Bulan Ramadan banyak sekali pilihan
makanan untuk sahur dan berbuka. Suatu kali pernah suami langsung memuntahkan
ayam kecap yang saya beli di warung. Katanya ayamnya sudah nggak layak di makan.
Suasana sahur tidak seperti biasanya.
Hening. Saya segera mengganti dengan menggoreng telor ceplok.
Pikir saya saat membelinya, semua warung
pasti sama aja. Toh yang saya pilih juga menu ayam, umum untuk sebuah lauk.
Ternyata, tidak semua penjual menjual makanan layak konsumsi.
Pernah juga suatu hari Ibu saya membeli
daging untuk dibuat rawon. Ternyata daging yang datang tidak segar. Bahkan Ibu
saya sampai merebusnya berkali-kali sampai tidak shalat tarawih di masjid karena
baunya masih sangat menyengat. “ini daging sakit, Tia” ucap Ibu pada
saya saat itu. Ditawarkan pada Bapak, beliau menggeleng. Tak selera lagi.
Ternyata, memang makanan yang dijual di
masyarakat harus kita tau betul kualitasnya. Minimal apakah di proses dengan cara
bersih, lebih-lebih meyakinkan konsumen bahwa makanan tersebut pasti aman dan
halal.
Semesta merangkulku untuk mencari
jawabannya. Selasa sore pada 4 April 2023, aku diundang mengikuti Sosialiasi
Makanan Halal sekaligus Media Gathering bareng rekan bloger Surabaya,
Sidoarjo, Malang, Gresik dan Lamongan di Hokben Polisi Istimewa Surabaya.
Acara yang berlangsung sejak pukul 16.00
WIB ini menghadirkan satgas layanan halal Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur Bapak
M. Fauzi, S.Ag, M.HI, Area Manager Hokben Jawa Timur, Teddy Setiadi, dan
Marketing Public Relation Hokben, Irma Wulansari.
Pentingnya Sertifikasi Halal Produk Makanan
Pak Fauzi lebih banyak bercerita dalam
penyampaian materinya. Beliau berbagi pengalaman pernah memakan bangkai dalam
sebuah rumah makan. Ada juga yang tidak disembelih, hanya dilukai kulitnya,
dicekik dan ayam yang ditaruh air panas saja.
Bahkan beliau pernah bertahun-tahun
tidak memakan sapi karena tidak yakin penyembelihannya tidak halal. Pak Fauzi memang
cek dari kota ke kota.
Belum lagi masalah penjual bakso yang
menggunakan ayam tiren, atau ayam yang mati kemarin. Belinya memang murah,
makanya penjual bakalan laris luar biasa padahal itu bangkai.
Ini masih masalah penyembelihan, ada juga
masalah najis. Padahal makanan yang tidak halal dan tidak thoyyib bakalan membahayakan
masyarakat. Pak Fauzi pernah keracunan makanan karena pengolahannya yang tidak
bersih. Makanan thoyyib itu tidak najis, suci, dan higienis.
Hal lain yang perlu diperhatikan juga
masalah penyimpanan. Di Banyuwangi ada penyimpanan daging sapi dan babi
dicampur dalam satu freezer (pendingin) besar. Ada lagi yang mengumpulkan dideh
atau darah hewan untuk dijual.
Oleh karenanya melalui Badan Penyelenggara
Jaminan Produk Halal Kementrian Agama RI, negara mengeluarkan Undang Undang
33/2014 pasal 4 yang berbunyi Produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan
di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal. Hal ini untuk melindungi
konsumen.
Pak Fauzi menambahkan pada pasal 141 PP
39 tahun 2021 disebutkan penahapan kewajiban bersertifikat halal bagi produk
makanan dan minuman, dimulai tanggal 17 Oktober 2019 sampai dengan 17 Oktober
2024.
Sehingga semua makanan yang dijual di
masyarakat idealnya memiliki sertifikasi halal. Prinsip sertifikasi halal
adalah memastikan produk sesuai ketentuan halal. Juga menjami kehalalan dari
semua prosesnya (Proses Produksi Halal/PPH) dari hulu ke hilir.
Semua harus dipastikan tidak ada kontaminasi
bahan haram dan najis, entah fasilitasnya, peralatannya, pekerjanya juga
lingkungan yang ada. Intinya menjaga kesinambungan proses produksi halal.
Sehingga pelaku usaha wajib mengajukan permohonan
sertifikat halal. Kewajiban lainnya adalah memberikan informasi secara benar,
jelas dan jujur. Untuk lokasi harus dipisahkan antara tempat, alat penyembelihan,
pengolahan, pengemasan, pendistribusian, penjualan dan penyajian antara produk
halal dan tidak halal.
Manfaat Rumah Potong Hewan (RPH) yang
menggunakan tata cara halal dalam penyembelihannya, maka bakalan banyak
tengkulak atau reseller yang antri mengambil daging darinya. Akhirnya penjualan
menjadi cepat karena labelnya halal.
Pak Fauzi juga sharing bahwa
penyembelihan jaman Belanda lebih Islami karena sapi yang akan disembelih tidak
akan dikumpulkan bersama sapi yang tidak disembelih. Jika sapi melihat temannya
disembelih, si sapi bakal berontak.
Pernah kejadian di Tuban, sapi lemosin
yang menendang orang penyembelih dan sapinya lari. Pak Fauzi juga memaparkan
bahwa daging sapi itu jika dimakan citarasanya akan berbeda dan dagingnya keras
meski direbus berkali-kali. Hal ini karena sapinya stres berat. Sapi juga punya
perasaan loh 😖😔😭
Ada juga pedagang nakal yang menggunakan
sapi gelonggongan. Sapi gelonggongan ini dimasukkan air sanyo jet pump yang
punya kekuatan besar untuk menambah berat sapi. Padahal jika disembelih, yang
keluar lebih banyak air daripada darahnya. Ketika diambil dagingnya, bakalan
sering menetes.
Jika dikalkukasi 1 sapi gelonggongan
bisa menambah berat 20 kg. Jika 1 kg seharga 100 ribu, maka keuntungannya dari
jet pump tadi mencapai minimal 2 juta. Padahal dagingnya tidak bertahan lama
alias cepat busuk, dan citarasanya tidak enak. Selain itu kasian sapi, huaaa 😭😭😭
Dalam pengemasan juga sangat penting.
Kita nggak akan mau makan soto, rawon dan bakso panas yang dibungkus kresek hitam
daur ulang. Hal ini karena sangat membahayakan kesehatan.
Tentang penyajian jangan sampai lolos.
Pak Fauzi pengalaman makan daging suwir yang enak banget. Ternyata setelah
makan malah keracunan, dokter menyarankan minum air kelapa. Usut punya usut
dagingnya tercampur dengan daging yang sudah lama.
Ini menunjukkan betapa penting proses
halal dimulai dari hulu ke hilir agar tidak membahayakan masyarakat.
Pelaku usaha juga melaporkan komposisi
bahan dan PPH (Proses Produk Halal). Kemudian Badan Penyelenggara Jaminan
Produk Halal (BPJPH) Kementrian Agaman RI menerbitkan sertifikat halal
berdasarkan penetapan kehalalan produk dari MUI.
Bagaimana dengan para usaha kecil?
Tidakkah sulit mengajukan legalitas halal MUI? Bapak Fauzi memaparkan
berdasarkan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja bahwa ada kemudahan bagi
pelaku usaha mikro dan kecil dalam pembiayaan sertifikasi halal dengan biaya
nol rupiah. Melalui program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) 2023 ada 1 juta
kuota sertifikat halal mulai 2 Januari 2023. Mereka akan dibantu oleh
Pendampung PPH (Proses Produk Halal).
Pemerintah memfasilitasi Pendamping PPH untuk
membuat sebuah ekosistem halal. Berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 20
Tahun 2021 mengenai Sertifikasi Halal Bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil menyebutkan kalo Pendamping PPH tugasnya buat memverifikasi dan validasi pernyataan
kehalalan pelaku usaha.
Prosesnya tidak lama dan sekarang Sertifikat
Halal bisa dipakai selamanya, selama tidak ada perubahan komposisi dan proses
produksi.
Sehingga baik pengusaha kripik tempe,
gorengan, dan usaha kecil lain menjadi kewajiban mendaftarkan legalitas halal
MUI untuk melindungi masyarakat Indonesia.
Dengan adanya aturan UU dari pemerintah,
maka Pak Fauzi juga mengingatkan bahwa masyarakat semua ikut mengawasi jika ada
penyembelihan, pengolahan, pengemasan, pendistribusian, penjualan dan penyajian
yang tidak thoyyib.
Bapak yang ukuran sepatunya nomor 39 ini
juga memberikan penutup mengenai rahasia kisah sahabat yang selalu dikabulkan
doanya.
Dari Ibnu Abas RA. Diriwayatkan
bahwa Sa’ad Abi Waqqash pernah berkata, “Ya Rasulullah, do’akan kepada
Allah agar aku senantiasa menjadi orang yang dikabulkan do’anya oleh Allah SWT.''
Rasulullah pun bersabda, “wahai
Sa’ad perbaikilah makananmu (makanlah yang halal) niscaya engkau akan menjadi
orang yang selalu dikabulkan do’anya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya.
Sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya,
tidak akan diterima amalnya selama 40 hari, dan seorang hamba yang dagingnya
tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak baginya.” (HR.
Ath-Thabrani).
Sebagai penutup, Pak
Fauzi menjelaskan hubungan antara makanan halal dan perilaku manusia
“ada korelasi apa,
makanan baik, perilakunya baik? Jika orang itu mencari nafkah dnegan cara yang
tidak benar, serakah, mencuri, merampok, cari untung sendiri, padahal ini
nafkah ini dibawa pulang, untuk dimakan istrinya dimakan anaknya.” Tuturnya
“Apa yang dimakan
dirinya dan dimakan anak lakinya akan menjadi sperma dan perempuan akan menjadi
ovum, lalu bertemu dan menjadi janin, lalu jadi anak. Anak yang lahir ditempa
dari makanan yang tidak halal, maka (bisa membuat) perilaku anak menjadi tidak
baik. Karena dia berasal dari barang-barang yang tidak halal, diperoleh dari
cara yang tidak benar, dari cara rakus sehingga membentuk anak-anak yang juga
rakus, apalagi diasuh oleh orangtua yang rakus. Nah ini yang berbahaya, jika
makanan diperoleh dari cara yang baik dan bukan yang halal” tutupnya pada kami
semua, rekan bloger dan media.
Selama ini, jujur aja kadang pingin
nyoba makanan viral yang padahal belum tentu halal. Padahal bisa jadi enaknya
di lidah doang, tapi taruhannya banyak banget. Hiks 😓😥😣. Makasih Pak Fauzi
penjelasannya, bisa jadi refleksi dalam diri juga untuk memastikan apa yang
masuk di mulut dari hal yang halal.
Hokben Luncurkan Bento Ramadan
Yeyy Hokben kembali bikin Paket Ramadan
untuk buka puasa dan sahur juga loh. Aku tadi udah nyobain Bento Ramadan di
Hokben Polisi Istimewa Surabaya yang selama bulan puasa buka 24 jam nonstop. Di
Surabaya juga ada Hokben Ahmad Yani dan Hokben MERR yang buka 24 jam.
Area Manager Hokben Jawa Timur, Pak Teddy
Setiadi menjelaskan menu Bento Ramadan yang ada 4 varian komplit. Diantaranya :
Bento Ramadan 1
o Chicken Teriyaki
o Ebi Furai
o Shrimp Roll
o Chicken Karaage
o Nasi
o Salad
o Teh Botol Sosro
o Harga Rp 58.000 nett
Bento Ramadan 2
o Chicken Curry Yaki
o Ebi Fried
o Egg Chicken Roll
o Fried Dumpling
o Nasi
o Salad
o Tehbotol Sosro
o Harga Rp 58.000 nett
Bento Ramadan 3
o (baru) Beef Sukiyaki
o (baru) Tofu
o Tori No Teba
o Chicken Korokke
o Nasi
o Salad
o Tehbotol Sosro
o Harga Rp 68.000 nett
Bento Ramadan 4
o Beef Teriyaki
o Ekkado
o Fried Chicken Tofu
o Nasi
o Salad
o Tehbotol Sosro
o Harga Rp 68.000 nett
Asiknya lagi semua paket Bento Ramadan
1-4 sudah termasuk gratis takjil Es
Merah Delima yang rasanya seger. Rasanya seperti mutiara tapi lebih padet dan
kenyal, juga santan dan es batu yang segar ditenggorokan.
Aku kebetulan udah nyoba Bento Ramadan 1
dan wuih benar-benar komplit. Ada ebi furai kesukaanku juga. Tapi nasinya nggak
aku makan, karena makan lauknya aja udah kekenyangan hehe.
Dan aku nggak khawatir sama kualitas,
kebersihan dan terutama kehalalannya karena semua produk #HokbenPastiAmanPastiHalal
Collaboration To The Green
Tau nggak Hokben juga berkontribusi dalam aksi menyelamatkan lingkungan dengan Collaboration To The Green. Hokben berkolaborasi dengan start up lingkungan Rebricks untuk mengolah sampah plastiknya.
Hokben mengajak
konsumen untuk mengumpulkan plastik bekas take away Hokben dan diserahkan kembali
dalam keadaan bersih untuk diolah kembali menjadi bahan bangunan Eco Roster.
“Saat ini sudah ada 20 gerai Hokben
yang menggunakan roster dari olahan plastik mika bekas Hokben. Hokben punya
komitmen bareng Rebricks mengolah 1 ton sampah plastik mika selama 1 tahun”
tutur Marketing PR Hokben, Bu Irma Wulansari.
Hokben juga kerjasama dengan Boolet
sebuah start up lingkungan hidup untuk mengolah kembali sumpit bekas Hokben
menjadi produk rumah tangga seperti tatakan gelas, dudukan hp dan lainnya”
lanjut Bu Irma.
Penutup
Untungnya selama di Hokben Polisi Istimewa masih bisa mengusahakan shalat Ashar dan shalat Maghrib meski kran wudlunya cuma 1. Memang ada perjuangan antri, namun tidak jadi alasan untuk meninggalkan shalat hanya karena buber bareng teman, khan? 😍
bloger bersama Bu Irma dan Pak Teddy |
bersama bloger Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan dan Malang |
Ternyata penting untuk kita sebagai
konsumen memilih makanan yang pasti halal agar menjadi keberkahan dan
keselamatan dunia akhirat. Dan Hokben masih menjadi makanan Jepang yang aku tuju
kala perut ingin ebi furai dan ayam teriyakinya. Apalagi anakku penggila egg
chicken roll dan shrimp roll-nya Hokben. Eh semua menu suka sih, karena semuanya
enak dan mudah dikunyah.
Dan jangan lupa buat kalian bisa memilih
menu sahur dan berbuka dengan Bento Ramadan Hokben, apalagi gratis es merah
delima yang segar. Harganya terjangkau di kantong.
Udh lamaaa bgt ga makan HokBen 😄. Salah satu menu yg dulu sering aku Pesen buat makan siang di kantor kalo udh bingung mau makan apa mba. Dari wanginya aja udh naikin napsu makan bangettt.
BalasHapusDulu inget loh, tiap kali ke mall yg ada HokBen, aku tuh selalu tergoda Ama wanginya. Kecium dari jarak Bbrp meter. Dan langsung bikin laper 😄
Aku ga tega juga Ama binatang yang disiksa sebelum disembelih. Ga kebayang sih sapi kalo digelonggongin air, gimana tersiksanya dia 😭. Kdg manusia itu memang jauuh lebih kejam ya daripada hewan yg paling ganas