Perkembangan Otak, Kunci Kehebatan Si Kecil. Berdasarkan Ahli Tumbuh Kembang


Semenjak menjadi Ibu saya ingin anak saya, Luigi (3 tahun) hebat dalam satu bidang. Kemampuan yang ingin saya fokuskan adalah musik. Oleh karenanya sejak dia berusia 2 tahun, saya sudah memasukkannya di kelas musik. 

Lambat laun, saya merasa dia tidak “nurut”, oleh Miss disuruh menirukan gaya irama musik dengan berjalan, dia malah lari-larian, Miss memberi instruksi menepuk small drum 2 kali, Lui tepuk berkali-kali, bahkan jumpalitan dikelas seakan tidak mendengarkan Miss. 

Meski dirumah ia sering menirukan pelajaran di kelas, namun akhirnya saya stop kelas musiknya diusia 3 tahun. Saya merasa Luigi “bermasalah”, karena ia tak seperti yang saya harapkan – tidak nurut saat belajar musik.

Ketika saya kenalkan balance bike atau sepeda tanpa pedal, ia giat latihan. Tanpa lelah Luigi akan menggeret sepedanya keluar rumah, dan mulai mendorong sepedanya dengan kencang. 

Di usia 3 tahun ia sudah 5 kali ikut kompetisi sepeda, 2 diantaranya memperoleh juara 2 dan 3, dan dikompetisi yang lebih besar, ia masuk sebagai finalis. Apakah Luigi hebat pada bidang olahraga (sepeda)? Bukankah ia anak bermasalah?

Perkembangan Otak Kunci Kehebatan si Kecil. Parenting Club X Clozette ID

Tak menyangka segala kegundahan dan penilaian saya terhadap Luigi terjawab karena sebuah email masuk. Adalah Clozette Indonesia dan Parenting Club mengundang saya untuk hadir di acara bertajuk Perkembangan Otak, Kunci Kehebatan Si Kecil. Menghadirkan Dr. dr. Ahmad Suryawan, Sp. A (K) yang lebih dikenal dokter Wawan, seorang konsultan tumbuh kembang pediatri sosial yang juga ketua Ikatan Dokter Tumbuh Kembang Indonesia, acara dikemas sangat padat namun berisi. 

Bersama 27 Mama Surabaya yang terdiri dari para selebgram dan blogger, diharapkan kami bisa menjadi tangan panjang dalam menyampaikan materi hari ini ke khalayak luas. Dengan kita mengetahui perkembangan otak yang menjadi sumber kehebatan si kecil, para orang tua bisa lebih terarah mendukung kehebatan mereka.




Sebelum dimulai acara MC memberi kami pertanyaan seputar tumbuh kembang anak dengan jawaban Benar atau Salah. Kemudian dokter naik panggung dan perkenalan. Setelah perkenalan dokter memberikan keyakinan pada kami semua yang hadir bahwa sebenarnya yang ahli pada anak adalah Ibunya sendiri. Bukan dokter tumbuh kembang !!! Setiap anak tidak bisa disamakan satu anak dengan anak yang lain. Dalam pengembangannya mempunyai kehebatan masing-masing.


Dokter yang telah praktek tumbuh kembang selama 15 tahun ini memberikan contoh Yuma Soerianto dan Joey Alexander. Yuma yang berusia masih 12 tahun menjadi seorang apps developer dan Joey 15 tahun menjadi peraih nominasi di Grammy Awards. Yuma sejak usia 6 tahun sudah memiliki ketertarikan belajar coding hingga menciptakan 9 aplikasi dan usia 12 tahun ia menjadi developer aplikasi termuda dalam Worldwide Developer’s Conferense (WWDC). Sementara Joey Alexander, pianis jazz muda di usia 12 tahun meraih nominasi di Grammy Awards. Sejak usia 6 tahun Joey belajar sendiri bermain piano pemberian Ayahnya.  

Berkaca pada perjalanan hidup di masa usia dini dari 2 anak hebat diatas, kita dapat melihat adanya perbedaan dalam jenis kehebatan setiap anak. Selain itu, waktu kehebatan mulai nampak juga berbeda di setiap anak, misalnya Yuma lebih tertarik pada coding sementara Joey pada piano.

Perbedaan itu membuat kita bertanya “Bagaimana sesungguhnya kehebatan anak itu terbentuk?”



ANAK HEBAT
Menurut dr Wawan, dari sudut pandang ilmu medis kedokteran tumbuh kembang anak, kehebatan anak merupakan cerminan dari kompleksitas struktur dan sirkuit otak anak. Semakin kompleks sirkuit otak anak, semakin besar kapasitas anak untuk mengembangkan kehebatan kemampuannya.

Sehingga, anak hebat dapat diartikan sebagai anak dengan kualitas kemampuan yang melebihi rata-rata anak sebayanya, terutama dalam hal intelegensi dan atau keterampilan dibidang tertentu.

PROSES PEMBENTUKAN OTAK ANAK HEBAT
Banyak yang mengira bahwa satu-satunya faktor pembentuk otak anak hanya dari genetik orangtuanya. Misalnya jika Ayahnya pendek, Mamanya pendek, maka anaknya pun tidak akan punya potensi tinggi. Padahal ada hal lainnya yang juga turut berperan yakni faktor Nurture atau faktor pengasuhan yang didalamnya termasuk asupan nutrisi, stimulasi pendidikan dan sebagainya.

Faktor genetik hanya sebuah potensi. Dan jika genetik itu negatif, maka kita harus potong mata rantainya. Misalnya seorang pasien yang terlambat bicara dan oleh neneknya dibiarkan karena toh Ayahnya juga baru bisa bicara usia 6 tahun. Bagi dr Wawan, biarkan Ayahnya aja, anaknya jangan.

Genetik juga bukan sebuah harga mati. Dulu Jepang dikenal bangsa Kate karena pendek-pendek. Hari ini pesepakbola Jepang sudah menjadi fisik Eropa. Berarti Jepang bisa melawan genetik negatifnya dengan nutrisi dan pengasuhan keseharian anaknya yang baik.

Dr dr Ahmad Suryawan, Sp. A (K)  memaparkan materi

Bagaimana pembentukan otak anak hebat?
Kompleksitas struktur dan sirkuit otak anak mulai terbentuk sejak awal kehidupannya, yaitu ketika masih di dalam kandungan sampai anak berusia 18 tahun. Pada saat anak lahir, volume otak jika ditimbang adalah seberat 400 gr atau dibandingkan kita dewasa adalah 25%nya. Hanya dalam waktu 6 tahun dari 400 gr sudah berkembang menjadi 1300 gr. Tahukah berapa berat otak dewasa? 1400 gr.

Artinya dari 6 tahun menjadi dewasa hanya nambah 100 gr. Otak manusia dari usia 6-18 tahun hanya bertambah 100 gr. Betapa hebatnya pertambahan volume otak di 6 tahun kebawah. Dari seusia kelas 1 SD hingga dewasa hanya 5% yang belum terbentuk. Apalagi pertambahan otak dari lahir hingga 2 tahun pertama hidupnya adalah 80% dari otak dewasa.

volume otak anak

Maka pertanyaan dr Wawan yang bikin jleb adalah “dimana Mama Papanya ketika anak dibawah 2 tahun? Mengejar karirkah? Dan ketika kembali pada anaknya, hanya tersisa 5% saja yang belum terbentuk”. Hiks -.-

Dari gambar diatas ternyata kecepatan setiap tahapan bagian otak tidak sama, antara setiap usia. Bagian otak utama anak saling terkoneksi satu sama lain, tersusun dengan pola rumit tapi sangat rapi. Kecepatan pertumbuhan otak dibawah 6 itu sangat pesat karena bertambahnya pertumbuhan koneksi jaringan sel otak atau yang dinamakan Sinaps.




Dokter yang berpraktek di Rumah Sakit swasta Surabaya ini menjelaskan otak hanya terdiri dari 2 organ,  pertama Selnya yang dinamakan neuron, kedua jaringan koneksi antar selnya atau dinamakan sinaps. Meski hanya terdiri dari 2 organ, namun otak yang beratnya hanya 1.5 kg jauh lebih sulit dipahami oleh manusia dibandingkan antariksa yang luar biasa luasnya. Organ satu ini adalah sangat rumit dan unpredictable. Contoh pasien :

Pasiennya sangat sulit. Belum bisa berkembang. Otak anak ini ternyata bisa menipu dokter sebagai ahlinya. Pasiennya semakin membaik. Sehingga dr Wawan tidak pernah menyamakan pasien satu dengan yang lain. Setiap anak kecepatannya beda-beda. Maka, pesan dokter jangan pernah putus asa ketika mendampingi anak yang bermasalah dengan tumbuh kembangnya ketika usia 6 tahun kebawah. Segala sesuatu masih bisa dirubah. Yang belum tahu adalah cara merubahnya.

padatnya sinaps pada usia 2 tahun

Kita bisa lihat gambar diatas, saat lahir koneksi sinaps jumlah 50 triliun dan sebulan menjadi 1.000 triliun. Hanya dalam 1 bulan pertama meningkat 20 kali.  Jaringan sinaps saat lahir sepi, terbanyak terjadi di usia2 tahun. Diusia ini jaringan sinaps seperti rimba raya, padat dan ramai. Dan jaringan sinaps semakin berkurang diatas 2 tahun, padahal masih usia dini. Di usia 6 tahun juga berkurang. 

Bayangkan lantas bagaimana jaringan sinaps kita diusia 30 tahun ini? Sehingga dokter menekankan bahwa otak kita sesungguhnya kalah dengan otak anak kita. Hanya saja, otak kita selektif dan otak anak belum selektif.


jaringan sinaps pada usia 0-6 tahun

Kehebatan anak tergantung aktifitas otaknya. Bagian otak yang paling banyak terlibat dalam pembentukan kehebatan anak adalah lapisan korteks. Ibarat buah semangka, merah isi, putih adalah kulit luarnya, dan kulit luar itulah namanya korteks. Lapisan luar paling penting, untuk kehebatan anak.

Bagaimana proses pembentukan otak anak hebat?
Otak anak hebat mempunyai volume lapisan korteks otak yang lebih besar di daerah otak tertentu dibandingkan daerah lain
Lapisan korteks otak terhubung dengan :
1.       Kapasitas memproses informasi
2.       Kemampuan analisis data dan menarik kesimpulan
Anak hebat mempunyai kemampuan tinggi secara spesialistik dimasing-masing bidang yang berbeda. Seperti Joey pada bidang musik, namun belum tentu bisa memasak misal. Hebatnya beda karena lapisan korteksnya beda. Dan kita tidak bisa mengaturnya.



Otak anak hebat mempunyai lapisan korteks otak yang berkembang terus secara bertahap hingga mencapai puncaknya saat remaja
Dokter menekankan untuk kalimat Cermati puncaknya saat REMAJA
Lapisan korteks otak anak berkemampuan “hebat” :
-          Di masa anak : masih relatif tipis
-          Di masa remaja : semakin menebal
Lapisan korteks otak berkemampuan “biasa” :
-          Di masa anak : relatif lebih tebal
-          Di masa remaja : semakin menyusut dan berkurang
Apa artinya? Otak anak hebat akan semakin canggih dengan bertambahnya usia, dan mencapai puncak potensinya pada masa remaja.



Sehingga kita jangan khawatir ketika anak ada problem sebelum usia SD, dan sangat tidak fair jika itu dikatakan bermasalah. Kita jangan pernah menuntut anak dari usia TK ke SD bisa langsung berprestasi. Mungkin memang anak masih kesulitan, karena lapisan korteksnya masih tipis. Hal ini menyebabkan kelirunya para guru atau orangtua menilai anak di usia awal, penuh ide dikatakan problem.

Orang tua dan ahli tumbuh kembang parameternya beda. Seperti kisah Luigi diawal saat kelas musik, saya menambahkan parameter “nurut” padahal dr Wawan menekankan tidak ada standart “nurut” dalam ilmu tumbuh kembang kecuali berhubungan dengan keselamatan anak. Yup, anak TIDAK HARUS nurut kita kecuali dia berdiri di pinggir sumur yang dalam. Sementara banyak orangtua memaksakan kehendak padahal berbeda dengan apa yang anak pikirkan di otaknya.

Oleh karenanya otak anak hebat mempunyai jalur komunikasi antar sel otak yang sangat efisien. Jalur koneksi antar sel otak lebih banyak dan Jalur koneksi antar sel otak lebih lancar. Otak anak hebat juga mempunyai “jalur khusus” seperti “jalan tol” yang mampu mengangkut informasi dalam volume dan jumlah yang besar secara sekaligus, namun dengan kecepatan yang sangat tinggi. Semakin sering dan banyak mereka menggunakan sebuah jalur tertentu, maka semakin lancar mereka dapat menganalisis informasi dan semakin cepat membuat keputusan.

Beberapa jalur komunikasi antar sel otak mempunyai kelancaran dan kecepatan mengalirkan informasi lebih baik dari jalur yang lain. Setiap anak akan mempunyai kehebatan yang berbeda-beda (ada yang hebat di matematika, ada yang hebat di bahasa). Gpp gak sama dengan anak lain. Karena jalur di otaknya emang beda kecepatannya.



Misalnya dulu Surabaya – Malang bisa nyampe 3 jam. Sekarang ada tol cuma sejam doang sudah sampe Singosari. Anak yang hebat, sudah banyak jalur dan semuanya jalan tol, ngangkut informasi banyak dan cepat. Dokter dengan pembawaan kalem namun tegas  ini menyayangkan hal tersebut banyak membuat orangtua tidak nyaman. Contohnya : pertanyaan belum dijawab sudah ada pertanyaan lainnya dari anak, tidak disuruh malah dilakukan, karena saking cepet jalurnya. Oleh karenanya banyak orangtua tidak menduga anaknya memiliki kehebatan tertentu, dan itu sering ditemukan di kliniknya. Dokter menekankan orangtua tidak boleh melawan kemampuan anak sesuai yang kita inginkan.

Ini juga karena otak anak hebat mempunyai daya plastisitas lebih lama dan panjang untuk sirkuit otak yang rumit dan kompleks.
Daya plastisitas adalah besarnya kapasitas otak anak untuk masih dapat berubah karena ransangan dari lingkungannya. Apa konsekuensinya? Otak anak hebat mempunyai kapasitas mengembangkan jalur komunikasi baru antar sel otak, yang lebih kayak dan meluas ke berbagai area otak.

Implikasi otak hebat ini membuat banyak orangtua tidak nyaman. Karena anak hebat biasanya memiliki  ide sendiri. Orangtua sulit menerima idenya biasanya karena 3 hal. Pertama timingnya gak sama, contohnya Mamanya pengen anak mandi jam 4, padahal anak masih pengen main akhirnya bentrok. Kedua menyangkut biaya yang dikeluarkan, misalnya “jangan Dek, itu terlalu mahal”. Ketiga masalah safety, misalnya “jangan Kak, itu bahaya” padahal otaknya mendorong dia untuk melakukan itu.

KETIKA ANAK BELAJAR, APA YANG TERJADI DI DALAM OTAKNYA?
Kalo sebelum belajar sirkuit otak masih ditentukan oleh genetik. Jadi faktor genetik memang penting. Karena dapat dari papa dan mamanya. Tapi dengan adanya proses belajar maka luas sirkuit otak akan semakin membesar. 

Sirkuit kemampuan otak yang mudah akan terbentuk dahulu. Sirkuit otak untuk kemampuan lanjutan yang lebih rumit akan terbentuk kemudian.

Bedanya sebelum dan sesudah belajar (stimulasi) 


Kalo kita pengen anak berkemampuan nulisnya baik, ajarkan dulu bagaimana pegang pensilnya di umur sebelumnya, kalo pengen anak pegang pensil, ajarkan dulu megang benda yang lebih kecil di umur sebelumnya. Jadi ditelateni dulu, dari kemampuan yang mudah. Hampir semua kemampuan manusia, basicnya ada di dua tahun pertama usia anak. Jadi kalo punya anak dibawah 2 tahun, lekatkan, karena disitu letak basicnya kemampuan seorang manusia. Entah motoriknya, kemampuan bicaranya, atau kecerdasannya.

Ketika belum belajar, luas sirkuit otak anak terbatas, begitu belajar, terjadi pembentukan sirkuit baru di otaknya, dari hasil pengalaman belajar tadi. Tanpa belajar, maka tidak terbentuk sirkuit yang banyak.

Konsolidasi sirkuit otak

Dokter mencontohkan pasiennya yang mengambil remote AC di ruang praktiknya dengan menggunakan kaki. Iya kaki? Kenapa? Karena ia melihat Ayahnya juga mengambil remote AC dengan kakinya. Artinya apa? Anak belajar dari keseharian. Anak belajar dari apa yang dilihat dan apa yang didengar. Darisana terbentuk sirkuit, semakin sering dilakukan terjadi seleksi sirkuit, pada akhirnya terjadi konsolidasi sirkuit, maka kemampuan itu menjadi permanen.

Contoh lainnya kemampuan anak dalam memegang gelas. Apa pernah kita katakan ke anak “Adek, ntar kalo megang gelas jempol kanan tempelkan di pegangan gelas, bla bla ...”. tentu tidak bukan? Namun ia melihat bagaimana orang sekitarnya memegang gelas.  

Jika dilakukan terus akan menjadi kemampuan permanen, sehingga bagaimana agar kemampuan menjadi keahlian seumur hidup? Ajarkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kemampuan memegang gelas -misalnya - akan dipertahankan seumur hidup.

Ketika anak belajar dari lingkungannya, semakin kompleks sirkuit otak yang terbentuk, semakin besar kapasitas anak untuk belajar dan mengembangkan berbagai kemampuan hebat lainnya.


Signal kelistrikan pada otak anak

Otak anak bekerja atas dasar memproses informasi melalui mekanisme komunikasi antar sel otak (neuron). Komunikasi antar sel otak berjalan melalui transmisi sinyal kelistrikan dan kimiawi (zat neuro-transmiter).  Dan membentuk kompleksitas tatanan sirkuit otak. 

Jadi otak manusia ada zat kimiawinya yang menimbulkan kelistrikan, sehingga dokter Wawan sangat mewanti-wanti kami, jika masih memiliki anak yang masih bayi, jangan menggunakan ponsel didepan anak bahkan sambil menggendong. Karena frekuensi dari ponsel kita SANGAT MENGGANGGU signal kelistrikan di otak anak yang sedang digendong.



Diatas usia 6 bulan lebih aman, di atas usia 2 tahun sudah mulai tidak mengganggu. Jika diatas 6 tahun barulah sangat tidak apa-apa. Jadi sebagai ahli tumbuh kembang, dr Wawan mengatakan ketika anak masih usia dibawah 18 bulan, atau 1 ½ tahun, jangan gunakan gadget secara bombastis didekat anak, karena otaknya bekerja atas dasar signal kelistrikan. Hal ini memang tidak terlihat secara kasat mata. uji coba yang paling mudah adalah coba dekatkan ponsel dengan TV dirumah, beberapa ponsel akan membuat TV bergejolak. Dan otak anak sama dengan TV.

BAGAIMANA CARA MENGOPTIMALKAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN OTAK
Ada 2 hal yang tidak bisa ditawar lagi yakni nutrisi dan stimulasi. Nutrisi bertugas membentuk dan mematangkan sel-sel otak sementara stimulasi untuk Membentuk dan memperkaya jaringan koneksi antar sel.

Peran nutrisi menurut dokter Wawan diibaratkan bahan untuk mendirikan pondasi dari bangunan. Kekuatan dari pondasi bangunan ditentukan kuantitas dan kualitas nutrisi. Sedangkan faktor stimulasi dalam pengasuhan anak sehari-hari dapat diibaratkan sebagai sebagai bahan yang menentukan seberapa tinggi dan seberapa luas bangunan yang berdiri di atas pondasi tersebut.

Nutrisi yang dibutuhkan si kecil

Nutrisi penting diatas, ada yang paling saya garis bawahi yakni Sphingomyelin dan Fosfolipid. Sphingomyelin berfungsi mengoptimalkan pembentukan selubung pada sel syaraf otak agar dapat bekerja secara optimal. Sementara Fosfolipid bertugas menyusun membran sel.

Faktor nutrisi tidak dapat dipisahkan dari faktor stimulasi. Stimulasi merupakan kegiatan interaktif antara anak dengan orangtua/pengasuh sehari-hari dimana anak akan mendapatkan ransangan dari lingkungan sekitarnya untuk belajar melakukan berbagai kemampuan. Sehingga, pada kegiatan stimulasi anak akan mendapatkan kesempatan belajar untuk mengembangkan berbagai kemampuannya.

Pada saat belajar inilah anak akan mendapatkan berbagai ransangan sensoris yang masuk melalui panca indera yang dibutuhkan untuk mengembangkan, memperbanyak, dan memperluas jaringan sirkuit otak.

Mom blogger dan mom influencer yang berkesempatan belajar dari dr Wawan

Maka, ada dimana orangtua saat anak dibawah 6 tahun? Karena stimulasi sangat tergantung pada keberadaan orangtua mendampingi. Karena nutrisi bisa dititipkan pada orang lain. Tetapi stimulasi tidak bisa. Kita harus hadir di sebelah anak. Kata-kata dr Wawan ini membuat saya lama tercenung, karena bermakna dalam.

MENILAI KEHEBATAN ANAK DARI HASIL BELAJAR
Dokter yang termasuk 65-70 dokter tumbuh kembang se-Indonesia ini menganjurkan untuk menilai berdasarkan kemampuan masing-masing anak. Tidak dibanding-bandingkan dengan anak lainnya, termasuk antara adek dan kakak. Karena setiap anak mempunyai ketebalan lapisan korteks yang berbeda, maka menilainya harus individu. Selain itu berdasarkan penilaian yang dini, reguler dan rutin. Dan menggunakan parameter perkembangan otak anak sesuai tahapan usianya.

Misalnya yang fase 2-3 tahun terlambat bicara, menjelang kelas 1 SD kesulitan sehingga terancam tidak naik kelas. Kelas 5 juara kelas !!! Padahal itu hal yang bisa diprediksi oleh ahli tumbuh kembang, hanya masalahnya bagaimana orangtua ketika mendampingi anak ketika “gagal” dimasa awal. Maka jangan pernah menilai anak HANYA sesaat.

Cara menilai kehebatan si kecil

SEHINGGA
Berdasarkan faktor yang disebutkan diatas, kehebatan anak bukanlah hasil yang instan atau terjadi sekejab mata dan sesaat. Kehebatan anak harus melalui sebuah proses yang panjang dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling terkait satu sama lain.

Faktor genetik yang baik, bukan jaminan anak berkembang menjadi anak yang hebat. Demikian pula sebaliknya, belum tentu anak tidak bisa berkembang menjadi hebat apabila faktor genetik yang dimiliki kurang baik.

Kunci kehebatan anak adalah pemenuhan nutrisi dan proses belajar. Kedua hal ini mengembangkan struktur dan jaringan sirkuit otak yang berbeda di setiap anak sehingga kehebatan anak akan berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap anak memiliki kehebatannya masing-masing. Setiap anak kehebatannya berbeda-beda.

Sesi tanya jawab dengan pembicara

Terakhir dokter mengingatkan kepada kami para undangan yang terdiri dari Mom Blogger dan Mom Influencer Surabaya, yang baginya “orang terpilih” untuk melengkapi sisi spiritual saat mendampingi anak hebat.

DUKUNG KEHEBATAN SI KECIL MELALUI PARENTING CLUB
Anak kita hari ini merupakan generasi Alfa, yang dimana kelak teknologi akan semakin banyak dan cepat. Oleh karenanya diperlukan belajar yang ideal untuk anak hebat.

Mom Lily dari Wyeth memperkenalkan fitur Parenting Club

Belajar idealnya dilakukan eksploratif, kritis, mengembangkan jiwa kepemimpinan, disiplin dan empati. Membuat anak hebat caranya dengan belajar progresif. Seperti apa itu belajar progresif? 

Memperkenalkan Parenting Club sebuah website dari Wyeth Nutrition yang didedikasikan bagi Ayah Bunda untuk mengenali dan menstimulasi tumbuh kembang si Kecil menjadi anak Hebat.




Parenting Club bisa diakses secara mudah di www.parentingclub.co.id, ada banyak informasi dan fakta dibalik kehebatan si Kecil, tips stimulasi, ada juga tips untuk membantu orangtua memberikan nutrisi seimbang, dan yang tak kalah penting adalah fitur Kalkulator Fisik Akal Sosial sesuai tahapan usianya. Agar kita bisa memberikan stimulasi yang tepat.

Difitur itu akan ditunjukkan 8 kehebatan anak, apa ciri-ciri kehebatan tertentu, dan bagaimana mengoptimalkannya. Jika penilaian Kalkulator Fisik Akal Sosial nilainya 100 maka tidak ada masalah dengan tumbuh kembangnya. Yang pasti semua fitur pada Parenting Club sudah sesuai review Dr dr Ahmad Suryawan, Sp. A (K) ahli tumbuh kembang sehingga pasti bisa dipertanggung jawabkan. Bahkan beberapa artikelnya merupakan tulisan dari dr Wawan sendiri.




MENGENAL CLOZETTE INDONESIA
Selain Parenting Club, Clozette Indonesia juga turut mendukung terlaksananya acara hari ini bersama Dr dr Ahmad Suryawan, Sp. A (K). Clozette Indonesia adalah fashion network pertama di Indonesia khusus bagi para pencinta fashion dan beauty. Jadi, Clozette Indonesia tidak hanya menyediakan halaman khusus mengupload foto-foto fashion kita, namun juga  memberikan tempat untuk berjualan dan berbelanja.  



Yuk Mam, cari tahu informasi di balik perkembangan si Kecil yang Hebat dimulai dari perkembangan otak, nutrisi tepat dan stimulasi untuk mendukung proses belajar progresif agar si Kecil siap untuk #DariBelajarJadiHebat

4 komentar

  1. Mbaaaaaa, makasi yaaaa. Ditunggu part 2 nya hihihihi.... Berkah selalu mbaaa ������

    BalasHapus
  2. Dokter Wawan idolakuuuuu
    Wih, mba Septi mantabbb nih, aku berasa hadir di acara keren ini, euyy

    BalasHapus
  3. Artikelnya informatif sekali mbak, makasih ya....mbacanya sambil angguk-angguk terus nih :)

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah aku juga hadir di event ini kemarin. Menyimak sharing Dokter Wawan dengan durasi hampir 2 jam nggak berasa ya mbak . kalau dilanjut sampai malem kayaknya juga betah, materinya padat bergizi dan penting banget buat orangtua .. Moga diundang lagi event Parenting Club ID berikutnya

    BalasHapus