Akhirnya saya mengulas mengenai salah satu
bagian sejarah Gresik sebagai kota santri. Ini adalah tulisan pertama tentang
Gresik, setelah sebelumnya lebih banyak bermain kata dengan kota Pahlawan.
Adakah yang pernah dengar Sunan Giri? Seperti yang
sudah diketahui banyak orang bahwa Sunan Giri adalah
salah satu dari Wali Songo (wali sembilan) yang
menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Jawa.
Sekilas mengenai Sunan Giri. Nama
kecil Sunan Giri adalah Raden Paku. Sewaktu kecil beliau ditemukan hanyut
dilaut (Selat Bali) dalam peti kayu, kemudian dipungut sebagai anak angkat oleh
Syahbandar di Gresik bernama Nyi Gede Pinatih dan diberi nama Joko Samudro.
Metode dakwah Sunan Giri yang dikenal sampai saat ini adalah tembang dolanan (lagu permainan) diantaranya lir ilir, cublak-cublak suweng, dan tembang Jawa (lagu Jawa) seperti Asmaradana dan Pucung.
![]() |
Giri Kedaton - kerajaan diatas gunung |
Metode dakwah Sunan Giri yang dikenal sampai saat ini adalah tembang dolanan (lagu permainan) diantaranya lir ilir, cublak-cublak suweng, dan tembang Jawa (lagu Jawa) seperti Asmaradana dan Pucung.
Beliau mendirikan pondok pesantren sebagai
pusat pendidikan agama Islam dan juga merupakan pusat pemerintahan yang dikenal
dengan Giri Kedaton. Kali saya
akan mengajak kamu menelusuri jejak sisa kejayaan “kerajaan” Giri Kedaton ini.
Lokasi Giri Kedaton sebenarnya tidak jauh dari
lokasi makam Sunan Giri. Namun untuk menuju ke lokasi perlu memasuki
perkampungan padat penduduk. Sampai akhirnya menemukan Jalan Sunan Giri XIII, masuk ke gang yang bisa
dilewati dua sepeda motor berpapasan.
Di sebalah kanan akan ada petunjuk gapura bertuliskan “Situs Giri Kedaton dan Makam Raden Supeno (Putra Sunan Giri)”. Melihat jalurnya saja, sangat tidak memungkinkan buat kalian yang menggunakan mobil. Jika menggunakan sepeda motor, disediakan parkir yang merupakan teras warga.
![]() |
Gapura menuju lokasi |
Di sebalah kanan akan ada petunjuk gapura bertuliskan “Situs Giri Kedaton dan Makam Raden Supeno (Putra Sunan Giri)”. Melihat jalurnya saja, sangat tidak memungkinkan buat kalian yang menggunakan mobil. Jika menggunakan sepeda motor, disediakan parkir yang merupakan teras warga.
Situs Giri Kedaton ini terletak di atas bukit
Giri, sehingga kita harus melewati ratusan anak tangga yang makin lama
kemiringan semakin tajam. Apa kabar saya yang tidak pernah olahraga? Cukup ngos-ngosan. Huhu. Sesuai namanya Giri Kedaton, giri
artinya gunung dan kedaton artinya
kerajaan. Sehingga Giri Kedaton adalah Kerajaan di Gunung.
![]() |
Anak tangga menuju Giri Kedaton |
Sesampainya dipuncak bukit, tibalah terlihat
sebuah masjid bercat putih. Dan juga teras dengan batu bata khas candi. Situs
Giri Kedaton adalah sebuah bukit yang dibuat berteras-teras atau
berundak-undak, semakin keatas semakin mengecil. Untuk sementara ditemukan lima
teras/undakan. Antara teras satu dengan teras lainnya ditandai struktur dinding
teras yang bentuknya seperti kaki dan tubuh candi.
![]() |
Sumber foto : @wisatagresik |
Secara arsitektural bangunan di situs Giri
Kedaton ini bertipe bangunan teras berundak. Arah hadap bangunan menghadap
kearah timur, ditandai pintu utama berada di sisi timur. Konsep bangunan ini
merupakan tradisi masa sebelumnya yaitu bangunan punden berundak pada bangunan
candi Hindu- Budha di Indonesia. Disebelah kanan masjid ada sebuah papan
informasi yang juga berisi foto-foto. Alhamdulillah terdapat secuil kertas lusuh karena terkena panas dan
hujan bertuliskan sejarah Giri Kedaton.
![]() |
Sumber foto : @wisatagresik |
Dalam Babad Gresik, disebutkan Raden Paku
mendirikan “kedaton tondo pitu” yaitu bangunan istana bertingkat tujuh
diatas sebuah bukit yang dikenal bernama Giri Kedaton pada tahun 1408 Saka atau
1486 Masehi. Sejak itu, Raden Paku bergelar Sunan Giri atau Raja Bukit. Satu
tahun kemudian Sunan Giri diangkat menjadi nata (kepala pemerintahan) dengan
gelar Prabu Satmata dan sebagai Pandita (pemimpin umat Islam) dengan gelar
Tumenggul Khalifah Mukminin.
Jika dilihat sekilas, Giri Kedaton ini semacam
masjid berukuran kecil, bercat putih yang bangunannya seperti batu bata candi. Tidak
ada yang istimewa, layaknya masjid lainnya. Namun dalam sejarah Giri Kedaton, pada abad ke 14 sampai abad ke 17 tempat ini berfungsi sebagai pusat
penyebaran agama Islam. Melalui sebuah
pesantren, banyak para santri yang belajar berasal dari Jawa, Madura, bahkan
luar jawa seperti Banjarmasin, Ternate, Tidore, Bima, Hitu (Philipina) dan dari
penjuru Nusantara lainnya. Dalam informasi Wikipedia, murid-murid Giri Kedaton
tidak hanya kalangan rakyat kecil, namun juga pangeran dan bangsawan.
Dengan berkembangnya pesantren, Sunan Giri
menjadikan Giri Kedaton sebagai pusat pemerintahan. Giri Kedaton memiliki kekuatan politik, bahkan Kerajaan Majapahit yang sudah
rapuh merasa khawatir melihat perkembangan Giri Kedaton. Dikisahkan Majapahit
menyuruh sekutunya yang masih setia yaitu Sengguruh, untuk menyerang Giri.
Sepeninggal Sunan Giri yang memimpin sejak
1487-1506 M atau setelah 19 tahun memimpin, kedudukan beliau digantikan oleh
keturunan/dinasti Giri antara lain :
1.
Sunan Dalem (1505-1545 M)
2.
Pangeran Sidomargi (1545-1548 M)
3.
Sunan Prapen (1548-1605 M),
4.
Panembahan Guwa (1605-1616 M),
5.
Panembahan Agung (1616-1636 M),
6.
Panembahan Mas Witana,
Pemerintahan Giri Kedaton mengalami kemunduran
setelah mendapat serangan Amangkurat I dan II dari kerajaan Mataram di Jawa
Tengah yang berkoalisi dengan VOC dan benar-benar runtuh pada bulan April tahun
1680 Masehi. Setelah itu, Giri Kedaton diperintah oleh orang-orang yang bukan
keturunan dinasti Giri tetapi orang-orang atas perintah Mataram antara lain :
1.
Pengeran Puspa Ita tahun 1660 M,
2.
Pangeran Wira 1703 M
3.
Pangeran Singanegara (1703-1725 M)
4.
Pangeran Singasari
(1725-1743)
Di beberapa halaman dinding teras terdapat
fasilitas bangunan antara lain sebuah tempat untuk bewudlu. Awalnya saya pikir
digunakan untuk mandi orang kerajaan dulu, namun pada sebuah papan diketahui
bahwa bangunan yang menjorok kebawah berbentuk persegi panjang adalah tempat
wudlu.
![]() |
Tempat wudlu kerajaan |
Di halaman bagian Barat terdapat makam Raden
Supeno putra Sunan Giri. Di beberapa halaman teras terdapat makam kuno yang
belum diketahui identitasnya. Di sebelah kiri tangga
terdapat makam Mpu Supo, seorang pembuat keris Kala Munyeng milik Sunan
Giri.
![]() |
makam tak dikenal |
![]() |
Makam pembuat keris Sunan Giri |
Sunan Giri wafat pada tahun 1428 Saka atau
tahun 1506 Masehi. Jasad beliau dimakamkan di Bukit Giri Gajah yang terletak
lebih 500 meter dari Situs Giri Kedaton.
Secara umum halaman Situs Giri Kedaton ini
bersih, didalam masjidnya pun juga bersih dan rapi, beralaskan karpet panjang
yang digunakan sebagai sajadah, terdapat pula tempat wudlu jika ingin shalat.
Disudut teras kita bisa melihat kota Gresik dari
atas. MashaAllah sungguh indah. Untuk
kalian yang akan mengunjungi situs Giri Kedaton bawalah bekal air minum, pakailah sunblock dan membawa topi.
Beberapa hal yang saya pikirkan ketika berada di
Situs Giri Kedaton, pemilihan tempat yang sangat strategis, diatas bukit untuk
mendirikan sebuah pesantren. Tempat ini menjadi saksi dulu banyak orang
berbagai kalangan dari penjuru Nusantara menjadi santri di Giri Kedaton. Sampai
akhirnya menjadi kerajaan Islam di Gresik pada abad ke 15 sampai 17. Sebuah
kerajaan yang memiliki kekuatan politik diatas gunung.
![]() |
Sumber foto : @wisatagresik |
Semoga dengan mengunjungi situs sejarah,
khususnya sejarah Islam di bumi Gresik, semakin bertambah kecintaan kepada agama Allah. Semakin
semangat dalam mendalami ajaranNya. Dulu mereka mencari Islam sampai jauh-jauh
ke pesantren Giri Kedaton, di atas gunung, di kota kecil –Gresik-. Hanya untuk
belajar agama. Sedangkan saat ini belajar agama bisa dimana saja, bisa kapan saja,
semoga jangan sampai kalah semangatnya dengan para pendahulu. Amin.
Sampai hari ini, situs Giri Kedaton terus dikunjungi masyarakat, baik umat Muslim di Gresik maupun wisatawan dari luar kota bahkan luar pulau. Setelah mengunjungi makan Sunan Giri, biasanya mereka menyempatkan untuk menengok situs Giri Kedaton.
Tempat ini mungkin hanya bangunan dan sisa bebatuan di atas bukit, namun inilah salah satu peninggalan karya dari seorang Sunan Giri. Apa yang akan ditinggalkan manusia ketika sudah meninggal? Salah satunya karya, yang akan terus menjadi amal jariyah. Belum tentu Islam bisa besar di Gresik, bahkan Jawa tanpa pesantren yang didirikan oleh Kanjeng Sunan Giri. Menjadi sebuah refleksi terdalam, semoga kelak saya bisa menjadi manfaat untuk orang lain. Dan manfaat itu akan menjadi pahala yang terus mengalir saat sudah ditanah, ketika tugas didunia telah usai.
Terus mengikat makna disebuah perjalanan menuju jalan 'pulang' :)
Sampai hari ini, situs Giri Kedaton terus dikunjungi masyarakat, baik umat Muslim di Gresik maupun wisatawan dari luar kota bahkan luar pulau. Setelah mengunjungi makan Sunan Giri, biasanya mereka menyempatkan untuk menengok situs Giri Kedaton.
Tempat ini mungkin hanya bangunan dan sisa bebatuan di atas bukit, namun inilah salah satu peninggalan karya dari seorang Sunan Giri. Apa yang akan ditinggalkan manusia ketika sudah meninggal? Salah satunya karya, yang akan terus menjadi amal jariyah. Belum tentu Islam bisa besar di Gresik, bahkan Jawa tanpa pesantren yang didirikan oleh Kanjeng Sunan Giri. Menjadi sebuah refleksi terdalam, semoga kelak saya bisa menjadi manfaat untuk orang lain. Dan manfaat itu akan menjadi pahala yang terus mengalir saat sudah ditanah, ketika tugas didunia telah usai.
Terus mengikat makna disebuah perjalanan menuju jalan 'pulang' :)
![]() |
Gresik di 11 September 2018 |
Situs Giri Kedaton
Jalan Sunan Giri XIII
Dusun Sidomukti, Kecamatan Kebomas
Kabupaten Gresik, Jawa Timur
Referensi tambahan :
2. http://jateng.tribunnews.com/2017/05/26/mengenang-giri-kedaton-pesantren-yang-berubah-jadi-kerajaan-islam-berpengaruh-di-tanah-jawa diakses 12 September 2018 pukul 15.00 WIB
3. Kertas lusuh di
papan informasi
MasyaAllah, luar biasa ya bagaimana orang-orang di masa lalu sudah memikirkan mendirikan bangunan bertingkat di atas bukit tentunya dengan fasilitas dan teknologi yang berbeda jauh dengan masa sekarang. Terbayang juga bagaimana Islam disebarkan dari tempat ini salah satunya. Benar banget, Mbak, kita hidup di jaman yang sudah nyaman sekali. Belajar agama bisa diakses dari mana saja. Coba kalau jaman dulu. Suka banget nih baca sejarah kerajaan di Gresik. Nambah wawasan, pastinya.
BalasHapusMakasih banyak mba, semoga bisa ajak mba Dian kesini kalo tersesat di jalanan Gresik :)
HapusBeberapa kali ada tour ziarah wali saya belum bisa mengikuti. Padahal sebagai mantan warga Jatim pengin juga datang langsung ke petilasan Sunan Giri. Banyak cerita yang saya dengar dari Sunan, yang sekarang sifatnya baru saya teruskan pada DuoNaj. Semoga suatu saat bisa ajak anak-anak ke sana.
BalasHapuskalo aku mantan warga Jaktim yang sekarang balik ke Jatim lagi, kebalikannya ya mba :)
HapusAmin, kalo ke Gresik entar DuoNaj aku ajak jalan2 mba :)
Subhanalloh.. Kagum sekali dengan sejarah cerita beliau, terimkaish ya mbak Anggraeni telah berbagi informasi dan mengajak kembali ke jaman masa lampau😍
BalasHapusterimakasih mba :) semoga bermanfaat ya
HapusMasya Allah Begitu rupanya silsilah dan sejarah Sunan Giri. Saya tahu dari tulisan Mbak Septi nih...
BalasHapusSemoga selain terjaga keberadaannya, situs seperti ini bisa menjadi penyemangat kita menmpuh jalan belajar yang sama meski dengan cara yang sesuai jamannya
iya mba, saya juga baru loh. padahal udah lama sy di Gresik huhu
HapusMasyaa Allah. Melihat bangunannya aku takjub sendiri mbak. Bayangin tanpa bantuan teknologi apapun mereka bisa membangun diatas bukit gitu.
BalasHapusGa kebayang perjuangan mereka saat menggerakkan material. Ckckck. salut banget deh.
Tfs mbak. Jadi tau lebih banyak tentang sejarah SUnan Giri.
bener mba Mer, sy juga sampe merenung agak lama, kogh keren sekali tenpatnya naik bukit. Mereka anak PA sejati ya :)
HapusMasya Allah, jadi banyak belajar. maklum, saya susah on kalau pelajaran sejarah dulu. Thanks ya mba. Dulu cuma inget wali songo aja ada nama Sunan Giri, tapi ga tau gimana silsilahnya.
BalasHapusKapan2 saya akan melanjutkan ke makam Sunan Giri mba, sekalian sy detailkan ya wkwkwk :D
HapusMasya Allah... kita benar-benar wajib bersyukur ya Mba. Kita ini kaya. Kaya sejarah, kaya budaya dan kaya SDA
BalasHapusAlhamdulillah, dari sejarah kita juga bs menarik hikmah :)
HapusMasya Allah keren banget, kungidam ini mau kesana juga ~
BalasHapuswah ngidam, jangan jangan ..... (isi sendiri) :D
HapusSubhanalloh, bangunan yang bersejarah dalam agama Islam di tanah jawa masih terawat ya mba. Semoga suatu hari bisa kesana.
BalasHapusAmin, kalo ke Gresik bisa mampir ke tempatku mba hihi :D
HapusKerenn mba Septi, menulis tentang sejarah dan budaya bangsa yang luar biasa, semoga kita bias meneladani nilai-nilai luhur nenek moyang ya..
BalasHapusAmin, makasih mba Bety :D
HapusUlasannya jelas mba, saya belum ke sana, jadi nambah referensi. Kalau lagi terik kayanya lumayan yaaa...
BalasHapusNah iya, kalo lagi terik sungguh melelahkan... :D
HapusJejak masa lalu selalu mengesankan ketika kita tahu sejarahnya ya Mba. AKu juga suka menelusuri jejak-jejak yang tertinggal biasanya setelah dari sana rasa penasaran membuncah. Kemudian mempelajari kisahnya yang apik. Aku pas dariBali mobilan sekeluarga sempat lewat Gresik. Pengen mampir jane.
BalasHapusyaaah, lain waktu semoga ada kesempatan mbolang ke Gresik, Nyi :)
HapusAku senang banget kalau ada blogger yang mengulik sejarah kayak gini, soalnya nggak banyak blogger yang menuliskannya. Senang karena aku sebagai pembaca jadi tau sejarah juga, thanks ya mbak..
BalasHapusMakasih banyak mba :) Semoga bisa konsisten menuliskan sejarah tempat2 yang bagus buat pembelajaran anak sy. Amin
HapusKeren. Jadi inget pelajaran Sejarah waktu dulu sekolah. Saya suka dengan cerita perjalanan wali songo.
BalasHapusSunan Giri terkenal banget ya mba :D
HapusSaya pernah ke Giri Kedaton tapi waktu itu saya belum nulis blog dan gak punya banyak dokumentasi. Jadi sayabmng banget deh ya
BalasHapusyaaaah sayang sekali gak didokumentasikan, padahal bagus bisa melihat Gresik dari atas gunung :)
HapusDuh, Mba, membaca ulasanmi, serasa ikutan menjejak langkah demi langkah di sana. Udah lama banget pengem ke sini, tapi belum jadi2 aja. Semoga ke depan nanti, bisa berada langsung di tempat ini.
BalasHapusThanks for share, Mba.
Amin, makasih banyak mba Alaika sudah mampir ke blog ini :)
HapusSubhanallah, detail sekali perjalanannya mba, belajar sejarah tentang islam di Pulau Jawa. Thanks sharingnya mba
BalasHapussama-sama ya mba, semoga bermanfaat :)
Hapusini dalam rangka survey buat besok2 penjelajahan sama anak sy :)
Terima kasih, Mbak Anggraeni. Detil dan bermanfaat dalam menambah wawasan sejarah. Tidak di sangka bangunan bersejarah begitu mengagumkan. Sayang coba pemerntah setempat lebih serius memajukan situs giri kedaton.
BalasHapuskak apakah ada paket wisata ke situ2 Giri Kedaton?
BalasHapusMantap mba Anggraeni, pengen juga ziarah ke makam leluhur saya ini, eyang kandjeng sunan Giri.
BalasHapus