Terima Kasih Kenangan Oktober

 

Udah masuk November nih. Oktober telah terlewati dengan beberapa pengalaman seru yang sayang jika hanya menyisakan foto tanpa ada cerita. Jadi mengawali bulan ke 11 ini aku pingin berbagi mengenai hal penting yang dirasakan. 




Tes masuk SD 

Setelah memutuskan menyekolahkan Luigi di SD Muhammadiyah 1 GKB, tepat hari Sabtu tanggal 1 Oktober Luigi ada jadwal tes masuk SD atau istilahnya maping. 


Maping adalah pemeriksaan psikologis yang tujuan tesnya spesifik pemetaan kesiapan sekolah. Tim Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SD Muhammadiyah 1 GKB bekerja sama dengan Pusat Layanan Psikologi dan Konseling (PLPK) SMAMIO. 


Pada hari itu, juga ada interview dengan orangtua/calon wali siswa SD yang lebih dikenal dengan sebutan SD Mugeb ini. 


Aku sudah datang pagi sama Luigi. Ternyata baru aku sadar kalau map yang berisi pembayaran uang muka dari uang pangkal tidak aku bawa. Akupun bertanya pada ustadzah yang duduk di bangku depan, yang baru kutahu namanya ustadzah Heni bahwa tidak apa-apa tidak dibawa. Huif Alhamdulillah.




Setelah itu Luigi langsung disambut banyak ustadzah dan dimasukkan ke sebuah kelas bersama rekan yang lain. Akupun mengantri untuk interview. 


Sambil mengantri kami disuruh mengisi data orangtua seperti pekerjaan dan penghasilan. Sebelum mengisi aku chat Adit dulu, karena takut keliru. Setelah menunggu sangat lama, barulah aku dipanggil.

 

Yang ditanyakan pada interview seputar pekerjaan orangtua, Luigi dekat dengan Ayah atau Mamanya, gambaran minat bakat Luigi dan apa lagi ya lupa. Haha. 


Dengan bangga aku bilang bahwa Luigi ya dekat dengan orangtuanya, lha wong dia masih anak satu-satunya. Apalagi Ayahnya juga sering kerja dari rumah.

 

Trus udah deh, selesai. Luigi harusnya berfoto bersama dengan rekan lainnya tapi ia nggak mau. Yaudah dia aku foto sendiri sambil cemberut, lalu kita pulang membawa banyak jajan. 


Haduh, kondisiku saat itu pilek berat 😓 *abaikan curhatan terselubung ini


Oia malamnya Persebaya Surabaya bertanding melawan Arema di Stadion Kanjuruhan. Cuma aku nggak nonton di TV karena harus cari baju batik untuk hari Senin. Kebetulan hari Senin adalah hari batik, jadi Luigi seragamnya batik deh. Kami beli di Ramayana, deket pasar Gresik. 

 

Sumber Maron

aku paling depan, pakai baju orange biar kalau ilang cepet ketahuan HAHA.
Sumber gambar : grup WA ibu-ibu perumahan

Pagi ini 2 Oktober, aku bangun lebih awal untuk menyiapkan diri karena ada agenda liburan sama Ibu-Ibu perumahan. Tujuannya ke Sumber Maron di Kabupaten Malang. Jam 5.40 udah harus kumpul di pos satpam, yaudah aku jalan ke pasar dulu beli makanan buat aku sendiri. 


Trus kulihat semua yang ikut rekreasi pakai sepatu. Sementara alas kakiku hanya sandal yang udah nggak karuan warnanya. Langsung aku pulang lagi ganti pakai sepatu dan sandal aku taruh di dalam tas.

 

Bawaan barangku lumayan banyak juga sih. Meski aku masih pilek, tapi aku mau lihat situasi disana seperti apa, juga kondisiku nanti. Ini memang pertama kali aku ke Sumber Maron, tapi aku sudah cari tahu sebelumnya. Akhirnya aku duduk bersama mbak Ajeng yang rumahnya satu blok sama rumahku.




Sepanjang perjalanan, hidungku buntu. Bener-bener susah napas. Jadi sungkan juga sama mbak Ajeng di sebelahku. Jam 9.30 udah nyampe di Sumber Maron. Kami berfoto terlebih dahulu. Namanya emak-emak ya semangat lah disuruh gaya. 


Sumber Maron terletak di Desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran dan masuk wilayah Kabupaten Malang. Buka jam 07.00-17.00 WIB.

 

Setelah di cek tiket, kami semua masuk ke wilayah lokasi wisata. Hawa dingin kurasakan seluruh tubuh. meski berjalan kaki melewati jalanan yang sempit, namun tidak ada keringat keluar. Melewati kolam renang anak-anak yang ada perosotannya dengan pemandangan sawah di bawah langit biru. Tujuan kami adalah river tubing. Hingga kami semua berhenti di sebuah warung untuk berkumpul. 


Setelah aku pikir-pikir lagi, aku nggak ikut nyemplung lah. Malas banget gantinya. Lagi pilek pula, takut makin parah.




Jadi Sumber Maron ini adalah tempat untuk river tubing alias mengarungi sungai dari hulu ke hilir yang tidak terlalu deras menggunakan ban. River tubing berbeda dengan arung jeram yang peralatan (safety)-nya lebih banyak dan dibutuhkan keterampilan. 


River tubing hanya menggunakan pelampung dan ban saja. Ban pada river tubing sendiri fungsinya untuk menghindari benturan batu saat melewati arus sungai.

 

Aku lihat sepanjang sungai tidak ada kotoran sama sekali, sungainya sangat bersih. Arusnya tidak terlalu deras. Ibu-ibu yang ikut river tubing ganti baju terlebih dahulu dan melakukan pemanasan. 


Aku ngapain? Makan gorengan, makan indomie dan ngobrol sama mbak Umi yang kebetulan bawa bayi jadi tidak ikut nyemplung juga.

 

Jam 13.00 WIB acara disudahi dan kami menuju masjid Cheng Ho di Pasuruan untuk shalat dan istirahat. Selama disana, aku beli bakpao telo, dan makan bakso. Baksonya di traktir sama mbak Anis dan es tehnya ditraktir mbak Ajeng. Makasih banyak ya mbak-mbakku 😚. 


Setelah itu aku beli alpukat di pasar buahnya. Barulah cari bus di parkiran dan pulang menuju Gresik lagi.


ini video yang aku skrinsut


Nah, kami melewati stadion Kanjuruhan yang malamnya ada tragedi gas air mata dan menewaskan ratusan suporter juga polisi. Sempet aku rekam sih dari balik jendela meski akhirnya minta bantuan mbak Umi. Masih ada sisa mobil yang hangus karena kerusuhan tersebut.

 

Jam 19.30 WIB udah nyampe rumah lagi. Alhamdulillah. Makasih Ayah dan Luigi yang mengizinkan Mama jalan-jalan 😅. 


Malam itu aku kesulitan bernapas akibat flu. Hidungku benar-benar tersumbat dan itu sangat menyebalkan. Tidurku pun menjauh dari Luigi dan Adit.

 

Rapat Komite

Selasa 4 Oktober aku rapat Komite karena persiapan seminar parenting tema Zero Waste. Kali ini giliran aku yang jadi panitia, makanya nyempetin datang pagi ke sekolah. Akhirnya aku kebagian sie acara, yang nyari pembicara tapi Alhamdulillah dibantu mama Arka.

 

Pinginnya bisa mengundang pakar zero waste seperti mbak DK Wardhani. Ternyata setelah dihubungi, beliau menyarankan untuk menggunakan alumni zero waste dari Gresik saja.

 

Beresin Apartemen

Esoknya beresin apartemen karena mau ada yang sewa. Jadi bagi job sama Adit, aku nyapu dan Adit bagian ngepel. 




Ikut kelas OM

Setiap jam 19.00 WIB tanggal 7-9 Oktober aku ikut kelasnya mbak Okky Madasari dengan tema penulisan cerita keluarga. Disini setiap peserta dibekali menulis non fiksi yang benar. 


Ada ciri khas kelasnya mbak Okky selalu praktik saat itu juga. Jadi setelah materi, kita disuruh langsung menulis dan diberikan saran yang membangun.

 

Pada hari terakhir kelas, aku lebih memilih tidak ikut karena harus mendampingi Luigi untuk persiapan tidur. Ya besok Senin, dia kudu bangun pagi. 


Oia di kelas ini juga ada mbak Kalis loh sebagai peserta zoom. Mba Kalis yang famous karena tulisan-tulisannya mencatat pengalaman perempuan, di twitter atau instagram. 




Ke Romokalisari Adventure Land

Hari Minggu 9 Oktober, Adit ngajak ke tempat wisata baru di Surabaya yakni Romokalisari Adventure Land. Karena masih baru, beberapa fasilitas atau wahana masih dalam proses pembangunan. 


Tidak ada tiket masuk, hanya membayar tiket per wahana aja mulai 10 ribu saja. Parkir sepeda motor bayar 2 ribu. Jam operasional 08.00-16.00 WIB.

 

Karena tempatnya di pesisir, jadi wahana yang disediakan lebih banyak berhubungan dengan wisata air. Permainan yang ada diantaranya sepeda air, wisata perahu, kano, ATV track pendek, ATV track panjang, sekoci kecil, sekoci besar dan lintasan kuda. Kami bertiga nyoba wisata perahu, jadi bayar 30ribu.




Karena hari minggu, antriannya lumayan juga ya. Ada alat safety yakni pelampung untuk setiap penumpang dewasa, namun tidak ada pelampung untuk anak-anak. Melewati hutan bakau, dengan pemandangan pabrik di daerah Gresik. Kamipun juga melihat burung bangau beterbangan ataupun saat mereka mencari makanan.

 

Di tengah laut itu, Luigi pinjam hp. Aku hampir saja nggak meminjamkan. Ternyata Luigi mengakses google maps agar dia tahu posisi kita sekarang di mana. MashaAllah, aku aja nggak kepikiran.


bulatan biru adalah posisi perahu kita bertiga


Disini disediakan stand makanan dengan makanan Suroboyoan seperti lontong Kupang, bakso, mie ayam, penyetan dan popmie. Cuma karena lagi penuh, jadi tempat duduknya pun juga habis. Aku hanya beli air minum aja. Dan memilih beli makanan di luar lokasi.

 

Kalau kesana jangan lupa pakai sunscreen atau sunblock sekalian. Karena sangat amat panas. ya namanya aja daerah pesisir ya, meski ada beberapa pepohonan namun hawanya hot potatoes alias panas kentang-kentang.  

 

Kegiatan Luigi lebih banyak bermain pasir di deket mainan anak-anak. Pasirnya hampir sama seperti jenis pasir di Taman Bungkul, warna coklat tua dan agak pekat. Luigi terlihat menikmati membuat bangunan dari gundukan pasir.

 

Luigi Belajar Menjadi Iman Shalat

Maghrib ini terasa berbeda karena pada 10 Oktober, Luigi pertama kali belajar menjadi imam shalat di rumah. Memimpin Ayahnya shalat, sekalian agar ia semakin percaya diri dengan bacaan shalatnya. 


Aku bangga sama Luigi yang hafalan surat pendeknya makin bertambah, juga makin khusuk dalam shalat.

 

Panitia Seminar Parenting

Jumat 14 Oktober aku jadi panitia seminar parenting bertema Zero Waste di sekolah. Ada kalimat yang selalu ingin aku ingat dari pembicaranya – mbak Anik -. Beliau mengatakan kurang lebih seperti ini

 

“barang di rumah yang usianya lebih dari 6 bulan tidak digunakan, segera keluarkan. Entah di jual (preloved), diberikan pada oranglain, atau apapun itu. Karena barang-barang itu juga akan diminta pertanggung jawaban kepada Allah. Dengan hidup minimalis, membuat audit di akhirat juga cepat"

 

Jleb banget.




Pulang dari acara rasanya pingin segera bongkar lemari, hiks. Pada acara ini aku mau ngucapin makasih banget buat mami Aiman yang udah bersedia saat aku tawari jadi MC. Padahal awalnya aku udah pesimis, karena hubungi si A si B tetep pada nggak bisa. Hiks. 


Juga mama Aleena yang membantu melobi mba Anik sehingga mau jadi pembicara dan mashaAllah sangat bagus dalam presentasi. Mama Aleena dan mbak Anik ini satu komunitas, jadi biar lebih mantap ngelobinya gitu.

 

PreSchool

Sekolah SD sebelum SD udah aku tulis di halaman lain ya :) akhirnya dari tulisanku itu, akhirnya ada tulisan versi lainnya dari web Muhammadiyah. Silahkan lihat disini ya.


(Baca jugaversi web Muhammadiyah)


Ikut Ayah Kerja

Di suatu pagi yang cerah, ternyata tidak juga ikut mencerahkan hatiku. Sejak pagi aku udah sibuk ini itu, yaelah namanya aja ibu rumah tangga. Karena udah ada rencana ke Surabaya sejak pagi, maka semua hal aku beresin.

 

Sebelum rumah ditinggal semua kudu beres pikirku. Jadi pas pulang, nggak malah pusing karena ngeliat rumah berantakan. Udah capek fisik, eh masih capek mata karena semua hal nggak pada tempatnya. Pusing kan pastinya. Maka, aku udah cuci piring, nata rumah, trus apa lagi ya. mandi juga ding.

 

Trus entah kenapa pas aku nyiapin barang yang mau dibawa ke Surabaya, aku ngerasa capek banget. Minta bantuan Luigi, dia juga nggak bersemangat karena masih baru bangun tidur. 


Aku udah ultimatum, kalau nggak bantu Mama apa nggak jadi ke Surabaya aja? Eh dia malah bilang, yaudah nggak usah. Buset.

 

Yaudah Adit kasih ide, kita diajak kerja. Jadi semua diboyong ke Babat Lamongan. Luigi seneng dong, anggap aja keliling mengukur jalanan. Apalagi perjalanan bakalan macet, karena daerah Duduk Sampeyan ada pengecoran jalan. Luigi seneng tuh kalau di jalan kena macet gitu. Aneh deh.

 

Eh beneran dong, sejam lebih kayaknya di Duduk Sampeyan. Kitanya jadi ngobrol becandaan di dalam mobil. Karena rada laper, malah beli jajan seperti tahu goreng, kacang goreng, buah asinan dan telur puyuh di pedagang asongan yang sangat bahagia bisa menjajaman makanan di tengah kemacetan.

 

Mobil dan truk otomatis berjalan lambat, jadi jualan mereka laris manis. Apalagi sih yang dilakukan di mobil kalau bosan selain nyemil haha.

 

Luigi makan telur puyuh, kacang dan tahu. Ya gini Nak, mama ajarin kamu makan makanan rasa debu wkwk. Udah terlatih jadi anak jalanan antar kota dalam propinsi, karena Luigi udah sering Gresik-Babat, Gresik-Tuban, bahkan Gresik-Sidoarjo pulang pergi.




Setelah nyampe Babat, nunggu barang pesenan lama banget. Akhirnya sama Adit diajak beli bakso di gang arah Bojonegoro. Lumayan rasanya, cuma aku agak terganggu dengan aroma warung. Nggak banget deh pokoknya. 


Harganya standart lah, sama es degan cuma berapa ya. Lupa. Luigi makan dengan lahapnya, ya maklum emang jam makan siang. Lalu barang jadi dan kita balik Gresik.

 

Adit rencana langsung ngirim barang ke Juanda. Wah aku langsung punya ide gimana kalau nurunin kami ke rumah Ibu di Surabaya. Jadi sekalian deh. Adit setuju. Yaudah aku dan Luigi akhirnya sesuai ke tujuan awal yakni nginep di Surabaya. Hore

 

Ke Koridor Coworking Space 

Huaah udah lama banget, nggak hadap laptop dengan fokus tanpa ada teriakan “mama lapar” “mama aku sudah selesai pupnya” karena sejak pagi aku udah di Koridor. Dedi dores alias dengan diiringi doa restu, aku pun naik ojek daring ke Koridor Coworking Space di Siola Surabaya.

 

Laptop yang aku bawa dari Gresik ini emang tujuannya untuk ngerjain tugas mbak Okky, namun akhirnya tangan memilih mengetik cerita preschool Luigi di SD Mugeb. Ya lumayan lah, ada tulisan baru untuk bulan Oktober.

 

Entahlah, tahun ini kurang produktif dalam menulis blog. Semoga setelah ini bisa semangat “sedekah” tulisan seperti yang pernah aku lakukan selama pandemi. Dari kelas ke kelas menulis, juga dari lomba ke lomba termasuk tulisan organik -.-

 

Selama di Koridor aku nggak khawatir kelaparan dan kehausan. Karena sejak di rumah Ibuk, udah bawa bekal nasi kare ayam dan botol 1 liter. Mantap kan. Jadi ketika jeda cek in sesi 2, bisa dimanfaatkan untuk menyantap sangu yang dibawa.

 

Semangat Shalat Jamaah di Masjid

MashaAllah yang paling aku banggakan selama di Surabaya adalah melihat kebiasaan Luigi yang tidak berubah. Luigi sangat semangat shalat jamaah di masjid. 


Setiap mendengar adzan, Luigi berhenti melakukan kegiatan termasuk main, menuju kamar mandi untuk wudlu. Lalu pakai sarung, peci dan mengajak Bapak dan Davin ke masjid.




Oiya, selama di masjid Luigi nggak main-main, tapi ya shalat beneran. Jika Bapak masih ada perlu di masjid atau ngobrol sama jamaah lain, maka Luigi pulang duluan. Makasih ya Nak, semangat beribadah dalam keadaan apapun. 


Semoga Luigi jadi anak sholeh yang selalu ingat Allah dimanapun dan kapanpun. Termasuk jika suatu saat Luigi berada di belahan bumi Allah yang lain, yang tak terdengar suara adzan karena Islam minoritas.

 

Uang Pangkal SD

Oktober jadi bulan yang bikin pengeluaran bertambah karena kudu mulai mencicil uang pangkal sekolah SD. Makasih SD Mugeb karena ada pilihan angsuran dalam pembayaran uang masuk. Coba kalau kudu lunas cash, pasti udah aku coret dalam pilihan HAHA. 


Tapi aku percaya seorang anak pasti hadir dengan rezekinya masing-masing.

 

Kalau dipikir-pikir dengan uang pangkal yang "lumayan", kalau bukan karena rezeki dariNya rasanya sulit membayangkan bisa menyekolahkan Luigi di tempat ini. Akhirnya gesek tabungan sekolah Luigi, Alhamdulillah saldo masih aman. 


Omong-omong, uang pangkal gede apa nggak emang subyektif ya. Tiap keluarga punya keadaan masing-masing.

 

Emang sejak Luigi berhenti sekolah musik, dia aku bikinin tabungan sendiri. Pokoknya kalau ada duit, ya dimasukkan di tabungan itu. Awalnya dulu sebagai pengganti pengeluaran sekolah musik, diganti nabung disitu. Ternyata ada manfaatnya ya kalau bukain tabungan buat anak.


Hal yang nggak pernah aku lupa, bahwa bagaimanapun sekolahnya tetap saja tanggung jawab pendidikan anak adalah pada orangtua. Sekolah bukan tempat laundry. Kapan-kapan pingin cerita kenapa memutuskan menyekolahkan disini. 


(Baca jugasekolah musik Luigi)

 

Daftar Gym dan Mulai Latihan

Mengingat berat badan yang sudah keterlaluan mengarahkan jarum timbangan ke arah kanan, maka aku putuskan untuk daftar kelas gym. Gila berat badanku hampir 60 kg loh, tepatnya 59 kg. Huaaah 😱😪😨😭😭. Ini persis berat badan ketika hamil besar Luigi.

 

Tanggal 18 Oktober, sama Luigi datang ke tempat gym daerah jalan Kartini. Sekalian nunjukin ke Luigi kolam renang disana, sapa tahu dia mau les renang lagi. Tanya-tanya sama mbak petugasnya disana, termasuk masuk ke ruang gymnya. 


Hmm, enak juga lah deket dari rumah. Alatnya banyak dan jenisnya beragam. Ada kelas-kelas yang bisa diikuti juga. Seperti zumba. yoga, aerobik, dan lainnya.




Akhirnya nekat langsung daftar 3 bulan dan bayar Rp. 650 ribu. Sebenarnya kalau 1 bulan harganya 250 ribu, dan admin 50 ribu jadi lumayan ada potongan harga. 


Kalau nggak sekarang kapan lagi, pikirku. Semua memang harus dipaksa. Aku harus kurus dan sehat. Semangat 💪

 

Nikahannya Ciprut

29 Oktober sebenarnya aku ada kerjaan, tapi karena ada kondangan yaudah memilih datang aja. Selamat ya Ciprut alias Nadine dan Enggar atas pernikahannya 😍. 


Sementara Ibuk dan Bapak udah ke lokasi sejak setelah shalat Shubuh karena jadi penerima tamu. Jadi harus antri rias.


cantiknya Ciprut 😍

Aku dan Luigi berangkat mepet undangan jam 10 di Yarra Ballroom jalan Pattimura 3, daerah Kupang Jaya Surabaya. Paginya aku masih sempet ke pasar untuk cari sandal Luigi. Ya kali ke kondangan pakai sandal jepit. Ini akibat aku lupa nggak bawain dia sepatu.


selfie dulu sama Ibuk


Selama di gedung, Luigi makan kebab dan minum es. Kalau aku ambil bakso dan tahu campur. Kami cari tempat duduk biar bisa makan dengan khidmat. Luigi aku tawarin makan nasi nggak mau, aku tawarin makanan lagi juga geleng kepala. Aku tawari pipis juga belum kebelet katanya.

 

Bahkan maunya pulang karena ngerasa nggak ada hal menarik yang bisa dilakukan. Sebelum pulang, foto dulu sama Bapak dan Ibuk.


Luigi susah diajak foto yang "manis" 😅


Demo Kompor

Masih di rumah Bapak dan Ibuk di Surabaya, siangnya ada demo selang dan regulator dari sebuah pabrik. Ibu-ibu di kampung dikumpulkan di pos. Karena banyak orang rewang sunatan, jadi banyak yang ikutan gabung.

 

Aku sempet marah sama Luigi karena dekat-dekat dengan mas-mas yang presentasi. Aku paksa pulang lah dia. Meski aku tahu, Luigi kecewa tapi demi kebaikan dia. Emang belum di briefing juga, gimana cara aman ikut demo ini. 


Ya kukira dia nggak bakalan ikut, dan main sama teman-temannya. Ternyata nimbrung juga sama emak-emak.


Luigi jalan kaki pakai kaos ijo


Ibuk Ulang Tahun dan Sakit

Setelah Ibuk jadi penerima tamu manten, kondisinya makin memprihatinkan. Ibuk panas dingin dan pusing. Bahkan susah bangun. Padahal kemarin sore masih bisa bagi-bagi makanan sisa kondangan ke tetangga. 


Jadi makanan di gedung tuh sisa banyak banget, nah ibuk diminta tolong untuk menyelamatkan sisa makanan itu. Ya sayang banget kalau dibuang.

 

Akhirnya Ibuk terkena badai flu yang maha dahsyat. Susah makan, maunya tiduran, dan lemas. Padahal tahu nggak kalau hari ini adalah hari ulang tahun Ibuk. Akupun beli Rhinos buat Ibuk di apotek Kimia Farma sekalian beli kue ulang tahun. 


Ibuk juga harusnya jadi penerima tamu lagi acara sunatan tetangga, namun akhirnya minta maaf pada orang yang sudah memberi Ibuk seragam terima tamu.

 

Dengan langkah berat, Ibuk memaksakan bangun untuk tiup lilin dan berfoto bersama. Sebelumnya Ibuk hanya makan tempe penyetan yang aku beli di warung Buk Min. Lalu aku, Luigi dan Adit pamit pulang karena besok Luigi sekolah dan mulai latihan lomba.


Ibuk yang lemas, Bapak, aku (jilbab biru), Luigi, keponakanku Davin dan mbakku (jilbab pink)


Senin, 31 Oktober awalnya Luigi berat banget bangun tidur. Dia merasa kecapekan. Tapi Luigi harus latihan persiapan lomba sains sama ustadzah Una. Jadi, aku lobi dia tetep masuk sekolah. Sebenarnya jika nggak latihan, udah lah aku biarin aja bolos. 


Dengan langkah gontai, Luigi pergi juga ke kamar mandi. Nyampe sekolah, ternyata ada apel pagi awal bulan. Dia masuk barisan terakhir.

 

Aku masih mengamati Luigi dari jauh, nggak langsung pulang. Ternyata ustadzah Nida tahu ada Luigi diantara barisan kelas B2. Lalu menarik Luigi dan disuruh jadi pembaca Pancasila. Alhamdulillah lancar bacanya meski tanpa latihan. 


Sepulang sekolah Luigi aku ajak tidur siang karena aku makin lemas, dan dia juga butuh banyak istirahat.  


sumber gambar : kiriman ustadzah Nida di grup kelas B-2


Ok, itulah pengalaman yang terjadi selama bulan Oktober 2022. Kadang kebahagiaan dan kesedihan itu jedanya dekat banget. Setelah merasakan senang, bisa jadi beberapa waktu kemudian berubah menjadi pilu entah karena sakit atau hal lainnya. 


Saat menulis ini, Ibuk masih sakit. Disusul aku pun panas dingin sesampainya di Gresik. Tiap saat kedinginan tapi badan panas. Flu mulai menyerang 

*tarik ingus 

*keluarkan dahak 

widih 😝

 

Makasih Nak, akhir Oktober di Senin kacau tetap mau sekolah dan latihan lomba. Makasih udah percaya diri dan lancar membaca pancasila. Semoga Allah selalu menjaga Luigi dan memberi Luigi banyak kesempatan baik ya.

 

Sampai jumpa di pengalaman yang lebih seru di bulan November dan Desember. Yuk mengakhiri tahun ini dengan hal produktif.

1 komentar

  1. Waaaaah banyak kegiatannya mbaaa 😄👍. Aku sukaaa liat wisata sumber maronnya. Ya ampuuun airnya bersiiiih Yaa, udah kebayang sih segeeer main air river tubing di sana. 😍. Sayang ga bisa nemuin yg begitu di Jakarta.

    Yg ttg hidup zero waste dan minimalis , aku juga masih berusaha sih buat ngurangin barang. Ini baju2 mau aku pilah2 lagi, yg ga kepake ya mending Diksh ke orang lain. Sepatu anak2 yg masih bagus juga numpuk. Udh ga bisa dipake padahal.banyak juga winter gear mereka yg udah kekecilan. Jadi kalopun mau traveling winter bareng krucils, ya harus beli baru peralatannya. Aku masih galau mau di preloved kapan 🤣. Ga pernah juga jual2 gini.

    Ini lagi musim yg flu lagi yaaa. Keluargaku kena COVID lagi baru2 ini, untungnya hanya gejala ringan, pilek batuk thok. Pokoknya suplemen, vitamin dan probiotik udah ga pernah lepas lah 😄

    Olahraga memang hrs dipaksa selain niat yg kuat 😄. Aku sampe beli treadmill di rumah dan bbrp alat beban buat latihan sendiri. Kalo Deket rumah ada gym yg bagus dan murah aku mau, sayangnya ga ada. Jadi latihan sendiri aja. Pake instruktur di YT atau kdg zoom Ama temenku yg memang instruktur . Soalnya sempet kaget juga liat Berat badan naik mbaaa 🤣. Jadi mau ga mau hrs rutin. Skr Alhamdulillah udh balik lagi ke normal.

    Semoga ibu mba Septi cepet sembuh yaaa, juga mba Septi dan kluarga.

    BalasHapus