Udara Surabaya siang itu sangat menyengat. Kali ini
Surabaya sedang mengalami puncak kemarau. Namun saat tiba di Gresik, langit
menjadi sejuk. Angin sepoi-sepoi sesekali menyapu wajah.
Hari itu aku dan Adit berniat nribun alias nonton sepak bola di Stadion. Karena pertandingan liga 2 di Gelora Joko Samudro Gresik sudah berakhir. Maka kami mencoba menaikkan adrenalin nribun dengan nonton pertandingan liga 1 di Gelora Bung Tomo Surabaya. Kalender saat itu menyebutkan tanggal 25 Oktober 2018.
Hari itu aku dan Adit berniat nribun alias nonton sepak bola di Stadion. Karena pertandingan liga 2 di Gelora Joko Samudro Gresik sudah berakhir. Maka kami mencoba menaikkan adrenalin nribun dengan nonton pertandingan liga 1 di Gelora Bung Tomo Surabaya. Kalender saat itu menyebutkan tanggal 25 Oktober 2018.
Pertandingan memang dimulai pukul 18.30 WIB, namun
sejak pukul 15.00 WIB kami berdua sudah berangkat menuju lokasi stadion. Kami
sengaja membawa motor agar memudahkan kami saat pulang. Tidak dibayangkan jika
membawa mobil dengan suporter yang menyemut. Setelah memilih memarkirkan motor
diluar stadion alias disamping tambak, kami harus jalan kami yang lumayan
menuju pintu masuk. Dan ternyata Sodara, pintu dibuka pukul 16.30, sementara
saat itu baru pukul 15.00 WIB. Apa yang akhirnya kami lakukan? Njajan dong,
haha. Beli es sambil ngobrol-ngobrol ringan.
Ketika pintu masuk sudah hampir dibuka, banyak
suporter yang sudah mengantri, dengan berdiri berbaris nan rapi. Dan kamipun
mengikuti apa yang kami lihat, ikut mengantri. Di pintu masuk harus dipastikan
kami memakai gelang sebagai tiket masuk. Setelah itu tiket kami di cek
keasliannya oleh petugas yang membawa alat seperti senter.
suasana Tribun Utara sore |
Tribun Utara saat petang |
Darisini kami bisa memilih akan duduk di Tribun mana.
Ada beberapa pilihan tribun yang tersedia selain VIP di Gelora Bung Tomo (GBT).
Diantaranya Tribun Utara/Green Nord (GN), Tribun Gate 21, Tribun Kidul dan Tribun
Timur. Tribun tersebut dihargai Rp. 50.000 sedangkan VIP Rp. 250.000.
Lalu saya kemana? Entah saat itu saya Adit jalan kaki sampai akhirnya sampai tribun no 4 sebagai tribun terakhir yang dibuka. Badan kami diperiksa oleh petugas, saya oleh petugas cewek dan Adit oleh petugas cowok. Seperti aturan di pertandingan manapun, minuman botol kamipun ditaruh plastik. Karena didalam stadion tidak boleh membawa masuk botol, karena berpotensi sebagai alat melempar pemain.
Lalu saya kemana? Entah saat itu saya Adit jalan kaki sampai akhirnya sampai tribun no 4 sebagai tribun terakhir yang dibuka. Badan kami diperiksa oleh petugas, saya oleh petugas cewek dan Adit oleh petugas cowok. Seperti aturan di pertandingan manapun, minuman botol kamipun ditaruh plastik. Karena didalam stadion tidak boleh membawa masuk botol, karena berpotensi sebagai alat melempar pemain.
Dan saat sudah masuk Tribun, saya dan Adit dipastikan
harus memakai Jersey jika ingin duduk depan. Tanpa memakai jersey Persebaya
kami harus nonton barisan atas tribun. Karena saat itu kami berdua memakai
jersey, akhirnya kami bisa duduk sambil menikmati jajanan tahu goreng. Dan
sebelum pertandingan dimulai kami harus berdiri dan bernyanyi lagu Persebaya.
GBT malam hari, saat pemain istirahat menuju babak 2 |
Aku pikir mungkin setelah ini aku bisa duduk. Ternyata tidak seperti itu
Sodara. Sepanjang pertandingan awal, 45 menit kami semua harus berdiri dan
menyanyikan yel-yel Persebaya. Semua dipandu oleh salah seorang dirigen dari bonek
termasuk gerakan koreografinya. Tidak boleh ada satupun yang duduk, dan tak
bernyanyi. Apalagi tidak bergerak.
Kamipun kompak mengikuti arahan dirigen bonek yang
berada didepan. Gimana rasanya? Panas dan pengab, tapi aku dan Adit tidak punya
pilihan. Tau gak kenapa kami harus berdiri terus dan sepanjang pertandingan
menyanyikan yel-yel. Karena ternyata saya ada di Tribun Utara atau biasa
disebut bonek dengan sebutan Green Nord (GN).
semangat penonton stadion |
Green Nord adalah tribun yang ada di GBT tepat di
belakang gawang bagian utara. Olehkarenanya kami yang berada disana
harus kompak menggunakan jersey dan bernyanyi sepanjang pertandingan. Dan bedanya
GN dengan tribun yang lain adalah disini sepanjang pertandingan 45 menit dikali
dua harus terus menyanyikan yel yel. Sesekali aku rekam yel-yel mereka melalui
gawai yang kubawa. Dan ternyata aku ditegur sama koordinator tribun utara.
Setelah hasil rekaman selama 19 detik di upload di
akun IG @LoveSuroboyo dengan view puluhan ribu, aku
menerima banyak DM bahkan WA (iyuhhhh banget deh) yang intinya aku harusnya tidak merekam di Tribun
Utara alias GN. Videonya DISINI (klik)
videoku yang dishare di akun IG Love Suroboyo |
Ternyata sodara, ada aturan di Tribun ini yang selama jalannya
pertandingan untuk fokus menyanyikan yel-yel tanpa jeda sehingga tidak boleh melakukan
aktivitas apapun dengan ponsel KECUALI bernyanyi sampek buyar (sampai pertandingan selesai).
Uhuk, ya namanya enggak tau khan. Aku minta maaf dan jelasin bahwa
video itu hanya 19 detik, sehingga jangan menyimpulkan aku rekam sepanjang
acara, toh saat aku ribet dengan hape sudah ditegur juga sama koordinator tribun GN. Dan
akhirnya semua sudah diselesaikan baik-baik saja.
Hal yang aku pelajari dari nonton pertama kali di GBT
adalah harus memahami tribun mana yang akan kita tuju. Cari aja tribun yang
kamu bisa makan lumpia dan nasi kucing marebuan dengan tenang. Gak diwajibkan
nyanyi, kalopun harus yel-yel masih ada jedanya laaaah. Gak sepanjang waktu
kayak di GN huhu :D
Hal-hal yang jadi catatan pentingku saat nonton Persebaya VS
Madura United di Tribun Utara, yang akhirnya dimenangkan oleh Persebaya 3-0 diantaranya:
1.
Mengamati kekompakan suporter di setiap Tribun. Karena
meski panas, capek dan haus mereka tanpa kenal lelah mendukung tim kesayangan
dengan yel yel yang kreatif dan KOMPAK dalam menyanyikan. Mereka tidak dibayar
tapi melakukannya dengan sukarela. Sebegitu totalitasnya para bonek memberikan “cinta”nya
pada Persebaya. Untunglah pertandingan kedua aku pindah tribun. Bisa pingsan kalo nyanyi terus di GN. Dan yang serem di pertandingan kedua ternyata mereka semua kompak lepas jersey alias bertelanjang dada. Aiiiiih, apa kabar tuh aroma keringat?
2.
Setiap pertandingan bola, apalagi
diselenggarakan petang sampe malam, melibatkan banyak tim panitia. Tidak hanya
tim kesehatan, namun juga tim keamanan yang sangat banyak. Pak polisi harus
bertugas tanpa jam kerja ya, malam pun harus meninggalkan keluarga untuk
memastikan keamanan Gelora Bung Tomo. Salut Pak!
3.
Mengamati para pencari rezeki di tribun GN dan
tribun 21. Saya melihat lalu lalang ibu yang sudah sepuh menawarkan jajanan
khas tribun yakni Lumpia. Mereka naik dari tangga satu, sampe atas, dari tribun satu ke
tribun lainnya dengan suasana yang berdesakan. Tidak hanya lumpia, bakso bungkusan, nasi
kucing, dan banyak lainnya yang kubayangkan membawa sekeranjang dagangan itu
pastilah tidak mudah. Ketika di dalam tribun lumpia bisa seharga marebu, diluar
stadion saat acara kelar dijual seribu loh huhu. Yah begitulah, membuat saya
sendiri banyak bersyukur. Saya ke stadion malam itu untuk menikmati sepak bola,
tidak perlu harus menjajakan dagangan seperti orang-orang tangguh ini.
Wah keren suporter cantik. Pulang dari sana langsung bisa rekaman ya mba hehe Maksih pengalaman seru nya, ntar2 kalau ada kesempatan nonton bola aku udah tahu harus dimana memilih tempat duduk dari pengalamnnya mba Septi
BalasHapusWah,baru tahu ada aturan kayak gitu. Wis aku gak sanggup nonton kayak gini,wkwk.Btw Luigi di mana?
BalasHapusHhhhmmm, ada aturannya juga yaaa. Pantas saja kok suka pada kompak banget kasih suport buat tim kesayangannya.
BalasHapusBaru tau Mba ternyata tiap tribun aturannya beda2 ya.. Makasih share nya Mba, jadi tau "behind the scene" suasana tribun kalo nonton langsung itu ky gimana hhe
BalasHapusAku enggak berani kalau di GBK..duh persija rentan rusuh hiks
BalasHapusKemarin aja ke GBK karena nonton Asian Games. Terus ke stadion Pakansari karena final Jepang-Korea. Coba kalau Indonesia..enggak berani hihihi
Tapi enak, tukang jajan boleh masuk. Kmren pas Asian Games enggak ada tukang jajan..jadi kelaparan
Keren Mbak Septi...supporter sejati ini
Kebayang dirimu harus teriak-teriak sepanjang pertandingan. Hahhaah....untung kemudian bisa pindah ya, mba. Tapi seru lho kisahnya...
BalasHapusAkoohh padamuuuuhhh suporter cantiikkk :*
BalasHapusKeren banget dah mamak Lui ini, cantik-cantik tongkrongannya sangar, nonton bola dong haha
Saya musuhan banget ama bola, sejak kecil sering kena bola dan jatuh soalnya hahaha.
Terlebih, gak bisa bayangin ikutan nonton berisik begitu.
Saluuttt daahhh :D
Kalo mau ke green nord hrs masuk gerbang nomor brp ya?
BalasHapusKalo mau ke green nord hrs masuk gerbang nomor brp ya?
BalasHapus