Tahun ini saya pernah merasa “kosong” dalam ngeblog.
Tulisan yang ada hanya berisi curhatan dan beberapa job review. Namun tak
lagi merasa bernyawa dalam merangkai deretan kata. Ramadan tahun lalu, saya
getol mengikuti One Day One Post. Saya begitu semangat menulis hampir setiap
hari. Berbeda dengan tahun ini, yang bahkan cuma beberapa biji tulisan pada
bulan April, hiks. Mau dibawa kemana sih ngeblog-ku ini?
Seketika melihat Instagram @komunitasISB ada workshop seputar ngeblog,
saya bertanya dalam diri apa ini jawaban dari Allah atas segala kegundahan.
Apalagi yang menarik, semua tim ISB turun gunung ke empat-empatnya. Kapan lagi
bisa belajar dari para master bloger yang sudah tak diragukan lagi kiprahnya.
Acaranya jauh, menempuh kurang lebih 6 jam
perjalanan pulang pergi dari Surabaya. Namun bismillah saya niat belajar,
segera saya isi form pendaftaran. Pada (18/4) saya mendapat email bahwa saya
terpilih menjadi salah satu peserta. Ijin suami sudah ditangan, Luigi pun bisa
dirumah Ibuk, semesta mendukung. Bayangan akan banyak mendapat suntikan
semangat dan ilmu ngeblog sudah menari-nari dikepala.
Acara ini mengusung tema Create Opportunities From
Blogging dari Indonesian Social
Blogprenuer yang bekerja sama dengan Indosat
Ooredoo sebagai penyelengara. Dilangsungkan pada 5 Mei 2019 di Gedung
Indosat Ooredoo Malang. Seneng rasanya datang ke Gallery Indosat Ooredoo karena
saya termasuk pengguna setia kartu IM3 sejak SMA (dan pernah mendapat job buzzer
Indosat Ooredoo *haha oott). Para pembicara yang dihadirkan memberi materi
adalah teh Ani Berta, kak Dama Vara, kak Riri Restiani, dan kak Liswanti
Pertiwi. Semua pengisi acara sangat kompeten dibidangnya masing-masing.
Teh Ani mengatakan bahwa tidak akan
mengajarkan teknis menulis blog, namun memotivasi peserta bagaimana memelihara
konsistensi, bagaimana memelihara performance yang baik agar tetep disukai
klien *sampai selamanya. Dan bagaimana mengarahkan hobby ngeblog menjadi pekerjaan
yang bisa diandalkan pada era digital saat ini. Jadi peluang-peluang yang bisa
didapat dari ngeblog akan menjadi fokus materi hari ini. Karena perkembangan
dunia digital hari ini akan berbanding lurus dengan peluang yang ada. Dan tema
materi yang disampaikan setiap pembicara saling melengkapi agar para narablog dapat
meraih celah setiap peluang.
Namun sebelumnya, kita kenalan dulu yuk dengan
komunitas Indonesian Social Blogpreneur
(ISB).
MENGENAL INDONESIAN SOCIAL BLOGPRENEUR (ISB)
Di dunia persilatan bloger, cukup banyak
komunitas. Setiap komunitas mempunyai idealismenya masing-masing. Lantas apa
bedanya komunitas ISB dengan yang sudah ada? Jadi, keunikan ISB adalah menggali
sisi enterpreneurship setiap narablog. Mungkin si empu bloger memiliki
kelebihan atau sisi lain misalnya sosial media manager, content writer,
fotografi dan lainnya. Jadi blog tidak sekedar ‘menghasilkan’ dari job review dan content placement saja. Namun bisa digali berbagai celah.
ISB juga lebih fokus ke edukasi. Jadi, jika
rekan bloger ada empowerment untuk
mendalami ilmu blogging dan sosial media follow aja @komunitasISB. Program ISB diantaranya one day one post, ISB
ngopi, selasa sharing dan banyak lagi.
salah satu program #ISBNgopi, foto diambil dari Facebook komunitas ISB |
BELAJAR DARI PENGALAMAN BLOGPRENEUR, RIRI RESTIANI
Materi pertama dibawakan oleh Kak Riri
Restiani. Selain blogger, Kak Riri juga enterprenuer, meraup project puluhan
juta untuk membuat boneka wisuda di almamater kampusnya. Memiliki toko online
pernak-pernak. Kak Riri selain cantik, juga seorang yang kreatif dan mandiri.
Dari hasil semua projectnya, ia dapat membeli motor, membiayai kuliah S1nya, beli
kamera dan banyak lagi. Wah luar biasa khan? Yuk kita intip rahasia Kak Riri
Menurut Kak Riri, hari ini ngeblog itu sangat
menguntungkan. Salah satunya adalah dapat membuka dan mengembangkan
bisnis/usaha. Caranya dengan membuka usaha yang sesuai passion. Kak Riri hobby
membuat kreasi dari kain flanel, yang dibikin pernak pernik lucu, juga souvenir
wisuda yang beda dari yang lain.
produk Kak Riri di Instagram @princessrhieshop, jangan lupa kepoin ya :D |
Pesan Kak Riri, untuk mempromosikan usaha
manfaatkan blog dan berbagai sosial media, pisahkan akun social media pribadi dengan
usaha. Jangan mencampurnya. Akan terlihat aneh jika setelah melihat foto produk
di Instagram lalu muncul foto muka penjual bersama keluarga. Namun promosi
usaha ke blog, dan berbagai sosial media juga harus ada strateginya. Berikut
ini caranya :
cara memanfaatkan media sosial (terutama blog) untuk berwirausaha ala Riri |
Oia karena Kak Riri menyadari bahwa manusia
adalah makhluk yang visual, maka untuk toko online ia membuat feed dengan warna
ceria dan meriah. Dan segala kerja cerdas, konsistensi, ulet dan ketekunan, Kak
Riri menuai banyak hal dari wirausaha dan ngeblognya. Termasuk membeli rumah untuk
orangtua. Salut untuk Kak Riri atas pencapaian diusia mudanya. Saat masa kuliah
dulu saya masih minta duit sama Bapak, dan belum kepikiran buat “creat
something” paling gak buat nambahin uang saku. Hiks.
Jadi, anak muda “jaman now” harus mengikuti
jejak Kak Ri !!!
DESIGN BLOG DAN SOSMED YANG MENARIK ALA DAMA VARA
Kak Dama Vara disebut Teh Ani sebagai “si kecil
cabe rawit”. Kuliah di dua universitas, bekerja dan mendalami project design
sampai ke Texas, USA. Kak Dama Vara berbagi tips desain untuk blog dan sosial
media dengan aplikasi yang user friendly.
Kenapa hal ini penting dibahas? Karena dengan waktu yang singkat, sebisa mungkin pembaca sudah memahami apa sih inti tulisan kita. Apalagi sekarang ini zaman Instastories, orang hanya membaca 15 detik dan cepat menangkap maksud tulisan. Sehingga desain judul tulisan blog ada triknya, dan ketika di share pada sosial media jadi lebih menarik.
Kenapa hal ini penting dibahas? Karena dengan waktu yang singkat, sebisa mungkin pembaca sudah memahami apa sih inti tulisan kita. Apalagi sekarang ini zaman Instastories, orang hanya membaca 15 detik dan cepat menangkap maksud tulisan. Sehingga desain judul tulisan blog ada triknya, dan ketika di share pada sosial media jadi lebih menarik.
Pernah gak sih kita malas baca blog orang
karena font judulnya yang keriting bak Indomie goreng. Selain foto, font
tulisan juga penting diperhatikan. Intinya sih sebanding antara font decoratif
dan non decoratif, agar mudah cepat dibaca dan dipahami pembaca. Karena judul
adalah koentji !!! pembaca akan
mengklik, atau malah meninggalkan.
Ada tiga aplikasi yang dikenalkan Kak Dama,
yakni Canva, UNUM dan pinterest. Semua memiliki fungsi masing-masing. Dan
sejujurnya saya pertama kali mencoba aplikasi Canva, dan ternyata lengkap juga
ya. Tampilan tulisan juga menjadi cakep. Aplikasi ini tak berbayar pula (kemana
aja loe Sept, haha).
menu Canva untuk mengedit font, dan filter |
Untuk membuat desain gambar blog, kita bisa
menggunakan menu kiriman twitter pada aplikasi Canva. Karena ukurannya pas dengan
web. Resolusinya juga tidak akan pecah. Dalam menu canva banyak pilihan font
dan bisa diatur ukuran beserta jarak antar font dengan menggunakan menu Spasi huruf dan Tinggi spasi. Jika
memasukkan gambar kita bisa mengatur tingkat kecerahan dengan menu Filter.
belajar menggunakan Canva pertama kali diajarin Kak Dama, gimana cakep gak?wkwk |
Kak Vara gak banyak kasih teori, namun
membimbing kita semua untuk praktik. Dan Kak Dama bisa tetep ramah loh ngajarin
hal mendasar Canva pada saya hehe.
Aplikasi UNUM membuat tampilan feed Instagram
makin rapi. Dan bisa diatur juga penempatannya, tukar posisi ke kiri atau ke
kanan. Bahkan bisa nyimpen caption juga. Jika sudah siap tampilannya, baru deh
di posting. Kelemahan aplikasi UNUM hanya tidak bisa setting tanggal. Tapi
selebihnya sudah sangat membantu mempercantik feed Instagram. Aplikasi terakhir
adalah Pinterest yang digunakan sebagai referensi designnya.
penerapan aplikasi UNUM, makin cantik khan? Foto dari Instagram @Zifaco |
MENJADI FREELANCER PADA ERA DIGITAL ALA ANI BERTA
Setelah istirahat, materi dilanjutkan oleh narablog keren nasional
yang juga merupakan content writer berprestasi. Dialah Teh Ani Berta founder
Indonesian Social Blogpreneur (ISB). Selain founder komunitas, Ani Berta
merupakan profesional blogger, hingga pembicara di dalam dan luar negeri.
Salah satu pencapaian yang membanggakannya adalah menjadi delegasi dari Indonesia di Asean Work-life Balance Conference, sebuah event international di Malaysia. Prestasi lainnya, ah jangan ditanya lagi. Mungkin sampai besok sahur tak akan cukup menuliskan kejuaraan kompetisi menulisnya yang sangat banyak. Saya beri gambaran umum kesibukannya di tahun 2018 dulu ya.
Salah satu pencapaian yang membanggakannya adalah menjadi delegasi dari Indonesia di Asean Work-life Balance Conference, sebuah event international di Malaysia. Prestasi lainnya, ah jangan ditanya lagi. Mungkin sampai besok sahur tak akan cukup menuliskan kejuaraan kompetisi menulisnya yang sangat banyak. Saya beri gambaran umum kesibukannya di tahun 2018 dulu ya.
diambil dari Facebook Ani Berta 29/12/2018 |
Teh Ani sebenarnya seorang Akuntan, namun
banting setir menjadi bloger penuh waktu. Hari ini pekerjaan full
time blogger biasa juga disebut freelancer. Nah kita samakan dulu
asumsi freelancer ya. Freelancer adalah seseorang yang melakukan pekerjaan
tidak terikat penuh waktu dalam satu perusahaan atau bekerja paruh waktu untuk
beberapa pekerjaan dengan waktu yang bisa diatur sendiri.
Nah, kali ini Teh Ani berbagi
mengenai tips menjadi freelancer pada era digital.
Ani Berta, founder Indonesian Sosial Blogpreneur (ISB) |
Salah satu kesalahan freelancer hari ini
menurut Teh Ani adalah kita mengandalkan job datang sendiri. Padahal untuk bertahan di dunia freelancer kita harus
aktif. Ada banyak peluang rezeki yang diperoleh dari ngeblog.
Untuk memutuskan menjadi freelancer tidak bisa
sekejap. Tiba-tiba “ujug-ujug” resign dari tempat kerja dan melawan
ketidakpastian di dunia freelancer. Jangan dong. Kita harus memiliki persiapan matang. Maka mempersiapkan tabungan yang mencukupi adalah
tips pertama yang dibagikan Teh Ani. Hal ini sebagai bekal memulai karir
freelancer.
Menurut Ibu satu putri ini, kita bisa temukan
potensi diri dengan mencari personal
branding. Branding itu tidak dibuat-buat. Misalnya saya gak suka make up
dan pamer alatnya layaknya beauty vlogger, ya tidak perlu memaksakan diri.
Branding itu lebih kepada apa yang menjadi passion kita. Selain itu tidak
menjadi orang lain agar jiwa tidak kosong (hampa tanpa kebermaknaan). Dan personal
branding adalah apa yang membedakan kita dengan yang lain. Bloger banyak, namun
apa yang unik dengan kita.
Persiapan lainnya adalah mengasah kemampuan dengan belajar, bisa mengikuti workshop yang
sesuai passion. Buat juga portofolio
dan cantumkan di sosial media termasuk Linkedin. Untuk mengumpulkan kepingan
portofolio tidak harus menanti yang job besar karena semua yang besar dimulai
dari yang kecil-kecil. Tidak ada salahnya menulis untuk website panti asuhan
dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Dan Teh Ani juga memulai dari menulis
yang tidak dibayar.
Namun karena percaya bahwa apa yang ditanam
akan dituai hasilnya kelak, Allah akhirnya membalas dengan hal yang tak pernah
disangka. Berupa tawaran menulis yang sehari dibayar 1,5 juta. MashaAllah.
Menulis untuk tugas sosial dapat diambil hikmahnya yakni sebagai lahan mengasah skill, manfaatnya akan terus ada, dan tentu saja sebagai amal jariyah kita kelak. Jadi, awalilah dengan menjadi volunteer dan tidak perlu terlalu silau dengan fee besar, yang lebih penting adalah jam terbang. Teh Ani juga pernah menjadi volunteer dengan mengisi website Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (KPPAI).
Menulis untuk tugas sosial dapat diambil hikmahnya yakni sebagai lahan mengasah skill, manfaatnya akan terus ada, dan tentu saja sebagai amal jariyah kita kelak. Jadi, awalilah dengan menjadi volunteer dan tidak perlu terlalu silau dengan fee besar, yang lebih penting adalah jam terbang. Teh Ani juga pernah menjadi volunteer dengan mengisi website Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (KPPAI).
Hal penting lainnya untuk mempersiapkan
menjadi diri menjadi freelancer adalah membangun
networking. Jika misalnya kita duduk di Bandara ada majalah dan seseorang
duduk, kita pilih yang mana? Ambil majalah atau mengajak ngobrol orang yang
duduk dekat kita? Hmm sejujurnya saya pasti akan mengambil majalah atau
mengambil gawai dari saku. Padahal menurut Teh Ani, kita bisa membaca majalah
kapan saja, dan menunda membuka gawai.
Namun bertemu dengan orang baru kadang juga
memberi peluang pekerjaan datang. Termasuk ketika antri di Bank saja dapat
bertemu teman baru loh. Teh Ani bahkan beberapa kali menerima job karena
kenalan yang ditempat-tempat seperti Bank. Karena networking, ada saja peluang
rezeki muncul. Kita juga bisa memberikan kartu nama pada orang yang baru kita
kenal agar jika suatu saat dia membutuhkan kita, bisa dengan mudah mencari
kontak.
Dunia freelancer memang penuh ketidakpastian,
sehingga kita harus action. Jangan pasif
dengan menunggu job datang dengan sendirinya. Atau bahkan mengandalkan job yang
di dapat dari komunitas. Yuk mulai sekarang mengirim email pada brand
atau agency,
dan tidak perlu malu karena toh kita tidak perlu “setor” muka. Pihak
brand/agency dan para narablog ibarat simbiosis mutualisme yang akan saling
membutuhkan dan saling memberi manfaat antara satu dengan lainnya.
Lalu, kerjakan project yang kecil terlebih
dahulu. Sebagai full time blogger, ibu seorang putri, pembicara, penggiat media
sosial, dan berbagai pekerjaan lainnya, Teh Ani menerapkan jam kerja 8 jam sehari dan membuat rencana kerja. Hal
ini agar semua pekerjaan dapat tertangani dengan baik.
salah satu peserta bertanya pada materi Teh Ani Berta |
Selanjutnya kita pengen jadi freelancer yang bagaimana nih, freelancer biasa-biasa saja atau punya progress dari waktu ke waktu. Nah teh Ani juga membagikan prinsip yang harus dipegang teguh oleh para freelancer writer seperti kita. Prinsip
freelancer ala Teh Ani adalah jeli melihat peluang. Dan
kerja dua kali lebih keras dari yang bekerja di kantor. Karena menurutnya kita
harus punya dana cadangan. Lalu pandai beradaptasi karena freelancer akan
mendapatkan project dari berbagai klien yang beraneka rupa. Baik dari attitude,
sikap, perlakuannya. Kadang tidak selalu berkenan di hati kita maka kita harus
beradaptasi. Perkuat fisik dan mental
dengan tidak mudah baperan (terbawa perasaan).
Dan tentunya proaktif dengan cepet tanggap, misalnya
segera membalas email. Kadang kita sengaja tidak membalas email padahal dengan membalas
email kita akan selalu diingat oleh brand karena di cap sebagai orang yang
punya attitude. Tidak perlu membalas satu
paragraf, cukup terimakasih saja pengirim email sudah berkenan. Jangan merasa
yang kita yang dibutuhkan, sehingga tidak membalas email.
Dari materi Teh Ani ada beberapa pertanyaan.
Seperti kegalauan seorang peserta yang ingin mengejar follower ber K agar job
lekas datang, namun juga ingin mengoptimalkan vlognya sehingga membuat tidak
fokus pada blognya.
Menurut Teh Ani, saat ini blog yang lebih
dipandang atau lebih terlihat “martabat”nya. Bukan bermaksud apa-apa namun
seorang blogger, jika di googling namanya ada, nama blognya bisa diketahui, identitasnya
jelas dan tulisannya bisa dibaca. Apalagi yang dicari orang khan kata kunci
berupa tulisan. Maka, blog tetap harus difokusi, sambil menggarap Instagram dan
konten youtube.
Pertanyaan
lainnya adalah : Di zaman serba visual seperti konten youtube, apakah blog yang
notabene berupa tulisan masih bisa diharapankan di masa depan?
Pada tahun 2007 blog sempat digosipkan akan
menjadi senja kala (waktu senja) dan hilang dari peredaran. Hal ini sejak
kemunculan sosmed, twitter, Facebook dan seiring tenggelamnya Friendster.
Tetapi sekarang blog eksistensinya malah tinggi. Generasi Z memang suka visual,
namun jika dituntut dari segi pelajaran sekolah dan pekerjaan, mereka harus
belajar tentang literasi. Bahkan hari ini untuk naik jabatan, untuk dapat
beasiswa S2, harus punya kemampuan menulis essai, dan essai itu khan menulis,
bukan video youtube atau yang followernya ber K.
Yuk simak caption dibawah ini dari ISB :)
Yuk simak caption dibawah ini dari ISB :)
Foto diambil dari Instagram @komunitasISB |
Nah jika portofolio
itu penting dan tidak harus dimulai dari fee besar, bagaimana dengan tawaran
job yang dirasa bagi bloger lain cukup rendah?
Teh Ani menjawab dengan sangat bijak bahwa
kita tidak bisa menyalahkan rekan bloger yang menerima fee “rendah”. Namun yang
harus diperhatikan setiap bloger adalah meningkatkan performance. Jika perform
kita baik, kitapun tidak akan ditawari dengan fee yang kecil. Jika kita
tertarik dengan produknya, terima aja toh tidak akan ngaruh ke bloger lainnya.
Awalnya memang terasa kecil, namun ketika database sudah terekam oleh brand dan
agency, suatu saat kita akan dihubungi lagi. Akan ada potensi ditawari lagi
dengan fee yang lebih besar. Jadi balik lagi mindset yang harusnya dibangun
adalah meninggikan performance. Kalaupun job tersebut tak menarik buat kita,
tolak dengan baik dan tidak perlu “ngedumel” (menggerutu).
Bagaimana
agar menang lomba? Karena tau sendiri khan, bahwa hadiah lomba
blog bisa menambah pundi tabungan kita. Jawaban Teh Ani yang harus diperhatikan
adalah membaca dengan detail syarat dan ketentuan sesuai briefing. Misalnya,
jika maksimal 700 kata ya udah kita tidak perlu menambahi dengan harapan agar
dapat poin plus. Bisa jadi persyaratan tersebut karena keterbatasan waktu panitia
tidak sempat membaca yang lebih dari 700 kata. Jika ada persyaratan harus
mencantumkan back link ya cantumkan, termasuk syarat foto yang cerah.
Dan satu lagi deadline jangan sampe terlewat. Teh Ani mengusahakan share diawal. Bodo
amat orang mau nyontek punya kita karena bagi Teh Ani jika kita
memiliki kekuatan pada tulisan, hal tersebut tidak akan bisa sama. Dan dalam
mengikuti lomba kita jangan mudah menyerah. Sekali tak menang, dua kali ikut
lomba, jangan putus asa. Teh Ani bercerita bahwa dulu juga sering kalah tapi
tetep fight. Namun sekali menang, kesananya pasti menang terus.
Untuk kedalaman tulisan, Teh Ani biasanya
mengambil sumber dari wawancara narasumber. Caranya adalah setelah selesai
acara, narasumber dimintai nomer WhatApp-nya untuk wawancara lebih dalam.
Hasil wawancara itu tentunya tidak dimiliki oleh rekan bloger lainnya. Karena jika
disebuah event misalnya, teman yang lain hanya menyimak dari paparan materi dan
bukankah itu semua akan seragam. Sedangkan Teh Ani memiliki poin plus, dari
hasil wawancara sendiri. Selain wawancara juga menambahkan dari sumber yang
jelas seperti buku dan internet.
Pesan penting lainnya dalam mengikuti lomba adalah
percaya diri. Teringat kisah Teh Ani yang mengikuti lomba dengan produk ala beauty
blogger dan itu bukan “Teh Ani banget”. Namun karena mengikuti
rulesnya, memaksimalkan kontennya, dan tidak mengandalkan satu narasumber. Maka
teh Ani percaya diri bisa berkompetisi dengan mereka. Alhamdulillah menang dan
bisa ke Bali bersama 9 beauty blogger lainnya.
Status yang diambil dari Facebook Ani Berta 9/10/2018 |
Semua yang menang masih muda, usianya dibawah
Teh Ani, dan beliau menjadi satu-satunya yang berhijab. Sebuah kebanggaan
memenangi kompetisi blog di luar kebiasaan. Ani Berta menembus batas!!! Jadi
untuk semua kompetisi kembalinya adalah sama, yakni perhatikan konten dan
percaya diri.
Ani Berta satu-satunya yang berhijab :D, foto diambil dari Facebook Ani Berta 9/10/2018 |
Jawaban Teh Ani memang sengaja saya tuliskan
disini, karena hal ini juga bagian yang penting untuk menyelami peluang dan keuntungan
menjadi narablog pada era digital. Saya sungguh kagum atas semua balasan Teh
Ani atas pertanyaan peserta. Logis, bijaksana namun mengena di hati.
Jika sudah tau rahasia menjadi freelancer pada
era digital saat ini, semoga jobnya makin rame. Semakin ramenya job, jangan
lupa nih untuk mengelola hasil ngeblognya. Nah materi yang terakhir disampaikan
oleh Kak Liswanti Pertiwi, atau yang terkenal dengan panggilan ce Lis. Selain
bloger, Kak Lis mempunyai Wedding Organizer, juga frelancer
mengelola keuangan perusahaan, dan sosial media spesialist. Kak Lis
fokus sharing bagaimana mengatur keuangan seorang bloger?
MENGATUR KEUANGAN BLOGGER ALA LISWANTI
Kak Lis memulai dengan pertanyaan penghasilan
dari ngeblog selama ini buat apa saja?
Hmm
tik tok
tik tok
Pertanyaan singkat namun sangat ‘menohok’ buat
saya haha. Karena saya tidak pernah mencatat apalagi mengelolanya huhu.
Menurut Kak Lis ada banyak jalan untuk
menghasilkan uang dari mengeblog. Diantaranya dengan menulis sponsored
post, content placement, google adsense, event, campaign, jasa backlink,
jasa SEO (Search Engine Optimization) dan lainnya. Wah banyak banget ya
ternyata.
Namun penghasilan mengeblog itu tak menentu. Rate
cardnya beda-beda. Jadi, setiap bloger duitnya juga berbeda satu dengan lainnya.
Rate card adalah menghitung nilai atau harga tulisan dalam blog. Hal ini
biasanya ditanyakan oleh brand atau agency saat mengajak
kerjasama dengan blog kita.
Ada 5 cara
ala Kak Lis untuk mengatur keuangan bloger
1.
Buat catatan pekerjaan dan penghasilan yang di
dapatkan. Karena bloger tidak langsung dibayar, pasti harus dicatat dulu.
2.
Buat catatan pemasukan dan pengeluaran
3.
Hitung penghasilan perbulan, termasuk yang
masih pending
4.
Buat pos keuangan
5.
Punya investasi dan tabungan
Contoh catatan pekerjaan adalah sebagai
berikut
Nama Event
– Brand – Tugas – Deadline – Fee – No. Invoice – Status (bayar/pending)
Jika kesulitan menggunakan cara diatas, maka
kita dapat download aplikasi “catatan keuangan” di playstore. Kak Lis mencatat
pemasukan dan pengeluaran sebagai bloger juga disitu.
Kak Lis menyarankan untuk memisahkan tabungan
pribadi dengan tabungan hasil ngeblog. Bahkan Kak Lis memiliki 3 tabungan
berbeda, untuk tabungan pribadi, untuk hasil ngeblog dan buat keluarga. Hal ini
agar kita bisa mengelola penghasilan ngeblog dengan baik sehingga tercapai tujuan keuangan.
Bagaimana dengan blogger? Jika sudah tau
sebulan mendapat berapa, dihitung, nanti dipisah, buat zakat berapa, dana
darurat berapa dan lain-lain. Kak Lis mencontohkan pos keuangan bloger ala
dirinya, yakni :
Alokasi
zakat sebesar 5%, dana darurat 10%, asuransi dan investasi 40%, tabungan 40%
dan gaya hidup 5%. Karena pos keuangan yang seperti ini Kak Lis
bisa investasi tanah, karena ngeblog. Luar biasa bukan?
Ternyata hasil ngeblog jika diatur dengan
penuh perencanaan, akan “nyangkut” juga baik berupa tabungan maupun investasi
jangka panjang lainnya.
Kak Lis berjilbab hitam. Foto oleh : Liswanti Pertiwi |
KESAN
Tak terasa usai sudah materi hari ini. Senang
sekali rasanya duduk 5 jam di kursi ruang meeting Gallery Indosat Ooreedoo Malang sambil menyimak setiap pemaparan
pembicara. Ruangannya bersih, dingin, ada colokan charger, dan toiletnya
bersih. Ruang shalatnya juga luas, dan ada mukena yang dapat dipinjam. Kami juga diberi fasilitas wifi, untuk memudahkan live twit :)
Fokus ke tulisan "Internetan Makin Kuat di Malang Raya" Go Indosat Ooredoo!!! Foto oleh : Anggraeni Septi |
Yang lebih mengesankan lagi karena tak hanya mendapat
ilmu yang berkualitas, namun saya bisa bertemu (kopi darat) dengan rekan bloger
yang lain. Yang selama ini hanya bersua melalui media sosial. Yang awalnya
tidak kenal, menjadi kenal. Bukankah seperti yang Teh Ani bilang bahwa hal ini
bisa menambah networking yang mungkin kelak akan dipertemukan kembali.
Dan sharing ilmu dan pertemanan di forum
ternyata terus berlanjut karena pascaacara kami dimasukkan dalam satu grup
WhatApp ISB. Yeeeyyy
MashaAllah tangan saya pegel ngetik, ternyata banyak
juga haha. Gimana, sudah terdengar adzan maghrib belum gara-gara baca tulisan
saya? Mari berbuka :p Yang pasti saya sungguh tersulut dengan materi hari ini. Semua
pembicara luar biasa totalitas dalam penyampaian. Saya tak merasa pegal dan
mengantuk sama sekali. Dan materi siang itu membawa semangat, sehingga tau
kemana blog ini akan melangkah. Tak lagi merasa “kosong” karena sudah memahami jalan
meraih berbagai peluang rezeki yang ada dari mengeblog. Allah memang mengatur
setiap setiap rezeki hambaNya namun bukankah tugas manusia tetap berikhtiar.
Terlepas dari semua kesempatan itu, mengeblog
adalah menulis. Esensi menulis adalah untuk berbagi, semoga ‘nyawa’ berbagi itu
tak akan pernah terlepas dari setiap deratan kata dan kalimat dalam setiap
ketikan keyboard. Agar kelak goresan ini menjadi amal yang menjadi penolong
saat kita sudah berada di dalam tanah. Amin.
Terimakasih
Indosat Ooredoo Malang, Teh Ani Berta, Kak Ri, Kak Dama dan Kak Lis. Keep
sharing and keep inspiring !!!
dari kiri kanan : mba Naniek (bloger Sidoarjo), Kak Lis, Teh Ani Berta, aku, dan Kak Riri. Foto oleh : Zahra Firda |
seluruh peserta workshop dan pembicara. Foto oleh : Liswanti Pertiwi |
Baca juga : (kisah saya ketinggalan kereta menuju Malang ya)
Alhamdulillah ya bisa ikut acara ISB. Senang saya bisa ikut menyerap semua ilmunya yang Mbak reportase kan di blog ini.
BalasHapusSelamat datang di keluarga besar ISB ����
Ya ampuun aku bener-bener baca detail lho, ilmunya daging banget. Apalagi kalau bisa hadir langsung nih, seru banget.
BalasHapusAcaranya ini di Malang ya kemarin mbak? Wah ini kota kelahiran saya... Tapi sekarang saya sudah domisili di Gresik. Lihat dari ceritanya, kayaknya seru banget, banyak ilmu yang bisa didapatkan.
BalasHapusAsyiiik banget bacatulisan kamu, sist
BalasHapusGurih gurih renyaaahh
Ilmunya bergizi buanget
https://bukanbocahbiasa(dot)com/
Seru yaa acaranya dimalang ini.. Btw aku asli malanh tp tinggal di jabo skrng.. Hehehe.... Kalau aku belom nulis2 pengeluaran dan pemasukan nge blog.... Hehehe
BalasHapusAku lagi mengembangkan blog aku nih kak biar lebih profesional. Selain itu juga konsen ke medsos untuk membangun branding.
BalasHapusisi tulisan mu daging banget mba, terimakasih ya.
BalasHapusmembuat semangat blogger baru seperti aku
Nulis di blog menjadi suatu kebanggaan tersendiri apakah bermula dari sebuah hobi atau memang ingin mendapatkan penghasilan, yang penting tetaplah menjadi diri sendiri alias memiliki khas sendiri
BalasHapusIni liputan lengkaaaap bener ya, berasa di sana saya ikut menyerap ilmu Teh Ani Berta dan tim.
BalasHapusWah memang acung jempol buat para narasumber yang ada, daging ilmunya dan keren pencapaiannya.
Terima kasih sudah membagikannya Mbak Septi:)
Bener bngt bnyk manfaatnya ikut work shop ISB aku juga dh pernah ikutan mba,, for ilmu bnyk,, seneng y bisa kopdaran sambil bljar dr ahlinya
BalasHapusSeru banget deh acaranya. Nambah ilmu baru dan wawasan. Pastinya bikin kita termotivasi untuk terus ngeblog dan perbaiki konten. Duh, Bandung juga dong ada acara kayak gini. Kepengen deh dapet suntikan semangat kayak gini juga :D
BalasHapusDulu waktu mau resign dari kantor aku mikirin dulu mau ngapain habis itu kira-kira. Karena emang sufah memiliki blog yang awalnya buat curhat doang, jadilah sekarang full time blogget deh.
BalasHapusMasyaAllah ini nulisnya dari hati banget mbak. Berasa curhat... Emang konsisten itu sulit banget dan emang harus dipaksa sih kalau aku pribadi...hehehe. Alhamdulillah sekarang bisa ikutan one day one post buat memacu diri...
BalasHapusAsyik banget..ilmu nya lengkap banget ya mba. Semuanya saling sharing ilmu dan pengalaman masing-masing. Semangat dong ya pastinya jadi pengusaha muda dan jado blogger profesional
BalasHapus