Siang itu (15/12) para mom blogger dan mom influencer
Surabaya bertemu dicara bertajuk Sudahkah Tumbuh Kembang si Kecil Sesuai
Usianya?. Acara ini diselenggarakan Wyeth Nutrition dan Clozette Indonesia.
Untuk membedah tema yang kekinian itu dihadirkan Dr. dr Ahmad Suryawan, Sp.A
(K) konsultan tumbuh kembang pediatri sosial, yang merupakan ketua Ikatan
Dokter Anak Tumbuh Kembang Indonesia. Selain itu ada Mom Margenie yang merupakan
Miss Grand Indonesia 2014 akan sharing bagaimana Mom MG memperhatikan tumbuh kembang
kedua anaknya.
mom blogger dan mom influencer Surabaya |
Mom blogger Surabaya bersama bintang tamu, MomMarganie |
Acara dibuka dengan MC yang sangat semangat. Tidak
berselang lama, dr Wawan (sapaan akrab dr Ahmad Suryawan) berdiri dipanggung
memberi penjelasannya dengan dibantu layar proyektor untuk pemaparan materi. Dr
wawan menjelaskan sebuah gambar yang merupakan tahapan perkembangan anak mulai
dalam kandungan sampai anak dewasa.
0-1
tahun disebut bayi
1-3 tahun disebut anak kecil
3-6 tahun disebut prasekolah
6-12 tahun disebuh sekolah
12-18 tahun disebut remaja
Tahapan-tahapan ini bener-bener sesuai keilmuan, dan
penyebutan nama-nama diatas sesuai dengan scinetifik. Dr Wawan menekankan jika
kita sebut anak pada masa pra sekolah, maka jangan sifatnya ditarik kemasa depan.
Misalkan ada anak umur 6 bulan atau bayi, jangan mengambil sifatnya anak sekolah.
Nanti anak yang 6 bulan itu “yang rajin belajar”, “nanti guru marah loh jika
kamu ndak belajar”. Atau sebaliknya anak usia remaja 13 tahun misalnya, kita
masukkan satu karakteristik anak bayi “ayo merangkak”. Hal diatas dimaknai “perlakukan anak anda seperti usianya.”
Tahapan perkembangan anak berjalannya sistematis.
Arti sistematis disini adalah bisa diramalkan. Dr wawan mencontohkan “Saya
meramal pasien saya yang belum bisa berdiri, saya ramalkan kalo tetep belum
bisa berdiri pasti dia tidak bisa berlari. Itulah yang namanya sistematis.
Bagaimana anak berlari tanpa berdiri” ungkap beliau. Selain sistematis, proses
tumbuh kembang anak juga bertahap seiring dengan usianya.
Usia 0-1 tahun
Anak dibawah 1 tahun sedang belajar mendengar,
melihat, meraba. Sehingfa fokus orangtua pada usia ini adalah “Apa anak bisa
melihat, apa anak bisa mendengar, apa anak bisa meraba dengan baik?”. Maka otak
anak dibawah 1 tahun tipikalnya normalnya “I what I given”, saya adalah saya
diberikan kepada saya. Jika anak diberikan senyum oleh mama, maka dia akan
senyum pada Mama. Jika anak diberi gerakan dadah oleh mama, maka anak akan
mengangkat satu tangannya untuk mengikuti gerakan dadah. Karena apa, dia
mempunyai suatu kemampuan diotaknya bagiab primary visual corteks untuk belajar
melihat, mendengar, dan meraba. Sehingga apapun yang dilakukan oleh orang
dekatnya itu direspon persis seperti yang dilakukan.
Usia 1-3 tahun
Begitu anak diatas satu tahun, struktur otak sudah
beralih ke agak tengah ini bagian motorik semua. Mulailah anak bereksplorasi.
Sehingga anak normal diatas 1 tahun sampai 3 itu struktur otak sifatnya “I what
I will”, aku adalah apa yang aku inginkan. Mamaku ingin a aku ingin b, mamaku
ingin b aku ingin kembali ke a. Sama mama dilarang malah dilakukan.
Diatas satu tahun, penglihatan, pendengaran,
perabaan, itu menyatu menjadi empat kemampuan, motorik kasar, motorik halus,
bicara bahasa, dan personal sosial. Yang merupakan 4 perkembangan dasar yang
harus ada dianak dibawah enam tahun.
Empat perkembangan dasar anak
dibawah 6 tahun
Motorik kasar
Kemampuan untuk mengembangkan aktivitas yang
menggunakan kekuatan otot-otot besar penyangga tubuhnya. Misalnya : tengkurap,
duduk, berdiri, berjalan, berlari, melompat, naik turun tangga, dan sebagainya.
Motorik halus
Kemampuan anak untuk mengembangkan keterampilan
koordinasi otot-otot kecil dan melibatkakan fungsi indera. Misalnya meraih
mainan didepannya (koordinasi jari namun dibantu penglihatan), memegang pensil,
menulis, dan sebagainya.
Bicara bahasa
ada dua aspek
Keterpaduan antara kemampuan anak untuk memahami berbagai informasi yang
didapatkan dari lingkungannya dengan kemampuannya untuk mengekspresikan ide dan keinginannya secara verbal atau melalui
kata-kata.
Personal
sosial.
Personal adalah kemandiriannya, hasil dari interaksi
sosialnya. Jadi personal sosial adalah Kemampuan untuk mengembangkan aktivitas
kemandirian dari hasil pengalaman berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
Misalnya makan sendiri, menggunakan sendok/garpu, melepas/memakai baju sendiri,
dll
Empat aspek dasar kemampuan anak tidak dapat berdiri
sendiri, karena satu sama lain akan saling terkait dan saling membutuhkan. Contohnya
seorang anak yang bisa memakai baju sendiri. hal ini merupakan kemampuan
personal sosial. Tapi membutuhkan anak dapat duduk atau berdiri yang merupakan aspek
motorik kasar. Lalu membutuhkan anak mengerti cara memakai bajunya seperti apa,
dari perintah orangtuanya yang merupakan aspek bicara bahasa. Dan membutuhkan
keterampilan untuk memahami memasukkan kancing bajunya yang merupakan aspek
motorik halus. Satu kegiatan pasti ada ke empat kemampuan dasar ini. Sehingga,
jangan dipisahkan.
Setiap anak bisa menampakkan kemampuan jadi satu yang
saling bersinergi. Sinergisme antara keempat aspek dasar perkembangan dalam
kehidupan sehari-hari akan nampak sebagai kemampuan
anak dalam hal Akal, Fisik, dan Sosial.
Apa itu Akal, Fisik, dan Sosial?
Akal adalah ceriman
dari kemampuan di Kecil dalam hal mensinergikan berbagai aspek perkembangan
dasar menjadi sebuah cara untuk :
Merespons ransangan dari lingkungan sekitarnya
Mengembangkan pemahaman yang akan digunakan sebagai
cara untuk menyatakan ide dan keinginannya
Mengembangkan berbagai alternatif strategi untuk
mengatasi atau memecahkan masalah yang dihadapi
Contohnya : anak mau kearah meja, namun mejanya terlalu
tinggi. Dia ambil kursi. Tarik kursi, dan ditaruh sebelah meja, memanjat agar
ia bisa naik ke meja.
Fisik
Adalah kemampuan si Kecil untuk memadukan berbagai
aspek perkembangan dasar yang membuatnya mampu untuk melakukan pergerakan tubuh
atau aktivitas fisik yang sesuai dengan yang diinginkannya dengan menggunakan
kekuatan dan keseimbangan tubuhnya. Dan terkadang diperlukan keberanian.
Sosial merupakan
hasil perpaduan berbagai aspek perkembangan dasar sehingga anak mampu :
Mengembangkan kemampuannya dalam hal berinteraksi sosial
dengan berbagai benda, makhluk hidup, atau individu di lingkungan sekitarnya.
Beraktivitas meniru berbagai informasi yang dilihat
atau didengar, atau dapat berupa komunikasi verbal dua arah.
Mengapa diperlukan sinergi Akal,
Fisik, dan Sosial?
Setiap anak mempunyai cara yang berbeda-beda untuk
mensinergikan keempat aspek dasar kemampuannya, sehingga setiap anak juga dapat
menampakkan kemampuan akal, fisik, dan sosial yang berbeda-beda.
Kita tidak
bisa memperlakukan anak kita, seperti anak teman kita BAHKAN yang memiliki
masalah yang sama dengan anak kita.
Sehingga, pengembangan kepintaran akal, fisik dan
sosial :
o
Satu sama lain tidak bisa dipisahkan dan berdiri
sendiri
o
Suatu jenis kepintaran tertentu, membutuhkan
kepintaran yang lain
o
Anak diharapkan menguasai ketiga jenis
kepintaran tersebut dengan seimbang dan sama baiknya
Jadi dibutuhkan sinergisme antara Fisik sosial akal
dan hasil tumbuh kembang adalah kecerdasan dan berperilaku baik dimasa depan di
6 tahun keatas.
sesi tanya jawab, diambil dari Instagram ClozetteId |
Pemantauan Sinergisme Akal,
Fisik, dan Sosial
Upaya untuk mengetahui kemampuan anak dalam memadukan
semua aspek perkembangan dasar menjadi kepintaran bidang tertentu yang sesuai
dengan tahapan usianya
1.
Pemantauan dilakukan untuk ketiga jenis
kepintaran akal, fisik, dan sosial secara komprehensif
2.
Pemantauan juga untuk mengetahui seberapa besar
sinergisme antar ketiga jenis kepintaran Akal, Fisik dan Sosial
Syaratnya pemantauan
1.
Rutin
Untuk mengetahui perubahan
kemampuan anak disetiap tahapan usianya
2.
Dini
Kepintaran diusia awal akan membentuk
kepintaran diusia selanjutnya
3.
Regular dan Kontinyu
Lahir sampai dengan usia satu
tahun : setiap bulan.
1-2 tahun : setiap 3 bulan
2-6 tahun : setiap 6 bulan
Mengapa
pada usia 0-1 tahun dipantau setiap bulan? Karena begitu cepat struktur otak berubah
di satu tahun pertamanya. Anak ketika lahir struktur otaknya masih 25% dari
otak orang dewasa. Dua tahun pertamanya otak anak sudah mencapai 80%. Jika punya anak dibawah dua tahun, jangan
kehilangan sedikitpun dengan anak. Jika dua tahun dia normal, menuju 6
tahunnya sangat mudah. Dalam waktu 6 tahun struktur otaknya sudah 95% persen.
4.
Alami sehari-hari dan menyenangkan
Tidak
boleh dilakukan dengan cara memaksa. Dilakukan pada saat berinteraksi dengan
anak disetiap waktu (bermain, memandikan, memberi makan, dsb). Jadi bukan
seperti tutor ngajarin muridnya.
5.
Terdokumentasi
Terdokumentasi
dalam catatan rutin yang sewaktu-waktu dapat dibaca kembali (Buku KIA, KMS,
atau media lain)
Ketika terdokumentasi yang informasi penting mengenai
perkembangan kepintaran akal, fisik dan sosial anak, orangtua dapat membuat
strategi stimulasi yang paling tepat dan spesifik untuk si kecil. Selain itu
manfaatnya adalah sebagai bahan informasi yang sangat penting untuk dokter ahli
tumbuh kembang, bila suatu saat orangtua mencurigai adanya keterlambatan
perkembangan.
Mengenal stimulasi
Stimulasi adalah
kegiatan interaktif antara orangtua
dengan anak supaya ia mendapat pengalaman belajar dalam menguasai kemampuan
tertentu. Si kecil akan menangkap berbagai informasi yang diberikan oleh
orangtua melalui berbagai indera. Informasi tersebut akan disalurkan ke otak
dan diterima oleh sel otak yang akan dipergunakan untuk membentuk,
mengembangkan dan memperluas jaringan sirkuit diberbagai area otak anak.
Contohnya : kita membelikan mainan semahal apapun
namun dia main sendiri.
Stimulasi adalah
kegiatan pemberian pengalaman sensoris kepada anak. Pengalaman sensoris
ditangkap indera anak untuk memperbanyak sinaps didalam otak yang akan
membentuk tatanan sirkuit otak anak.
Stimulasi adalah memperbanyak
dan memperkuat sinaps. Mengaktifkan daerah-daerah tertentu sehingga informasi
dapat diproses lebih cepat dan kuat. Sehingga stimulasi untuk memperbanyak
alternatif penghubung sel-sel otak anak.
Jika anak dihandle yang bukan orang tuanya, maka
sirkuit itu dibentuk orang yang bukan orang tuanya.
Bagaimana sebaiknya stimulasi
diberikan?
1.
Berlandaskan rasa cinta dan kasih sayang
2.
Menyenangkan dan tidak memaksa
3.
Selama aktivitas pengasuhan alami sehari-hari
4.
Alat bantu permainan yang sederhana dan aman
5.
Anak laki-laki sama dengan anak perempuan
6.
Diberikan dengan frekuensi yang rutin dan
reguler
7.
Bertahap SESUAI USIA anak dan SESUAI KEMAMPUAN
yang dikuasai anak saat itu
8.
Diberikan dalam bentuk dan jenis yang dapat
mengembangkan semua jenis kepintaran Akal, Fisik, dan Sosial secara seimbang
Sehingga orangtua/pengasuh hendaknya mengetahui
tingkat kemampuan anaknya terlebuh dahulu sebelum memberikan stimulasi yang
sesuai
Diatas 6 tahun yang diinginkan orang tua adalah
cerdas dan berperilaku baik. Ini outcome tumbuh kembang jangka panjang.
Merupakan hasil akhir dari proses tumbuh kembang anak.
Parenting Club
Parenting Club adalah sebuah website dari Wyeth
Nutrition yang didedikasikan bagi Ayah Bunda untuk mengenali dan menstimulasi
tumbuh kembang si Kecil. Parenting Club dilengkapi dengan berbagai tips,
informasi dan pengetahuan mengenai parenting yang bisa Ayah Bunda akses secara
mudah di www.parentingclub.co.id. Parenting
Club juga dilengkapi dengan berbagai tools parnting sesuai dengan kebutuhan
Ayah Bunda, seperti :
1.
Smart Ovulation Calender : untuk mengetahui masa
ovulasi dan masa subur Mama
2.
Smart Strenght Finder : untuk mengetahui
keunggulan si Kecil dan mendukung sinergi kehebatan Akal, Fisik, dan Sosialnya
agar si kecil #HebatnyaBeda
3.
Smart Stimulasi : untuk mengetahui stimulasi
sesuai dengan tahapan si kecil
4.
Pregnancy Due Date Calculator : untuk menghitung
perkiraan tanggal kelahiran si Kecil
5.
Smart Consultation : untuk berkonsultasi dengan
para ahli seperti dokter anak, psikolog dan dokter kandungan
6.
Smart School : sebagai rekomendasi sekolah bagi
Ayah Bunda untuk mendukung kehebatan si kecil
Dan kemarin untuk pertama kali kami, para mom blogger
dan mom influencer di Surabaya diperkenalkan dengan fitur Kalkulator Akal Fisik
Sosial untuk mengecek apakah tumbuh kembang anak sesuai usianya atau bahkan
melebihi usianya. Selain itu ada rekomendai tahapan stimulasinya.
Caranya registrasi terlebih dahulu di web parenting
club, isi data Mama dan data anak. Cek email pemberitahuan untuk memastikan
Mama sudah tergabung di parenting Club. Klik menu Kalkulator Akal Fisik Sosial.
Nanti akan muncul pertanyaan yang tinggal dijawab iya atau tidak. Setelah 100%
pertanyaan terjawab, maka akan muncul hasilnya berapa % perkembangan Akal Fisik
Sosial si kecil.
Dan menariknya ada rekomendasi tahapan stimulasi anak
yang sesuai hasilnya. Saya sudah mencoba untuk Luigi dan hasilnya
“kehebatan
Akal Fisik Sosial Luigi telah menunjukkan sinergisme yang baik. Kehebatan akal
100%, kehebatan fisik 100%, kehebatan sosial 100%”.
Kalkulator ini sangat membantu Mama mengetahui
kapasitas anak dan mengetahui jika ada masalah, bahkan menilai apa kemampuannya
melebihi usianya.
Clozette Indonesia
Adalah Fashion Network pertama di Indonesia khusus
bagi para pecinta fashion dan beauty. Jadi clozette Indonesia tidak hanya
menyediakan halaman khusus mengupload foto-foto fashion kita, namun juga
memberikan tempat untuk berjualan dan berbelanja.
Bersyukurnya siang itu saya bisa hadir
ditengah-tengah mama milenial untuk belajar bersama tentang tumbuh kembang
anak. Tidak hanya itu kami diperkenalkan kalkulator “sakti” #KalkulatorAFSReview untuk para orangtua
agar si kecil tumbuh kembangnya optimal.
Awww... ada fotonya mbak Rey, wkwkwkw
BalasHapusBtw senang dan beruntung banget ya bsia hadir ikutan acara ini.
Materinya keren dan manfaat banget.
Banyak ilmu baru yang saya dapatkan, pas juga bisa diterapkan buat si bayi :D
Semoga semakin sering ada event-event yang keren kayak gini :)
iya Alhamdulllah bisa diundang acara ini, bisa menyimak penjelasan dr Wawan yang wow membuka mata hati dan pikiran. Juga bs nyobain kalkulator FAS yang genius. Sip laaah :D
Hapus