Hari Rabu, 10 Februari 2016 aku
kontrol seperti biasa ke RS Semen Gresik sama dr. M. Maksum, Sp.OG untuk update
bagaimana posisi baby Ajun. Huift ternyata posisinya malah miring, bukan lagi
melintang. Kepala akan diatas, alias mendekati sungsang. Usianya saat itu
adalah 36 minggu 5 hari alias 9 bulan. Kata dokter diliat lagi posisinya 2
minggu lagi tanggal 24 Februari 2016. Dan Prediksi Lahir nya 04 Maret 2016. Setelah
itu aku jelasin bahwa rencananya aku akan melahirkan di Surabaya saja (karena
permintaan Ibu), dan dikasih surat rekam medis selama di RS. Semen Gresik.
Besoknya Kamis, 11 Februari 2016
atas permintaan mas Adit aku mencoba datang ke Klinik Nayaka Husada 24 Gresik
untuk mengetahui bagaimana prosedur melahirkan. Aku jelasin mengenai posisi
terakhir janin beserta surat rujukan dari dr. Maksum, Sp.OG. Oleh dokter yang
praktek saat itu, dr. Zia, aku diberi pilihan mau lahiran di RS. Petrokimia
Gresik, RS Semen Gresik atau RS. Denisa. Akhirnya aku mantap memilih RS.
Petrokimia Gresik karena alasan dekat dengan kantor suami. Oia hari kamis ini
aku sudah mulai cuti. Karena beneran aku harus berusaha merubah posisi janin
dengan renang dan senam hamil. Aku tanya ke dr. Zia siapa Obgyn faforit di RS.
Petrokimia. Beliau bilang semua dokter pasti ahli dan memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Namun beliau pengalaman operasi cesar anak 3 dengan
dr. Edika Wahyulianto, Sp.OG. Katanya jaitannya juga rapi. Trus dikasih tau
prakteknya hari Selasa, Rabu, Kamis siang.
Ternyata Selasa 16 Februari aku
lupa belum ke dr. Edika, Sp.OG. Akhirnya hari Rabu, 17 Februari jam 10 pagi aku
ke RS Petrokimia sendiri motoran buat ambil antrian. Alhamdulillah dapat
antrian nomer 5. Trus balik lagi nunggu jam setengah 3. Pas udah kesana siang
sama mas Adit, ternyata diundur jadi jam 5 sore. Akhirnya balik pulang. Pas jam
5 balik kesana, dokternya juga belum nongol. Hmm, antara sabar enggak sabar
pengen balik pulang lagi. Pas udah ketemu dokternya, dibilang kandunganku udah
9 bulan 2 minggu. Prediksi lahiran 22 Februari 2016. Dari sana aku sudah di
vonis pasti Sectio Caesarea alias operasi cesar. Enggak hanya itu, aku pun
sudah langsung dibikin jadwal kapan operasi. Yup, hari Rabu, 24 Februari 2016
dipilih oleh dokter sebagai hari H kelahiran anakku. Sudah enggak bisa lagi diubah
posisi janinnya. Terus pas di ruang depan dibilang suster kalau ada tanda
kelahiran segera di bawa kesini, enggak usah nunggu tanggal 24. Pas pulang
hujan deres. Nyampe rumah setelah shalat Maghrib, aku nangis enggak karuan. Ya
Allah aku pasti operasi. Perasaan takut melebihi apapun. Aku takut ini, takut
itu, pas nanti gini, pas nanti gitu, banyak pikiran buruk. Sampe sebelum tidur
pun aku masih nangis. Saat itu belajarnya Ajun sekolah Baby Plus sudah di suara
15 hari ke 1.
Esoknya
Kamis, 18 Februari 2016 sekitaran jam Shubuh antara jam 4 setengah 5 an aku
merasa ada yang keluar mengucur deras tapi aku enggak ngerasa ngompol. Trus ms
Adit bingung enggak karuan, nelfon Ibuk dirumah. Akhirnya tanpa babibu, aku
dibawa ke UGD RS. Petrokimia Gresik. Bawa seluruh barang yang dibutuhkan,
diantaranya :
-
Rekam medis dari RS. Semen Gresik
-
Rujukan dari Klinik oleh dr. Zia
-
Asuransi baby Ajun dari Prudential
-
Seluruh hasil lab dari sejak program hamil (maret)
-
Baby Plus (entahlah fungsinya apa, yang penting masuk tas)
-
Madu (entahlah buat apa lagi ini hehe)
-
Udah, gak bawa apa-apa lagi
Di UGD aku
dibilang pembukaan 1 dan air ketuban sudah pecah duluan makanya merembes. Tapi
enggak merasakan sakit apapun. Dan katanya jadwal operasiku di majukan pagi ini
juga sekitar jam 9 atau jam 10. Trus aku dibawa ke gedung baru lt.4 buat
penanganan awal. Aku disuruh milih, mau mandi dlu sebelum operasi apa enggak.
Kalau enggak juga gak apa. Aku milih mandi. Hampir 1 jam aku berada di kamar
mandi. Aku nikmatin bener sebelum aku operasi. Sampe disuruh cepet sama
susternya. Kebetulan air hangatnya bikin aku lebih sedikit tenang, makanya
sengaja aku lamain mandinya. Jam 10an aku dibawa ke Lt. 5 ruang operasinya
disana. Pas nyampe depan pintu ruang operasi banyak orang tetangisan enggak karuan.
Duh, makin deg di hati. Inilah pertama kalinya aku masuk ruang operasi, berada
di meja operasi. Pas duduk di mejanya, aku sampe menggigil. Bukan karena
kedinginan, tapi karena aku deg deg banget. Ya Allah, hanya kepadaMu saja aku
pasrah. Bismillah ini jalan terbaik buat aku dan baby Ajun (Adit Junior). Sebelumnya
aku bilang ke para perawat bahwa aku ingin IMD pasca anakku keluar. Lalu
beberapa menit, perawat datang dan bilang enggak bisa IMD di ruang operasi
karena kondisi suhu ruangan yang sangat dingin. Tapi aku “ngeyel” dan setengah
maksa kalo ingin IMD diruang itu. Dibilang kalo masih bisa IMD saat sudah di
ruang perawatan. Aku sungguh kecewa dan sedih. Kecewa dan sedih pertama karena
sesuai aturan Rumah Sakit, suami tidak boleh masuk ruang operasi. “termasuk
ngintip di luar melalui kaca sus, apa enggak boleh?” tanyaku ke salah satu
perawat. “ Iya mb, ini sudah aturan RS”. Kecewa dan sedih kedua karena aku
tidak bisa langsung seketika IMD.
Aku mulai dibaringkan, dipasangin
alat-alat. Aku disalip, dan di iket kedua tangan. Disuntik di daerah punggung.
Sampe berkali kali dokter anastesi bilang, “lemas bu, kalau enggak lemas nanti
diulang”. Akhirnya berhasil. Dalam
kondisi setengah membungkuk di meja operasi, bius telah menembus kulitku. Enggak
sampe 5 menit, tepat jam 11.18 WIB bayiku sudah dikeluarkan dan menangis keras.
Alhamdulillah. Namun bayi segera di bawa keluar ruang operasi karena akan
dibersihkan. Kecewa lagi? Pasti. Aku ingin ngeliat anakku pertama kali. Pas di
kasihkan ke aku, 2menit berikutnya dan baby dalam kondisi sudah bersih. Dan di
bedong. “ Bu ini anaknya, lengkap semua ya, tangan kakinya, alhamdulllah cowok”
Saat itu juga aku bilang ke dokter “dok sy pengen IMD disini”. “yasudah sus,
kasihkan ke ibunya, biarkan IMD disini. Ditengah jait menjahit rahim, tempat
Ajun bersemayam selama 38 minggu, aku dan anakku melakukan perkenalan awal
melalui IMD. Jujur, aku sampai tidak bisa menangis karena proses yang cepat
ini. Dalam hati hanya kuucapkan, Trima kasih ya Allah...
Setelah dari ruang pemulihan
kesadaran, aku terus bertanya dimana bayiku. Dibilang sedang dibawa keluar.
Untuk di adzani oleh ayahnya kata seorang perawat. Lamaaa rasanya aku di tempat
itu. Sekitar 15 menitan. Mana bayiku, itu aja yang ada dalam pikiranku.
(bersambung)
Kak berarti kakak lahiran sama dokter edika ya ?
BalasHapusiya, saya lahiran sama dokter dr. Edika, Sp.OG
HapusKak, kl sesar disanaa selang kateternya di pasang sebelum operasi atau sesudah operasi ya..
BalasHapus