@LoveSuroboyo Bagi-Bagi Voucher Tour Hotel di Majapahit Hotel Surabaya


Pada 12 November, mimin @LoveSuroboyo dengan berbaik hati memberi give away 5 voucher tour hotel. Dan menariknya hadiah tour hotel ini adalah di Hotel Majapahit. Sebuah hotel bintang lima yang juga merupakan bagian dari sejarah kota Surabaya. Di flyer tertulis yang akan dilakukan saat tour hotel adalah ke ballrom, east garden, dan kamar 33 (kamar merdeka) kamar bersejarah tempat berundingan Mr. Ploegman dengan Residen Sudirman saat insiden perobekan bendera plus afternoon tea dan dessert. Dan 1 voucher untuk 2 orang, sehingga bagi yang menang bisa mengajak seorang temannya.

difoto menjelang maghrib. Foto : pribadi

Mimin @lovesuroboyo nih kreatif, syarat pemenang give away adalah dengan hanya mem-follow @hotelmajapahitsby dan @lovesuroboyo, dan menjawab pertanyaan “apa nama hotel ini sebelum bernama hotel Majapahit?” dan tag 3 teman. Pengumuman GA dilakukan esoknya hari Selasa 13 November jam 7 malam. Dan ternyata aku nyangkut menjadi salah satu pemenang GA tour hotel kali ini. Nama pemenang yang kukenal hanya si fotografer keren - Edoniar Jery Pratama, dan Edo berencana mengajak rekannya yang juga penggila fotografi, Nafil. Sedangkan aku mengajak blogger yang juga videografer bertalenta - Kurnia Agung Pamungkas.

wajah happy berkeliling hotel :D


Mendengar nama Hotel Majapahit pasti kita akan teringat peristiwa perobekan bendera merah putih dan biru. Sebuah kisah yang diceritakan dari masa ke masa. Bahkan setiap tahun pemerintah Kota Surabaya memperingati hari bersejarah itu dengan diadakannya Teatrical Flag Incident (teatrikal peristiwa perobekan bendera) setiap tanggal 19 September. Teatrikal ini membuat jalan Tunjungan ditutup sejak pagi sampai siang.

Hotel Majapahit terletak di Jalan Tunjungan. Sebuah jalan di jantung kota Surabaya yang padat. Hotel Majapahit dekat dengan tempat populer seperti gedung Siola, Plaza Tunjungan dan SOGO. Jadi jika menginap disana dan ada rencana berbelanja atau sekedar jalan-jalan ke mall jaraknya cukup dekat.

Ini adalah pertamakalinya saya berkesempatan masuk kedalam Hotel Majapahit. Hotel ini merupakan hotel bintang lima, dan mewah. Jadi seneng banget saat bisa mendapat kesempataan berkeliling di tiap sudut hotel. Di siang Surabaya yang terik pada Rabu, 21 November 2018 saya tiba di Hotel Majapahit jam 1 siang, langsung menuju lobby.

Saya menginformasikan kepada resepsionis sebagai pemenang GA @LoveSuroboyo untuk Heritage Hotel Tour. Karena rekan saya belum datang, maka saya ditawarkan petugas menunggu di lounge. Akhirnya tepat pukul 2 siang ketiga temanku datang.

penghargaan Hotel Majapahit


foto Sarkies bersaudara oleh K.A Pamungkas

Jika kita melewati Hotel Majapahit dari luar, terlihat luas bangunannya kecil dan bukan termasuk gedung yang menjulang keatas seperti hotel kekinian. Namun, saat memasuki kedalam hotel sungguh berbeda dari penampakan luar. Jalan Tunjungan yang panas, akan menjadi sejuk saat memasuki lorong-lorong hotel.

Hamparan taman hijau nan bersih ada ditengah-tengah lorong yang ada. Bunyi-bunyi gemericik air mancur pun tak kalah semarak melengkapi keindahan taman hotel. Sungguh memanjakan mata siapapun yang melihat. Lorong dari lobi menuju kamar cukup panjang, namun dengan adanya taman yang sejuk perjalannya menuju kamar tidak akan terasa jauh. Lorong-lorong ini berbentuk lengkungan, dan jika memandang keatas lorong akan terasa sentuhan lampu klasik ala Jawa. 

poto oleh : Nafil

 pusat perbelanjaan dilihat dari taman hotel


Sejarah Hotel

Perjalanan tour kami dimulai lobby. Dibangun oleh Sarkies bersaudara pada tahun 1911, hotel Majapahit menjadi salah satu pusat kehidupan sosial orang-orang Eropa di Surabaya. Ady Setyawan menuturkan dalam bukunya Surabaya Dimana Kau Sembunyikan Nyali Kepahlawananmu, bangunan hotel ini menjadi simbol sekaligus bukti kemewahan hidup kaum kolonial pada zamannya.

Selebriti-selebriti dunia pada masa itu juga sering singgah di Surabaya sebelum maupun sesudah mengunjungi Bali. Salah satu selebriti yang terkenal ketika itu dan menjadi tamu di hotel ini adalah Charlie Chaplin, yang hadir saat peresmian lobi hotel baru yang bergaya art deco pada tahun 1936.

sejuknya taman hotel dengan iringan suara air mancur

Hotel yang dirancang oleh Regnet Alfred John Bidwell kini berdiri diatas tanah seluas 6.377 meter persegi dengan luas bangunan mencapai 5.000 meter persegi. Dengan memadukan gaya Art Nouveau dan Art Deco sempat berubah nama dari masa ke masa. Diawal peresmiannya menggunakan nama Hotel Oranje (baca oranye), lalu berganti lagi menjadi Hotel Yamato. Pada tahun 1945 berubah nama menjadi Hotel Merdeka, dan satu taun sesudahnya menjadi Lukas Martin Sarkies (LMS) Hotel. Dan pada tahun 1969 sampai dengan hari ini, dibawah naungan Accor Hotel, menjadi Hotel Majapahit. 

foto pribadi


Kamar Merdeka No 33

Perjalanan setelah dari gebyog adalah menuju Kamar Merdeka, sebuah kamar bersejarah kamar no 33. Di sebuah dinding kamar terdapat tulisan yang menjelaskan sejarah apa yang terjadi dikamar ini. Disinilah pernah terjadi tempat berundingan Mr. Ploegman dengan Residen Sudirman saat insiden perobekan bendera. Juga digunakan sebagai perundingan Ruslan Abdul Gani saat kemerdekaan.

Hal yang unik dikamar ini adalah letaknya yang berada paling pojok. Dan ternyata kenapa dulu dipilih ruang perundingan dipojok bangunan hotel, dikarenakan disana ada pintu rahasia yang terhubung dengan kampung. Sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan pejuang ini dapat dengan melarikan diri di kampung, tepatnya di kampung Genteng. 




Kolam renang dan SPA

Gak banyak yang kami lakukan di kolam renang. Kolam renang saat itu sedang tidak ramai, hanya sedang digunakan seorang ayah yang mengajari anaknya berenang. Dan bule yang duduk-duduk syantik di bibir kolam. Kami gunakan waktu disini untuk mengambil gambar dan meluruskan kaki. Yang saya tau hanya tulisan deep water level 1,4 meter di dinding kolam.

Kolam renang disini dikeliling pohon tinggi dan tanaman-tanaman kecil sehingga cukup sejuk. Dan menuju kolam renang kami harus melewati tempat Spa hotel. Wuih Spa hotelnya wangi banget karena disetiap pojokan ditempatkan rendaman mawar yang selalu diganti oleh petugas hotel.



Kamar mandi

Nah ini yang unik di toilet Hotel Majapahit adalah tombol flush bukan ditekan dari atas WC atau diputer samping melainkan ditarik dari atas. Dan wastafel dengan bentuk yang unik dan kaca kayu didepannya. 



Cafe Majapahit Hotel

Ada 4 kafe yang dikenalkan pada kami. Yang pertama di kafe 1910 depan Balai Adika. Selain itu ada Sarkies kafe, Toko Deli, Indigo Restaurant and Bar. 



Kamar yang ditawarkan Majapahit

Klasik room, Heritage room, dan Legendary room. Khasnya kamat legendary room adalah memiliki nama misalnya kamar Arjuna, kamar Surabaya, kamar Madura, kamar Merdeka dan lainnya.

Balai Adika

Balai Adika merupakan tempat meeting yang paling besar di Hotel Majapahit. Saat ini biasanya digunakan sebagai konser musik dan tempat pernikahan karena bangunannya tinggi. Konser musik yang sering tampil disini adalah Sintanada

Didepan Balai Adika terdapat satu paket kursi beserta meja bertuliskan HO yang berarti Oranje Hotel. Dan foto-foto Surabaya tempo dulu termasuk foto Balai Adika tahun 1911. Semua lantai bangunan hotel masih asli, termasuk keramik yang terdapat di Balai Adika. Namun ada model keramik yang unik yakni tatanannya dibalik. Ternyata hal itu sengaja di balik karena dulu diyakini manusia itu masih banyak kekurangan dan kesempurnaan hanya milik Tuhan. 

lampu balai adika yang sungguh mewah dan cantik
 
Balai Adika saat itu sedang ada event


President Suites

President Suites Hotel Majapahit ini terdiri dari dua lantai yang super mewah. Dan merupakan President Suites (PS) yang terbesar se Asia. Dilantai 1 kita akan disambut dengan piano klasik dan tangga yang mirip seperti di sinetron TV gitu deh (eh lebih keren lagi ding disini). Tangga berlapiskan karpet berwarna biru gelap. 

Dilantai 1 ini ada ruangan khusus seperti ruang tamu lengkap dengan TV, ruang kerja, sofa yang super duper empuk dan meja kursi untuk makan dengan kaca yang besar. Didepan PS ada sebuah taman yang biasanya digunakan sebagai garden party.



Naik kelantai dua makin berasa mewahnya karena kaca patri diatas berbentuk melingkar. Sumpah, bagus banget. Makin melongo dan tak bisa menutup rapat mulut saat masuk kedalam kamar lantai dua. Kamar bak putri kerajaan dengan kelambu berwarna emas yang menambah cita rasa kemewahannya. 



Kami berempat pun dipersilahkan memasuki kamar mandi PS yang sungguh keren. Bath up ala FTV ada disini dengan bagian hot and cold berlapiskan emas (iya EMAS). Kami pun menjelajahi setiap sudut kamar sampai pada balkon utama. Dan melihat view taman dan bangunan klasik Hotel Majapahit dari balkon PS sungguh menakjubkan. Hal yang menakjubkan lainnya adalah President Suites dibandrol 35 juta per malam dengan segala fasilitas yang saya sebutkan diatas.

Pertanyaannya, emang adakah yang menginap disini? Ada dong haha. Emang dibandingin sama kita-kita -rakyat jelata- yang mikirnya enggak mungkin nginep di PS Majapahit. Biasanya yang menginap disini dari konsulat luar negeri atau mereka yang sepaket ngadain garden party diteras lantai 1 PS. 

President Suites difoto dari lorong lantai 1

view dari balkon President Suites

Flag Terrace

Nah sebenarnya tempat inilah yang paling saya tunggu diantara hotel tour kali ini, yakni tempat dengan view Flag Incident dari dekat. Terletak di lantai 2, disana ada sebuah dinding yang bertuliskan sejarah 19 September 1945. Dan keunikan dinding ini adalah jam dinding klasik yang tetap menyala sampai sekarang. Dan bangunan ini tidak terlihat dari depan jalan raya Hotel Majapahit. Jadi yang pernah berkunjunglah yang bisa merasakan sensasinya. Emang sensasi apaan sih? Yah selain sensasi sejarahnya juga sensasi kena angin sepoi-sepoi. Wkwkwk.

foto oleh : Nafil


tim horeee :D

Afternoon tea

Setelah menjelajah disetiap sudut hotel kami kembali lagi ke lobby untuk menikmati sesi afternoon tea. Atau lebih tepatnya mencicipi paket kue dan teh ala Hotel Majapahit. Teh segelas yang diberi oleh mbak petugas hotel tak kunjung menawarkan dahaga yang sudah mengeringkan tenggorokan. Maka dengan penuh keyakinan saya memesan es teh lagi. Ternyata es teh nya seharga 40 ribu, hihi. Kapan lagi menikmati es teh mewah di The Lobby Lounge bintang lima kayak gini khan? Ok sip. 



***

Kesan-kesan sehari menyusuri hotel bersejarah :
1.       Tour guide
Mba Tami selaku pihak Majapahit WA saya, dan mengatakan tour hotel ini dilakukan dengan durasi 45 menit. Tapi kami berempat berfikir sekitar 2 jam. Ternyata lebih dari itu Sis. Tour guidenya super baik banget menemani kita dan sabar ketika kami butuh memvideo ataupun mengambil gambar dengan versi terbaik (mumpung disini khan haha). Bahkan mbaknya mau ketika dimintai tolong memotret kami berempat. Makasih ya mbak atas segala kebaikan dan penjelasananya pada kami.
2.       Ini merupakan hotel bintang lima yang sungguh patut diapresiasi manajemennya karena tetap mempertahankan keaslian bangunan. Bahkan masih tetap mempertahankan dua lantai, tidak merubah bangunan seperti lantai, arsitektur bangunan, bahkan tetap HANYA memiliki 143 kamar sejak dulu sampai sekarang.
3.       Hotel ini cocok banget buat kamu yang emang sengaja liburan menikmati kesejarahan Majapahit. Juga pencinta hotel klasik dan unik seperti Majapahit.
4.       Kalo kamu berfikir bahwa hotel klasik pasti seram, oh kamu salah besar. Hotel Majapahit memang bagian dari sejarah Indonesia khususnya Surabaya, namun biarlah sejarah untuk diterus dikisahkan pada generasi dibawah kita. Sejarahnyalah yang menjadi fokus keunikannya, bukan yang lain. Bangunan lama tidak identik dengan seram karena buktinya Hotel Majapahit tetap menarik dan menjadi jujukan wisatawan lokal maupun asing. Seram hanyalah dipikiran kita, rasakan sendiri sensasinya dengan memulai tour hotel. Kamu akan ketagihan !!!

Jika ingin juga merasakan serunya saat kami berkeliling di Hotel Majapahit, kamu bisa klik videonya Edo DISINI atau video versi kak Agung DISINI dan foto-foto kami yang lain di SINI. Jangan lupa follow dan like video/foto mereka ya :)




Super duper tengkyu pada @LoveSuroboyo yang memberi kami berempat kesempatan merasakan indahnya, uniknya dan sensasi sejarah insiden perobekan bendera lebih dekat di Hotel Majapahit. Tanpa beliau, mungkin sampai kapanpun kami tidak akan pernah menginjakkan kaki di hotel klasik berbintang lima ini. Apalagi merasakan bersandar pada tempat tidur bak dongeng kerajaan di kamar mewah Majapahit.



Hotel Majapahit
Jalan Tunjungan 65
Surabaya
Telp +62 31 5454 4333

1 komentar

  1. uwowwwww, envyyy saya mama Lui...
    Impian banget nih bisa tour ke hotel bersejarah ini.

    Saya baru sekali ke situ, 10 tahun lalu kayaknya hahaha.
    Waktu itu ikut event sih.
    Keren banget ya hotelnya, meskipun sedikit merinding juga kalau nginap di situ hahaha

    BalasHapus