Apa cerita bahagiaku kemarin? Cuma melihat sesuatu
yang dinanti datang mengenai anak kecil. Sore itu diusianya 15 bulan 4 hari,
tepatnya 21 Mei 2017 anak kecil itu melangkah. Tiga langkah mungkin. Entahlah. Aku
tak ingat. Yang kuingat aku terlalu bahagia.
Aku tau dia sedang berusaha, tanpa perlu ada paksaan
dariku. Iya mungkin aku ambisius. Melihat yang lain sudah bisa berlari, tapi
anak kecil itu melangkah saja belum mampu. Bukankah batas toleransi jalan anak
adalah 18 bulan? Kenapa harus terburu-buru?
Kukira awalnya dia akan jalan lebih awal, karena
sejak usia 9 bulan sudah mulai berdiri dan sambil berpengangan. Namun kunanti
waktu demi waktu, belum juga mampu.
Kulatih dipagi memakai push walker, kumotivasi, namun
tak berhasil juga.
Saat hembusan AC menerpa wajahku di ruang TV suatu
sore, ia berjalan menuju meja untuk berpegangan. Lalu kuberdirikan lagi dan ia
berusaha untuk kemudian memelukku.
Terimakasih anak kecil. Ibu hari ini belajar, bahwa
tidak ada sesuatu yang instan. Berproseslah, Nak. Maaf jika Ibu sering tidak
sabar. Maaf jika sering memaksakanmu.
Besok kita lari pagi bareng ya. Dan ikut Ibu
jalan-jalan ke alun-alun.
Gresik, 22 Mei 2017
Hati ibu yang bahagia
#30dwcjilid6
#day6
Tidak ada komentar