Kulit Luigi cukup unik. Beberapa di bagian tubuhnya
warnanya tak sama, termasuk strukturnya. Maksudnya, sebagian kulitnya normal
(halus dan lembut), namun ada juga yang kering, kasar, bersisik dan
menebal. Ada kulitnya warna berwarna coklat, merah dan ada yang putih.
Tak ketinggalan, setiap malam Luigi selalu menggaruk beberapa
bagian tubuh. Kadang dengan mata terpejam, ia akan ngamuk minta digarukkan. Biasanya
area punggung hingga pantat. Bahkan bila perlu, dengan sisir agar lega.
Namun garukan ini menimbulkan sedikit luka. Jika semakin gatal, Luigi tidak segan menuangkan hand sanitizer agar rasa gatal berubah jadi rasa perih. Sehingga ia berhenti menggaruk.
Karena masalah kulit ini pula, Luigi senang jika melihat
kuku saya panjang. Karena bisa membantunya menggaruk bagian kulitnya yang terasa
gatal.
Sementara Caladine Lotion adalah sahabat sejak
Luigi kecil untuk menenangkannya. Beberapa waktu lalu, Ayahnya juga membelikan bedak
Herocyn untuk mengatasi sensasi gatal yang mendera.
Selain memberikan Caladine Lotion dan bedak Herocyn, ada
lagi ikhtiar untuk mengatasi masalah kulit ini. Dengan mengajak Luigi ke lereng
gunung yang memiliki sumber air panas dari belerang.
Kolam air hangat/panas diyakini banyak orang bisa mengatasi penyakit kulit. Sampai hari ini Luigi sudah 3x ke Pemandian Air Panas Padusan Pacet, Mojokerto (ini yang satu kali emang liburan sama rombongan bus ya 😜).
Ok lanjut lagi.
Apakah sembuh setelah berendam ala-ala orang Jepang? Tidak.
Hingga akhirnya saya tahu dari dermatologist (dokter spesialis kulit) bahwa air panas akan menyebabkan kulit Luigi makin kering dan iritasi. Mereka yang gatal lalu berendam ke air panas, penyakitnya hanya dialihkan dari rasa gatal ke rasa perih.
Hal ini karena ternyata Luigi mengalami Eksim (Eczema) atau Dermatitis Atopik.
Upaya Mencari Dokter Kulit untuk Luigi
Kami menyerah. Dorongan membawa Luigi pada ahlinya muncul ketika
telapak kakinya yang luka akibat menginjak tutup bolpen tidak lekas sembuh. Saya amati
seksama malah muncul nanah atau cairan bening. Tidak hanya itu, telapak kakinya
itu juga ikut gatal.
Akhirnya Sabtu, 16 September 2023 kami berkunjung ke dokter spesialis kulit dan
kelamin (Sp.KK / Sp.DV) atau disebut juga dermatologist.
Awalnya saya pernah lihat palang ada dokter kulit di dekat
sekolah Luigi. Saat itu langsung saya WA pada kontak yang tertera. Ternyata
segera di balas dan diberitahu jika kuota hari Sabtu sudah penuh. Disuruh mendaftar
minggu depan.
Saya tidak putus asa. Saya ketik pesan lagi, memohon 1
kuota untuk pasien anak 🙏. Akhirnya beliau bersedia, asalkan mau sebagai pasien
terakhir jam 17.30 WIB. Tentu saja saya bersedia (meski ternyata masih harus menunggu lama).
Dialah dokter baik itu, dr. Ryski Meilia Novarina,
Sp.DV yang praktik di Jalan Belitung III No 4 Gresik Kota Baru (GKB), Kabupaten
Gresik. Dari pemeriksaan dari dokter Ryski inilah saya tahu bahwa Luigi
memiliki bakat penyakit Eksim (Eczema) atau Dermatitis Atopik.
warna leher Luigi yang tidak sama |
Apa itu Eksim (Eczema) atau Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik atau sering disebut Eksim atau Eczema
adalah peradangan kulit yang menyebabkan gatal, bersisik, ruam kemerahan,
kering, menebal dan pecah-pecah. Dermatitis atopik bisa berlangsung jangka panjang
(kronik), bahkan bertahun-tahun.
Biasanya muncul pada area kulit lipatan seperti sisi
leher, siku, area selangkangan, belakang lutut, dahi, area sekitar mata dan telinga.
Kebanyakan terjadi pada bayi dan anak, namun juga bisa terjadi pada orang dewasa.
Penyebab Eksim (Eczema) atau Dermatitis Atopik
Menurut dokter Ryski, dermatitis atopik itu disebabkan karena ada faktor keturunan alergi dalam keluarga pasien. Bisa juga karena alergi makanan misalnya susu, telur, ikan dan kacang-kacangan.
Atau alergi non makanan seperti serpihan bulu binatang, debu,
tungau, sabun, deterjen, dan parfum. Termasuk emosi stres.
“apa di rumah menggunakan AC?” tanya dokter
“iya dok, kalau nggak pakai nanti kepanasan.” jawaban normatif ala saya 😅
“boleh saja asal jangan terlalu dingin, nanti kulitnya makin kering” jawab dokter cantik yang anaknya adalah kakak kelas Luigi.
beberapa bagian kulit Luigi |
sepele, menginjak tutup bolpen hingga infeksi |
Kenapa dermatitis atopik menjadi masalah? Karena anak bisa mengalami gangguan
tidur sehingga mempengaruhi tumbuh kembangnya. Sepanjang malam anak terus
menerus menggaruk karena sensasi gatal, lalu paginya bangun dengan kondisi lelah.
Bisa jadi, anak juga tidak mendapat hormon pertumbuhan yang berhubungan dengan tinggi badan.
Selain itu ketika rasa gatalnya
muncul, Luigi nggak akan noleh kanan kiri. Ia akan membuka bajunya dan semakin
menggaruk dengan keras meski itu di ruang publik. Pernah kami di Indomart dan
menunda belanja hanya untuk membantunya garuk garuk 😓.
Dampak lainnya, kulitnya menjadi bersisik dan kering, juga bisa menyebabkan infeksi kulit. Jika terjadi garukan maka kulit akan luka dan inilah yang menyebabkan risiko infeksi karena kemasukan bakteri.
Selain itu, dermatitis atopik juga mempengaruhi pola makannya. Kadang saya melakukan diet telur pada Luigi, agar gatalnya tidak bertambah parah. Meski sebenarnya belum pernah tes alergi.
Saran Dokter Kulit untuk Penderita Dermatitis Atopik
Menghindari faktor pencetus seperti bulu binatang, debu
dan tungau untuk mengendalikan siklus gatal dan garuk. Caranya mandi 2x sehari
dengan air suhu 36-37 derajat celcius.
Luigi tidak boleh mandi dengan air hangat seperti di
pemandian air panas. Karena akan semakin membuat kulitnya kering atau potensi iritasi. Kalaupun harus
ke sana, harus dibilas dengan air suhu normal.
Menggunakan sabun mandi yang mengandung ceramide. Boleh juga menggunakan sabun bayi tapi yang bentuk cair. Yang tidak boleh, mandi dengan memberi antiseptik cair.
Setelah
mandi mengoles pelembab khusus ke seluruh badan. Menjaga suhu ruangan baik saat tidur maupun
selain tidur agar tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.
Menjauhkan Luigi dari Caladine Lotion, bedak Herocyn, minyak tawon, minyak kayu putih, apalagi hand sanitizer 😅 Obat-obatan itu semua sementara tidak boleh diberikan pada Luigi.
Dokter menarget dalam seminggu ini kulit Luigi menjadi “tenang’. Sehingga tidak ada gatal dan garuk. Beliau meresepkan antihistamin yang punya efek penenang untuk mengurangi sensasi gatal.
Dokter Ryski juga memberikan antibiotik oral karena telapak kaki Luigi yang gatal sudah bernanah yang mengindikasikan infeksi bakteri. Untunglah dengan kondisi kulit Luigi itu, tidak disertai demam. Jika demam, berarti bakterinya menyebar ke tubuh. Selain itu, Luigi juga diberi antibiotik cream untuk menghentikan pertumbuhan bakteri.
Dokter cantik yang praktik di RS Muhammdiyah Gresik ini menyarankan mandi dengan sabun yang mengandung pelembab untuk menjaga hidrasi kulit. Tidak boleh pakai sabun mandi yang ada di rumah (saya sudah sebutkan semua merek sabun di kamar mandi😁).
Kebetulan untuk pelembab yang mengandung ceramide juga di resepkan meskipun ternyata di apotek sedang kosong. Kandungan ceramide untuk meningkatkan kelembapan dan memperbaiki lapisan kulit.
Kulit yang kering dan kasar menjadi pemicu gatal sehingga
anak ingin menggaruk. Tugas kita sebagai
orangtua harus terus menjaga kulitnya agar tetap lembab.
Kondisi Kulit Luigi Selama Perawatan
Selama minum obat dan melakukan semua saran dr. Ryski
Meilia Novarina, Sp.DV, akhirnya Luigi tidak pernah garuk-garuk saat malam
hari. Jika saya tanya, apa di sekolah masih merasa gatal? Luigi menjawab
lantang dengan satu kata. TIDAK !!!.
Bagaimana dengan kulitnya? Apa masih kasar dan bersisik?
Tentu saja masih. Kulitnya masih kasar, bersisik dan berwarna putih sebagian. Belum rata. Tidak apa-apa.
Masih proses.
Selama 6 hari tidak menggaruk lagi adalah sebuah progress
yang baik menurut saya yang setiap malam dimintai tugas untuk menggosok badannya.
Hehe 😅. Hampir 1 minggu Luigi bebas gatal. Alhamdulillah. Berarti cocok dengan semua penanganan dokter Ryski.
Biaya ke Dermatologist
😍Biaya konsultasi Rp.100.000
😍Sabun mandi (100 ml) Rp.100.000
😍Obat-obatan Rp.570.000
😍Pelembab. kurang lebih Rp.300.000 (masih proses, karena di apotek sedang kosong)
menebus obat di Apotik Mida Farma II, GKB. Sambil menunggu obat, kami menunggu di Beli Kopi. Lalu mampir ke Rocket Chicken. |
Sebagai Ibu, dibutuhkan kesabaran saat eksim menyerang anak
secara mendadak. Tetap mengupayakan menghindari pencetus. Ke depan insyaAllah saya
akan membawa Luigi untuk tes alergi untuk menegakkan diagnosa sumber pencetus
alerginya. Doanya agar dimudahkan jalannya, karena dokter anak alergi belum ada di
kota tinggal kami.
Demikian serangkaian cerita perjalanan kenapa Luigi mudah gatal dan sering menggaruk pada malam hari. Ketika tahu perawatan kulit yang tepat, insyaAllah kita bisa berdamai dengan Eksim (Eczema) atau Dermatitis Atopik pada Anak.
Sampai jumpa di cerita lainnya. Semoga bermanfaat.
Referensi
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/dermatitis-atopik-lesi-kemerahan-dengan-rasa-gatal
https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/penyakit-kulit--subkutan/dermatitis-atopik
Alhamdulillah,
BalasHapusSudah ada jawaban dari dokter, sehingga penanganannya tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan anada Luigi.
Syafahullah yaa, sholih.
Semoga setelah ini bisa ketemu pencetus alerginya dan ananda bisa bener-bener nyaman berada di lingkungan apapun.
*penasaran sama merk sabun yang mengandung pelembab.
Apakah Cetaphil? ((melototin bon-nya asa gak liat nama sabun...huhu, maaf karena anakku juga pernah eksim. Tapi sama dokter di Borromeus cuma dikasi salep, alhamdulillah, walau butuh waktu sekitar 5 hari penggunaan rutin, lalu bisa perlahan mereda)).
dapat masukan nih daku bahwa untuk kulit kering dan gatal itu sebaiknya pelembab dengan kandungan ceramide ya. Dan tadi sempet zoom juga nama pelembabnya buat rekomendasiin ke saudara ada yang seperti itu juga kulit gatalnya. thx kak.
BalasHapusanakku ada yang pernah ngalamin hal sama
BalasHapusDan setuju, kasihan banget, aktivitasnya terganggu, waktu istirahatnya juga
Karena itu langsung ke dokter anak dan Alhamdulilah segera sembuh
Ternyata disarankan mandi dengan air hangat untuk penderita dermatitis atopik ini ya mbak. baru tahu saya. Btw moga Luigi cepat sembuh ya. ^^
BalasHapusWah, semangat terus ya, Kak! Kebayang banget paniknya kalau anak sakit. Alhamdulillah, adanya dokter Ryski Meilia Novarina memberi arahan yang tepat untuk menangani eksim Luigi. Semoga proses penyembuhannya berjalan lancar dan kulit Luigi semakin membaik. Terima kasih atas cerita dan semangatnya! 🙏😊
BalasHapusSeperti saya, kalau terlalu dingin di rumah, muncul gatal. Ternyata nambah bikin kulit juga makin kering ya?
BalasHapusSemoga sehat selalu ya Luigi....
Semoga jadi sembuh dan sehat selalu ya setelah konsultasi dan dapat solusinya dari dokter. Dulu anakku yang kedua juga pernah gatal-gatal gitu, jadi kalau habis mandi harus selalu pakai salep dari rekomendasi dokter, Alhamdulillah sekarang kulitnya normal kembali
BalasHapusLumayan ya mbak ternyata untuk keseluruhan biaya berobatnya. Sekilas itu bentuknya seperti Panu. Tapi emang betul banget, kudu menghindari hal-hal pemicu eczema ini biar keluarga tetap sehat.
BalasHapusSemoga Luigi makin membaik eksimnya dan bisa hilang nantinya ya mba
BalasHapusPernah denger dari teman yg menderita ini juga, dan memang kalo udah kumat gatalnya, itu mengganggu dan periiih. Kebayang sih mba .
Temenku juga akhirnya pakai sabun dan lotion khusus, ga bisa yg sembarangan lagi. Krn memang penyakit ini malah butuh kulit tetep lembab kan. Kalo kering ya makin berasa gatal.