Sebagai
Mama seorang anak usia 4 tahun yang mulai banyak tanya, rasanya Korona menjadi
bahan obrolan yang gak pernah habis. Apalagi kadang pertanyaan yang sama
diulang-ulang setiap saat. Hmm, aku gak salahin Luigi yang tanya melulu tentang
Korona. Karena bagaimanapun dia pun terpapar berita dan juga sering mendengar
obrolan orang di sekitarnya tentang virus ini. Aku ngobrol sama Ayahnya bahas
Korona, nonton TV isinya Korona (termasuk TVRI ya hehe), jadinya wajar anakku
tanya tentang Korona.
Yang
bikin aku lumayan lemes adalah ketika suatu saat Luigi aku larang ngemall karena takut Korona dan dia jawab “aku gakpapa Ma kena virus Korona. Aku seneng kena
virus Korona”. Huaaaa, ada apa ini.
Akhirnya aku coba empati jadi Luigi, anak 4 tahun 1 bulan yang udah lama pengen main di luar, sementara di rumah ya cuma sama Ayah dan Mamanya aja. Mungkin kegiatanku kurang menarik sehingga dia rela kena Korona daripada gak ngemall. Korona terlalu abstrak buat anak sekecil Luigi. Menurutku juga dia belum aku persiapkan, dan gak tahu kenapa harus di rumah aja. Ia gaes, lama loh. Hingga waktu yang tidak ditentukan.
Akhirnya aku coba empati jadi Luigi, anak 4 tahun 1 bulan yang udah lama pengen main di luar, sementara di rumah ya cuma sama Ayah dan Mamanya aja. Mungkin kegiatanku kurang menarik sehingga dia rela kena Korona daripada gak ngemall. Korona terlalu abstrak buat anak sekecil Luigi. Menurutku juga dia belum aku persiapkan, dan gak tahu kenapa harus di rumah aja. Ia gaes, lama loh. Hingga waktu yang tidak ditentukan.
Sementara
Luigi itu plek ketipleknya aku dalam hal dolan. Dia suka keramaian, suka ke
pasar malem, suka ke taman, suka ke mall, pokoknya ketemu banyak orang. Apalagi
aku biasanya juga sering ajak dia pergi. Jadinya tetiba harus dipingit 24 jam
menghirup udara rumah itu bikin nyesek.
Akhirnya aku evaluasi, ada yang salah dengan cara komunikasi ke dia, sehingga Luigi malah seneng kena Korona, huhu. Dan aku ingin sharing disini, gimana akhirnya aku jelasin Korona ke anakku, yang mulai aktif, mulai ingin tahu, dan agar gak krenki meski rebahan di rumah aja.
Akhirnya aku evaluasi, ada yang salah dengan cara komunikasi ke dia, sehingga Luigi malah seneng kena Korona, huhu. Dan aku ingin sharing disini, gimana akhirnya aku jelasin Korona ke anakku, yang mulai aktif, mulai ingin tahu, dan agar gak krenki meski rebahan di rumah aja.
Targetnya Menjelaskan kepada Luigi apa itu Korona dan memberi tahu dampak jika terkena virus Korona. Harapannya sih membuatnya
kenal dengan nama penyakit Covid-19, membuatnya kenal dengan virus Korona dan dia memahami kenapa kita harus di rumah aja. Semoga entar dia kerasan
di rumah untuk keselamatan diri
dan orang lain.
Cara Mengenalkan Covid-19 Pada
Anak
Sebelumnya
kita sepakati dulu ya, menurut WHO bahwa nama penyakitnya adalah Covid-19,
yang disebabkan Sars Corona Virus type 2. Gampangnya nama penyakit typus, sebabnya
kuman Salmonela. Cuma mungkin yang lebih dikenal penyebutannya menjadi virusnya yakni virus Korona. Nah untuk memudahkan, maka untuk selanjutnya kita sebut Korona
aja ya.
Dengan Berbincang (Ngobrol)
Ini adalah
catatan perencanaanku ngobrol sama Luigi. Dalam percakapan ini awalnya seperti
satu arah, namun realisasinya banyak pertanyaan di tengah penjelasan.
“Dek,
adek tahu gak kenapa kita tidak boleh bermain di luar lagi? Kenapa Mama dan Ayah selalu di
rumah? Kenapa Mama sudah tidak pernah mengajak ke mall lagi. Karena diluar sana
ada virus Korona. Nama panjangnya adalah Virus SARS Cov-2 atau gampangnya kita sebut
aja virus Korona. Virus ini bikin kita sakit Covid-19. Korona artinya mahkota,
karena bentuknya seperti mahkota. Tapi dia kecil banget, lebih kecil dari
semut. Bahkan lebih kecil dari matanya semut, hingga kita gak bisa melihatnya.
Jika
kita bertahan hidup dengan makan, Korona bisa bertahan dengan menempel pada
organ tubuh manusia yang namanya paru-paru. Korona bisa menjadi banyak di dalam
paru-paru. Jika paru-paru itu rumah, Korona itu seperti pencuri dek. Jika ia
berhasil masuk ke dalam paru-paru, ia mulai beraksi. Awalnya Korona di
paru-paru dikit, dalam hitungan hari jadi jutaan, dan bikin paru-paru kita
dipenuhi mereka.
Mengenalkan Covid-19 (virus Korona) pada Anak |
Ketika
virusnya menyerang paru-paru, apa yang terjadi? Korona bertarung dengan pasukan
imun. Pasukan imun adalah system pertahanan atau kekebalan tubuh. Imun bisa
berperang melawan virus jahat yang menyebabkan kita sakit, termasuk virus
Korona. Jadi Korona itu gak suka sama imun yang kuat, karena imun bisa mengusir
dia dari paru-paru.
Kalo
imun kuat, kita bisa menang lawan virus Korona. Tapi kalo imun gak kuat, mereka
masuk aliran darah, dan menyebabkan kita demam atau panas. Bahkan bernapas aja
susah. Coba dek, hidungnya adek ditutup sebentar, apa yang terjadi? Kita jadi
kesulitan bernapas khan? Penyakit Covid 19 atau virus Korona ini bisa
menyebabkan kita susah napas.
Korona
juga bisa bikin kita sakit Pheumonie. Luigi waktu masih kecil (2 tahun) pernah
sakit Pheumonie. Dirawat 8 hari di Rumah Sakit Darmo. Gara-gara sakit itu Luigi
jadi batuk gak berhenti, susah napas sampai di uap sama perawat. Adek masih
ingat gak ya? Mama masih nyimpen fotonya adek di uap. Mama gak pengen, adek
sakit lagi.
Nah,
kira-kira gimana menurut adek si Korona ini? Dia baik apa jahat sama tubuh
kita?” Lalu diskusi dua arah bisa berlanjut.
Dengan Membacakan Buku
Setelah
ngobrol, aku pertajam lagi dengan buku. Alhamdulillah aku punya bahan cerita dari buku Cerita si Korona karya Watiek Ideo. Ini adalah buku yang
targetnya mengenalkan apa itu virus Korona kepada anak-anak dengan cara yang
mudah dipahami. Dan yang lebih bikin senang adalah karena ceritanya didukung
oleh ilustrasi yang keren banget dari Luluk
Nailufar. Di dalam buku setebal 12 halaman ini, Korona menceritakan tentang
dirinya sendiri.
Mengenalkan Covid-19 pada anak usia dini |
Disana
juga ada penjelasan bahwa virus ini mudah menyebar alias mudah menularkan ke
orang lain. Kalo kita kena percikan orang yang batuk, bersin bisa kena. Jabat tangan
atau salim sama orang sakit Korona juga bisa kena. Bahkan setelah kita pegang barang
tempat virus itu menempel, terus kita usap mengusap wajah, kena mulut, hidung
dan mata, wah ikutan sakit juga kita.
Dengan Membacakan Koran Kompas
Aku juga
membacakan cerpen Nusantara Bertutur yang biasa ada di Koran Kompas edisi hari
minggu. Pada hari Minggu (5/4), karya Afin Yulia berhasil membuat cerita
tentang Korona dan penularannya dengan cara yang mudah dipahami oleh anak.
Apalagi detail sampai menjelaskan penularan 3 sahabat yang bermain angklung. Jika
scan barcodenya bisa juga mendengarkan ceritanya seperti podcast gitu. Aku tag
link Fb penulisnya aja ya ada DISINI
Nusantara Bertutur, Cara Mengenalkan Virus Korona Pada Anak |
Dengan Melihat Video
Ada
video dari Bunda PAUD DKI Jakarta yang jadi referensi saya untuk mengenalkan
Korona pada anak, meski idealnya diberikan kepada anak yang bersekolah formal. Tapi
prinsipnya masih bisa dipegang kok buat jelasin ke anak kenapa sekolah
diliburkan, kenapa Ayah dan Mama bekerja di rumah, dan kita semua tidak boleh
keluar rumah.
***
Nah dengan 4 cara itu aku bisa mengenalkan Luigi (4 tahun) pada Covid-19
atau virus Korona. Semoga teman-teman Luigi yang lain juga bisa dengan mudah memahami virus yang tak terlihat namun berbahaya ini ya.
Salam sehat
Mama Luigi
Salam sehat
Mama Luigi
corona memang harus dikenalkan pada anak usia dini agar mereka pandai menjaga kebersihan diri
BalasHapusnice info. artikel yang menarik. salam kenal Mom
BalasHapusMemang sulit menerangkan corona ke anak-anak soapnya nggak keliatan. Untung ada buku-buku karya mbak watiek yang bisa membantu menjalskannya ke anak-anak
BalasHapus