Kalender menunjukkan warna merah. Kami masih
di sebuah resort, di Kota Batu. Tumben
16 Juni 2019, Lui bangun pagi sekali. Jam 7 dia sudah membuka mata, dan mandi.
Rupanya Adit sengaja membangunkan Luigi agar bersamaku dan ia bisa bisa futsal
ke sport center resort. Tau gak Lui
dibangunkan Adit dengan cara apa? Setel yutub suara palang kereta api ditutup,
langsung bangun 100% tanpa perlu mengumpulkan nyawa seperti aku. Sangat efektif
!!!
Jam 10.30 kami harus bergegas meninggalkan resort karena kami semua akan berwisata
ke Eco Green Park. Semua barang sudah dimasukkan ke bagasi mobil. Ada temanku
yang membawa dua anak ikut dengan bus. Kutawari bagaimana jika menuju lokasi
wisata, bareng saja denganku satu mobil. Apalagi bawaannya banyak. Pasti repot
pikirku. Temanku mengangguk tanda setuju.
Maka kuambil kunci mobil dari Adit dan membersihkan
sampah berserakan di dalam mobil. Sungguh plastik bekas jajan Lui menumpuk
dibawah car seat. Adit dan Lui sibuk
mengejar kupu-kupu, dan temanku masih menyiapkan diri. Aku hampir yakin semua
baik-baik saja, hingga terdengar suara BRAAAK.
Lui tiba-tiba ada didepan pintu mobil, secepat kilat ambil kunci remote mobil dan
mengunci, lalu pergi. Dan pintu mobil ditutup.
Kunci ada di dalam mobil, sehingga pintu tidak
bisa dibuka. Bagaimanapun ditarik tidak akan bisa. Aku dan Adit kalut. Sampai
berfikiran, jalan satu-satunya hanya memecah kaca karena tak mungkin ada tukang
kunci di sekitar resort itu.
Bertanyalah kami pada seseorang yang kami
panggil Pak Bos, “apa pernah punya pengalaman kunci seperti ini?” ada nada
panik saat kusampaikan. Ternyata gak pernah sodara !!! Aku tercenung. What should I do?
Pak Bos menyarankan meminta bantuan ke
resepsionis resort. Posisi bus
teman-temanku akan berangkat ke lokasi wisata. Kami tidak peduli. Kutitipkan
Lui pada salah seorang teman yang kuanggap adek bernama Febri. Selama Ramadhan,
Luigi akrab dan nyaman banget bermain bersama Febri. Terimakasih Febri menjaga
Lui saat kami ke resepsionis.
Singkat cerita kami cerita kronologis masalah
pada resepsionis. Mbak (yang lupa tak kutanyakan namanya) menanggapi dengan tutur
kata lembut dan santun. Ia segera menelfon seseorang (yang mungkin atasannya)
bahwa ada tamu hotel yang kunci mobilnya ketinggalan dalam posisi mobil
terkunci. Si mbak disuruh tanya teknisi resort, ternyata teknisi resort tidak
bisa. Lalu diarahkan tanya tukang kunci di sekitar situ oleh petugas security. Yes, dikasih nomer tukang
kunci oleh security.
Resepsionis sibuk memencet tombol angka pada
telfon front desk. Dicoba berkali-kali
namun gagal. Nomer telfon tukang kunci tidak aktif. Kami lemas. Terbayang kami
harus memecah kaca dan balik ke Surabaya dalam kondisi kaca bolong disatu sisi.
Resepsionis tak menyerah. Ia menelfon
seseorang lagi. Si mbak disuruh menghubungi seseorang yang sayup-sayup kudengar
bernama Pak Heru. Akhirnya si mbak menyampaikan pada kami, bahwa dilihat dulu
oleh driver resort, mungkin saja bisa
dibenerin.
Kami berdua diminta menunggu di depan villa
tempat mobil diparkir. Lama kami menunggu. Sampai akhirnya bus teman-temanku
berangkat ke tempat wisata. Tinggallah aku, Lui dan Adit duduk di pinggir jalan
resort yang mewah ini. Melas !!!
Bagaimana nasib teman yang aku tawarin bareng
semobil dengan dua anaknya? Dia balik ikut bus bersama yang lain. Maafkan aku
Yugi, hiks.
Mungkin tau hati kami sedang gundah gulana,
saat Lui aku tawarin lihat kereta api di yutub dia tak bergeming. Ia tetap
tidak bereaksi sama sekali. Lui aku tanya,
“kenapa saat Mama bersihin dalem mobil, malah
mainan kunci dan dikunci?”.
Matanya sedikit berkabut ketika mulai bertutur
“nanti ada tikus masuk, jadi harus ditutup rapat”
aku tersenyum kecil.
Entah bagaimana perasaan kami bertiga siang
itu. Tetiba Lui nyeletuk
“Ayah bagaimana jika kita naik kereta api
saja?” tanya Lui bersemangat.
“trus mobilnya gimana? Nanti juga harus jemput
Bapak dan Ibuk di Malang” sahut Ayahnya. Lui terdiam. Kami bertiga membisu.
Wajah kusut. Sekujur tubuh menggigil karena udara resort !!! Aku kehilangan
kata-kata.
Pengalaman Kunci Tertinggal Di Dalam Mobil Kondisi Terkunci |
Hampir satu jam kami menunggu tanpa kepastian,
sambil nyimak saran-saran dari yutub maupun pengalaman orang lain di sebuah
blog. Pikiran pun menerawang jauh. Sampai datanglah seorang laki-laki membawa
motor dan mendekati kami
“apa Bapak yang kuncinya tertinggal di mobil?”
tanyanya.
“Iya bener Pak” sambut Adit antusias.
Beliau merupakan driver resort yang mencoba melihat dan mengamati apakah kondisi
mobil memungkinkan “dibobol”. Sambil bercakap dengan Adit, mereka berkesimpulan
alat yang harus ada antara lain kawat, kain, dan tang kecil. Driver tadi pergi dan mencari alat yang
dibutuhkan. Tidak lama kemudian, ia membawa perlengkapan sesuai hasil diskusi.
Bapak inilah yang namanya disebut resepsionis
dengan panggilan Pak Heru. Cara yang digunakan Pak Heru adalah bagaimana kawat
bisa masuk ke pengait pintu dan menggesernya.
Yang pertama dilakukan adalah membuka sedikit
celah diantara karet pintu mobil dengan menggunakan kain. Proses menarik celah
ini yang lumayan lama. Kulihat tetesan keringat mulai berjatuhan pada dua
lelaki ini, Pak Heru dan Adit. Setelah berhasil membuat celah dengan kain, barulah
diganjal dengan tang kecil, agar celah (yang sangat kecil) ini bisa tetap
terbuka. Kawat yang panjang diarahkan ke pengait pintu mobil. Proses ini lebih
lama lagi, karena harus mengira-ngira arah pengaitnya. Apalagi kaca mobil kami
gelap.
Dipandu Adit, Pak Heru memaju mundurkan kawat.
Hampir satu jam perjuangan ini, namun tak membuahkan hasil. Selama proses itu, Lui mengambil gawai ditanganku. Terdengar suara "Lui tidak bisa pulang. Kunci mobil Lui ketinggalan di dalam. Bagaimana?" anakku bicara pada seseorang. "maaf kami tidak mengerti". Ternyata Lui tanya google. Mungkin karena kalimatnya yang kurang jelas, akhirnya dijawab tidak mengerti. Ia pun melapor padaku "Ma, google kok gak eruh seh?" (Ma, mengapa google tidak mengerti?) Ah Lui, diusiamu yang masih tiga tahun ini, ternyata kamu juga berusaha berfikir solusi membantu kami.
Jarum jam terus melaju. Waktu seakan lama dari biasanya. Akhirnya kawat menyundul pengait kunci pintu mobil, dan tergeser.
Jarum jam terus melaju. Waktu seakan lama dari biasanya. Akhirnya kawat menyundul pengait kunci pintu mobil, dan tergeser.
Tit tit tit. .......
Terdengar bunyi sinyal alarm keras. Akhirnya pintu
bisa dibuka.
sesaat setelah pintu berhasil dibuka |
Sebongkah kebahagiaan menyeruak dihati kami
bertiga. Lui loncat kegirangan. Pak Heru telah berpeluh berusaha dan pintu
terbuka. Dua lembar uang kertas sekonyong-konyong kami berikan pada laki-laki
paruh baya itu. Sebagai tanda terimakasih kami. Kamipun saling bersalaman, dan
mengucapkan Alhamdulillah. Lui pun yang biasanya tidak mau bersamalan dengan
orang baru, kali ini dengan sukarela mengangkat kedua tangannya kearah tangan
Pak Heru dan berkata “tos”.
Akhirnya kami bisa menjemput teman-teman
lainnya di Eco Green Park. Kami bisa berwisata, tanpa memecahkan kaca. Dan tidak
memanggil tukang kunci.
Pak Heru, dimanapun kamu berada. Berapapun yang
kami beri, tidak akan bisa menebus lautan kebaikan Bapak pada kami. Kami tau,
Bapak tulus ikhlas membantu. Kami tau ini bukan termasuk job disk Bapak di resort
ini. Namun, ijinkanlah kami mengucapkan beribu terimakasih pada Bapak. Jika
Bapak sudah berkeluarga, semoga keluarga Bapak selalu dilimpahkan kebaikan dan
keajaiban oleh Allah. Allah saja sebaik-baik pembalas hati lembut Bapak. Menuliskan
cerita ini adalah satu cara kami mengingat nama Bapak dalam episode perjalanan
kami selama di Batu.
Terimakasih atas bantuan resepsionis Jambuluwuk Resort, Batu yang dengan
santun dan sopan mendengarkan curhatan kami. Dan sesegera mungkin mencari
bantuan untuk kami. Terimakasih ya mbak.
Dalam kondisi sulit, ternyata Allah masih
sayang pada keluarga kami. Mobil melaju sempurna ke Eco Green Park, dan kami
berwisata dengan mengucap syukur atas nikmatNya bertubi-tubi. Ini bagian dari
rezeki kami, bisa membawa Luigi ke sebuah resort
dan liburan edukatif. Allah mudahkan semua proses dengan sunatullahNya yang
rapi. Alhamdulillah Ya Rabb.
Hadeuuuhh, ikut deg2an bacanyaaaa
BalasHapusLuigi anak pintar sholeh taqwa, selalu sehat selamat bahagiaa yaaa
--bukanbocahbiasa(dot)com--