Sabtu (24/11) yang sendu, Adit di Gresik sementara
aku dan Luigi di Surabaya. Tidak mungkin mendekam didalam rumah di hari Sabtu. Dan
aku udah berencana #dolenkaroLuigi ke Balai Pemuda nonton wayang orang atau
ludruk. Kulihat jadwal kesenian malam itu, ternyata tidak ada acara. Hmm, mikir
bentar mau kemana ya?
Ke museum Surabaya udah pernah dan untuk aku sendiri
berkali-kali. Kalo ke taman Mundu jauh, resiko banget motoran berdua sama
Luigi. Akhirnya cek jadwal di gedung Cakdurasim. Wah ternyata malam itu ada
parade jaranan 2018 dari beberapa kesenian jaranan di Jawa Timur. Yaudah deh
cuz kesana.
Baca juga : Kesenian Asli Suroboyo di Gedung Balai Pemuda
Baca juga : Kesenian Asli Suroboyo di Gedung Balai Pemuda
![]() |
fotonya kogh blur siih, moto bocah tuh tantangan :p |
Tapi penting banget briefing Lui terlebih dahulu,
agar ia tau gambaran disana. Meski Lui sudah pernah nonton reog Ponorogo, namun
nonton jaranan adalah pertama kali buat dia.
Briefing :
M : Lui malam ini sama Mama lihat jaranan di
Cakdurasim ya?
L : Mok ma, nang balai pemudaan ae (balai pemuda
maksudnya)
M : Lah disana lagi enggak ada acara, sepi di balai
pemuda. Lihat jaranan aja ya?
L : Opo ma
M : Itu loh ada lagunya kayak Lui liat reog, jadi
entar ada orang yang nari-nari. Nah orang nari itu ada yang pakai topeng.
Topengnya kayak singa dan kucing kecil. Tapi kelihatan giginya. Jadi lui gak
perlu takut, karena itu topeng. Lucu loh. Ya anggap aja mereka nari bawa mainan
ya, kayak Lui bawa mainan, tapi mainan mereka topeng :D
L : Ayok ma
M : Ok, entar tempatnya gelap kayak di balai pemuda.
Lui duduk deket mama. Nanti lui liat masnya maen gamelan, kendang, sama ada
mbak yang nyinden.
L : Onok totok totok e ta? (dalang maksudnya)
M : Enggak karena kalo ada totok totok e namanya
wayang orang. Yok ganti. Berangkatnya lui berdiri didepan, pulangnya di gendong
mama ya
M & L : (Toss berdua)
Akhirnya kami motoran berdua menuju gedung
Cakdurasim. Setelah nyampe cakdurasim, saya melihat banyak bus berjejer, dan
kemudian tanya petugas parkirnya dimana. Parkir motornya harus disebelah gedung
yakni Balai Sahabat. Ternyata antrinya panjaaaaang banget. Kudu sabar mengantri
parkir. Ndilalah ini disebabkan
sistem parkirnya tidak memakai mesin parkir pencet karcis otomatis, tapi catat
manual. Uhf. Akhirnya setelah bisa masuk parkiran ternyata parkirannya gabung
sama mobil, dan penuh. Berjuang naruh motor dipojokan. Trus gandeng Lui di
gedung.
Saat sudah nyampe gedung kesenian, banyak orang
berdiri. Usut punya usut mereka ini tidak diperbolehkan masuk karena kursi
didalam full. Apah? Sudah parkirnya susah, masak aku balek pulang dengan “hampa”
pengalaman (bukan tangan hampa). Saya sabar dan menunggu didepan pintu masuk.
Saya bilang “lui mungkin kita datangnya terlambat, jadi sudah enggak boleh
masuk. Tempatnya penuh. lui sabar dulu ya, mungkin aja kita bisa masuk”.
“pak saya duduk di tangga gak papa, gak duduk di
kursi” minta saya pada petugas penjaga pintu
“tetap gak ada tempat Buk, gak bisa” jawabnya
Ada seorang Ibu dan anaknya yang memohon untuk bisa
masuk karena suami dan anaknya yang lain ada didalam gedung. Dia tadi
tertinggal karena harus belikan anaknya nasi goreng didepan. Jawabannya tetap
tidak boleh.
Tetiba seorang laki-laki tinggi besar dan gagah
mengaku dari wartawan. Akhirnya saya ikutin mas dari belakang dan Alhamdulillah
kami berdua bisa masuk.
Gedung
kesenian Cakdurasim kapasitasnya lebih kecil dibanding balai pemuda. Jadi
beneran didalam penuh sesak. Over
capacity !!! dan saya beneran duduk di tangga. Tapi meski duduk tangga,
saya berusaha harus diposisi depan. Akhirnya sambil gandeng Lui (iya gandeng),
kami menuju tangga dekat alat musik.
![]() |
MC pojok depan, semua kursi sudah terisi |
![]() |
Musik seperti ini yg akan dikenalkan pada Lui |
Diawal acara ada sambutan dari dinas kebudayaan
provinsi. Parade jaranan adalah kegiatan dari UPT Taman Budaya Jawa Timur yang
menampilkan 7 grup jaranan yang akan
mewakili beberapa genre kesenian jaranan yang lahir, tumbuh dan berkembang di
Jawa Timur. Diantaranya :
1.
Jaranan Buto oleh Grup Jaranan Condro Dewi dari
Kabupaten Banyuwangi
2.
Jaranan Sentherewe Rinenggo oleh Sanggar Seni
Prana Kesuma Aji dari Kabupaten Tulungangung
3.
Jaranan Jawa oleh Grup Jaranan Among Mitro dari
Kabupaten Kediri
4.
Jaranan Pegon oleh Sanggar Tari Pawon dari
Kabupaten Trenggalek
5.
Turonggo Yakso oleh Sanggar Ngesti Laras Budaya
(SMAN 1 Karangan) dari Kabupaten Trenggalek
6.
Jaranan Dor Kreasi oleh Grup Turonggo Sekti
Padepokan Gunung Ukir dari Kota Batu
Kegiatan
parade jaranan ini bagian dari realisasi upaya UPT Taman Budaya Jawa
Timur dalam rangka turut berperan serta memajukan kebudayaan Jawa Timur, yang
bertujuan untuk menumbuhkan semangat kreatifitas bagi para seniman atau
pelakunya dan semangat berapresiasi bagi masyarakat agar lebih mengenal
mengenal keragaman seni budaya di jawa Timur. Dan dimulai sejak jam 7 malam.
Tentu hal ini sangat menarik buat Lui karena lui bisa
melihat, merasakan pertunjukan jaranan yang merupakan bagian dari kesenian Jawa
Timur. Pembelajaran yang tidak akan ada di sekolahnya kelak. Apalagi ada dua
jaranan dari Trenggalek yang ditampilkan. Sebuah kabupaten tujuan Lui mudik
saat lebaran, sehingga ada keterikatan rasa cinta pada Trenggalek (Bapak dan Ibuk saya dari Trenggalek) .
Berikut ini
Jaranan yang sempat kami berdua tonton dan nikmati.
JARANAN BUTO
Grup Jaranan Condro Dewi
Dusun Krajan, Desa Kedung gebang, Kec Tegal Dlimo,
Kab Banyuwangi
![]() |
Jaranan Buto, Kab Banyuwangi. foto : pribadi |
Jaranan Buto adalah salah satu kesenian dari
kabupaten Banyuwangi yang masih eksis hingga saat ini. Keunikan kesenian
jaranan Buto ini adalah property kuda yang digunakan tidaklah menyerupai bentuk
kuda secara nyata, namun berwajah raksasa atau buto. Bahkan para pemainnya juga
menggunakan tata rias seperti seorang raksasa.
Jaranan Buto berarti “kuda lumping raksasa”.
Keberadaan kesenian jaranan Buto didaerah Banyuwangi, tidak terlepas dengan
cerita rakyat yang melegenda yakitu Minak Jinggo. Minak Jinggo adalah raja
Blambangan yang seringkali digambarkan memiliki perwakan besar kekar bagaikan
raksasa atau ‘buto’.
Dengan wajah pemain yang rada ‘seram’ tapi Lui enggak
takut loh. Saya berkali-kali bilang bahwa mereka hanya bawa mainan. Bawa mainan
topeng.
Simak video singkat ini ya :)
Simak video singkat ini ya :)
JARANAN PEGON
Grup Sanggar Tari Pawon
RT 26/RW 08 Kel Surodakan, Kab Trenggalek
![]() |
Jaranan Pegon Kab Trenggalek, foto : pribadi |
Tari jaranan Pegon memiliki ragam gerakan yang
spesifik atau khas. Spesifikasi geraknya banyak mengadopsi dari ragam gerak
wayang wong yakng telah dieksplorasi melalui prses kreatif sehingga tercipta
struktur penyajian gerak tari Jaranan Pegon. Dalam perkembangannya, masyarakat
lebih banyak memanfaatkan tarian ini sebagai sarana hiburan. Tarian jaranan
yang merupakan awal atau dasar dari lahirnya bentuk genre tarian jaranan yang
lainnya. Tarian jaranan pegon lebih banyak menggambarkan dan menonjolkan pola gerak
sifat seorang ksatria yang gagah berani.
JARANAN TURONGGO YAKSO
Grup Sanggar Ngesti Laras Budaya
SMAN 1 Karangan
Jl. Raya Trenggalek Ponorogo KM 3, Kab Trenggalek
Turonggo Yakso merupakan kesenian jaranan asli
Trenggalek, kesenian ini berkembang dari daerah Dongko Kabupaten Trenggalek.
Tari Turonggo Yakso ini berbeda dengan Kesenian Jaranan yang ada di Trenggalek.
Perbedaan ini terletak pada kuda-kudaan yang ditungganginya. Kuda yang dipakai
tampil adalah kuda yang berbentuk Buto.
![]() |
Foto : dari IG mas Anton |
JARANAN SENTHEREWE RINENGGO
Sanggar Seni Prana Kesuma Aji
Jl Pattimura RT/RT 03/04
Desa Bendosari, Kec Ngantren, Kab Tulungangung
![]() |
Jaranan Sentherewe Rineggo, Kab. Tulungagung. foto pribadi |
Jaranan Sentherewe Rineggo adalah bentuk garapan
gerak tari jaranan yang sangat aktif dan dinamis. Menceritakan prajurit berkuda
yang sangat gagah berani dalam menghadapi berbagai halangan rintangan, angkara
murka yang digambarkan dalam bentuk celengan (babi), kucingan (kucing), serta
singo barong (barong singa).
![]() |
fokus banget :D |
Tak terasa sudah jam setengah 10 malam. Kami
berkesempatan melihat 4 jaranan dari 7 jaranan yang ditampilkan. Kebaikan Lui malam itu :
1.
Jalan kaki sejak dari parkiran alias tidak minta
gendong dari parkiran
2.
Sabar menunggu didepan pintu masuk saat kami
tidak diperbolehkan masuk oleh petugas
3.
Tidak rewel saat berdesakan saat saya mencari
posisi duduk di tangga depan. Dan tidak memaksa harus duduk di kursi.
4.
Saat pertunjukan belum dimulai sabar menunggu
dengan mendengarkan kata sambutan dari Dinas terkait
5.
Saat pertunjukan - dalam kegelapan tetep mau
duduk tenang duduk ditangga, sempet minta susu tapi saya lupa enggak bawa. Karena ada pengalaman Lui pernah muntah saat nonton wayang di Balai Pemuda.
6.
Saat penari jaranan berwajah buto (raksasa) dan barongan
singa, babi dan kucing mulai keluar, Lui enggak takut, enggak minta pulang. Tetep
menikmati pertunjukan sampai saya tawarkan lui mau pulang? Jam setengah 10
malam.
Akhirnya kami ambil motor, tapi ada sedikit masalah, masukin Lui di gendongan ergobaby rada susah, gak ada yg bantuin, akhirnya berhasil juga. Tapi dia gak nangis gegara kesulitan masuk gendongan.
Akhirnya kami ambil motor, tapi ada sedikit masalah, masukin Lui di gendongan ergobaby rada susah, gak ada yg bantuin, akhirnya berhasil juga. Tapi dia gak nangis gegara kesulitan masuk gendongan.
![]() |
Jaranan Sentherewe Rineggo, Kab. Tulungagung |
Besok paginya (25/11) saya mengadakan tanya jawab
untuk mengetahui respon dan apa yang berkesan dari nonton Parade Jaranan :
M : Lui tadi malam diajak Mama kemana?
L : ndelok jaran kepang
M : Lui seneng gak?
L : seneng Ma
M : liat apa aja disana?
L : onok wong nari
M : trus lihat apa lagi?
L : wong maen ketipung Ma,
M : orang yang nari pakai apa kemaren?
L : pakek topeng, pakek jaran kepange
M : trus Lui takut apa enggak?
L : gak
M : ok, trimakasih ya tadi malam Lui sabar menunggu sampe bisa masuk, gak takut sama topeng lucu, dan duduk liatin jaranan, besok diajak Mama lagi ya lihat jaranan (tos)
Alhamdulillah kesannya baik, sehingga besok bisa
diajak nonton pertunjukan kesenian daerah lagi. Kenapa saya perlu meng-apresiasi kebaikannya? Hal ini untuk memotivasi Lui untuk melakukan kebaikan lainnya, bahkan yg lebih besar dan esok kebaikannya bisa membawa manfaat. Kita pun jadi punya raport kebaikan. Mempunyai catatan kebaikan seperti ini, esok bisa dijadikan data bahwa lui mampu dan pernah berperilaku baik karena telah melakukan hal diatas. Sehingga kedepan tidak mudah labeling anak :)
Nantikan cerita seru lainnya #dolenkaroLuigi sama Mama ditempat edukatif yang lain.
Nantikan cerita seru lainnya #dolenkaroLuigi sama Mama ditempat edukatif yang lain.
![]() |
Dipintu itulah awalnya kami g boleh masuk |
Parade Jaranan
2018
Bertempat di Gedung
Kesenian Cakdurasim
UPT Taman
Budaya Jawa Timur
Jl.
Gentengkali 85
Surabaya
Referensi :
Buklet Parade Jaranan 2018, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Jawa Timur
Saayyy, wajahnya itu sama sekali tidak mencerminkan mamah setrong hahaha.
BalasHapusUdah cantik dan manis, eh ternyata setrong banget, berani banget keluyuran malam-malam naik motor ama Lui.
Udah gitu keren-keren anti mainstream pula dolannya.
Kalau emak-emak lain (termasuk saya) milih mall yang nyaman.
Eh malah keluyuran liat seni.
4 jempol deh buat mama tangguh ini.
Belum juga hilang kagum saya liat nonton bola berkumpul ama para bonek, eeehh liat mama Lui keliling cari kesenian bareng Lui pula.
Aaahh, suka banget main ke blog ini, ada ribuan pelajaran dan tamparan halus buat saya, untuk bangkit dan berhenti jadi mamak manja hahaha
Wuih keren mama muda ini.. Ajak luigi kesenian sedari dini, si bocah ya menikmati ya..
BalasHapusAsiiiik, Lui jalan-jalan...
BalasHapusBaru tau juga ada macam-macam jaranan. Thanks infonya ya Mam ;)
Bahagia ya budaya lokal bertebaran nggak kaya di Bekasi kurang bangeeet
BalasHapusKalo ingat mama Lui pastinya aku ingat semua hal menarik ttg Surabaya. Kalau ada pemilihan duta wisata Surabaya aku juga akan vote mama Lui pokoknya.
BalasHapusDan ehiya setuju banget ngasih briefing ke anak sebelum mendatangi tempat baru. Persis kaya kita yg baca2 review orang sebelum bepergian ke suatu tempat kan.
Dek Lui pinter banget ya ... bisa ngertiin mamanya.
BalasHapusSalut mbak. Bisa ngajak anak nonton hiburan rakyat, padahal anak2 zaman now kan sukanya main gadget, yak?
Ibu cerdas.👍
Baru tahu semua kesenian ini. Indonesia memang kaya dengan seni budaya, ya, Mba.
BalasHapusMbake kok asyik bener bisa nonton jaranan sama Lui yooo
BalasHapusDuh, anakku belum tahu atau lupa kali ya sama jaranan.
Kalau mau noton macam ini musti ke TMII dan itu jauuuh sekali #ngeles
Keren Luigi, Emakmu memang juwaraa
Dari kecil sdh dikenalkan budaya daerah. Generasi muda perlu tahu spy budaya kita jgn diambil/diakui negara lain
BalasHapusWah seru juga ya mbak mengajak anak ke pagelaran seni budaya
BalasHapusDuh, waktu saya kecil paling ngeri liat jaranan, takut kena pecutnya,hehe.nyesel juga saya, pas tinggal d surabaya ga kesampaian masuk gedung cak durasim, cuma lewat aja😢
BalasHapuswahhhh.. mama hebat ini. Bisa sukses ajak anak nonton pertunjukan tradisional kayak gini. Keren mama Luigi. Luigi juga keren bangeeeeets.
BalasHapusLuigi hebat deh bisa nonton sampai malam dan gak ngantuk. Anakku pasti udah tidur jam segitu
BalasHapusKerrn mbaa msh mengenalkan kesenian budaya Jaran Kepang dari Jatim. Semoga Lui adalah salah satu anak generasi milenial yang kelak selalu mengenal kesenian daerah sebagai kekayaan budaya Indonesia.
BalasHapusSalut mbaa...penting buat dukenalkan pd anak2 kita...
Duh, gemes sama dialog Lui dan Mamanya. Suroboyoan banget, hehe.
BalasHapusPerlu ditiru nih ide kreatifnya ngajakin anak nonton atau jalan2 yg tak biasa. Anak saya usia 2 th, udah mulai menunjukkan suka dolan-dolan.
Betul banget nih, Mama Lui. Setiap kebaikan anak hendaknya diapresiasi, ya. Sekecil apapun. Emaknya jadi bersyukur, anaknya pun merasa berharga.
Makasih sharingnya. Ditunggu kisah2 perjalanannya yg lain ya :)
Yaampun dek lui pinter banget, Nurut sama mama pula.
BalasHapusBtw aku baru tau kalau jaranan itu ada macem2 toh..
Jawa Timur memiliki budaya yang beragam, unik dan historis banget. Dalam Jaranan Buto terdapat unsur teater, tari dan musik yang jadi satu. So cool, performance yang luar biasa ya? menarik sekali tulisannya..
BalasHapus