Mengapa Menulis Disini

Aku memiliki kebiasaan menulis tanggal penting dalam hidupku sejak SD. Yah sejak sekolah dasar. Dulu aku menggunakan buku diary bergambar winni the pooh. Dibuku itu, aku ingat pernah menulis kapan aku sakit cacar air. Betapa saat itu Ibuku menjagaku dengan kasih sayang. Sebenarnya Ibu akan pulang kedesa, namun karena aku sakit Ibuk rela tidak ikut serta dengan Bapak.

Aku juga penah menulis hobby telfon ditelfon umum. Berbekal koin sisa jajan, aku menelfon 2921100. Disana terdapat banyak sekali kisah anak dan hikmahnya. Ketika SMP, hampir setiap hari aku menulis catatan sehari-hari. Namun aku menulisnya dibuku tulis. Disana penuh dengan cerita pertemanan, perselisihan dan persahabatan.

Entahlah, aku suka menyimpan hal-hal penting dalam hidupku. Aku seperti merapikan sejarah hidupku. Baik senang maupun sedih. Ketika SMA, aku meninggalkan buku tulis sebagai catatan harian. Saat itu aku menggunakan MS Word karena bisa diwarna otomatis. Dan karena bisa dipassword, sehingga hanya aku yang bisa membukanya. Semuanya tidak luput dari catatanku. Bagaimana perjuangan bisa berjilbab saat kelas dua SMA. Bagaimana senangnya aku memiliki banyak teman. Aku mendapat banyak pengalaman ketika menjadi Ketua Sekbid 1 OSIS. Aku sering didaulat menjadi MC acara sekolah. Dan dimasa-masa umur puber itulah aku bisa mengenal apa arti sebuah perjuangan. Dirumahpun aku aktif di Karang Taruna. Masa remajaku benar-benar “hidup”.

Sampai suatu hari, file catatan itu hilang. Tak bisa dikembalikan. Ah, aku tak punya salinan apapun. Aku sungguh sedih. Dan aku ingat aku juga pernah menulis seseorang yang mendownload lagu kesukaanku, dari Mariah Carey. Catatan penting itu juga hilang. Nasi sudah menjadi bubur.

Akhirnya saat sudah menikah, aku ingin merapikan semua cerita-cerita hatiku. Tentang perjalananku yang kulengkapi dengan foto-foto. Tujuannya satu, semoga kelak anakku bisa dekat denganku meski aku telah tiada. Itu saja.

Dan mengapa nama blog ini bukan bunda Luigi, mama Luigi, istri Adit, keluarga bahagia, namun namaku sendiri. Karena aku ingin menjadi diriku sendiri disini. Tanpa embel-embel gelar sebagai istri dan sebagai Ibu. Meski pastinya aku akan banyak sharing tentang lingkup istri dan Ibu. Namun, disini aku menjadi aku. Tidak terbebani menjadi Ibu dan istri yang ideal. Sempurna.

Ini rumahku. Tempat aku bisa menggoreskan apapun melalui ketikan. Tidak lagi berfikir akan hilang. Maka kubuat judul cerita hati. 


Tulisan daily life yang sangat sederhana, mengalir, dan hanya diketik dengan hati, semoga sampai juga kehati. Dan memanjangkan pertemuanku dengan anakku. Amin.

menghibur anakku dengan kakinya yang terpasang infus



#30dwcjilid6
#day17

Tidak ada komentar