“Bahkan ketika sang Rasul wafat ditinggal wafat oleh ibundanya...Tuhan
tetap menyayanginya dengan memberikan ibu susuan Halimah binti Sadiyah...bukan
dengan memberinya susu kambing atau onta...Maka...bacalah...bacalah....seru Dia
Yang Maha Cinta.....
Sedih ketika tahu 87% Ibu Indonesia memberikan susu formula (baca :
sapi) pada bayi yang dilahirkan” Ungkapan dr.Dini Adityarini,Sp.A di akun
medsosnya suatu hari.
Entah mengapa semenjak saya menikah, saya bawaannya jadi kepo akan
banyak hal. Saya kepo mengenai ASI, saya kepo mengenai MPASI, saya kepo
mengenai DO and DON’T for baby, saya kepo biaya sekolah dari KB sampe SD di
sekolah Islam yang (katanya) berkualitas. Saya juga kepo ilmu parenting. Semenjak
menikah, seperti di cerita saya sebelumnya bahwa saya suka “pelesiran” ke
berbagai grup sharing emak-emak alias para ibu-ibu. Mengenai kehamilan, ASI,
MPASI, vaksinasi, penyakit anak (khususnya bayi), parenting, perencanaan
keuangan dll.
Entahlah, padahal sampai dengan hari ini saya (dan suami) belum memiliki
rencana memiliki anak #komitmen. Dan kali ini saya ingin sekali menulis
mengenai ASI.
![]() |
gambar dari gayahidupku.com |
QS Al Baqarah (2) : 233. Para ibu hendaklah menyusukan
anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan
penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan
cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.
Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah
karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin
menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka
tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang
lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan.
Sampai Allah sendiri ‘turun tangan’ untuk mengatur hal ini, ada apa
dengan ASI? Mengapa harus ASI? Jika diganti apa salahnya, toh sufor juga pasti
bergizi bukan ya? melalui penelitian ilmiah, produsen dari pabrik2 asing punya orang2
bule yang notabene pinter2 menelitinya, daaan kenapa juga sekarang banyak
sekali kampanye mengenai ASI, mulai kelas menyusui, konselor laktasi, alat-alat
pompa ASI, botol2 penyimpan ASI, buku-buku mengenai ASI dan suatu tindakan
pidana jika petugas kesehatan memberikan susu formula di hari pertama kelahiran
bayi tanpa persetujuan ibu atau keluarga. Makin kepo lah saya...
Jurnal dan penelitian ASI di luar kebanyakan berbahasa Inggris. Hmm (saya
nya pasti kesulitan, apalagi banyak istilah kedokteran) haha. Lalu saya membeli
buku2 mengenai seluk beluk ASI ini ...
InsyaAllah sebagian sudah saya baca, dan apa kesan ku. Sungguh Allah
Maha Besar, Allah Maha Baik, Allah Maha Penyayang, Allah cinta pada hambaNya,
Allah menciptakan manusia baru dari rahim seorang Ibu beserta makanan terbaiknya (ASI), Allah telah mendesain sunatullah susu Ibu agar bisa dikonsumsi oleh anaknya.
Tanpa biaya, gratis tis. Selalu tersedia kapanpun. Dan gizi yang melimpah
dibanding susu formula merk dan semahal apapun. Catet ya, semahal apapun. Ada
banyak nilai gizi dari ASI yang tidak bisa tergantikan oleh susu formula. ASI
juga mudah dicerna dan diserap. Dan melindungi bayi dari infeksi. Selain itu
manfaat ASI tidak hanya untuk bayi, namun banyak sekali manfaat untuk Ibu jika
ia menyusui baik secara langsung maupun tidak langsung (pumping). Salah satu
manfaat bagi Ibu bisa mengurangi resiko kanker (payudara dan indung telur) dan
penyakit2 yang lain.
gambar dari ykai.net |
Subhanallah, semakin keren lah ASI di mata saya. Saya menyebutkan “cairan
emas”.
ASI hewan saja telah dirancang sedemikian rupa oleh Nya untuk
kelangsungan hidup bayi misalnya disini beruang kutub dan orangutan.
Karena kutub utara dingin sekali, ASI beruang kutub amat berlemak,
bayi beruang kutub perlu lemak agat tubuhnya tetap hangat. Sedangkan karena di
hutan panas, ASI orang hutan banyak airnya. Jika terlalu berlemak, anak
orangutan bisa kegemukan tidak bisa bergelayutan di pohon, dan dia bisa
kepanasan.
Berarti hanya ASI saja yang terbaik untuk bayi, bukan susu pengganti
atau susu formula, susu sapi, susu kambing atau bahkan susu onta...
Seorang bernama dr. Andy Darma, Sp.A(K) – konsultan gastroenterologi
mengatakan “logika sederhana dan mudah saja. Kalau ada bahan makanan cair
kemudian dikeringkan lalu ditambahkan banyak-banyak zat kimia lalu di tambahkan
air lagi supaya bisa diminum bayi, pasti jauh lebih bagus yang fresh, alami
yaitu ASI....”
Dan di jaman yang serba canggih saat ini, informasi mengenai ASI
sangat banyak. Mulai manajemen penyimpanan, cara memberikan ASI selain
disusukan langsung, dan penelitian bahwa ASI perah dapat bertahan 6 bulan
(freezer dengan lemari es 2 pintu). Bahkan pada suhu -18 derajat C dengan
freezer khusus bs tahan 12 bulan looh.
Dengan banyak membaca (dan browsing) seputar ASI, ternyata banyak
sekali diluar sana para ibu2 pejuang ASI. Maksudnya mereka tetap bisa menyusui
anaknya sampai 2 tahun meski dalam kondisi bekerja. Saya pernah membaca cerita seorang
Buruh Pabrik yang tetap bisa memberikan ASI putranya sampai 2 tahun padahal
tanpa memiliki lemari es dirumahnya, sehingga balok es lah yang sering diganti
untuk mendinginkan ASI (bisa juga dibayangkan betapa ribetnya di tengah jam
kerja pabrik yang shift), seorang pramugari yang berkeliling satu negara ke
negara lain, yang tetap bisa memberikan ASI padahal anaknya di Jakarta
sementara ibunya di Jeddah, 27 hari bekerja dan hanya 9 hari berada di Jakarta.
Dan seorang Ibu yang 20 bulan memerah ASI dan masih memerah. Anaknya di Subang sementara
sang ibu bekerja di Bandung. Setiap Jumat sore bersama suaminya naik motor ke
Subang membawa ASI untuk seminggu dengan menempuh perjalanan 3-3,5 jam. Kenapa
pumping terus, alasannya karena anaknya maunya pakai dot.
Dan Course Director Sentra Laktasi Indonesia pada 2013 mengadakan perhitungan pembelian susu formula dengan obyek orang Jakarta – seorang yang
menyusui bayi nya selama 2 tahun bisa menghemat sebesar 60 juta. Wow, itu uang
yang gak kecil. Mungkin ini manfaat selanjutnya ya.
Saat ini juga mulai bermuculan bisnis Kurir ASI. Iya, seseorang yang siap sedia mengantar ASI, dari kantor ke rumah, dari bandara ke rumah, dll.Belum lagi orang-orang baik yang mau mendonorkan ASInya kepada bayi yang benar-benar membutuhkan.
Saya tau tulisan ini terlalu jauh, harusnya yang lebih urgent adalah
apa saja yang perlu disiapkan untuk merencanakan kehamilan, tes abc, vaksin abc
atau apapun itu Insya Allah saya pun sedang belajar sambil jalan.
Dengan semua ini InsyaAllah kedepan kalau sedang mempersiapkan
kelahiran bayi (kapan juga ya haha)
saya komitmen mencari Rumah Sakit yang mendukung :
> IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
> Rawat Gabung (bayi disamping Ibu selama 24 jam)
> dan ASI eksklusif (bismillah, jika tidak ada masalah
medis) dan meneruskannya sampai 2 tahun dengan makanan pendamping.
Setelah banyak tau, saya pikir memberikan ASI itu bukan pilihan (ASI
atau sufor), ASI itu hak anak. Dia punya hak untuk tumbuh dan berkembang dengan
gizi yang terbaik. Dan yang terpenting Tuhan telah menyarankan para Ibu untuk
menyusui yang ternyata telah banyak diteliti orang Barat mengenai keunggulan
dan manfaatnya untuk Ibu dan anak. ASI cairan emas dari sang Maha Penyayang. Saya harus keras kepala 'ngASI' meski terjangan iklan sufor membahana badai #halah :D
Semoga rencanaku ini di dukung oleh suami dan seseorang baik yang
menjaga anakku kelak jika aku bekerja dari pagi sampai malam *lapkeringat :) :) :)
Bismillah Allahhu Akbar
buku koleksiku hihi... :) |
Tidak ada komentar