Untuk pertama kalinya saya
berfikir beli susu formula setelah komiten saya “hanya akan kasih El anak saya
ASI saja sampe 6 bulan”. Pertahanan saya runtuh di usia anak saya 5 bulan. Hai
ini karena setelah mudik Lebaran dari Trenggalek, ketika balik ke rumah di
Gresik Minggu 10 Juli 2016, rumah saya mati lampu. Langsung meluncur ke kamar
tempat lemari es bersemayam. Dan semua ASIP saya cair. Sudah tidak ada yang
bisa diselamatkan. Rusak semua. Ternyata token listrik habis. Huhu. Sementara
ASIP di Surabaya hanya tinggal 10 botol saja. Padahal konsumsi El minimal 100
ml. Yang lebih menyedihkan lagi adalah hari Rabu nya 13 Juli 2016 saya harus
kembali bertugas alias kerja. El di Gresik. Otomatis dia sama saya terus 24
jam. Inilah tantangan buat saya. Berusaha stok ASIP di tengah kebersamaan
dengan El yang menyusu langsung. Ketika sebelum kerja, malamnya El diungsikan
ke rumah Ibu saya. Disana Ibu bilang, Ya Allah kecilnya perut nya. Siang pas
kerja saya telfon Ibu untuk menanyakan kabar El. Ibu bilang setelah mandi El
habis 100 ml. Dan itu di kulkas tinggal hitungan jari. Kata Bapak saya, “Udah
kalau enggak cukup beli susu sapi aja”. Oh No. Hancur hati saya melihat stok
yang semakin menipis. Dan selama mudik, jadwal pumping saya pun ikut cuti
bersama pula. Pertama kali pumping tidak lebih dari 15-20 ml. Pusing pala saya.
Akhirnya kepikiran minum macam booster ASI yang banyak dijual. Nglirik-nglirik
harga, alamak mahal ya. Cookies ASI 1 toples isi 14 keping saja (yang hanya
bisa di konsumsi 1 minggu) harganya 150ribu. Malah ada yang sepaket macam
Fenugreek nature way dkk harganya 835rb-995rb. *plak* *Nemplokin jidat di
tembok*
Sementara Sailormoon yang cantik bilang
ke Tuxedo bertopeng nan baik hati suka menolong. “Bi liat nih hasil pumping
sedikit banget”. “Sabar, nanti lama-lama juga bakalan banyak”. Huift. Saya tuh
hafal banget, suami saya tuh orangnya anti ribet. Saya tau dia ngerasain kalau
saya galau. Tapi dia bilang pumping aja terus. *Ngarepnya dibelikan cookies ASI
padahal
Karena disuruh pumping terus,
saya kepikiran sewa pompa hospital grade. Medela Lactina atau Medela Symphoni.
Tapi dimana ya di Surabaya. Kalau di Jakarta ada di Kelapa Gading. Akhirnya
setelah cari tau sana sini ternyata ada di Medela Service Center di daerah
Villa Bukit Mas. Tanya ke suami, “boleh enggak aku sewa pompa ASI hospital
Grade?” “enggak usah” jawabnya *hadeeeeh *mau pingsan
Dia malah tetep kekeh optimis
bisa terus ASI. Sampe dia kasih solusi gini : “Kamu khan banyak teman, banyak
kenalan Ibu-Ibu menyusui juga, gimana kalo kamu minta ASIP nya sedikit buat
memenuhi kekurangan ASI Luigi, sembari kamu tetep pumping”. Saya jawab “ Bi
mana ada yang mau kasih ASIP nya gitu aja. Biasanya kalo orang kasih donor ASI
itu banyak banget syaratnya. Harus bayi lahir prematur lah, harus bayi yang
ditinggal menginggal Ibunya lah, susah Bi. “ jawabku sambil nada pesimis.
“Kenapa langsung gitu sih kalau belum di coba, entar jelasin aja keadaaannya”.
Hmm meski pesimis banget, apa salahnya Sailormoon nyoba saran Tuxedo bertopeng.
Setelah nyari kesana kemari, ketemu juga dengan seorang Ibu baik. Akhirnya tepat hari kamis 14 Juli 2016, sehari sy masuk kerja, saya
inbox Ibu baik ini. Jujur, saya pesimis. Saya berfikir gini. Pumping itu susah,
pumping itu jenuh, masak ada orang yang mau kasih ASIP nya gitu aja. Pasti
syaratnya banyak. Ketika aku menjelaskan alasannya, saya gak berharap
banyak. Sampe untuk meyakinkan beliau nya, saya suruh Ibu tersebut follow
Instagram sy karena saat itu sy pernah posting foto ASIP basi saya. Trus sy
kirim foto pumping saya yang gak lebih dari 20 ml.
Me : Hi mbak. Bolehkah saya mengajukan
permohonan donor asi? Saya mengalami musibah, asip saya di freezer cair semua
saat ditinggal mudik
Mbak : Yahh (emoticon patah hati)
kogh bisa cair semua? (emoticon sedih)
Aku langsung deg, hmm pasti
susaaah khan. Yes sesuai prediksi.
Me : Token listriknya habis tanpa
diduga. Selama mudik saya gak pumping. Sekarang pumping lagi hasil gak lebih
dari 20 ml. Baby saya 4 bulan mb. Muslim.
*gambar hasil pumping saya*
IG sy akuanggraenisepti. Disitu
ada foto asip saya yang sudah basi mbak mungkin biar yakin
Mbak : udah gak ada inti es nya
sama sekali? Sayang banget (emoticon sedih) posisi mba nya dimana?
Me : tidak ada mb. Cair semua.
Sudah rusak mb. Termasuk ice gel nya cair. Maksudnya sembari sy berusaha power
pumping , tapi sy juga butuh saat ditinggal kerja 8 jam. Krn pasti kurang
antara yang dikonsumsi. Sy lihat mba makanan halal dan tidak ada alergi di
keterangannya. Sy bismillah niat buat anak
mb. Mb IG nya apa. Biar sy follow. Sy di Surabaya mb.
Mbak : semangat ya mba. Senang
lihat perjuangan ibu-ibu pekerja. Boleh lahh pasti, monggo ambil kerumah ya.
Tapi kalo bisa sore/malam ini, paling telat besok pagi. Seoalnya kebetulan saya
mau keluar kota seminggu. Makanya saya tanya domisili dimana.
Me : alhamdulillah trimakasih mb,
sudah baik sama anak saya. Malam ini gpp mbak. Alamatnya mana mb?
Begitulah sekilas obrolan saya
dengan beliau ini. Entahlah, saya jadi pengen nangis. Terharu sangat sama
kebaikan Ibu satu ini. Dari kota Gresik pulang kerja saya langsung bergegas ke rumah
nya. Gak tau daerah Surabaya Timur sana. Sempet nyasar dikit. Nyampe rumahnya
saya bel 3 x gak ada yang muncul. Baru bel yang ke 4. Seseorang yang sangat ramah
menyambut saya dan suami. Mengajak saya ke lokasi freezer nya. Sangat ramah dan
baik. Mengambil kan kantung asip sampe coller box dan coller bag saya penuh.
Saya sampai bilang ke mba nya “Mba, ini gak papa kah?”. Iya jelas sy mikir
gitu. Ibu ini ngeluarin asip kayak gak mikir gt. Pokoknya dikasih ke saya.
Total 18 kantung asip ukuran gabag mluncur berpindah ke freezer di rumah Ibu di
Surabaya.
Allah mengirim malaikat melalui
Ibu yang baik ini buat anak saya. Jujur, saya bener bener enggak pernah
menyangka akan bertemu dengan seorang Ibu baik memberi tanpa syarat. Memberi tanpa
berfikir. Memberi tanpa curiga. Memberi dengan sangat tulus. Bagaimanapun
keunggulan ASI tidak bisa digantikan. Saya paham itu. Tapi pumping itu susaaaah
bosen sering males mendera. Tapi beliau bisa-bisanya ngasih saya ASIPnya
sebanyak itu.. Hiks, Malah ngasih saya banyak tips pumping. yang intinya pumping itu bisa dibikin mudah, bagaimanapun sibuknya kerjaan kita.. Hmmm
Buat Luigi :
Kamu harus tau, Nak. Bahwa
ternyata ada orang baik sama kita. Semoga kelak engkau pun mudah berbagi dengan
sesama. Tanpa syarat. Besok kamu akan tau, karena Ibu baik inilah kamu bisa mendapat ASI eksklusif.
Buat teman-teman yang memutuskan mencari donor ASI buat anaknya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan versi saya, antara lain :
1. Pastikan Ibu yang akan menjadi donor terbebas dari virus TORCH dengan tes dalam jarak dekat dan hasilnya (-), Hepatitis B dan C (-), HIV (-) serta penyakit menular lainnya. Serta tidak mengonsumsi alkohol, narkoba dan pastika tidak merokok. Dan bila perlu dibuktikan dengan hasil tes Lab atau jika Ibu tersebut bersedia, kita yang meminta Ibu tersebut tes dengan biaya kita :)
2. Tanyakan selama menyusui Ibu tersebut memakan makanan apa saja. Karena ada bayi yang memiliki alergi, misal jika Ibu memakan seefood, ayam, telor bayinya bisa merah-merah kulitnya atau kulitnya bentol-bentol. Alhamdulillah Luigi tidak ada alergi selama ASI.
3. Pastikan anaknya jenis kelaminnya sama dengan anak kita. Karena dalam Islam, diyakini akan menjadi saudara sepersusuan. Namun ini perlu kajian panjang. Karena ada pro kontra juga, menjadi saudara sepersusuan ketika menyusu langsung dari Ibu pendonor. Lah ASI donor khan diberi dari botol kaca dan plastik khusus ASI. Kapan-kapan di bahas di bab lain ya :)
4. Oia mengenai agama Ibu pendonor, kalau menurut saya selama yang dikonsumsi halal (no babi) dan negativ dari virus tersebut, masih gak papa ya. Tapi semua kembali kepada seorang Ibu. :)
5. Tanyakan juga apa Ibu donor tersebut sedang mengkonsumsi obat tertentu dan alasannya.
6. Carilah donor ASI yang dikenal, sehingga kita yakin bahwa ASI yang diperah menggunakan pompa dan segala alat yang bersih. Jika kita kenal, kita akan tau bagaimana gaya hidupnya dalam hal kebersihan. Jangan menerima donor ASI dari Ibu yang pumping dengan pompa balon karet, karena tipe pompa ini sangat rentan beresiko kontaminasi bakteri.
Salam
Buat teman-teman yang memutuskan mencari donor ASI buat anaknya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan versi saya, antara lain :
1. Pastikan Ibu yang akan menjadi donor terbebas dari virus TORCH dengan tes dalam jarak dekat dan hasilnya (-), Hepatitis B dan C (-), HIV (-) serta penyakit menular lainnya. Serta tidak mengonsumsi alkohol, narkoba dan pastika tidak merokok. Dan bila perlu dibuktikan dengan hasil tes Lab atau jika Ibu tersebut bersedia, kita yang meminta Ibu tersebut tes dengan biaya kita :)
2. Tanyakan selama menyusui Ibu tersebut memakan makanan apa saja. Karena ada bayi yang memiliki alergi, misal jika Ibu memakan seefood, ayam, telor bayinya bisa merah-merah kulitnya atau kulitnya bentol-bentol. Alhamdulillah Luigi tidak ada alergi selama ASI.
3. Pastikan anaknya jenis kelaminnya sama dengan anak kita. Karena dalam Islam, diyakini akan menjadi saudara sepersusuan. Namun ini perlu kajian panjang. Karena ada pro kontra juga, menjadi saudara sepersusuan ketika menyusu langsung dari Ibu pendonor. Lah ASI donor khan diberi dari botol kaca dan plastik khusus ASI. Kapan-kapan di bahas di bab lain ya :)
4. Oia mengenai agama Ibu pendonor, kalau menurut saya selama yang dikonsumsi halal (no babi) dan negativ dari virus tersebut, masih gak papa ya. Tapi semua kembali kepada seorang Ibu. :)
5. Tanyakan juga apa Ibu donor tersebut sedang mengkonsumsi obat tertentu dan alasannya.
6. Carilah donor ASI yang dikenal, sehingga kita yakin bahwa ASI yang diperah menggunakan pompa dan segala alat yang bersih. Jika kita kenal, kita akan tau bagaimana gaya hidupnya dalam hal kebersihan. Jangan menerima donor ASI dari Ibu yang pumping dengan pompa balon karet, karena tipe pompa ini sangat rentan beresiko kontaminasi bakteri.
Salam
Tidak ada komentar