Ada Kesenian Asli Suroboyo di Gedung Balai Pemuda


Mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa gedung Balai Pemuda yang dulu dikenal berbeda dengan yang sekarang. Mungkin juga beberapa warga Surabaya lebih mengenal gedung Balai Pemuda digunakan sebagai tempat untuk pesta pernikahan. 

Saat ini kegiatan komersil seperti pernikahan sudah tidak ada lagi, karena dikembalikan fungsinya seperti namanya yakni balai pemuda yang sama dengan tempat kegiatan kepemudaan. Sehingga, pemerintah kota Surabaya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudparta) mempersembahkan kelas seni rumah kreatif dan tampilan kesenian asli Surabaya di gedung Balai Pemuda.




Kelas Seni Rumah Kreatif
Gedung Balai Pemuda saat ini penggunaannya sebagai kelas seni rumah kreatif.  Anak Surabaya bisa mendaftar dan menyalurkan kegiatan positif dan edukatif disini. Kelas seni rumah kreatif ini beraneka macam pilihan. Dan setiap hari berbeda jadwal. Misalnya jadwal yang pasti hari senin pelatihan MC Jawa, Rabu karawitan, Kamis hiphop/modern dance, Jum’at seni lukis, Sabtu paduan suara/vocal dan tradisional/remo. Jika hari minggu pilihannya lebih banyak diantaranya tari kreasi baru, seni lukis, gamelan, musik gitar biola dan perkusi, teater dan jaranan.

Hari
Kelas Seni
Jam (WIB)
Senin
Pelatihan MC Jawa
17.00-19.00

Mocopat
19.00-21.00
Selasa, Rabu, Jumat
Karawitan
17.00-19.00
Rabu
Hip hop/modern dance
15.00-17.00
Kamis
Ludruk
19.00-21.00
Jum'at
Seni Lukis
15.00-17.00
Sabtu
Layang-layang
10.00-12.00

Paduan Suara/Vocal
15.30-17.30

Tari Tradisional/Remo
19.00-21.00
Minggu
Tari Kreasi Baru Arbaya
08.00-10.00

Seni Lukis
09.00-11.00

Topeng
19.00-21.00

Gamelan
09.00-11.00, 10.00-11.00, 11.00-12.00

Musik, gitar, biola dan perkusi
15.00-17.00

Teater
19.00-21.00

Jaranan
19.00-21.00




Latihan di kelas seni Balai Pemuda ini tidak dipungut biaya alias gratis loh. Mendatangkan guru yang ahli dibidangnya yang dipilih oleh Dinas Pariwisata. Beberapa kali Balai Pemuda disewakan untuk kegiatan yang bersifat edukatif seperti pentas musik. 

Ketika saya ke Balai Pemuda hari Sabtu suasana sangat ramai. Anak-anak berusia Sekolah Dasar sedang menghafalkan gerakan tari yang dibimbing oleh seorang guru tari. Mereka berlenggak lenggok sambil matanya ditutup. Dan membentuk formasi yang kompak satu sama lain.

Ada apa saja didalam Balai Pemuda?
Ada lapangan yang digunakan sebagai latihan tari
Ada ruangan seni yang isinya alat seni tradisional seperti gamelan dan kawan-kawannya

Sebagai informasi saat ini balai pemuda mengalami pembangunan perluasan parkir. jadi yang bagian dalam akan dilanjutkan pembangunan parkit di basement. Jadi fungsinya kedepan bagian atas semuanya untuk kegiatan kesenian tanpa ada mobil atau motor yang parkir diatas.  


Pertunjukan Kesenian Surabaya
Kegiatan tampilan kesenian ini diselenggarakan rutin di tahun 2018. Dalam satu bulan ada 3-4 kali perhelatan seni diantaranya ludruk, srimulat, ketoprak dan wayang orang. Menurut Karina dari Pusat Informasi Pariwisata, tujuan diadakannya tampilan seni ini adalah untuk mengenalkan budaya kesenian tradisional Surabaya untuk masyarakat luas.


Pertunjukan wayang orang

Pertunjukan kesenian ini semua dipusatkan di Balai Budaya yang merupakan bagian dari gedung Balai Pemuda, sebuah gedung yang dulu pernah dibuat bioskop Mitra. Jadi gedung Balai Budaya ini merupakan gedung aset pemkot. Sementara bioskop Mitra dulu milik swasta diambil alih oleh pemkot. Saat ini gedung eks bioskop Mitra difungsikan sebagai untuk kegiatan kesenian Surabaya sebagai pendukung kegiatan yang ada di Balai Pemuda.


Suasana pertunjukan seni



Kursi yang nyaman untuk penonton


Gedung berkapasitas 750 sheet kursi difungsikan sebagai Balai Budaya diakhir tahun 2013 pada saat itu pembukaan festival korea. Itulah pertama kali gedung Balai Budaya pertama kali dibuka untuk umum. Dilengkapi dengan sound system 20.000 w dan listrik 194 Kva gedung Balai Budaya sangat mendukung segala lighting pementasan.


Paling awal datang, anak rajin haha


Gedung Balai Budaya secara umum ada beberapa fungsi penggunaan diantaranya : rumah bahasa sebagai fasilitas untuk arek Suroboyo yang ingin belajar bahasa asing, misal bahasa Inggris, Arab sampai Jerman, pusat informasi pariwisata, perpustakaan kota surabaya, dan teather untuk pementasan seni yang ada di lantai 2.

Untuk menonton tampilan seni, datanglah ke Balai Pemuda setiap hari Sabtu. Untuk menuju Balai Budaya tempat pertunjukan, dari parkiran basement naik melalui tangga, lalu menuju ruang informasi pariwisata tempat mengantri tiket bus SSCT. Kemudiannnaik ke lantai 2 menggunakan lift. Sebelum memasuki gedung Balai Budaya dipastikan kami tidak membawa makanan dan minuman. Jika terlanjur membawa makanan atau minuman, maka dititipkan ke petugas didepan pintu laiknya sebelum menonton bioskop.


Seperti apa di dalam gedung Balai Budaya?
1.       Kursinya mirip bioskop berjumlah 750
2.       Panggung yang megah
3.       Pencahayaan panggung yang modern
4.       Pemain seni profesional
5.       Dengan pakaian yang bersih seperti baru
6.       Pemain musik senior
7.       Sinden dan dalang profesional
8.       Dengan alat musik trasidisional yang lengkap dengan berbagai jenis gamelan seperti saron, gong dan lainnya.

Oia tidak lupa di gedung Balai Budaya disediakan toilet yang bersih dan wangi seperti disebuah mall.


Toilet bersih


Apa kesan selama menonton pertunjukan kesenian di Balai Budaya?
Hampir setiap Sabtu malam, saya selalu menyempatkan bersama Luigi menonton kesenian disini. Sejujurnya saya tidak benar-benar memahami jalan cerita kisah yang dimainkan seperti wayang orang atau ludruk. Karena beberapa cerita menggunakan bahasa Jawa halus.


Fokus menikmati pertunjukan seni


Namun, saya bisa mengenalkan Luigi pada musik tradisional secara dekat seperti gamelan, gong, dan lainnya dan juga mengenakan ini loh wujud pementasan seni yang bernama ludruk, wayang orang, srimulat dan ketoprak dengan segala atributnya. Ini yang bernama sinden, dan Bapak yang tutuk-tutuk (mengetuk kayu) bernama dalang. 

Alhamdulillah Luigi bisa menikmati, bisa duduk manis selama dua jam pertunjukan. Saya juga senang karena pada dasarnya saya menyukai kesenian daerah. Apalagi disetiap bagian akhir pementasan pasti ada cerita yang lucu, cerita dengan bahasa Suroboyoan.


Pertunjukan Ludruk


Cerita lucu Suroboyoan


Cuma dalam hati saya ada sedikit unek-unek seperti bagaimana ya, jika pemain musik tradisional dan lakon peran dari pertunjukan seni di Balai Budaya dikerjakan dari anak SMK jurusan seni. Membayangkan pasti seru jika pertunjukan seni dimainkan oleh anak muda, dan mereka pula juga digandeng untuk ikut mempromosikan ke generasi muda Surabaya untuk ajakan kembali menonton kesenian tradisional seperti ludruk, ketoprak, srimulat, dan wayang orang.

Tapi secara umum, keren banget pemerintah kota Surabaya khususnya Dinas Pariwisata yang mewadahi pelakon seni untuk tampil, memberi ruang pekerja seni berekspresi. Juga memberi kesempatan arek nom-noman Suroboyo (anak muda Surabaya) untuk mengenal kesenian asli Surabaya.

Yuk jalan-jalan ke Balai Pemuda Surabaya😊


Foto sama lakon utama

Gedung Balai Pemuda 
Jl. Gubernur Suryo No. 15
Surabaya

32 komentar

  1. Mocopat, hihi jadi inget pelajaran Bahasa Jawa deh jaman SMP dulu. Seru deh mba bisa ngenalin budaya ke anak sedari dini

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, seneng bisa ada pembelajaran seni secara langsung mba :)

      Hapus
  2. Wah keren banget acaranya nih, mengenalkan anak pada budaya leluhur ��

    BalasHapus
  3. Coba deket dari rumah , suamiku pasti seneng banget...secara dia tertarik dan bisa nulis jawa, nembang, nabuh gamelan, nonton wayang dll dst. Di Jakarta susah nyari begini.
    Surabaya memang keren!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya ampun suaminya cocok banget kalo mampir ke Balai Pemuda mbak, sapa tau direkrut jadi pemainnya hehe :)

      Hapus
  4. Waah..keren ya. Mungkin gedung kesenian Jakarta seru kali kalau dibuat seperti itu....jadi oengen ke sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. moga bisa berkunjung ke Balai Pemuda Surabaya ya mbak :)

      Hapus
  5. Wah ... Kereeen. Pertunjukan tradisionalnya mengingatkan saya sama panggungnya Taman Sriwedari di Solo. Sukaaa banget nonton pertunjukan wayang orang di sana. Budaya asli Indonesia memang harus terus dilestarikan ya, Mbak.

    BalasHapus
  6. Perlu juga mengenalkan generasi muda dengan budaya bgs. Agar tidak hilang atau diakui bangsa lain

    BalasHapus
  7. Yampun udah lama banget gak liat beginian hihi, seru ya mba budaya indonesia itu

    BalasHapus
  8. Wah Mba sekarang kesenian Jaws sudah Ada lagi ya.

    BalasHapus
  9. Gedungnya bagus banget ya mba dan jadwal kegiatannya juga sangat berbudaya.

    BalasHapus
  10. Kalau datang lebih awal pasti dapat tempat duduk di depan ya.. Hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. emak Luigi si anak rajin dan tidak sombong hihi :D

      Hapus
  11. Liburan sambil mengenalkan pada anak-anak betapa kayanya Indonesia.

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Wah... Kayaknya pas ke sby akhir september harus mampir ke sini nih... Biar gak kudet yak

    BalasHapus
  14. Di tempat saya juga ada gedung buat acara-acara budaya gini tapi aku belum pernah nonton. Heu

    BalasHapus
  15. salut dengan program seperti ini, semoga setiap kota di Indonesia ada kayak gini ya biar kreativitas anak-anak kita tersalurkan.

    BalasHapus
  16. keren banget inisiatif pemerintahnya untuk mengembalikan balai pemuda sesuai dengan fungsi aslinya ya mbak. dan kegiatan para pemuda disana juga sangat kreatif

    BalasHapus
  17. Utah lamaaa Aku ngga menyaksikan kesenian tradisional seperti ini..cantiiik

    BalasHapus
  18. selalu takjub setiap kali melihat pertunjukan seni warisan leluhur ini.
    aku suka mikir sendiri lho mbak, para nenek moyang kita itu sungguh sangat kreatif ya. mereka bisa menciptakan seni yang indah begitu meskipun saat itu sangat minim informasi. beda jauh dengan kita yang hidup di era modern ini, untuk mencari inspirasi tinggal klak-klik browser aja, dapat.

    BalasHapus
  19. Salut tuk pemkot Surabaya yang menyediakan tempat sekeren ini k belajar dan berkreasinya anak2 muda. Duh, saya sudah lama sekali gak liat wayang, ludruk, atau wayang orang. Jadi inget waktu kecil dulu sering diajak Ayah ke gedung kesenian di Malang. Mau lah suatu hari ke Balai Pemuda. Nice info, Mbak 😊

    BalasHapus
  20. Jadi kangen pingin pulaaaaaang :(
    Ah, Surabaya selalu penuh warna

    BalasHapus
  21. Wah gedungnya keren....acaranya te op pe be ge te banget. Top banget

    BalasHapus
  22. Wah saya baru tau bapem semakin menarik..lama sekali sudah ga pernah sambang k sana, dan luigi beruntung sekali bisa setiap sabtu malam main ke sana y mb..:)

    BalasHapus