Kiprah Bhabinkamtibmas Dalam Penanganan Covid-19

 

Dulu persepsi saya pada polisi masih menjadi sosok yang menyeramkan. Takut mereka mencari-cari kesalahan. Walaupun kenyataannya memang saya pernah melakukan pelanggaran dalam berlalu lintas.

 

Akhirnya persepsi ini lambat laut berganti dengan citra yang positif. Khususnya semenjak pandemi melanda negeri. Ada banyak polisi baik dan ramah diluar sana. Yang mencegah terjadinya pelanggaran dengan cara humanis, yang selalu mengingatkan kesalahan dengan keramahan, bahkan menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Dialah para Bhabinkamtibmas. 


 


Pandemi Covid-19 belum usai. Bahkan saat ini terjadi lonjakan kasus positif Korona di beberapa daerah di Indonesia. Masyarakat terdampak dari penyakit mematikan ini juga tak sedikit. Sehingga percepatan penanganan Covid 19 terus dioptimalkan.

 

Kebijakan pemerintah yang sudah dilakukan mulai PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) hingga sekarang berganti menjadi PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Mikro. Saya menyimak dari laman humaspolri bahwa Presiden Jokowi juga menggunakan strategi pendekatan berskala mikro untuk menekan laju penularan Covid-19.


 



 

Sehingga semua elemen turut membantu pemerintah, untuk mengeluarkan Indonesia dari jerat pandemi. Hingga dari institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) juga ikut terlibat menekan penyebaran virus Covid-19.

 

Polri mengerahkan Bhabinkamtibmas sebagai garda terdepan dalam penanganan Korona di tataran bawah.

 

Adapun Bhabinkamtibmas singkatan dari Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat yaitu anggota kepolisian yang ditunjuk selaku pembina keamanan dan ketertiban masyarakat di tingkat desa sampai Kelurahan.

 

Bhabinkamtibmas adalah kepanjangan tangan dari Instituti Polri. Merekalah yang setiap hari turun ke tingkat desa atau kelurahan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

 

 

Fungsi dan Tugas Pokok Bhabinkamtibmas

Sebagai  pembina  keamanan dan ketertiban  masyarakat, salah satu tugas Bhabinkamtibmas adalah  ikut serta memberikan bantuan kepada korban bencana alam dan wabah penyakit langsung ke wilayah binaan.

 

Sehingga peran dan kehadiran Bhabinkamtibmas sebagai penghubung institusi Polri sangat penting dalam upaya pemecahan masalah masyarakat di tingkat bawah.

 



 

Selain mengatasi permasalahan yang terjadi, pada masa pandemi Bhabinkamtibmas juga ada tugas tambahan yakni terlibat dalam penanganan masalah Covid-19 di daerah binaannya.

 

Pencegahan penyakit yang disebabkan virus Sars Cov type-2 ini memang harus diputus sejak dari hulu, mulai tingkat RT/RW. Sehingga Bhabinkamtibmas dioptimalkan memperkuat upaya penerapan protokol kesehatan 5 M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilisasi) di tataran desa dan kelurahan. Upaya tracing pun juga diperluas.

 

Bahkan pada tanggal 11 Februari 2021, Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menerjunkan total 40.366 personel Bhabinkamtibmas sebagai tenaga pelacak (tracer) Covid-19 di seluruh Indonesia. Mereka akan turun ke lapangan untuk melakukan pelacakan warga yang punya kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.


 



Kiprah Bhabinkamtibmas Dalam Penanganan Covid-19

Sebagai penghubung Polri di tingkat desa atau kelurahan, para Bhabinkamtibmas bergerak sesuai kebijakan Kapolri dalam penanganan pandemi. Diantaranya :

 

Menguatkan Kampung Tangguh

 

Pencegahan laju penularan Covid-19 tidak hanya di jalan raya, namun dari sektor masyarakat paling kecil yakni RT, RW, desa, dan kelurahan. Adalah Bhabinkamtibmas yang berperan besar dalam upaya penegakan kedisiplinan warga untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti pada Kampung Tangguh Jaya.

 

Hal ini dilakukan Aiptu Ferry seorang Bhabinkamtibmas yang bertugas di Kampung Tangguh RW 04 Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

 

Awalnya dari semua Kelurahan Kebon Kelapa, RW 04 paling tinggi kasus Covid-nya. Setiap hari, Aiptu Ferry bersama Babinsa keliling mengontrol pelaksanaan protokol kesehatan di Kampung Tangguh Jaya. Jika ada yang melanggar, ia tak segan mengingatkan warga.

 

Pernah juga Bhabinkamtibmas Ferry menangani kasus 1 klaster keluarga di daerah binaannya, yakni ada 72 orang yang terindikasi Covid-19. Semua bermula dari dari suami istri positif setelah bepergian dari luar kota. Dalam rumah ada nenek-neneknya, termasuk kontrakan 14 orang, dan keluarga yang rumahnya berdekatan.

 

Aiptu Ferry dan Satgas Covid-19 mengupayakan evakuasi ke Wisma Atlit, Kemayoran tapi mendapat perlawanan. Akhirnya muncul win win solution yakni semua warga dikarantina, menggunakan cara one gate system, nggak boleh ada warga yang keluar masuk. Saat ini semua anggota keluarga tersebut telah sembuh.

 

Bhabinkamtibmas Ferry terus berupaya “menghijaukan” RW 04 Kelurahan Kebon Kelapa. Tanpa lelah memberi edukasi pada warga mengenai dampak Covid-19 dan penegakan protokol kesehatan.

 

Pernah di suatu pagi Aiptu Ferry ditelpon Pak RW, karena akan ada arisan Ibu-Ibu PKK. Ia bergegas mendatangi dan memberi pengertian kepada Ibu-Ibu agar tidak berkumpul.

 

“Ya Alhamdulillah ibu-ibu mau dengerin,” ujarnya. Dedikasinya bekerja pagi, siang, dan malam dalam penanganan pandemi pun berbuah manis. Hingga per 4 Maret 2021, RW 04 Kelurahan Kebon Kelapa, Gambir sudah menjadi zona hijau karena angka Covid-19 menjadi nol kasus.

 

 

Memberi Bantuan Pangan

 

Bhabinkamtibmas juga turut terlibat dalam upaya penanganan isolasi warga di daerahnya yang terpapar Covid-19. Seperti yang dilakukan Bripka Parmudji, Bhabinkamtibmas yang bertugas di Kampung Tangguh Jaya RW 03 Kelurahan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

 

Bripka Parmudji membuat inovasi delivery isoman. Hal ini dilakukan untuk membantu warganya tetap mendapat makan makanan sehat selama isolasi. Sehingga ia keliling memberikan makanan siap saji baik makan siang dan sore. Tak lupa membagikan sembako juga kepada warga yang sedang isolasi mandiri.

 

Menyukseskan Program Vaksinasi

Untuk melancarkan program vaksinasi khususnya kelompok lanjut usia (lansia), Bhabinkamtibmas juga tak ketinggalan melakukan aksi nyata. Seperti yang dilakukan Bhabinkamtibmas Kelurahan Kauman, Solo - Aiptu Sugiyanto -, dengan cara jemput bola. Ia harus rela bolak-balik dari rumah warga menuju tempat vaksin di Puskesmas Gajahan Kecamatan Pasar Kliwon.

 

Pernah ia menjemput seorang lansia berusia 61 tahun bernama Sugeng di RT 03 RW 04 Kampung Kauman, Kelurahan Kauman, Solo, hingga rela menunggu sampai proses penyuntikan vaksin selesai, dan mengantarkan Sugeng kembali pulang.

 

Dalam sehari, Aiptu Sugiyanto bisa mengantarkan hingga 3 lansia Pulang Pergi (PP) untuk vaksin. “Saya rela ikhlas membantu warga agar program vaksinasi pemerintah cepat selesai,” tuturnya bersahaja.

 

Bahkan Aiptu Sugiyanto bisa dihubungi di nomor polsel pribadinya jika ada warga yang ingin diantar vaksinasi.

 

 

Sambang Warga dan Tracer

 

Akhirnya sosok inspiratif diatas terasa dekat ketika saya bertemu langsung dengan Bhabinkamtibmas di tempat tinggal saya. Adalah Bripka Erik Eka yang selama ini bertugas di Kelurahan Banyu Urip, Polsek Sawahan, Polrestabes Surabaya. Yang saya tahu sebelum pandemi Pak Erik – begitu sapaannya -  sering melakukan sambang warga.


saya bersama Bripka Erik Eka, Bhabinkamtibmas yang bertugas di Kelurahan Banyu Urip, Surabaya


Bhabinkamtibmas Bripka Erik Eka mengaku, tugasnya bertambah sejak adanya pandemi. Bersama satgas Covid dan Babinsa, ia terus melakukan edukasi pentingnya protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus Korona. Sambang warga malah lebih digencarkan pada masa pandemi.

 

Bripka Erik Eka mendorong warga tetap meningkatkan kewaspadaan pada gangguan kamtibmas di masa pandemi, terutama kepada orang asing. “saya juga sampaikan wajib menggunakan masker saat keluar rumah” ujarnya saat ditemui di Posko PPKM Mikro Covid-19 Kelurahan Banyu Urip, Surabaya (22/6/2021).

 

Personel polisi yang dekat dengan warga Kelurahan Banyu Urip ini juga menjadi tenaga tracer untuk melakukan pelacakan warga yang memiliki kontak erat dengan penderita Covid-19. Menjadi seorang tracer juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak data atau informasi yang harus digali.

 

“saya harus tahu usianya, agamanya apa, jika Islam shalat jama’ah atau tidak, jika shalat jama’ah di masjid atau di rumah, pekerjaannya apa dan dimana, jumlah anggota keluarga, ukuran rumah dan lain-lain” tuturnya panjang lebar.

 

“Bahkan jika data tracing dari nakes kurang lengkap, ya bhabinkamtimas yang melengkapi” lanjutnya lagi.

 

Bripka Erik Eka punya cara agar pelacakan ini berjalan lancar. “Jika orangnya kooperatif ya bisa melalui WA (WhatsApp), namun bila sebaliknya kita datangi rumahnya bersama Pak Lurah dan Babinsa. Tentu saja dengan penjelasan yang baik” tuturnya bersahaja.

 

Bhabinkamtibmas Bersama Masyarakat

 

Memang kehadiran Bhabinkamtibmas di tengah masyarakat tingkat kelurahan sangat membantu warga. Hal ini dikatakan ketua RT 04 RW 07 Kelurahan Banyu Urip, Surabaya.

 

“Peran Bhabinkamtibmas sangat penting karena beliau selalu hadir untuk menciptakan keamanan, melindungi warga, apalagi selalu bermitra dengan RT, RW dan Pak Lurah” tutur Wahyudin - ketua RT yang mengabdi lebih dari 21 tahun di lingkungan Kelurahan Banyu Urip.


Himbauan menjaga kampung pada masa pandemi terpasang di Balai Pos RT 04 RW 07 yang didapat dari Kelurahan Banyu Urip, Surabaya


Manusia Biasa

Dalam menjalankan tugas kemanusiaan pada masa pandemi seperti ini, ada cerita lain yang mengiringi para Bhabinkamtibmas. Tentang kemungkinan tertular Covid-19 karena sering bertugas dilapangan.

 

Apakah Pak Erik nggak takut? “takut sih ya takut. Kemarin Sersan saya ada yang kena. Tapi ini bagian dari risiko pengabdian. Jika saya merasa kurang sehat, saya ijin ke pimpinan untuk istirahat sampai pulih. Saat pandemi, saya harus yakin bahwa saat bertugas dalam kondisi fit” ujar Bhabinkamtibmas yang melakukan swab dua minggu sekali ini.

 

Bripka Erik Eka juga melakukan proteksi agar tidak tertular Covid-19, terutama saat bertugas di zona merah. “jika sebelumnya di kepolisian ada olahraga bersama, sekarang ya olahraga sendiri. Pulang dinas, nggak langsung ketemu keluarga. Tapi masuk ke kamar mandi, bersih-bersih diri terlebih dahulu. Alhamdulillah sampai detik ini saya tidak pernah kena Covid-19” lanjut Bripka Erik.

 

Dalam pengamatan saya pun, Bripka Erik Eka juga memakai masker 2 lapis dalam berkomunikasi. “pokoknya kalau kita terjun di masyarakat juga harus yakin dengan kesehatan diri, rutin melakukan swab salah satunya”

 

Pernah nggak keluarga protes dengan pekerjaan yang bertambah ini? “nggak pernah, karena mereka sudah menyadari sejak awal. Anak saya juga ngerti”.


Spanduk edukasi protokol kesehatan dengan sosok kartun Pak Camat, Kecamatan Sawahan, Kelurahan Banyu Urip, Surabaya

Ada bara yang membuat semangat Bripka Erik Eka selalu menyala. Dalam menjalankan tugasnya, personel kepolisian ini selalu diterima dengan baik. Ia mengaku tidak pernah dimaki warga saat melakukan edukasi mengenai protokol kesehatan. Warga juga tidak takut ketika Bhabinkamtibmas menggunakan seragam dinas riwa riwi keliling kampung.

 

“katanya saya ini ramah, memang beda polisi dulu dan sekarang. Malah banyak yang bilang saya ini humoris. Bisa tanya sample saja ke ketua RT di wilayah Kelurahan Banyu Urip” imbuhnya sambil terkekeh.

 

Dari percakapan ini saya menyadari bahwa seorang Bhabinkamtibmas tidak berbeda dengan manusia pada umumnya. Mereka juga terdiri dari kulit dan daging. Mereka bisa takut atau lelah sama seperti kita.

 

Bhabinkamtibmas adalah seorang personel polisi, kepala keluarga, namun juga sahabat dan seorang pelindung bagi masyarakat. Ia melayani dengan setulus hati. Kiprahnya dalam penanganan pandemi ini akan terus berlanjut hingga Indonesia kembali sehat.

 

Bhabinkamtibmas akan selalu hadir bersama warga binaan dalam susah maupun senang. Ibarat lilin, ia berusaha memberi terang.

 

Penutup

Surabaya siang itu cerah. Percakapan singkat dengan Bripka Erik Eka membuat pandangan saya mengenai polisi tak lagi menyeramkan. Saya ijin minta poto bersama untuk melengkapi tulisan dan dengan sukarela beliau bersedia. Bahkan terlebih dahulu merapikan rompi dinas yang selama ini dipakainya bertugas.

 

Segala cara memang terus ditempuh pemerintah untuk mengeluarkan Indonesia dari jerat pandemi yang disebabkan virus Sars Cov Type 2 ini. Namun saya makin optimis, Indonesia bisa menang melawan Covid-19 karena dikawal sosok Bhabinkamtibmas yang humanis.

 

 

“Baik menjadi orang penting, tetapi jauh lebih penting menjadi orang baik” (Jenderal Hoegeng)

 

 

Referensi :

Pernyataan Presiden Jokowi

https://setkab.go.id/presiden-penanganan-pandemi-covid-19-perlu-kerja-sama-erat-negara-di-dunia/

 

Pernyataan Kapolri siapkan 40.336 personel Bhabinkabtimas

https://humas.polri.go.id/2021/02/11/kapolri-lepas-40-366-bhabinkamtimas-sebagai-tracer-penyebaran-covid-19-2/

 

Fungsi dan Tugas Pokok Bhabinkamtibmas

https://tribratanewsacehutara.com/2018/11/13/apakah-anda-tahu-bhabinkamtibmas-itu-apa/

 

Cerita Kampung Tangguh Jaya dan bantuan pangan

https://news.detik.com/berita/d-5481044/kiprah-bhabinkamtibmas-babinsa-di-kampung-tangguh-jaya-jakpus

 

Bhabinkamtibmas Solo jemput lansia vaksin

https://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-perjuangan-bhabinkamtibmas-di-solo-jemput-lansia-demi-percepat-vaksinasi.html

 

 

 

 

Tidak ada komentar