Bulan mencurahkan cahaya emasnya ke kota Santri dalam
keheningan malam. Suara orang mengaji masih banyak terdengar syahdu dipengeras
suara Masjid. Mereka masih terjaga karena tak ingin melewatkan waktu untuk
menarik perhatian Allah di 10 hari terakhir Ramadhan ini. Karena aku sedang
tidak puasa, maka kumanfaatkan untuk mencoretkan tulisan ini dalam sebuah laptop
yang terkadang bisa dipakai lancar, terkadang pula bikin emosi karena layar touchscreen perlu masuk rumah service namun selalu kutunda-tunda. Setelah
beberapa purnama akhirnya aku bisa menulis kembali. Alhamdulillah. *kibas kerudung
Hmm, Karena tak ingin lewatkan masa usia emas Luigi,
di panas Ramadhan yang terik kami tetap melakukan aktifitas outdoor bersama Luigi. Perjalanan kami
kali ini adalah ke Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya. Ekowisata Mangrove Wonorejo
ini merupakan wisata alam di Kawasan Pantai Timur Surabaya.
Kita kenalan dulu, tentang istilah dan manfaat
mangrove ya. Agar supaya saya bisa mengupas manfaat apa yang bisa didapat anak
usia dini setajam silet :D
Apa sih Mangrove?
Mangrove adalah sekumpulan pohon dan semak-semak yang
tumbuh didaerah pasang surut. Mangrove termasuk dalam salah satu tipe hutan
produktif yang dapat menghasilkan produk berupa antara lain kayu-kayuan (kayu
bakar, bahan bangunan), bahan obat-obatan, bahan makanan, bahan kertas dan
perikanan.
Apa pentingnya Mangrove bagi
siklus kehidupan?
Secara fisik hutan mangrove memiliki peranan penting
dalam melindungi pantai dari ancaman ombak dan angin yang berasal dari lautan.
Vegetasi mangrove berperan penting dalam menjaga
siklus kehidupan fauna seperti burung, ikan, udang, kepiting dan molusca.
Karena lingkungan mangrove sangat ideal sebagai tempat berlindung, mencari
makanan, dan tempat berkembang biak.
Tanaman mangrove mempunyai kemampuan khusus untuk
dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang selalu tergenang, kadar garam
tinggi, dan kondisi tanah yang kurang stabil. Dengan lingkungan seperti ini beberapa
jenis tanaman mangrove mengembangkan mekanisme adaptasi antara lain berupa akar
nafas (akar yang tumbuh dan berkembang untuk tumbuhan berbafas) dan benih yang
bersifat vivipar. Misalnya monyet.
Sehingga mangrove fungsinya BUKAN hanya menahan erosi
agar tidak terjadi abrasi saja. Atau bahkan HANYA pelindung saat terjadi
tsunami. Namun juga habitat ideal berbagai macam satwa. Misalnya ikan yang
tidak dapat hidup di laut dalam.
Ada apa aja di Mangrove Wonorejo
Surabaya?
Diawal masuk kita akan disuguhkan dengan kebun sayur
yang bertuliskan “Welcome Green House”.
Disana kita bisa melihat lebih dekat sayuran dan juga pembibitan cabe
dan terong.
Didepan kebun sayur ada pendopo untuk meluruskan kaki alias beristirahat. Di sebelah kanan pendopo ada musholla dan toilet.
Didepan kebun sayur ada pendopo untuk meluruskan kaki alias beristirahat. Di sebelah kanan pendopo ada musholla dan toilet.
Lalu saatnya memasuki jogging track dengan melewati jalan setapak dari kayu-kayu. Dari
jalanan ini membentang hutan mangrove yang menawan. Disisi kiri atau kanan
jalan ada informasi disebuah papan kecil jenis mangrove yang kita lewati. Tidak
hanya jenis mangrove namun juga aneka burung.
Tak jauh berjalan ada perpustakaan mini yang isi bukunya random (tidak hanya mengenai per-mangrove-an), juga kantor Mangrove Information Center. Biasanya di jogging track ini banyak digunakan untuk lahan pemotretan bagi pecinta photografi. Rangkaian kayu tak beratuan dibawah ini mungkin yang sering terlihat di beranda Instagram. Kita akan berjalan lurus sampai akhirnya bertemu gazebo dan belok kiri.
Tak jauh berjalan ada perpustakaan mini yang isi bukunya random (tidak hanya mengenai per-mangrove-an), juga kantor Mangrove Information Center. Biasanya di jogging track ini banyak digunakan untuk lahan pemotretan bagi pecinta photografi. Rangkaian kayu tak beratuan dibawah ini mungkin yang sering terlihat di beranda Instagram. Kita akan berjalan lurus sampai akhirnya bertemu gazebo dan belok kiri.
Setelah melewati jalanan “jogging track” yang terbuat
dari kayu, jika kita teruskan jalanan akan berubah menjadi jalanan bambu. Suasananya sangat alami, seperti di hutan.
Terdengar suara kicauan burung saling bersahutan. Dibeberapa pinggiran terdapat
tangga kecil untuk turun. Disana kita bisa melihat lebih dekat pepohonan yang
ada.
Saat melewati jalan yang agak berkelok, dan perut
keroncongan kita sampai juga pada Sentra Kuliner yang menjual berbagai macam
makanan ramah kantong. Seperti penyetan belut, penyetan ikan, asem sembilang,
nasi cumi hitam, pangsit udang krispi, lontong kupang, nasi bakar bandeng dan
aneka ikan bakar. Semua makanan dibandrol paling mahal Rp. 18.000,- saja.
Di Mangrove ini ada Dermaga, kami bisa naik perahu
wisata. Selama perjalanan kami berpapasan dengan perahu nelayan, yang barusan
kembali melaut. Tidak hanya satu atau dua perahu namun banyak perahu yang
saling berbaris ke belakang. Perahu wisata yang saya tumpangi berkapasitas
kurang lebih 20 orang. Harga tiket perahu :
Dewasa : Rp. 25.000/orang
Anak-anak : Rp.15.000/orang
Operasional perahu Ekowisata Mangrove dibuka mulai
pukul 08.00 s/d 16.00 WIB
Deru mesin perahu memecah air sungai yang tenang dan
kita akan dibawa menyusuri pohon bakau dengan perjalanan sekitar 1 jam. Meski
air sedang tenang namun ada saatnya bergoyang ke kiri dan kekanan. Selain
menikmati pemandangan hutan bakau, kita juga bisa melihat satwa unik di pinggir
sungai, misalnya burung dengan paruh panjang, bahkan kera. Sepanjang jalan juga
ada beberapa tanaman enceng gondok yang berjalan.
Setelah dari kejauhan terlihat lautan, perahu berbelok
ke suatu tempat. Disini kami naik melewati jalanan kayu dan masuk kedalam hutan
bakau. Yang berbeda adalah jalannya adalah dari kayu besek. Nah kami dibawa ke
gazebo dan pos pantau yang dimana bisa melihat pemandangan laut lepas nan
indah. Meski cuaca sedang panas (dan menyengat) namun bikin suasana hati adem. Karena
hempasan angin menerpa wajah dengan lembut namun sering. Kami harus benar-benar
meninggalkan tempat ini dan kembali ke dermaga maksimal jam setengah empat
sore.
Kekurangannya selama di perahu tidak ada tour guide, alias bapak-bapak yang
mengoperasionalkan mesin hanya diam. Namun perjalanan bak di hutan Amazon yang
hanya bisa dilihat di TV serasa dekat karena mengalami sendiri. Perjalanan yang
panjang lagi mengasyikkan.
Alhamdulillah ekowisata ini terdapat beberapa fasilitas penting seperti musholla dan toilet. Parkir mobil juga luas. Penjual makanan berat, jajanan seperti pentol dan penjual minuman pun bertebaran.
Alhamdulillah ekowisata ini terdapat beberapa fasilitas penting seperti musholla dan toilet. Parkir mobil juga luas. Penjual makanan berat, jajanan seperti pentol dan penjual minuman pun bertebaran.
Aktivitas yang bisa lakukan di
Mangrove Wonorejo?
1.
Jalan kaki menikmati suasana hutan
2.
Duduk-duduk merasakan angin sepoi-sepoi yang
menyapu wajah
3. Menikmati pemandangan laut di dermaga
4. Memperluas wawasan tentang mangrove
5.
Melihat aneka satwa mangrove
6.
Baca buku
Pembelajaran apa yang diperoleh
anak usia dini (AUD) disini?
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN VISUAL DENGAN MELIHAT :
1.
Berbagai macam mangrove
2.
Berbagai macam satwa mangrove
3.
Berbagai warna mangrove, dan sayuran
4.
Berbagai warna tanah, tekstur tanah, warna daun,
warna satwa yang ada
5.
Air laut
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN INDRA PENDENGARAN
1.
Gemerisik pepohonan
2.
Suara angin
3.
Suara kicauan burung
4.
Suara deru mesin perahu memecah ombak
5.
Suara air
6.
Suara kayu saat berjalan dan berlarian
7.
Suara bamboo saat berjalan dan berlarian
MENGEMBANGKAN INDRA PERABAAN / TAKTIL
1.
Menyentuh daun yang berbeda tekstur
2.
Menyentuh kayu
3.
Menyentuh berbagai tekstur pohon
4.
Memegang air
MENCIUM BAU
1.
Khas hutan
2.
Air pesisir laut
MENGEMBANGKAN WAWASAN DAN RASA INGIN TAU ANAK
1.
Mengenalkan apa itu mangrove dan jenis mangrove
2.
Manfaat dan pentingnya hutan mangrove
3.
Mengenalkan aneka satwa mangrove, jenis dan
keunikannya
4.
Mengenal alat transportasi air (perahu wisata
dan perahu nelayan). Manfaatnya, mengapa bisa terapung, mengapa harus
menggunakan mesin untuk berjalan, mengapa dari kayu bukan dari besi
5.
Mengapa selama perjalanan bertemu enceng gondok,
apa itu, kenapa hidupnya di air
MENGEMBANGKAN KOSA KATA BARU DAN KEMAMPUAN BERBAHASA
Dari semua yang dijelaskan di sub wawasan. Teruslah mengajak
berkomunikasi dua arah saat menjelaskan hal-hal diatas. Nama benda dan
satwanya, warnanya, bentuknya, teksturnya, dan jangan lupa menanyakan perasaannya.
(sekaligus mengembangkan kemampuan indentifikasi emosi, senang, dan takut).
Berkomunikasi mengenai apa yang didengar, dilihat dan dirasakan. Seperti pohon, kicauan burung dan tanaman sayuran untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya.
Berkomunikasi mengenai apa yang didengar, dilihat dan dirasakan. Seperti pohon, kicauan burung dan tanaman sayuran untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya.
MOTORIK KASAR
Motorik kasar saat berjalan, berlari dan berjongkok
di jongging track.
KEPEDULIAN LINGKUNGAN
Kepedulian sosial terhadap lingkungan dengan ikut
menanam pohon mangrove. Namun Luigi tidak sampai menanam, mungkin jika ia sudah
agak gedean menjadi next project kami.
![]() |
Bibit mangrove |
STIMULASI
KESEIMBANGAN TUBUH
Ditulisan saya sebelumnya (baca disini) tentang Sensory
Play bahwa anak-anak memiliki indra keenam berupa indra keseimbangan
yang juga harus distimulasi. Misalnya berjalan diatas papan, bermain engkle
(generasi 90an tau khan ya?).
Nah saat anak naik perahu menurut saya ia juga sedang mengembangkan keseimbangan tubuh saat perahu bergoyang kekanan dan kekiri. Keponakan saya saat se-usia Luigi tidak mau wisata air naik perahu dan naik ayunan loh. Nangis jejeritan kalo naik perahu wisata.
Alhamdulillah Luigi malah duduk didepan, sesekali disamping untuk merasakan cipratan air karena kerja mesin perahu.
Nah saat anak naik perahu menurut saya ia juga sedang mengembangkan keseimbangan tubuh saat perahu bergoyang kekanan dan kekiri. Keponakan saya saat se-usia Luigi tidak mau wisata air naik perahu dan naik ayunan loh. Nangis jejeritan kalo naik perahu wisata.
Alhamdulillah Luigi malah duduk didepan, sesekali disamping untuk merasakan cipratan air karena kerja mesin perahu.
MENGEMBANGKAN
KECERDASAN NATURALIS
Kalo ini saya terinspirasi dari teori multiple
intelegensi, anak usia dini bisa dikembangan kecerdasan naturalisnya saat ia :
1.
Menikmati pemandangan pesisir pantai
2.
Menikmati suasana hutan
MENGEMBANGKAN
KEBERANIAN DAN PERCAYA DIRI
1.
Keberanian dan percaya diri saat berjalan di jogging track yang jalannya semi
berlubang dan dibawahnya terlihat air. Sebagian anak pasti akan merasa tidak
aman berjalan dengan jalanan seperti itu. Namun dengan dorongan dan motivasi
insyaAllah tidak apa-apa. Luigi pun berlarian.
2.
Melatih keberanian saat naik ke perahu dengan dikelilingi
air yang sangat banyak. Karena ini hal baru untuk anak, maka jelaskan bahwa perahu
kita tidak tenggelam karena dari kayu. Bisa diberi penjelasan yang sesuai
dengan umur anak ya.
Tips mama Luigi sebelum Mangrove
Wonorejo?
1.
Pastikan si kecil sehat ya, karena disini
memerlukan fisik yang prima
2.
Jangan kesana siang. Ingat ini pesisir pantai
timur Surabaya, jadi bisa dibayangin panasnya.
3.
Jangan kesana saat puasa. MashaAllah kakak, untung
Luigi enggak ikutan puasa. Haha. Jalan kaki jauh, panas menyengat pula, huhu.
4.
Memakai baju lengan panjang
5.
Pakailah Sunblock
6.
Bawalah Payung
7.
Pakaikan topi untuk anak
8.
Bawakan anak bekal minum air putih atau susu
9.
Bawakan bekal makanan ringan (cemilan si kecil)
dan makanan berat agar bisa makan sewaktu-waktu bisa mengisi “bensin tubuh” dan
menghemat
Sekian perjalanan Luigi (27 bulan) ke Ekowisata
Mangrove Wonorejo Surabaya. Semoga menjadi salah satu pengalaman berkesan
buatnya. Dan menjadi informasi yang bermanfaat buat pembaca blog ini :)
Mangrove
Wonorejo Surabaya
Jalan raya Wonorejo,
Rungkut
Buka : setiap
hari
Jam : 08.00
WIB s/d 16.00 WIB
Biaya masuk gratis
:p
Referensi :
Booklet Jenis-Jenis
Tanaman Mangrove Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya)
Stimulasi yang keren untuk anak, langsung datang ke alam dan gratis pula
BalasHapusiya mba daripada diajakin nge mall mulu hihi
HapusWaaaah ... kereeen. Seger yo, Mak.
BalasHapusAku malah belum pernah kesitu, ibuku aja yang pernah. Nanti kalo pas pulang ke Surabaya inshaAllah main ah ke mangrove
wah ayoh mbak mampir sini, seger beneran asal gk saat puasa kesininya kayak sy kemarin
HapusYa ampuuun kayak dimana ya Mbak... Keren tempatnya.Jadi mupeng saya naik perahu dan berwisata mangrove gitu. .Stimulasi yang bagus untuk anak ini..
BalasHapuskeren banget loh mba dian, ayok kapan2 ke Surabaya meet up mbak :D
HapusWhuaa iyayah gak kebayang kalo pas puasa. Tapi tempatnya seru banget ya buat liburan sama anak.
BalasHapusseru mba Arum, iya bener jangan pas puasa haha
HapusWisata Luigi selalu edukatif gini ya. Emaknya komitmen banget buat HSin Luigi, puasa dam panas masih semangat
BalasHapusMakasih :)
HapusAsyik yaah. Anak² bisa lari-larian bebas. Tapi awas nyamuk juga yah...Perlu digosok minyak tawon atau repelent dulu sebelum berangkat...
BalasHapusNah ini harusnya ada di barang bawaan yang perlu dibawa ya :D
HapusMba Septi mah jawara kalau urusan pendidikan anak. Salut mba... keep it up!
BalasHapusmakasih mbok, semoga bisa jadi smart mom kayak mba Bety :)
HapusAaaah..tempat wisata yang oke sekaligus mendidik yaaa mbaaa
BalasHapusayok mba kalo ke Surabaya main ke sini
HapusSaluut mbak..memang seperti ini seharusnya menstimulasi anak ya, back to nature dan banyak manfaatnya untuk tumbuh kembang anak.
BalasHapusiya mba back to nature ditengah jaman digital saat ini, biar mereka pada gerak hihi
HapusKeren ekowisatanya. Benar2 menyatu dengan alam ��
BalasHapusiya mba Eny, keren nih Surabaya :)
HapusAku pernah ke Mangrove Wonorejo di siang hari yang terik.
BalasHapusWaktu itu, belum sebagus sekarang kayanya...sekitar 2 tahunan yang lalu...
Ada ular piton bessaar bukan pas sebelum naik kapalnya...?
Merinding disko yaa...asal ngelongok ke air.
Eaa...berasa lagi syuting film Anaconda.
wah ketemu ular ya mbak, Alhamdulillah kemarin aman-aman aja hehe. tapi seru ya, bener berasa syuting Anaconda hihi :)
HapusCantik objeknya buat foto foto. Jembatan kayu eksotik sekali dan makanan murah 18.000
BalasHapuswah kalo disini emang buat penggila fotografi Mpo :)
HapusBelajar fi ekowisata mengajarkan anak agar lebih mencintai dan menghargai alam..
BalasHapusNah bener, kadang hal kayak gini tidak diajarkan di kelas saat sekolah :)
HapusNgomong ngomong ngetik dimalam hari, kalau aku kesalnya karena sinyal internet nya bapuk mba hehehe. Btw aku juga ingin mengenalkan anakku ke alam alam begini nanti kalau sudah besaran
BalasHapussekarang dikenalkan dunia luar juga gpp mbak, alternatif biar gak dirumah atau nge mall hihi
HapusIni tempat kenangan dan wajib dikunjungin kalau ke Sby. Soalnya abis resepsi nikah, aku ma suami diculik tmn2 buat bikin post wedding di sana hehe :D
BalasHapusSkrng kyknya lbh adem ya mbak :D
wah share dong poto-potonya mbak :D seru pasti
HapusAku selalu seneng kalau main ke mangrove gini, terakhir aku ke Semarang tapi gak banyak foto karena pada waktu itu lagi pada pengunjung
BalasHapusnah, enak milih hari yang pas sepi pengunjung mbak. misalnya hari kerja hehe :)
HapusAku sempat berkunjung ke wisata mangrove wonorejo sekitar 3 tahun yg lalu..tapi cuma naik perahu nya doang..soalnya dah kesorean. Iya nih cocok buat wisata edukasi anak
BalasHapuswah udah nyobain perahu nya ya, berasa kayak syuting film anaconda gak mbak? hehe
Hapusiya mba, cakep buat ngenalin ke alam gini
BalasHapusAku belum kesampaian ajak anak ke ekowisata mangrove gini. Aku pribadi pernah mengunjungi wisata mangrove yang di Kebumen dan selalu seneng. Adem rasanya
BalasHapusiya, sejuk mbak.. angin semilir sepoi-sepoi :)
HapusSeneng deh. Skrg makin banyak ya eco wosata mangrove kayak gini
BalasHapusiya mbak, di beberapa daerah lain juga ada mangrove kayak gini :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus