa bisa jadi ia akan berhadapan dengan siswa kelas 6,
atau sesama anggota club catur yang diikutinya. Saya berkali-kali yakinkan
Luigi bahwa tidak masalah bertemu lawan siapapun, nomor 1 lakukan saja yang
terbaik. Terus berusaha.
Aku ingatkan keberhasilannya gigih di babak terakhir pada
pertandingan Surabaya bulan kemarin. Meski berakhir kalah pada babak terakhir,
namun ternyata Luigi bisa menyelesaikan sampai akhir dengan hasil baik, menjadi
peringkat 5.
Aku juga mengatakan yang selalu disampaikan pelatihnya
untuk tidak perlu takut dengan lawan yang ratingnya jauh di atas Luigi. Luigi
mengangguk.
Sore H-1 aku belikan Luigi sosis dan kornet sebagai
bekal turnamen besok. Aku nggak ingin membeli makanan, yang belum tentu
kebersihannya. Takut berpengaruh pada pertandingan Luigi. Jadi saya bawa bekal
nasi, sosis, konet, dadar jagung buatan Ibuk, dan pisang goreng.
bekal Luigi di 5 November 2023 |
Aku juga survei lokasi karena pada Jumat (3/11) setelah
aku mengambil hadiah lomba blog di kantor Sinar Mas Land Surabaya, namun tidak
juga menemukannya tempatnya.
Ternyata lokasinya di pusat kuliner dan fashion AL
MADINAH, Pagesangan Baru Al Madinah Utara Menara Masjid Al Akbar Surabaya.
Mudahnya di depan pintu masuk Masjid. Lega akhirnya ketemu esoknya (4/11).
Minimal besok tidak perlu membuang waktu hanya untuk mencari lokasi. Aku juga
sempat memutari meja kursi tempat pertandingan besok.
Minggu pagi (5/11), aku dan Luigi dijemput Ayah di
Banyu Urip. Aku nggak paham ternyata Ayah bawa mobil, jadi paginya aku santai
banget. Kirain dari Gresik Ayah bawa motor. Dipikiranku ntar bakalan sarapan
dulu dan kami mempersiapkan semuanya bersama di rumah Ibuk.
Akhirnya aku dan Luigi boyongan membawa barang-barang
selama kami di Surabaya ke depan gang. Seperti baju kotor, baju ganti Luigi,
perlengkapan catur, bekal makanan, sepatu dan sandal, dan lainnnya. Ayah juga
membawa pisang dari Gresik. Alhasil Davin aku mintain tolong ikut ke depan
gang. Alhamdulillah kami bertiga tidak menunggu terlalu lama di mulut gang.
Sesampainya di sana, kondisi depan jalanan Masjid
Nasional Al Akbar sangat ramai. Apalagi ada pasar minggu. Luigi sempat bertemu
dengan Bapak-Bapak. Untuk pemanasan, Luigi mengajak bermain Bapak tersebut.
Meski kalah, tapi lumayan sebagai pemanasan Luigi. Bapaknya cerita jika anaknya
juga suka catur dan dilatih langsung oleh penyelenggara acara, Pak MN Suyud.
Turnamen dimulai tepat pukul 12.00 WIB. Pertandingan
menggunakan sistem Swiss 6 babak, dengan waktu pikir 10+2. Kami mendapat 1 air mineral.
Babak 1 Luigi (putih) melawan Arsyad dengan hasil 0-1
(kalah)
Babak 2 Luigi (hitam) melawan David Triaji hasil 1-0
(menang)
Babak 3 Luigi (hitam) melawan Ajabar hasil remis
Babak 4 Luigi (putih) melawan Raihanna Putri hasil 0-1
(kalah)
Babak 5 Luigi (hitam) melawan Killian hasil 0-1 (kalah)
Babak 6 Luigi (putih) melawan Reifansyah hasil 1-0
(menang)
Total poin yang didapatkan Luigi dari 6 babak adalah
2,5 dengan 2 kali menang dan 1 kali remis.
Luigi di babak 1 |
Setelah babak 5 melawan Killian, Luigi bilang mau pulang aja. Hasil itu mungkin dia down. Aku sangat memahami bahwa lawan-lawannya kelas 6. Dari jam terbang saja berbeda.
Apalagi saat melawan
Raihanna kelas 6, posisi pion Luigi sudah enak. Di saat yang lain sudah selesai
main, Luigi dan Raihanna masih adu taktik. Sampai mereka dikerubungi peserta
lain juga orangtua. Namun akhirnya Luigi harus mengakui keunggulan Raihanna.
Luigi dan Killian |
Luigi dan Raihanna |
Saya peluk Luigi setelah ia mengatakan ingin pulang.
Saya yakinkan, bahwa selesaikan sampai akhir. Tujuannya adalah mencari
pengalaman belajar. Apa yang sudah dimulai, harus bertanggung jawab
diselesaikan.
Oleh Ayah juga diajak shalat Ashar. Luigi juga boleh
jajan yang dipingin. Luigi akhirnya memilih beli sosis bakar dengan toping
mayones. Setelah moodnya membaik, akhirnya Luigi membuat lawannya menyerah pada
babak terakhir.
Momen itulah yang saya jadikan pengingat. Jika
menyelesaikan sampai akhir, Luigi masih punya potensi menang. Menang melawan
diri sendiri juga karena mau bermain lagi.
Sore itu, meski Luigi tidak di podium, namun aku
bangga. Luigi menyelesaikan semua babak. Itu adalah pencapaian yang harus di
apresiasi. Kemenangan mencapai podium itu adalah ranah Allah. Namun ada hal
yang terus harus dicatat bahwa mau ikut kompetisi, berani bertanding di kelas
usia diatasnya, menyelesaikan kompetisi sampai akhir adalah juga ketangguhan.
Setelah hatinya sedikit berbunga karena menang, Luigi
beli papan catur, tas catur dan gantungan kunci di stand Adem Chess. Akhirnya Luigi
punya papan catur lipat 8.
Aku juga sempat ngobrol dengan pemiliknya, Pak Suyud.
Sebagai MN (Master Nasional), beliau juga membuka pelatihan catur. Rumahnya
daerah Medaeng. Saat aku bilang rumah kami di Gresik, beliau menyahut bahwa Pak
Suyud sering ke warkop jalan Yosodipuro. Sangat dekat rumah Ibuk di Banyu Urip.
Beliau bilang, jika masih pemula dan kelas 1 SD seperti Luigi tidak akan mematok harga mahal. Asalkan anaknya mau konsisten berlatih, minimal seminggu 4 kali latihan. Aku mengangguk dan tak lupa mengucapkan terima kasih.
Entahlah nanti Luigi akan menambah latihan dengan pelatih siapa. Yang
penting kami jalani alurnya. Aku dan mas Adit masih meraba dunia baru kami.
Dunia catur.
Akhirnya Luigi peringkat 23 dari 29 peserta. Menantang
Luigi dengan mengikutsertakan pada U-12 lumayan alot juga. Namun semoga menjadi
pengalaman berharga, bahwa ada kalanya ia pun bisa menang melawan yang usia di
atasnya juga mengingatkan untuk terus bertahan sampai akhir. Karena disitulah
letak inti dari bermain catur, bisa mengalahkan diri sendiri.
Dari https://chess-results.com/tnr844453.aspx?lan=1&art=1&rd=6&fed=INA |
Pulangnya kami mampir makan di Wingstop Jalan Darmo Surabaya. Luigi pesan jamur dan kentang goreng. Minumnya es krim dan fanta dicampur sprite. Ayah pesan ayam dan minumnya tentu saja free refills. Dan mama pesan burger Carl’s Jr.
Burger dengan porsi gede banget ini, sukses bikin aku
kenyang. Gimana nggak penuh nih perut, lha wong isinya ayam fillet tepung.
Meski tempatnya nggak terlalu dingin, tapi namanya lapar yaudah kita nikmati
aja laaah.
Tidak ada komentar